Lima tahun mempertahankan pernikahannya, akhirnya Jessica pun menyerah.
Kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, membuat Jessica sadar jika bukan dirinya satu-satunya yang ada di hati suaminya. Cinta pertama sang suami tiba-tiba kembali dan mengusik kebahagiaan mereka.
Sikap sang suami perlahan berubah, Jessica bukan lagi menjadi prioritas utamanya dan hal itu membuatnya sadar akan cinta yang terbagi. Belum lagi karena hasutan ibu mertua yang menginginkan mereka berpisah karena Jessica tidak kunjung hamil dan memberikan keturunan.
Namun Jessica menolak untuk bercerai sebelum berhasil membuat suaminya merasakan apa yang dia rasakan, perselingkuhan itu dibalas perselingkuhan juga olehnya. Jessica berselingkuh dengan seorang laki-laki misterius berkebangsaan China yang menetap di Korea.
Lalu bagaimana ending kisah cinta mereka? Ikuti terus ceritanya sampai ending ya 🙏🙏 Jangan lupa like komennya juta ya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jessica Dikerjai
Matahari telah masuk ke peraduannya, meninggalkan seberkas sinar jingga yang menghias langit di salah satu daerah bagian korea selatan. Perlahan namun pasti, cahaya jingga itu semakin menggelap dan menghilang. Awan jingga kembali ke wujud awalnya yaitu putih. Suara burung-burung lenyap ditelan gaduhnya suara serangga malam yang mulai berisik.
Sinar bulan mulai menggantikan sinar matahari, sinarnya begitu lembut. Bulan menunjukkan bentuknya yang begitu sempurna, bulan purnama.
Bintang-bintang bertaburan mengelilingi sang rembulan. Pemandangan yang terlihat begitu sempurna, tak akan ada yang bisa menandinginya. Keindahan di malam hari itu terkadang seperti fatamorgana di gurun pasir, memperlihatkan keindahan namun tersirat suatu kengerian yang begitu menakutkan.
Di jalanan beraspal, sebuah mobil mewah melaju kencang, jalanan yang dilalui cukup sepi. Tidak ada kendaraan yang melintasi jalan ini, bukan berarti tidak ada. Hanya ada satu dua saja, itupun ketika hari masih terang.
Seorang wanita cantik berhelaian coklat panjang yang terurai, tampak begitu asik menikmati pemandangan sepanjang jalan. Meskipun tidak ada perumahan sama sekali, namun dia tidak merasakan ketakutan sedikit pun. Jika hanya segerombolan manusia sih bukan masalah baginya , tapi kalau hantu ... itu sebuah pengecualian.
"Beberapa hari lalu terjadi kecelakaan disini, korbannya meninggal di tempat dengan ottak pecah dan usus teruraii. Ada yang bilang jika arwahnya penasaran dan mencari korban yang menabraknya." Ujar Luhan memecah keheningan.
Sontak Jessica menoleh dan menatap Luhan dengan pandangan terkejut. "Be..Benarkah?" tanyanya memastikan .
Luhan mengangguk. "Kenapa? Jangan bilang kalau kau takut," ucapnya. Buru-buru Jessica menggelengkan kepala. Kemudian dia mengalihkan pandangannya dari Luhan.
"Mana ada, siapa juga yang takut. Aku tidak pernah takut pada apapun, termasuk hantu." elak Jessica, jelas-jelas dia sangat takut, tapi tidak mau mengakuinya. Gengsinya terlalu tinggi untuk mengakui pada Luhan jika dirinya memang setakut itu sekarang.
Luhan menyeringai. "Benarkah? Tapi, Sica, lihatlah, hantunya nemplok di kaca samping kananmu."
Pupil mata Jessica sontak membulat sempurna. Dengan histeris dia menjerit lalu melompat dan memeluk Luhan dengan erat. Jessica menyembunyikan wajahnya dipertopangan leher Luhan.
Melihat reaksi Jessica membuat tawa Luhan meledak seketika. Dia benar-benar tidak menyangka jika Jessica akan memberikan respon yang begitu berlebihan. Jelas Luhan tidak bisa dibohongi, karena dia mengenal Jessica dengan sangat baik.
"Katanya tidak takut," ledek Luhan mencibir.
Sontak Jessica melepaskan pelukannya dan menatap Luhan dengan sebal. "Jadi kau membohongiku?" ucapnya dengan kesal. Bukannya menjawab Luhan malah terkekeh, dan itu membuat Jessica semakin kesal. "Dasar menyebalkan," ucapnya lalu membuang muka.
Bagaimana Jessica tidak kesal? Jelas-jelas dia sangat takut pada hantu, Luhan malah mengerjainya. Jelas saja Jessica jadi kesal padanya.
"Aku hanya bercanda. Maaf, aku tidak akan melakukannya lagi." ucapnya. Dia menyesal karena telah mengerjai Jessica. Wanita itu lantas menoleh, mata mereka berdua saling bersirobok.
"Oke, kali ini aku maafkan. Tapi tidak ada lain kali lagi. Sekali lagi kau berani mengerjai ku, jangan harap aku mau memaafkan mu!!"
Luhan mengulurkan tangannya dan mengacungkan kelingkingnya pada Jessica. "Baiklah aku berjanji." ucapnya dan membuat Jessica tersenyum lebar. Mereka berdua membuat janji jari kelingking. Sesuatu yang sering mereka lakukan dulu. Selanjutnya tak ada lagi obrolan diantara mereka berdua. Luhan fokus mengemudi dan jalanan di depannya.
xxx
Wanita itu membulatkan matanya melihat putrinya datang membawa beberapa orang. Dua wanita dan satu pria. Wanita paruh baya berpakaian pelayan tersebut menghampiri putrinya.
