DICERAIKAN KARNA MANDUL, DIHAMILI OLEH MAFIA KEJAM

Dara bahkan hanya memikirkan kedua malaikat kecil nya tanpa peduli pembicaraan Orang-orang di Acara Fashion show tadi yang sedang gempar gara-gara sebuah gelas.

Dewi meminta semua yang terlibat di acara sebelum nya harus meminta maaf dan juga menjaga jarak dari Dara, berbeda dengan Lovisa yang merasa tak senang dengan permintaan Dewi, seolah-olah Adara yang baru saja datang ke Dunia Fashion show telah melangkahi kesuksesan mereka yang telah di rintis sejak dari nol sampai sekarang. Sedangkan Adara baru bergabung dan langsung mengalahkan mereka yang butuh waktu bertahun-tahun mencapai ke titik sekarang, lalu sekarang apa direnggut oleh Adara begitu saja.

Hanya karna Adara cantik? Tubuh bagus? Sedikit pintar dari mereka? Lebih muda?. Semua itu ada pada diri Adara membuat siapapun merasa iri termasuk Lovisa yang telah berkecimpung di dunia Fashion lebih dari 20 tahun.

Mencapai ke Titik puncak ini tidaklah semudah membalik telapak tangan, mengapa Adara yang masih muda bisa begitu beruntung?. Semua yang terlibat di acara Fashion show milik Dewi hari ini tak ada yang bisa tidur memikirkan 1 wanita yaitu ADARA.

Sedangkan pelaku yang membuat mereka semua tidak bisa tidur sedang berbaring santai memperhatikan sang putri yang tidur nya begitu nyenyak.

"Mommy?" racau Caitlin menjauhkan boneka kelinci kesayangan nya dan membalikan badan memeluk erat Dara yang memiliki wangi yang khas.

"Iya sayang, Mommy disini." bisik Dara mengulum senyum lembut ikut memejamkan mata nya sembari membelai rambut panjang Caitlin.

"Ya ampun.! Aku bahkan nggak sadar rambut Caitlin udah panjang."Batin Dara menatap jemari tangan nya memegang helaian rambut panjang nan tebal milik putri nya.

Sekitar jam 4 pagi, Dara terbangun dan mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci baju dengan tangan, menjemur pakaian pagi-pagi buta dan terakhir memasak sekitar jam 6 pagi.

"Sayang?" sapa Bunda Maria.

Dara melihat ke arah Maria tanpa meninggalkan kegiatan nya yang sedang mencuci piring peralatan memasak nya tadi.

"Bunda?" sapa Dara juga.

"kapan kamu pulang nak?, Bagaimana kegiatan mu?, Apa semua berhasil?, Apa mereka ada yang mempersulit mu?." cecar Maria sembari memegang alat masak yang kotor disamping Dara.

"Bunda ngga usah pegang piring kotor nya ya?, Biar Dara aja yang cuci. Bunda tolong Dara bangunkan Carlos dan Caitlin terus temeni aja mereka mandi, takut nya mereka terpeleset karna lantai nya licin. Dara belum sempat bersih-bersih kamar mandi mereka." kata Dars memelas.

Maria pun mengangguk, dia segera pergi ke kamar Carlos terlebih dahulu, setelah Carlos bangun Maria menggandeng tangan Carlos. Carlos berjalan dengan langkah gontai dia menguap lebar dengan kaki kecil nya mengikuti langkah Maria ke kamar Caitlin.

Wajar saja rumah mereka hanyalah tempat sederhana dengan 3 kamar dan 1 ruangan khusus Kerja atau hal pribadi seperti tempat Olahraga. Akan tetapi di rumah itu hanya punya 2 kamar mandi, 1 Kamar mandi ada di dapur dan satu lagi berada di ruangan kerja milik Dara, kamar mandi nya lumayan luas untuk mencuci pakaian.

Ternyata yang Dara khawatirkan memang benar, Caitlin hampir saja tergelincir di lantai kamar, dengan sigap nya Maria menompang tubuh Caitlin yg hampir jatuh karna sudah waspada berkat peringatan Dara tadi.

"hati-hati sayang.!" peringat Dara mengangkat tubuh mungil Caitlin yang masih menguap lebar seolah hal tadi bukanlah ketakutan nya.

"Mommy??" Caitlin berlari ke arah Dara yang telah menata sarapan lezat untuk si kembar.

"Wahh?? Ada semua makanan favolit Ket." pekik Caitlin bertepuk tangan meriah.

"Iya sayang..! Ayo kita makan?!" ajak Dara juga menoel pipi gembul Carlos yang melewati nya begitu saja sedangkan Carlos tak protes sama sekali dengan tindakan Mommy nya. Itu kalau Orang asing pasti akan di tatap tajam oleh Carlos.

\*\*\*\*

Di mansion megah keluarga Maverick.

"Ada apa kita semua berkumpul Pa?" tanya Bagas Maverick yaitu Papa Kandung Nicoles.

"Apa kita ada masalah Pa?" tanya Selvia mama kandung Nicoles.

