NovelToon NovelToon
Larasati Untuk Arjuna

Larasati Untuk Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami ideal
Popularitas:21.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eed Reniati

Larasati, sering di sapa Rasti atau Laras seorang dokter residen, yang sedang cuti dan bekerja di Beauty wedding planner and organizer. Dia bisa menjadi MC, fotografer, ketua tim Planner, bagian konsumsi. Bertemu kembali dengan Lettu Arjuna Putra Wardoyo, lelaki yang pernah menjadi cinta masa kecil saat masih SD.

Arjuna anak kesayangan papa Haidar Aji Notonegoro( papa kandung), dan ayah Wahyu Pramono( ayah sambung). "Kamu Laras yang pernah sekolah di?"

"Sorry, salah orang!" Ucap Rasti memotong ucapan Juna, sambil berlalu pergi dengan kameranya.

"Seorang Arjuna di cuekin cewek, ini baru pertama dalam sejarah pertemanan kita." Ucap Deri sambil memukul bahu Juna.

"Aku yakin dia Laras adik kelas ku, yang dulu ngejar-ngejar aku." Ucap Juna dengan pandangan heran.

Apa yang membuat Laras tidak mau mengenal Juna, padahal pesona seorang Arjuna tidak pernah ada tandingannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eed Reniati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Kantor Polisi

Juna menyusuri jalan menggunakan motornya, menikmati angin malam yang dingin menusuk tulang. Mengharapkan ketenangan, setelah kekesalannya bertemu dengan Cindy, yang tidak tahu malu minta untuk menikahi putrinya yang hamil. Sampai matanya melihat kearah segerombolan orang yang sedang berkerumun, karena penasaran Juna akhirnya menghentikan kendaraannya dan melihat apa yang terjadi.

"Ada apa ini?"

"Oh, ada pencopet yang ketangkap dan akhirnya di hakimi masa."

"Kenapa tidak langsung di bawa ke kantor polisi aja, sih?"

"Hajar dulu lah, bang biar jera baru di bawa ke kantor polisi."

Juna menggeleng dan berjalan menghampiri pencopet yang ternyata masih remaja, dan membawanya ke kantor polisi.

"Itu bukannya Laras, kenapa dia ada di kantor polisi malam-malam begini?" heran Juna, sambil menghentikan langkahnya yang akan keluar dari kantor polisi, setelah menyerahkan pencopet tadi pada pihak berwenang.

"Perempuan itu kenapa, pak?"

***

Tubuh Laras terasa lelah, setelah dari kemarin tidak hanya kurang tidur dan istirahat, tapi juga kurang makan karena Kesibukannya menyiapkan diri untuk Ujian Kompetensi Dokter Spesialis (UKDS), di tengah kesibukannya.

"Mau pulang dok?" Laras menjawab pertanyaan perawat dengan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Aku do'akan semoga ujian dokter lusa lancar, dan mendapatkan hasil yang memuaskan."

"Amin, terimakasih do'anya. Pulang dulu ya, mau istirahat."

"Selamat istirahat, dok?"

Laras berjalan dengan memesan ojek online, sebelum akhirnya memutuskan menunggu menunggu ojeknya datang di halte bus depan rumah sakit.

"Ras pulang bareng yuk?" ajak Aris, dari dalam mobil yang berhenti di depan halte.

"Terimakasih, aku sedang menunggu ojek pesenanku."

Mendengar ucapan Laras, membuat Aris memarkirkan mobilnya sedikit maju, dan berjalan keluar dari dalam mobil menemani Laras untuk duduk di halte. "Aku temanin ya, sampai ojek pesananmu datang."

"Tidak perlu."

"Tidak apa-apa, jika ojekmu tidak datang, aku bisa langsung anter kamu pulang."

Laras memutar bola matanya malas, dan mengecek ponselnya yang kebetulan bergetar, yang ternyata berisi pesan pembatalan oleh driver.

"Sial, sudah nungguin di batalin."

Aris tersenyum lebar, dan langsung memegang tangan Laras. "Di batalin kan, ayo aku anter pulang!"

