NovelToon NovelToon
Dendam Gadis Teraniaya

Dendam Gadis Teraniaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Apa salah dirinya? Dia sendiri pun tidak tau. Tetapi dia dibully dan dianiaya hampir setiap hari. Itulah yang terjadi pada seorang gadis yang bernama Mentari.
Dia melapor kepada kepala sekolah, tapi hanya makian dan penganiayaan yang ia dapatkan. Bahkan ia sampai dikeluarkan dari sekolah.
Dalam keputusasaan ia mencoba membunuh diri. Tapi ia urungkan, karena itu percuma saja. Kemudian ia bertekad untuk membalas semua yang mereka lakukan kepadanya.
"Aku akan kembali untuk membalas kalian satu persatu, aku bersumpah akan kubuat kalian menderita," gumam Mentari.
Bagaimanakah cara Mentari membalaskan dendamnya? Penasaran? Ikuti yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembukaan.

.

.

.

Waktu berlalu begitu pantas, hari ini adalah hari pembukaan salon kecantikan milik Mentari. Salon itu diberi nama Mentari salon beauty.

"Selamat datang semuanya, hari ini adalah hari pembukaan salon milik saya. Silahkan kalau ingin mencoba. Dan khusus untuk hari ini kami mengadakan diskon 50 persen," ucap Mentari.

Aminah dan 3 karyawan wanita yang dipilih oleh Mentari pun mulai bekerja.

Dengan pengalaman yang mereka miliki, mereka pun mencoba menuangkan bakat mereka dalam bidang ini.

Sebenarnya ketiga karyawan tersebut pernah bekerja di salon kecantikan. Karena kerja keras mereka tidak dihargai jadi mereka pun mengundurkan diri.

Saat Mentari membuka lowongan pekerjaan, mereka pun mencoba mengadu nasib. Namun siapa sangka nasib mereka baik kali ini dan langsung diterima.

"Bagaimana?" tanya Ferdinan.

"Lumayan. Semoga usahaku berjalan lancar," jawab Mentari.

Ferdinan menarik Mentari ke sudut ruangan, tempat itu lumayan terlindung. Perlahan Ferdinan menc*um Mentari. Dan Mentari pun membalasnya.

"Sudah, tunggu kita sah, baru terserah kamu," kata Mentari.

"Kalau begitu kita menikah saja," ajak Ferdinan.

"Tidak dalam waktu dekat ini," jawab Mentari.

"Berarti aku harus bersabar dong?" tanya Ferdinan.

"Ya, begitulah. Tapi kalau kamu sudah tidak sabar, cari saja perempuan lain," jawab Mentari. Lalu pergi meninggalkan Ferdinan disitu.

"Mana mungkin aku mencari wanita lain?" batin Ferdinan.

Pelanggan pun ada yang pergi dan ada yang datang. Mereka ingin merasakan bagaimana salon kecantikan ini? Bagus atau tidak?.

Beberapa orang yang sudah merasakannya sangat berpuas hati. Selain pelayanan bagus dan ramah. Juga hari ini ada diskon.

"Terima kasih atas kerja keras kalian," ucap Mentari.

Tidak terasa sudah seharian mereka melayani pelanggan. Hampir tidak ada istirahat sama sekali.

Mentari memberi mereka uang saku. Agar memudahkan mereka untuk berbelanja keperluan harian mereka.

"Seharusnya kami yang berterima kasih pada Nona," ucap Sasha.

"Sudahlah, kita sama-sama membutuhkan," ucap Mentari.

Karena salon nya akan segera tutup, jadi mereka pun pulang. Sementara Mentari menemui Ferdinan yang ternyata tertidur didalam kamar.

"Capek ya nungguin," bisik Mentari. Perlahan Mentari mengecup bibir Ferdinan. Bibir yang merah karena tidak tercemar oleh rokok.

"Suka?" tanya Ferdinan, tapi tidak membuka matanya.

"Bibir kamu cantik," ucap Mentari sambil mengusap lembut bibir itu.

"Kalau suka ambil aja, aku gak akan marah kok," ucap Ferdinan.

"Enak di kamu," kata Mentari.

