NovelToon NovelToon
When Janda Meet Duda

When Janda Meet Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Single Mom / Janda / Anak Kembar / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:696.7k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Tak kunjung mendapat cinta dari suaminya, Delvin Rodriguez, Jingga memutuskan bercerai. Dia memilih membesarkan anak kembarnya seorang diri tanpa memberitahu kehadiran mereka pada sang mantan suami. Memilih menjauh dan memutus hubungan selamanya dengan keluarga Rodriguez.

Namun, alih-alih menjauh. 5 tahun kemudian dia kembali dan justru terlibat dengan paman mantan suaminya. Angkasa Rodriguez, pria yang terasingkan dan hampir tak di anggap oleh keluarganya sendiri.

Jingga seorang Single Mom, dan Angkasa yang seorang Single Dad membuat keduanya saling melengkapi. Apalagi, anak-anak mereka yang membutuhkan pelengkap cinta yang hilang.

"Aku Duda dan kamu Janda, bagaimana kalau kita bersatu?"

"Maksudmu, menikah?"

Bagaimana Jingga akan menanggapinya? Sementara Angkasa adalah paman mantan suaminya. Apa pantas keduanya bersama? Apalagi, seiring berjalannya waktu keduanya semakin mesra. Namun, kebencian Ferdi selaku ayah Jingga pada keluarga Rodriguez menghambat perjalanan cinta mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketakutan Delvin

Delvin masuk ke dalam pengantinnya, ia melihat sang istri sedang duduk di atas ranjang sembari membaca buku. Melihat Delvin yang baru saja masuk, Selva tersenyum. Ia menutup bukunya dan menanti Delvin mendekat. Sudah lama dia beristirahat di kamar hotel, menunggu pria itu kembali.

"Habis dari mana?" Tanya Selva.

"Ketemu sama teman sebentar." Jawab Delvin, mencoba memaksa senyumnya agar Selva tak mencurigainya.

Selva tersenyum, ia meraih tangan Delvin untuk ia genggam. Kedua matanya menatap pria yang saat ini sudah berstatus sebagai suaminya. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya keduanya dapat menikah dan hal itu yang paling membuat Selva bahagia.

"Maaf, aku tidak sesempurna wanita lain. Maafkan aku, masih butuh banyak waktu agar aku dapat berjalan normal." Ucap Selva dengan tatapan teduh.

Delvin balik membalas genggaman Selva, "Bagiku kamu sangat sempurna. Aku akan menunggu dan menemanimu terus, oke?" Tangannya tak tinggal diam, dia mengelus lembut kepala Selva.

"Terima kasih, selama ini kamu sudah setia menungguku. Dari aku koma, bahkan sampai aku proses pemulihan pasca koma. Tak ada pria sepertimu, Delvin. Setelah kekasihnya kecelakaan, dia pasti akan menikah dengan yang lain. Tapi, kamu tidak. Kamu tetap menungguku sampai sekarang ini."

Perkataan Selva seolah menamparnya. Apa yang wanita itu katakan, tidaklah benar. Dia telah menikah dengan wanita lain sebelum ini. Rahasia besar, yang dia sembunyikan dari Selva. Bagaimana jika wanita itu tahu tentang yang sebenarnya?

"Aku perlu mencari papa, ada hal penting yang perlu kami bicarakan." Delvin pamit pergi, meninggalkan Selva yang kembali sendirian dalam kamar.

Delvin berniat mencari Erwin, tetapi ia justru berpapasan dengan mertuanya yang kebetulan ingin kembali pulang. Dengan sopan, Delvin menyapa mertuanya itu sebelum melanjutkan langkahnya. Tapi sayang, pria paruh baya itu justru menahan kepergiannya.

"Pernikahan pertamamu masih Papa sembunyikan dari Selva. Awalnya Papa pikir asal tidak ada yang membuka mulut, semuanya pasti baik-baik saja. Tapi tiba-tiba mantan istrimu datang dan menjadi kekasih pamanmu. Bagaimana jika dia datang hanya untuk merusak rumah tanggamu dengan putriku?"

Aldo Anendra membuat Delvin sedikit gentar di buatnya. Pria itu menunduk sejenak sebelum kembali menatap pada ayah mertuanya. "Aku baru tahu jika Om Angkasa punya hubungan dengan Jingga. Sama sekali, aku tidak mengetahui hal ini. Tapi bisa aku pastikan, dia tak akan nekat memberitahu status kami sebelumnya. Aku akan bicarakan hal ini pada Om Angkasa."

Aldo mengangguk, ia berlalu pergi meninggalkan Delvin yang terdiam atas ucapannya. Sejenak dirinya berpikir, hubungan Jingga dan Angkasa sangat di luar kendalinya. Dia sama sekali tidak tahu, kedekatan keduanya.

Delvin menemui Erwin yang sedang menelepon seseorang di kamarnya. Dia memutuskan untuk menunggu sampai pria paruh baya itu selesai bicara. Hanya memakan waktu beberapa menit saja, sambungan telepon itu terputus. Erwin berbalik, menatap putranya yang masih menunggu dirinya.

"Ada apa?"

"Papa tahu hubungan Om Angkasa dengan Jingga?"

"Maksudmu? Hu-hubungan apa?" Erwin tak mengerti apa yang putranya maksud. Pria paruh baya itu bingung sekaligus heran mendengar hubungan keduanya.

Delvin menghela nafas pelan, dia beranjak dari duduknya dan mendekati sang papa. "Om Angkasa dan Jingga punya hubungan Pa! Jingga adalah kekasihnya Om Angkasa, dan tadi dia datang ke pernikahanku dan Selva! Bahkan aku tidak tahu jika Selva dan Jingga berteman!"

