Pada saat sembilan tahun yang lalu, dalam pertemuan pertama kali karena dikenalkan teman, membuat Leonardo dan Riana saling berkenalan lebih dekat.
Siapa sangka pertemuan pertama tersebut mereka terlibat dalam cinta satu malam. Kesalahan tersebut terjadi karena tidak sengaja, mereka pulang dari bar meminum banyak minuman alkohol hingga membuat mabuk, di bawa luar sadar mereka singgah di hotel karena Leonardo tidak sanggup melajukan mobilnya karena bahaya menyetir dalam keadaan mabuk.
Dari cinta satu malam tersebut, Riana merasakan mual-mual dan dinyatakan hamil oleh Dokter. Hingga membuat Riana malu dan syok, bahkan berusaha mencari tempat baru. Menyakinkan dirinya sanggup membesarkan seorang anak seorang diri.
Namun setelah 9 tahun berlalu nasib naas menimpa wanita ini, bagaimana tidak anak yang dibesarkan dengan penuh cinta harus menderita kanker leukemia. Berbagai cara sudah dilakukan Riana demi kesembuhan sang putra. Riana akhirnya meminta tolong Leonardo ayah dari anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doris ariesta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selesai Pernikahan
Leonardo berbahagia kini sudah menikah dengan mamanya Davin, ada yang berbahagia dengan pernikahan itu. Namun ada air mata membanjiri pipi seseorang, tak kala perempuan itu adalah Mia, kekasih Leonardo di masa lalu.
Saat kabar pernikahan Leonardo dan Riana berhembus dengan kencang, sang mantan merasakan di titik lemah saat ini, yaitu bagaimana tidak bersedih? Lima tahun mempunyai jalinan kasih, tetapi tidak berlanjut kepelaminan.
Sedangkan Leonardo dan Riana selesai acara pernikahan, langsung pergi honeymoon bertiga ke prancis, ketiganya sangat menikmati liburan dengan destinasi wisata yang ada di prancis.
Sang mantan kembali mendatangi rumah Leonardo, untuk meminta balik kembali walaupun dijadikan istri kedua. Tidak masalah bagi Mia, baginya cukup pria sang pujaan hati kembali ke hatinya.
Pagi itu Mia langsung turun dari mobil, lalu bertanya kepada security yang sedang berjaga di pagar berwarna hitam. Mereka sedang melakukan penjagaan ketat, di rumah sang Ceo. Siapa pun yang bertamu harus menunjukan identitas.
"Halo ... mau tanya, apa Pak Leonardo ada di rumah?" tanya Mia berpura-pura, wanita itu juga heran, kini penjaga rumah sudah berbeda wajahnya. 3 orang berada di rumah tersebut bukan bawahan yang sudah bekerja lama.
"Maaf, Nona. Pak Leonardo beserta istri sedang honeymoon ke prancis." Security satu memberitahu, kepada Mia. Rumah tersebut sudah di tinggalkan sejak dua hari lalu.
Mia kaget bahkan orang suruhan, untuk mengawasi gerak-gerik Leonardo saja. Tidak bisa mencari info, bahwa pria itu beserta keluarga kecilnya sedang honeymoon.
"Maaf mau bertanya? Mereka liburan kemana Pak?" tanya wanita berumur 28 tahun ini.
"Mereka honeymoon ke luar negeri,"
Mia rasanya ingin pingsan, bagaimana tidak iri dengan Riana? Wanita yang sudah merenggut kebahagiaan orang lain.
Mia permisi menorehkan senyum kepada security, mata wanita itu masih berkaca-kaca karena cinta. Cinta dalam hidupnya sudah pergi bersama orang lain.
Di tempat lain, sesampai di hotel di prancis mereka bertiga tertidur sejenak, sebelum melanjutkan liburan mereka. Dengan mengunjungi destinasi lain.
"Nak apakah kamu bahagia ...?" tanya Leonardo kepada putranya.
Saat melihat pemandangan yang rapi dari dalam kamar, semua fasilitas tersedia mulai dari televisi, makanan, handuk dan kamar hotel terlihat mewah.
Ketika gorden jendela di buka, terlihat pemandangan menakjubkan, melihat dari atas banyak pemandangan indah dan gedung-gedung mewah. Devan belum pernah liburan hotel mewah dan luar negeri.
Pria ini mengecup kening sang bocah dengan harapan. Semoga liburan mereka ke prancis bisa membuat sang putra sembuh. Lalu Riana menatap ke arah Leonardo.
Wanita ini juga sangat senang, teringat akan berapa tahun silam. Saat di mana wanita ini masih menjabat sebagai sekretaris di perusaan property ternama. Sebagai sekretaris, Riana sudah biasa di ajak keliling luar negeri. Oleh bos nya tatkala juga seorang perempuan. Riana adalah anak kesayangan Presdir tersebut.