Oya, Mentari dan Aminah sudah pindah ke rumah ini. Dan apartemen dibiarkan kosong. Karena ia membuka salon dirumah ini, jadi tidak perlu repot-repot bolak-balik sana-sini.

Mentari mengirim bukti kejahatan Farid kepada polisi. polisi tentu heran menerima pesan dari nomor tidak dikenal. Dan nomor telepon itu tidak bisa dilacak.

Komandan polisi memutar rekaman video, kejahatan Farid dan kekejaman nya pun terbongkar.

Polisi segera pergi ketempat kediaman Farid. Farid yang baru saja pulang dari rumah Sakit pun harus dijemput paksa oleh pihak kepolisian.

"Salah saya apa, Pak?" tanya Farid.

"Nanti bisa dijelaskan di kantor polisi," jawab komandan.

Sementara istrinya juga heran, sambil menangis ia bertanya.

"Apa salah suami saya, pak polisi?" tanya istri Farid.

"Suami Nyonya terlibat kasus pem****saan, dan juga pel**han s****al," jawab komandan polisi.

Bagai petir di malam hari, istri Farid terkejut mendengarnya. Pantas saja selama beberapa tahun ini suaminya tidak pernah menyentuhnya. Awalnya ia berpikir positif saja dan tidak mencurigai apapun.

Tapi kenyataan yang ia dengar begitu mengguncang jiwanya.

Istri Farid tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia hanya diam saja saat polisi membawanya dengan paksa.

Bagaimana kabar Siska?

Siska masih dirawat dirumah sakit. Karena Mentari diam-diam menemui Siska dan membuatnya lumpuh.

Kembali ke Mentari....

Mentari kini berada dipelukan Ferdinan. Keduanya sedang berbaring diatas ranjang. Mereka hanya berpelukan dan tidak melampaui batas. Ferdinan sebisa mungkin menahan diri. Biar bagaimanapun Ferdinan seorang lelaki normal. Begitu juga dengan Mentari.

Tapi keduanya tidak ingin melakukan hal diluar batasan sebelum kata sah terucap didepan penghulu.

"Apa rencanamu selanjutnya?" tanya Ferdinan.

Bolehkah aku meminta?" tanya Mentari.

"Katakan," jawab Ferdinan.

"Aku ingin kita menikah setelah urusan dendam ku selesai," kata Mentari.

"Hanya itu?" tanya Ferdinan.

"Aku ingin Bu Aminah tinggal bersama kita," ucap Mentari.

"Apapun akan aku lakukan demi kamu," ucap Ferdinan. Mentari tersenyum, kemudian mengecup bibir Ferdinan.

"Mengapa kamu suka sekali mengecup bibirku?" tanya Ferdinan.

"Entahlah, aku gemas melihatnya," jawab Mentari.

"Aku pulang dulu, ya," kata Ferdinan berpamitan.

"Hmmm, hati-hati," ucap Mentari.

Kemudian Mentari mengantar Ferdinan sampai depan rumah. Setelah Ferdinan pergi, barulah Mentari masuk.

"Ferdinan sudah pulang, Nak?" tanya Aminah.

"Sudah Bu, baru saja," jawab Mentari.

"Padahal ibu sudah masak banyak, ibu kira dia mau makan malam disini," kata Aminah.

"Gak apa-apa Bu, mari Bu kita makan," ajak Mentari.

Aminah melayani Mentari, mengambilkan nasi dan lauknya, serta air minumnya juga. Begitu sayangnya Aminah kepada Mentari. Mungkin karena keduanya sama-sama sebatang kara, jadi saat mereka bertemu lalu saling melengkapi.

Setelah selesai makan malam, Mentari ngobrol sebentar dengan Aminah.

"Darimana kamu dapat uang untuk beli semua ini, Nak?" tanya Aminah.

"Di negara China, aku juga punya usaha Bu. Dan semua itu berkat bantuan seorang teman," jawab Mentari.

"Alhamdulillah ya, Nak," ucap Aminah.

"Ini untuk ibu," ucap Mentari sambil menyerahkan ATM.

"Untuk apa, Nak?" tanya Aminah.

"Untuk keperluan ibu, nanti setiap bulan akan aku isi. Ibu kalau ingin beli apa-apa gunakan saja ini," kata Mentari. Aminah pun menerimanya. Meskipun sebenarnya ia tidak membutuhkan nya.

