NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur bersama

Tak hanya di mall mata Kemal berbinar. Setibanya di kamar hotel, bocah itu tak mengedipkan mata saat melihat ruangan yang luas dan indah, juga ranjang yang sangat besar dan empuk. Kakinya ingin mengayun masuk, namun ia tak bisa bertingkah semaunya mengingat sang mommy yang ada di belakangnya. 

"Ini kamar untuk Kemal selama kita tinggal di sini. Nanti kalau sudah pulang, kamar Kemal lebih bagus lagi," ucap Mirza membantu pelayan meletakkan barang bawaannya. 

Kemal menatap Haira. Meminta persetujuan dari wanita itu untuk masuk. Setelah mendapatkan izin, ia langsung berlari naik ke atas ranjang. 

Haira hanya mematung di ambang pintu. Ia tak tergoda sedikitpun dengan ruangan mewah itu. Kemewahan yang diberikan Mirza seperti sebuah momok yang mengingatkan dengan masa lalu pahit dan penuh luka. Dari lubuk hati yang terdalam, masih takut dengan sikap Mirza yang pernah memperlakukannya tidak adil. 

"Wow, ini bagus sekali, Om," ucap Kemal seraya melompat-lompat di sana.

Haira meremas ujung bajunya. Ragu untuk masuk, sedangkan Mirza pun sibuk merapikan mainan milik Kemal. 

Mirza menoleh ke arah Haira lalu menghampiri wanita itu. 

"Kamu mau tidur di sini apa di kamar sebelah?" 

"Saya tidur bersama Kemal saja, Tuan." Haira menjawab dengan cepat.

"Ra, jangan panggil aku Tuan. Kamu bisa, kan?" 

Haira mengangguk kecil tanpa suara. Ia tak berani membantah, takut jika Mirza marah-marah seperti yang dulu dilakukan.

Aku merindukan kamu, Ra. Tapi kenapa kamu bersikap seperti ini padaku. 

Mirza menarik tangan Haira dan mengajaknya duduk di sofa. Membuka beberapa paper bag dan menunjukkan semua baju yang ia beli. 

"Ini baju untuk kamu, nanti kalau kita sudah pulang, kamu bisa pilih sendiri yang kamu suka." 

Haira hanya melirik sekilas lalu menatap beberapa mainan Kemal yang berjejer di bawah. 

"Ini terlalu berlebihan, Tuan. Nanti Kemal manja."

"Nggak papa, sekarang kamu mandi aja dulu, aku mau keluar."

Mirza memeluk Haira lalu mencium pipinya dengan lembut. Mengurai kerinduan yang terpendam selama tujuh tahun. 

"Nanti kalau butuh apa-apa panggil saja, aku di kamar sebelah."

Masih sama, Haira hanya mengangguk tanpa suara. 

Baru saja membuka pintu, pelayan datang membawa makanan membuat Mirza kembali masuk.

Seperti layaknya keluarga kecil yang hangat, mereka bertiga makan bersama di selingi dengan canda.

"Mommy, boleh nggak aku memanggil om dengan sebutan Daddy?"

Seketika itu Haira tersedak makanan yang hampir ia telan.

Mirza langsung mengambilkan air untuk Haira. "Boleh, Nak. Anggap saja om ini Daddy kamu."

Itu memang Daddy kamu, Nak. Maafkan mommy yang tidak jujur pada kalian.

Usai makan, Mirza langsung pergi karena ada urusan lainnya. Sementara Haira masih berpikir untuk mengutarakan semuanya dengan pelan.

Sebenarnya apa maksud Tuan Mirza baik padaku, aku tidak mau tersakiti lagi, cukup waktu itu aku menderita, sekarang aku ingin bahagia bersama Kemal. 

Mirza menemui Aslan dan Erkan yang ada di ruang pertemuan. Ia duduk dengan wajah yang tampak lesu. Sikap Haira membuat pikiran Mirza keruh. 

"Informasi apa yang kalian dapatkan?"

"Kata warga kampung, Nona Haira datang ke sana dalam keadaan hamil, Tuan. Dia tidak mau mengakui siapa nama suaminya. Dia hanya bilang pada warga, kalau suaminya sudah meninggal. Semua warga tidak ada yang menyukainya. Bahkan mereka memperlakukan Nona Haira dengan buruk. Menganggapnya wanita murahan dan Kemal itu sebagai anak haram. 

"Lalu, apa tidak ada yang membelanya?"

Menatap tajam ke arah Aslan dan Erkan secara bergantian. 

"Ada,Tuan. Namanya nenek Sella, dia juga warga asing. Rumahnya agak jauh dari rumah Nona Haira. Saya dan Tuan Aslan tidak sempat ke sana karena sudah hampir malam." 

Erkan menceritakan apa yang ia ketahui. Melaporkan semuanya pada Mirza apa yang sebenarnya Haira alami di tempat tinggalnya. 

"Lalu, kapan hasil tes dna nya keluar?" tanya Mirza lagi. 

"Satu minggu lagi, Tuan." 

Mirza menyeruput kopi yang mulai menghangat. Lalu meninggalkan Aslan dan Erkan. 

Malam semakin larut, Haira berdiri di balkon kamarnya. Sementara Kemal sudah terlelap setelah kelelahan bermain. Entah kenapa, malam ini ia tidak bisa tertidur meskipun ngantuk menyerang. 

Selain memikirkan sikap Mirza yang berubah drastis, Haira juga memikirkan langkah selanjutnya tentang status Kemal yang masih tertutup rapat. 

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Haira yang hampir melayang ke Turki. Ia teringat dengan sang nenek yang pasti merindukannya. 