"Terimakasih, Leonardo. Jadi teringat saat dulu sering diajak ke luar negeri," ucap wanita itu bercerita kepada anak dan suaminya.
Mendengar kata ajakan, membuat hati Leonardo bertanya-tanya. Siapa sosok perempuan yang sudah mengajak istrinya jalan berapa tahun silam, bahkan sampai ke luar negeri. Leonardo sedikit cemburu saat istrinya menceritakan sedikit tentang nostalgia sewaktu belum menikah.
"Hmmm diajak sama siapa? Pasti pria yang sudah mengajak ke luar negeri, terus apa yang kalian lakukan?" tanya Leonardo sedikit cemburu. Tidak suka bila Riana menceritakan kenangan masa lalunya.
Wanita itu tanpa sadar, sangat tahu, bahwa Leonardo sedang cemburu. Namun berpura-pura, tidak terlalu menampakan rasa cemburunya di depan anak. Wanita itu menorehkan senyuman manis dengan kedua lesung pipinya.
"Apa sih, Suamiku. Aku jalan keluar negeri karena urusan pekerjaan! Tenang saja, bos aku itu perempuan." Riana mencubit pipi sang suami.
Leonardo tak percaya jika perempuan dicintai mempunyai bos perempuan, pria itu masih saja cemberut, serta wajahnya terlihat sangat cemberut memendam rasa cemburu.
"Apakah benar bos kamu perempuan ...?" kata Leonardo, kurang percaya.
Riana menghela nafas sedikit, suaminya masih saja tak percaya. Devan terlihat bahagia, kini kedua Orang tuanya mulai terlihat benih-benih cinta. Ketika terjadi ketegangan diantara keduanya, sang putra dengan bijak berpikir, untuk membuat kedua Orang tuanya romantis.
"Papa dan Mama. Ayo tidur bareng, soalnya Davin sudah ngantuk. Capek baru sampai ingin melepas penat." Davin yang berada di tengah-tengah keduanya, memegang tangan papa dan mamanya.
Mereka menuruti keinginan Davin, mereka berdua saling memandang. Linglung harus seperti apa, diantara mereka berdua belum ada komunikasi jalinan kasih. Selama bertemu mereka hanya membahas masalah kesehatan anak saja.
Tatkala keduanya tak pernah menampakkan keromantisan. Bahkan keduanya sama-sama tegang jika bertemu, kini keduanya sama-sama salah tingkah ketika sang putra berada ditengah tempat tidur. Lalu menyuruh papanya untuk tidur di pojok kiri dan mamanya tidur di pojok kanan.
Keduanya saling menatap ketika anak tertidur. Pria itu langsung turun dari atas tempat tidur, menuju tempat di mana sang istri tertidur. Keduanya sama-sama belum bisa memejamkan mata.
Leonardo ingin meminta haknya untuk dilayani. Waktu 9 tahun yang lalu Leonardo belum merasakan seutuhnya, berhubungan ranjang dengan sang istri. Kini keduanya sudah sama-sama berumur, Riana berumur 32 tahun dan Leonardo berumur 35 tahun saat ini.
"Apa ...?" Riana menepis tangan yang meraihnya.
"Ayo ... duduk di bends" Pria itu langsung mengangkat tubuh sang istri dan menaruhnya di bends.
Riana mulai merasakan merinding, saat Leonardo menaruhnya di bends. Leonardo langsung mengelus paha mulus Riana ingin menyentuh tubuh perempuan itu. Pria itu lalu mengelus tangan mulus Riana.
Walaupun sudah 9 tahun berlalu, pesona Riana belum pudar. Badannya masih saja semok seperti dulu, bahkan hidungnya sangat mancung, serta bibi bulat yang mungil.
"Bibir kamu imut dan bulat sekali, nampak kayaknya ranum, Sayang," kata Leonardo mengamati bibir Riana.
Riana terlihat malu saat pria itu mengamati dengan detail bibirnya, belum pernah terlibat cinta pria lain. Bahkan wanita ini belum pernah pacaran dan yang menyentuh tubuhnya untuk pertama kali, adalah seorang Ceo.
Pria itu langsung mendekap, melihat pernapasan Riana sedang tidak beraturan karena gugup. Saat pria itu menatap Riana tampak sekali wanita itu salah tingkah dan pria itu langsung memeluk Riana.
Lalu mencium bibir Riana yang ranum, wanita itu merasa kini bibir mereka sama-sama saling bertemu. Masih memulai adegan ciuman yang hot, wanita itu belum tampak membalas ciuman bibir yang diberikan Leonardo.
"Mengapa tidak dibalas, Sayangku? Aku ingin kamu membalas ciuman ini," perintah Leonardo meminta Riana mengikuti gerakan bibir Leonardo, lalu wanita itu mulai berlahan-lahan menggerakkan bibirnya.