"Amanda, siapa mereka? membawa orang asing ke Villa ini? Jika Nona Besar sampai tahu dia bisa merah besar dan kita berdua akan terkena masalah,"
Amanda menyentak tangan wanita itu dengan kasar dan menatapnya tajam. "Jaga bicaramu. Nona Besar siapa yang kau maksud? Villa ini milikku, jadi terserah aku dong mau membawa siapa pun ke sini. Satu lagi, bersikaplah dengan sopan. Aku adalah Nona besar, dan kau harus memanggilku Nona!!" ucapnya menegaskan.
"Kakak Ipar, siapa dia sebenarnya? Kenapa tidak sopan sekali padamu?" Yuri mendekati Amanda lalu berdiri disampingnya.
"Dia adalah penjaga Villa ini, dia sudah tua maklum saja kalau bicaranya suka ngelantur. Ayo masuk, kalian pasti lelah dan menderita, aku akan membawa kalian bertiga untuk istirahat di dalam." Ucapnya lalu melewati wanita itu begitu saja.
Amanda sangat terkejut saat tahu Daniel dan keluarganya tidak lagi memiliki tempat tinggal. Demi membuktikan pada mereka jika dirinya benar-benar kaya raya, Amanda membawa mereka bertiga untuk tinggal di Vila milik Cucu Majikan ibunya. Niatnya ingin pamer pada mereka, dengan begitu mereka akan percaya jika dirinya memang benar-benar kaya raya.
Anita dan Yuri terperangah saat melihat bagian dalam Villa yang penuh dengan kemewahan. Bahkan Daniel juga, meskipun dia tidak berkata apa-apa, tapi ekspresi wajahnya tidak bisa berbohong.
"Woahh, Villa ini sangat besar dan bagus. Amanda, kau benar-benar seorang Nona Besar ya." ucap Anita memberi pujiannya.
Wanita itu tersenyum bangga. "Ya, tentu saja Bibi. Aku ini Cucu satu-satunya dan calon pewaris tunggal seluruh kekayaan kakekku, jadi wajar kalau kaya raya." ujarnya.
"Amanda, terimakasih karena sudah mau menampung kami disini, kami bertiga berhutang Budi padamu." Ucap Daniel. Dia merasa tidak enak karena harus merepotkan Amanda.
Amanda menggeleng. "Tidak sama sekali, Daniel. Sudah seharusnya aku membantu kalian bertiga, kalian pergilah istirahat. Kamar kalian ada di sini kanan dan kiri, aku mau mandi dulu." Dia beranjak dari hadapan mereka bertiga dan pergi begitu saja. Amanda menuju kamar utama yang berada di lantai tiga. Kekosongan Villa ini dia manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
xxx
GUBRAK...
"KYYAA!!"
Luhan terpaksa mengerem mendadak saat mendengar suara dentuman keras di atap mobilnya. Buru-buru dia turun dari mobil mewahnya, begitupun dengan Jessica. Mereka berdua mendapati seorang wanita berambut panjang dan bergaun putih tengkurap di atap mobil tersebut.
"Kau siapa, dan kenapa bisa ada diatap mobilku?" tanya Luhan tanpa basa-basi.
Sontak sosok misterius itu mengangkat wajahnya dan..."KYYYAAA... SETAN!!" jerit Jessica sambil melemparkan sepatunya ke wajah sosok tersebut. Membuat kepalanya sedikit mendongak ke belakang.
"Aduh, wajahku yang cantik paripurna ini. Cantik, kenapa kau malah menumpuk mukaku yang cantik paripurna ini? Jelas-jelas aku ini sangat cantik dan molek, bisa-bisanya kau malah menyebutku setan. Astaga, kenapa nasibku selalu buruk ya. Aster, dia sangat keterlaluan padaku. Dia sering sekali menumpuk mukaku, sekarang malah terjadi lagi. Aish, sungguh sial nasibku ini." Ujar sosok wanita misterius itu.
Jessica memperhatikannya dengan seksama. Jika diperhatikan, tidak ada seram-seramnya, malah terlihat menggelikan. Dia bertubuh pendek dan gemuk, gigi maju ke depan dan memiliki riasan mata berwarna terang. Membuat Jessica bertanya-tanya, apakah dia hantu atau manusia.
"Se...Sebenarnya kau ini apa? Hantu atau manusia?" tanya Jessica.
"Ah, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Suketi, Miss Kun-Kun asal Indo. Aku memiliki dua suami, Mr. Poci dan Mr. Wowo. Tapi aku sedang kabur dari mereka. Intinya, aku adalah wanita cantik dan cetar membahana dari alam lain." Ujarnya.
Pupil mata Jessica membulat sempurna. "What, itu artinya kau SETAN?!"
xxx
Cuplikan Next Episode.
"Aku dengar ada Wine di Villa ini yang dibawa pulang oleh Kakek Justin di pelelangan diluar negeri yang senilai 100 juta Won, Romanicontin. Dimana-mana? Oh di sana, jika kau benar-benar Cucu Kakek tua itu. Pasti kau tidak akan takut untuk membukanya dan membiarkan mereka mencicipinya bukan?"
"Amanda, kita sudah tamat..."
.
.
"Jadi Nona Besar Valerie itu adalah Kau?!"
xxx
Bersambung