"Tari masuk kamar dulu ya Bu," ucap Mentari.

"Ya, istirahatlah Nak," ucap Aminah.

Mentari naik keatas melalui tangga, karena rumahnya berlantai dua. Saat Mentari baru saja merebahkan tubuhnya diatas ranjang, ponselnya berdering pertanda panggilan masuk.

"Halo!" Mentari heran karena tidak ada jawaban. Tetapi yang terdengar hanya suara gaduh.

Mentari segera menyambar kunci mobil dan jaket miliknya. Sambil berlari ia menuruni anak tangga.

"Kemana Nak?" tanya Aminah.

"Sepertinya Ferdinan dalam bahaya Bu, Tari segera menolong nya," jawab Mentari.

Aminah tidak bertanya lagi. Karena Mentari sudah keluar dan segera melajukan mobilnya.

Mentari melacak ponsel Ferdinan untuk mencari lokasi ia berada sekarang.

Sepertinya pembalap profesional, Mentari melajukan mobilnya.

"Pantas saja perasaanku dari tadi tidak enak," gumam Mentari. Ponselnya disimpan di depan. Untuk memudahkan mencari lokasi Ferdinan sekarang.

Ternyata Ferdinan sewaktu pulang dari rumah Mentari, ia sudah diikuti mobil. Dan ternyata dijalan ia juga dihadang oleh mobil lain.

Flashback...

Ferdinan melanjutkan mobilnya dengan kecepatan sedang, setelah berpamitan dengan Mentari. Awalnya Ferdinan tidak menyadari kalau mobilnya diikuti.

Setelah beberapa menit dalam perjalanan, barulah ia menyadari kalau mobilnya sedang diikuti.

Ferdinan melajukan mobilnya dan mobil dibelakang juga melaju. Saat Ferdinan memilih jalan lain, ternyata sudah ada mobil yang menghadang jalan.

Ferdinan terpaksa menghentikan mobilnya dan keluar dari mobil.

"Siapa kalian?" tanya Ferdinan.

.

.

.

1
Tuti Xiaomi
sampai bab ini alur cerita aku suka.
Lintang Edgar
tenang thor. aku mulai menyukai karyamu 😅
Sulis Tiyeas
hah mudah sekali ke china. nggak ngurus surat kalau mau kerja? paspor juga tb2 tersedia.
Pa'tam: iya, semuanya terjadi hanya di novelku. yang di dunia nyata mah ribet mau ngurus ini itu.
total 1 replies
SYAHRATUL AINI
Luar biasa
Endang Werdiningsih
nyimak dulu
Thari Sinaga
crt nybagus dn gk berteletele
Fajar Ayu Kurniawati
.
RoSz Nieda 🇲🇾
aku suka baca ❤️
Pa'tam: terima kasih banyak.
total 1 replies
Nur Aliyah Zainal
Luar biasa
Adriana Wiriadinata
bagus kak ceritanya..👍👍
Firman Firman
amin🤲doa yg sama buat athour..
dan terimakasih sudah menghadirkan sebuah novel yg keren ini ,,ttp semangat dan terus berkarya ya athour 💪 semoga athour selalu sehat panjang umur dan rejeki nya selalu melimpah amin 🤲
Firman Firman
astaga gara ulat keket hampir saja pangeran kodok koit 😄🤭
Firman Firman
dasar😡 wanita jlng suruh siapa kmu mau jadi wanita murahan jadi jngn. salahkn. kalau dia menikah dengn pilihan hati nya
Firman Firman
membayangkan nya saja sudah senang dn bahagia pa lagi di dunia nyata ya athour u
Firman Firman
semoga kedepannya kalian juga selalu bahagia 💞💞
Firman Firman
ha ha titisan pangeran kodok akn segera hadir🤗
Firman Firman
badar badar kmu akn merasakan kemarahan singa betina yg haus darah 😡
Firman Firman
lanjut
Firman Firman
astaga 🤦 masih juga ada parasit pantas mntari blum bisa tenang
Firman Firman
knpa ada ja wanita jalang yg suka jadi pnggoda 😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!