"Tidak!" tegas Laras

"Aris, Laras kalian selingkuh!" marah Lusi, bersamaan dengan suara penolakan Laras.

Laras yang tadi belum sempat menepis tangan Aris, langsung menghempaskan tangan Aris.

"Selingkuh, sama dia. Dia adalah orang yang aku buang, jadi buat apa aku dekati dia," kesal Laras, karena emosi di tengah tubuhnya yang lelah, dan juga lapar.

"Halah tadi aja pegangan tangan, sekarang bilang begitu." ucap Lusi, meremehkan dengan mendorong tubuh Laras hingga terbentur besi penyanggah halte, karena Laras tidak siap dengan dorongan yang terjadi secara mendadak.

Tubuh yang lelah, capek dan juga lapar, membuat Laras yang mendapatkan dorongan yang lumayan membuat tubuhnya nyeri, menjadi tidak terkendali. Laras langsung berdiri dan mendorong balik tubuh Lusi, hingga jatuh ke lantai.

"Laras!" marah Lusi. "Aris lihat, mantanmu kasar. Kamu harus pukul balik, kalau tidak aku akan adukan ke papa kalau kamu selingkuh sama dia."

Aris langsung gugup dan ketakutan, jika sampai papa Lusi tahu tidak hanya dirinya yang kena masalah, tapi juga kedua orang tuanya.

"Apa? Kamu berani mukul seorang perempuan?" tantang Laras pada Aris yang sudah berdiri di depannya, dengan tangan siap melayang.

"Maaf," cicit Aris, sebelum akhirnya melayangkan tangannya, tapi belum sempat mengenai pipi Laras. Laras lebih dulu menendang kaki Aris, hingga terjatuh ke lantai trotoar yang penuh dengan kerikil.

"Ayo maju kalau berani, meski kamu lelaki aku tidak takut."

Aris yang malu sebagai lelaki, langsung berdiri dan bersiap menyerang Laras kembali, tapi mampu Laras lumpuhkan dan kemudian Laras dorong hingga menimpa Lusi. Bertepatan dengan mobil patroli polisi yang lewat dan berhenti menghampiri mereka.

"Ada apa ini?"

"Dia memukul kami pak," ucap Lusi.

"Aku juga tidak akan memukul kalau kalian tidak memulai duluan. Lagian malas banget cari masalah dengan kalian."

"Bohong, pak!" protes Lusi. "Dia selingkuh dengan tunangan saya, dan saya memergoki mereka tapi saya malah di pukul." rengek Lusi dengan mengiba.

"Bagian mana yang aku pukul dari tubuhmu," ucap Laras sambil berjalan mendekat ke arah Lusi, membuat Lusi berjalan mundur hingga terbentur dada Aris yang ada di belakangnya. " Apa perlu kita melakukan visum, supaya ketahuan di mana bagian tubuhmu yang aku pukul." desak Laras.

"Sebaiknya mereka kita bawa ke kantor polisi, jika di selesaikan di pinggir jalan tidak akan selesai." bisik seorang polisi pada rekannya.

"Kita selesaikan di kantor polisi, sekarang!"

"Apa!!" kaget Laras, Lusi dan Aris secara bersama.

Tanpa bisa menolak lagi kedua polisi itu membawa mereka ke kantor polisi, dengan satu polisi naik mobil Aris, dan Laras naik mobil patroli.

Sesampainya di kantor polisi, Laras kekeh dengan apa yang dialaminya, begitu juga Lusi.

"Ada banyak CCTV di sana, seperti di halte bus, di halaman depan rumah sakit, dan di sebrang jalan depan kafe juga ada CCTV-nya setahu saya. Bapak bisa cek sekarang, jika ingin mencari kebenarannya ." ucap Laras membuat Aris dan Lusi, langsung saling pandang.

"Baiklah, kami akan cek esok hari, malam ini kalian bisa bermalam di sini atau hubungi keluarga yang bisa menjamin kalian." ucap seorang polisi, yang terlihat lelah.

