Ku Balas Perselingkuhan Suamiku
Seperti pagi-pagi sebelumnya. Jessica bangun lebih awal dari Daniel, suaminya. Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, wanita itu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Karena dia payah dalam urusan dapur, Jessica pun memutuskan untuk memesan dari luar. Dan Daniel sudah terbiasa . Sementara Daniel masih tidur pulas di ranjang empuk mereka.
Setelah pesanannya tiba dan menata diatas meja. Selanjutnya hanya tingga memanggil Daniel untuk sarapan bersama.
Baru juga dia hendak kembali ke kamarnya. Sosok Daniel yang sudah rapi terlihat menuruni tangga, membuat sudut bibir Jessica tertarik seketika.
"Pagi," suara renyah Jessica dan senyum hangat, sehangat mentari pagi ini menyambut kedatangan pria itu dimeja makan.
Satu kecupan Daniel daratkan di kening Jessica."Pagi juga, Sayang. Aromanya sangat lezat, aku jadi lapar dan tidak sabar untuk segera menghabiskan semua makanan-makanan itu." Ucap Daniel dan membuat Jessica terkekeh.
"Kalau kau habiskan semua lalu bagaimana denganku? Sudah, jangan bicara lagi. Sebaiknya kita sarapan sekarang, bukankah kau ada rapat pagi ini?" kata Jessica dan dibalas anggukan oleh Daniel.
"Ya. Rasanya aku sangat malas pergi ke kantor. Aku ingin bermalas-malasan seharian di rumah dan menghabiskan lebih banyak waktu denganmu. Tapi jika aku tinggalkan, maka semua pekerjaan akan terbengkalai." Tutur Daniel sedikit frustasi.
Jessica meraih tangan suaminya dan menggenggamnya. "Tidak apa-apa. Aku bisa mengerti dan memahami kesibukanmu. Meskipun aku tidak bisa tidak bisa membohongi diriku sendiri, jika aku sangat kesepian saat kau kerja, itulah kenapa terkadang aku mencari kesibukan diluar dengan berbelanja bulanan atau hanya sekedar bertemu dengan teman-temanku." ujar Jessica panjang lebar.
Daniel menatap Jessica penuh sesal. "Maaf sayang, aku bekerja mati-matian untuk dirimu juga. Aku ingin supaya kau mendapatkan kehidupan yang lebih layak, makanya aku rela lembur dan pulang larut malam. Tapi kau tenang saja, aku akan memikirkan cara untuk mengatasi kesepianmu itu. Sebaiknya sekarang kita sarapan, aku sudah lapar." Tukas Daniel dan dibalas anggukan oleh Jessica. selanjutnya mereka sarapan dengan tenang.
xxx
Daniel berkerja sebagai manager umum disalah satu perusahaan yang masuk sebagai 5 perusahaan terbaik di Korea Selatan, Xia Corp.
Posisinya yang menjanjikan membuat Daniel cukup terkenal dikalangan wanita. Dia banyak dikagumi dan diidolakan di kantor tempatnya bekerja. Bahkan tak sedikit yang menaruh hati padanya, tapi sayangnya hati Daniel hanya untuk satu wanita saja, yakni Jessica.
Selain posisi yang menjanjikan, Daniel juga memiliki wajah yang sangat tampan dan tubuh yang sedikit atletis. Jadi tidak salah jika dia begitu diidolakan banyak wanita.
"Manager, ini ada beberapa dokumen yang harus diperiksa terlebih dulu sebelum diserahkan kepada CEO." Seorang wanita menghampiri Daniel di ruangannya lalu menyerahkan beberapa dokumen padanya.
Daniel mengangguk. "Baiklah, letakkan saja dimeja. Akan aku periksa setelah ini, kau boleh keluar."
"Em, Manager, apa Anda sudah ada janji dengan seseorang? Bagaimana kalau malam ini kita makan malam bersama?" usul wanita itu.
Daniel mengangkat kepalanya dan menggeleng."Maaf, tapi aku tidak bisa. Aku sudah janji pada istriku untuk makan malam di rumah bersamanya." Jawab Daniel datar.
Wanita itu mengangguk. "Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu." Dia membungkuk sebelum melenggang pergi meninggalkan ruangan Daniel. Daniel menghela napas dan menggelengkan kepala. Memiliki wajah tampan ternyata sangat merepotkan. Ya, begitulah yang dia pikirkan.
xxx
Saat kehidupan sudah di tentukan oleh takdir. Tak ada satupun manusia yang dapat mengelak dari runtutan takdir itu sendiri. Seperti layaknya hari ini. Waktu terus berlalu, dimulai dari ketika sang matahari menampakan wajahnya diujung timur. Hingga menggantung di tengah garis horizontal langit.
Sampai akhirnya senja tiba…..