Merapikan penampilannya. Berjalan pelan membuka pintu. 

"Ada apa Tuan malam-malam ke sini?" tanya Haira pada Mirza yang sudah mematung di depan pintu. 

Mirza tersenyum lebar. "Ada yang ingin bicara dengan kamu."

Menghadapkan layar ponsel di depan Haira. 

Wajah tua yang Haira rindukan nampak menangis sesenggukan di balik layar. 

"Nenek," cicit Haira dengan suara lirih. 

"Haira, cucuku," tangis nenek Zubaida pecah. Jariya terus mengusap layar ponsel yang menampakkan wajah Haira. 

"Kakak," sapa seorang gadis yang nampak lebih dewasa. 

"Nada, kamu apa kabar?" tanya Haira dengan bibir bergetar menahan tangis. 

"Aku baik, Kak. Cepat pulang, aku dan nenek kangen."

"Kamu ke mana saja, Ra? Cepat pulang." 

Haira tersenyum renyah. Menatap Mirza yang ada di belakang ponsel. "Aku akan segera pulang, Nek. Aku punya kejutan untuk kalian." Hanya melirik Kemal dan tak ingin menunjukkannya sekarang. 

"Satu minggu lagi kami pulang, Nek." Mirza berdiri disamping Haira hingga wajah keduanya tampak di layar. 

Seketika itu senyum Nada meredup saat melihat kedekatan Mirza dan Haira. Bahkan mereka berdua saling tersenyum membuat Nada sedikit kesal. 

Sambungan terputus. Mirza langsung memasukkan ponselnya di saku celana, sedangkan Haira semakin tidak sabar untuk segera tiba di tempat kelahirannya. Namun, ia tak berani mengungkapkan isi hatinya pada Mirza. 

"Dari mana Tuan tahu kalau itu nenek saya?" tanya Haira basa-basi. Mengalihkan pandangannya dari tatapan Mirza. 

"Kita bicara di dalam." Mirza menggiring Haira masuk ke kamar. Ia mengunci pintunya lalu mendudukkan wanita itu di tepi ranjang. Menyelimuti tubuh mungil Kemal. 

"Aku pernah datang ke rumah nenek untuk mencarimu." 

Haira mengerutkan alisnya, seakan tak percaya dengan ucapan Mirza. 

"Apa nenek tahu tentang pernikahan kita?" tanya Haira. 

Mirza menggeleng pelan, ia memang belum berani mengatakan pada nenek Zubaida tentang statusnya dan memilih bungkam. 

"Maafkan aku karena pernah menyakitimu. Izinkan aku untuk menjadi suami kamu."

Mirza menggenggam kedua tangan Haira lalu menciumnya. Mendongak, menatap wajah Haira yang nampak datar. 

Haira memberanikan diri mengusap pundak Mirza dengan lembut. Menuntut seperti apapun, waktu tidak akan bisa terulang kembali. Ia berharap hanya ada kebaikan kedepannya. 

"Sudah malam, lebih baik Tuan tidur."

Untuk yang kesekian detik, akhirnya Haira membuka suara. 

"Aku ingin tidur di sini bersama kamu dan Kemal."

Haira mengangguk tanda mengizinkan.

1
🍁Angela❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Angela❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Angela❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Angela❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
🍁Angela❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
🍁Angela❣️
𝓲𝓽𝓾 𝚊𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚒𝚒𝚒
🍁Angela❣️
𝓰𝓪𝓴 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓴𝓪𝓱𝓫𝓗𝓪𝓲𝓻𝓪 𝓴𝓪𝓫𝓾𝓻 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓷𝓮𝓻𝓪𝓴𝓪 𝓲𝓽𝓾... 𝓵𝓪𝓶𝓪-𝓵𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓰𝓲𝓵𝓪 𝓭𝓲𝓪𝓪𝓪
🍁Angela❣️
𝙖𝙙𝙪𝙝𝙝𝙝𝙝 𝙢𝙞𝙧𝙯𝙖𝙖𝙖 😁😁😁😁😁😁😁
🍁Angela❣️
𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙛𝙖𝙝𝙖𝙢 🥲🥲🥲🥲
🍁Angela❣️
𝙠𝙡𝙤 𝙢𝙖𝙡𝙪 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙚𝙩𝙞𝙠 𝙥𝙠𝙚 𝙝𝙥
🍁Angela❣️
𝙢𝙚𝙡𝙚𝙗𝙞𝙃𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙙𝙪𝙣𝙠... 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙝𝙤𝙤𝙤 𝙃𝙖𝙞𝙧𝙖 𝙞𝙣𝙞
🍁Angela❣️
𝙠𝙖𝙨𝙞𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙞𝙧𝙖... 𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙘𝙡𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧 𝙮𝙖𝙖𝙖
🍁Angela❣️
dihhh pke tanya yg nyiapin baju kantor ya jelas bini mu lah bang
🍁Angela❣️
untung aja sang asisten gercep.. jadi Mirza ham jadi main sama jalang
🍁Angela❣️
ya ampun kasian haira... .... kpn sih Mirza sadar klo salah faham
🍁Angela❣️
tuhhh pelayan aja pada bertingkah 😄😄😄😄
🍁Angela❣️
serba salah nih haira.. hadeh tanda tangan menderita gakntanda tanda tangan juga menderita
🍁Angela❣️
menikah hanya untuk menyiksa... hadehhh safiss benerrr sihhhh
🍁Angela❣️
lihat CCTV dulu bang .... jangan asal nuduh
Alula Zaina
di tunggu kebucinan mu tuan Mirza 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!