"Permisi, saya akan jamin saudari Laras, pak."

"Letnan Juna."

"Iptu Arfan."

Laras melihat aneh pada Juna yang tiba-tiba datang dan hendak menjaminnya, yang sekarang malah terlihat akrab dengan satu polisi yang tadi ikut membawanya.

Arfan dan Juna bersalaman dan berbicara sebentar, sebelum akhirnya Arfan mengijinkan Juna membawa pergi Laras.

"Jangan lupa undangannya, jika sudah pengajuan." ucap Arfan.

"Tunggu saja, tapi masih lama." ucap Juna sebelum pergi dengan menggandeng tangan Laras.

"Terimakasih sudah menjaminku," ucap Laras sambil berjalan mengikuti Juna. "Kalian saling kenal?"

"Hmm, ayo aku antar pulang." ucap Juna saat sudah di depan motornya. krukk, kruk "kamu lapar?" tanya Juna dengan menahan tawa.

"Iya, aku tadi siang cuma makan roti, malam belum makan apapun selain minum susu dan air mineral." ucap Laras sambil menggaruk tengkuknya malu.

Juna menggeleng dan naik keatas motor. "Ayo naik, kita cari makan aku tahu tempat makan yang murah dan enak di malam begini?"

1
Teti Hayati
😂😂

Mang enaaaak... sukuriiiin, auto blacklist...
Teti Hayati
Nahkaan nahkaaaaan... pasti ada kongkalikong...
Teti Hayati
Jempol buat Bagas, tutup celah meski kecil sekalipun...
Teti Hayati
Memang beraat Ras...
tetep semangat Larassss...
Teti Hayati
Asem kecuuut yaa dinikmati aja Mas Jun.... 😂
Teti Hayati
Ahh... nyesek bgt asli...
Rita Rita
ternyata daerah yg didatangi Laras rawan dan tidak aman. moga Laras tetap aman
Chelsea Aulia
smoga Laras tidak kenapa kenapa
Chelsea Aulia
yupz betul Juna ,,, jangan kau sia2 kan cinta nya Laras ,,, saling percaya,,, lanjut up nya kk author
Rita Rita
bener Juna pengalaman adalah guru yg bisa dijadikan pelajaran. kayaknya nih pengantin baru cuma ada malam pertama kalo esok nya Laras pergi tugas. dan akan kah ada malam pertama, takut nya Laras tak bisa bangun di garap Juna 🤔🤭😁😁❤️❤️
eed: 😁😁🤭 bisa bae kakak, 🤭
total 1 replies
Chelsea Aulia
Alhamdulillah dah baikan antara anak n ayah ,,,, tinggal sah n resepse nih ,,, lanjut up nya kk author
Rita Rita
yapz pasti pak Rio bahagia karena dimusuhi anak sendiri tentu nya itu beban berat dan kini udah baikan
Rita Rita
selamat ulang tahun buat Laras dan selamat hari pertunangan nya. semoga lancar sampai hari H nya dan Laras bisa berdamai dengan keluarga nya,,, bahagia kalo bisa berdamai dengan orang yg telah bikin kita kecewa
Chelsea Aulia
Happy birthday Laras ,,dan selamat acara lamaran nya sukses dan smoga lancar smpe hari H nya ya ,,, lanjut up nya kk author 💪💪
Chelsea Aulia
lamaran yg romantis ,,,hmmmm so sweet banget 🥰🥰🥰
Rita Rita
si Lusi memang serakah,,, selalu iri melihat kebahagiaan orang lain.
Chelsea Aulia
tak sabar menunggu kelanjutan nya kk author 💪💪💪
Rita Rita
ciee mas Juna,,, rasa berada dimana gitu mas Juna. moga selalu lancar apa yg direncanakan dan tuhan selalu menjaga dimana pun juga Juna bertugas untuk negara,,
Tiara
cerita mu yang terbaikk kakk
eed: Terimakasih kakak, 🙏💕.
total 1 replies
Rita Rita
gercep ya Jun,,, sebelum Laras berubah pikiran 🤭😁❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!