Bias keindahan kuning ke emasan tampak di ufuk cakrawala. Senja sangat indah membuat setiap tatap mata terbius oleh parasnya, namun keindahannya tak abadi, perlahan-lahan akan hilang di telan waktu.
Ya… saat sang mentari kembali ke pangkuan semesta. Melepaskan segala esensi cakrawala dalam jiwa. Hingga kegelapan abadi datang menyelimuti.
Ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. Wanita cantik itu bangkit dari kursinya dan berjalan kearah pintu. Pupil matanya sedikit membulat melihat siapa yang datang bertamu, membuat wajah cantiknya seketika menjadi masam
"Ibu Mertua, Adik ipar. Kenapa kalian mau datang tidak memberitahuku terlebih dulu?" ucap wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Jessica.
"Ini adalah rumah Kakakku, jadi untuk apa kami harus memberitahumu. Lagipula Kakakku sendiri yang meminta kami datang kemari, masalah buatmu?" ucap adik ipar Jessica dengan ketus.
"Sebaiknya segera siapkan makan malam untuk kami, aku dan adik iparmu sudah lapar." Perintah ibu mertua Jessica padanya.
Wanita itu menutup mata dan menghela napas. "Ini adalah rumahku, kenapa aku harus melayani kalian? Jangan hanya karena kalian adalah ibu mertua dan adik ipar ku, maka kalian berdua bisa seenaknya menyusahkan ku!! Kalau kalian lapar, silahkan memasak dan menyiapkan sendiri. Aku ke kamar dulu. Oya, satu lagi. Kamar tamu belum aku bereskan, jadi bereskan sendiri. Kalian bisa memindahkan barang-barang yang ada di sana ke gudang belakang. Oke, selamat bekerja." Jessica melambaikan tangannya dan pergi begitu saja.
Sejak awal menikah dengan Daniel. Hubungan Jessica dan ibu mertua serta adik iparnya memang kurang harmonis. Sejak awal mereka tidak pernah menganggap Jessica sebagai bagian dari keluarga Lee, jadi kenapa dia harus berkorban untuk keluarga yang tidak pernah menganggapnya?
Yuri, nama adik perempuan Daniel. Yuri menatap Jessica dengan marah, rasanya dia ingin sekali menampar kakak iparnya tersebut karena berani membantah perintah ibunya. Lalu pandangan Yuri bergulir pada sang ibu.
"Ma, ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus memberikan pelajaran pada wanita itu. Dia sudah sangat keterlaluan, Kak Daniel harus tahu kelakuan istrinya itu!!" ujar Yuri dengan emosi.
"Masalah ini serahkan saja pada Mama, biar Mama yang mengatasinya. Sebaiknya kita bereskan kamar tamu lalu pesan makanan dari luar, Mama sangat lapar."
Yuri mendengus sebal. "Bukan cuma Mama saja yang lapar, tapi aku juga. Sebaiknya pesan yang banyak dan biar wanita sialan itu yang membayar semua makanan yang dipesan."
"Itu juga yang Mama pikirkan. Dia pikir dia itu siapa, bisa seenaknya pada kita. Sudah, kita beres-beres dulu." Ucap Anita dan dibalas anggukan oleh Yuri.
Sementara itu. Daniel yang baru saja tiba di rumah kebingungan karena tidak melihat batang hidung ibu dan adiknya, harusnya mereka sudah sampai di rumah sejak tadi. Lalu dia menghampiri Jessica di kamar mereka untuk menanyakan keberadaan ibu dan adiknya.
"Daniel, kau sudah pulang?" seru Jessica melihat kedatangan sang suami.
"Mama dan Yuri datang kemari, apa mereka belum sampai?" tanya Daniel pada sang istri.
"Sudah," Jessica menjawab singkat.
"Lalu dimana mereka berdua?" tanya Daniel lagi.
"Sedang membereskan kamar tamu. Aku meminta mereka untuk membereskan kamar tamu dan memindahkan barang-barang di sana ke gudang belakang."Jawab Jessica dengan santainya.
Pupil mata Daniel membulat sempurna. "APA?! KAU MENYURUH MEREKA MEMBERESKAN KAMAR TAMU?!"
xxx
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
awal cerita yg menarik, kaya nya kel berantakan nih😁
2024-09-27
0
Akun Lima
sama sama selingkuh sama aja berrty pemeran cewek cowok sama " goblok
2024-06-02
0
Endang Supriati
tp juga jesica keterlakuan j7ga meetua datang wajar masak menyiapkan kamar. tp kok kelakuan jesica keterlaluan.
wajar kalau daniel nikah lagi.
sy juga punya anak laki2 punya menantu model jesica. saya bawa perempuan utk dijadikan istri lagi buat anak saya..
2024-05-24
1