Jovita hanya duduk sembari memakan cemilan nya menatap sang kakek yang tiba-tiba mengumpulkan semua orang.

"Anak itu pulang jadi kita harus membujuk nya untuk tinggal disini." kata Robert Ayah Kandung Bagas Maverick juga seorang mantan tentara yang kejam di masa nya.

Jovita menghela nafas seolah sudah tau siapa yang dimaksud anak itu oleh sang kakek, "Mana mungkin kakak mau tinggal disini kek kalau masih ada si benalu parasit." decak Jovita.

Semua yang ada di meja makan 12 bangku mewah itu mendengar nya hanya terdiam, memang benar apa yang dikatakan oleh Jovita.

Jovita mengedarkan pandangan nya, "Tumben si benalu itu nggak ada." ucap nya.

Sosok yang dicari adalah orang asing yang kebetulan di jaga oleh kakek nya karna wasiat dari adik Robert itu yang telah meninggal dunia.

"Kebetulan aku ingin kasih pelajaran sama anak itu." kata Selvia sembari menyingsingkan lengan baju nya.

"Buat apa menantu?" tanya Robert sembari meneguk minuman nya.

Robert menggunakan kursi roda karna kecelakaan yang menimpa nya sebelum pensiun, akibat dari kecelakaan membuat kaki nya tak bisa digerakkan sampai detik ini.

"Aku jatuh cinta sama anak kecil yang pernah aku telfon waktu Papa di rumah sakit." adu Selvia.

"Udahlah Ma..? Kenapa masih kepikiran sama anak kecil itu?" bujuk Bagas.

"Aku malah penasaran siapa anak itu loh kak, apa kakak ipar tipikal sama orang yang mudah suka sama anak orang lain kak? Pasti ada yang istimewa dari anak itu sampai Kakak ipar begitu." timpal Sesil (adik kandung Bagas) yg telah bersuami.

"Benarkan sayang?" Sesil mencari bantuan pada suami nya Regan yang akrab dipanggil Egan oleh keluarga Maverick.

"Hmm." sahut Egan.

"Tapi dimana kak Dokter om? tante?" tanya Jovita.

Keluarga itu malah berdebat ringan hingga muncullah sosok yang membuat mereka menunggu sedari tadi, Nicoles Swondrak Maverick adalah cucu kesayangan Robert Maverick yg diangkat menjadi pemimpin Perusahaan NM Company Group karna kehebatan nya, membuat Robert bangga dan yakin akan keputusan nya itu.

"Kemari kamu Nico..!" teriak Mama Selvia, di tatap datar saja oleh Nicoles yang cuek duduk disebelah Robert.

Selvia dipeluk oleh Bagas supaya tak bertindak bar-bar, "Aduh Pa..? Aku pusing seketika. Kenapa anakku jadi begitu Pa?." keluh Selvia malah memukul suami nya, Selvia melihat Jackson tumbuh menjadi sosok yang sangat menyebalkan dan angkuh juga keras kepala.

"Kok jadi nyalahin Papa sih Ma?"ucap Bagas, dia tak marah di omeli malahan Bagas berkata lembut pada sang istri.

Mereka sudah biasa berdebat jika masalah Nicoles, jadi yang lain tak heran lagi dengan tingkah suami-istri itu.

"Ada apa kak kesini? Apa kakak memang mau tinggal disini sesuai dengan keinginan Kakek?" tanya Jovita penasaran.

Nicoles tak menjawab, dia melirik bawahan nya yang membawa sebuah kotak besar dan meletakkan nya di depan Jovita."Apa lagi itu? Apa itu Bom?" tanya Sesil penasaran sedangkan Regan menelan ludah nya kasar melihat kado Nicoles yg tak pernah ada hal baik.

"Coba buka nak..?" pinta Selvia dan Bagas serentak.

"Belum lihat Majalah IN?" tanya Nicoles dengan senyuman miring nya.

Jovita membelalak, "Majalah IN? Apa ada barang bagus kak?" ucap nya heboh sembari berdiri membuka kotak hadiah yang diberikan Nicoles.

Majalah IN adalah Majalah ternama yang sangat sulit didapatkan kecuali untuk orang-orang tertentu saja seperti keluarga Maverick yang pasti dapat 1 dan Nicoles mendapatkan nya 1 sebagai CEO Pimpinan Perusahaan Raksasa NM Company Group.

Jovita memekik melihat gaun indah yang terlipat didalam Kotak itu, dia memerintahkan para Maid membantu nya mengangkat gaun itu, semua yang melihat itu sangat terpukau melihat gaun pemberian Nicoles.

"Ini gaun ulang tahunku..! Ahaha..! Terima kasih Kakak." pekik Jovita dengan gembira memeluk Nicoles yang berwajah datar.

Robert masih menatap Cucu nya dengan penasaran, "Katakan nak..?!"

Jovita tak memperdulikan lagi hal lain ketika di suguhkan gaun yang berkilau, seolah sesuai dengan karakter nya di acara Ulang tahun nya yang ke-23 tahun nanti.

\*

Bersambung..................................