Raut wajah Erwin tampak syok, tubuhnya sampai mematung mendengar apa yang putranya sampaikan. Pikiran Erwin mendadak buntu, dia tak bisa berpikir apapun saat ini.

"Kalau sampai tujuan Jingga kembali mendekati keluarga ini untuk mengancurkan pernikahanku, bagaimana? Selva tidak boleh tahu tentang pernikahan pertamaku, Pa!" Delvin tampak frustasi, dia menyisir rambutnya ke belakang.

Helaan nafas terdengar dari Erwin, dia mengusap dadanya sebelum mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang.

"Tidak mungkin Delvin. Jingga itu mantan istrimu! Tidak mungkin Om mu dan mantan istri keponakannya memiliki hubungan, itu sangat mustahil."

"Tapi kenyataannya Om Angkasa memanggil Jingga sayang Pa! Apalagi kalau gak ada hubungan?"

"Kakekmu tahu soal ini?" Tanya Erwin yang di balas gelengan oleh Delvin.

"Jangan sampai dia tahu. Papa akan mencoba menemui Om mu dan mengajaknya berbicara. Untuk saat ini, lebih baik kamu menjauhkan istrimu dari Jingga." Pesan Erwin.

"Lagian, kamu yang menikah kenapa Papa yang mesti repot?! Ini lah akibatnya jika kamu bermain dengan kebohongan, Delvin! Jika sampai semuanya hancur, jangan salahkan Papa! Menceraikan Jingga adalah keputusanmu. Bahkan, keputusan k0ny0lmu itu membuat persahabatan dua keluarga menjadi hancur! Untungnya, keluarga kita tidak ikut Mahendra hancurkan!" Lanjut Erwin penuh penekanan.

Delvin menghela nafas kesal, "Terus aku yang salah? Siapa yang memulai perjodohan antar dua keluarga hah?! Bukan aku! Kalian yang memaksaku! Terutama Papa!"

"Kamu ...,"

Tok!

Tok!

"Pa, apa Delvin ada di dalam?"

Suara Selva menghentikan perdebatan keduanya, Delvin masih menatap tajam pada Erwin begitu pun sebaliknya. Ego keduanya saling bertabrakan. Selama lima tahun ini, Erwin selalu mengungkit apa yang Delvin lakukan. Perdebatan keduanya, tak pernah berhenti sampai saat ini.

.

.

.

Jingga sampai di rumahnya, ia masuk mengendap-ngendap agar tak menbangunkan keluarganya yang sudah tidur. Pasalnya, dia pulang sudah larut malam. Bahkan, mendekati jam dua belas malam. Pasti jadi pertanyaan bagi semua orang yang melihatnya kembali tengah malam sepeeti ini.

"Habis darimana?"

Langkah Jingga terhenti, raut wajahnya terlihat pias. Jantungnya berdebar kencang seolah siap keluar. Perlahan, ia menoleh pada Arga yang duduk di tangga sembari memegang senter. Sejak tadi, anak itu menunggu kepulangan Jingga. Beda dengan Artan yang sudah tidur sejak tadi.

"Arga, ko-kok belum tidur sayang?"

Arga menghampiri Jingga, ia melihat tatanan rambut bundanya itu sudah berantakan. Sendal hak tingginya sudah di jinjing, tak lagi di kenakan. Di tambah, Arga mendapati pasir pantai di sendal yang wanita itu pegang.

"Bunda habis dari mana?" Tanya Arga menatap

heran pada Jingga.

"Acaranya baru selesai, jadi bunda baru pulang. Maaf yah?" Jingga melihat Arga yang hanya diam. Dia yakin, jika putranya memiliki pikiran lain. Sebelum Arga bertanya hal yang tak mampu dirinya jawab, lebih baik dia pergi secepatnya bukan?

"Bunda masuk ke kamar dulu, mau mandi sebelum semakin malam." Jingga sempat diri untuk meng3cup kepala Arga sebelum masuk ke dalam kamarnya.

Sedangkan Arga, dirinya hanya menatap kepergian Jingga dengan pandangan yang sulit di artikan. "Jas siapa yang bunda pake? Apa bunda baru saja bertemu dengan laki-laki? Gumamnya.

1
Cindy
lanjut kak
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰😘😘😘😍😍😍
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰😘😘😘😍😍
Hafifah Hafifah
ayah yg g mau nerima kehadiranmu.kayaknya jingga harus bilang deh ke Arga lw ayahnya g pernah mengharap kan mereka lahir kedunia
Sleepyhead
Ngopi melincuuuur
Sleepyhead: sama² 🥰 terus berkarya 😘💃 salam *goyangAltan
IG: Kenz___567: Kakaaaak makasih banyak dukungannyaaa😭😭🫶
syok aku di kasih piala😭
Semoga makin lancar rezekinya, sehat selalu dan bahagiaaa😍🫶
total 3 replies
Sleepyhead
🤣🤣🤣🤣🤣
Sleepyhead
Jalu sedang menhalu 🤭 ingin nikah juga yaaa
Hafifah Hafifah
ya ini lagi si Nara pake bilang lubang hidung artan besar 🤣🤣🤣🤣
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰😘😘😘😍😍😍😍😍
Hafifah Hafifah
si abang pengen ikut nimbrung tuh tapi gengsi 🤣🤣🤭🤭
Nur Koni
keren lah othor setengah rasa bahagia pasangan d mabuk cinta ada tragedi koyol yg bikin ngakak dadakan....
Hafifah Hafifah
si artan udah kayak kakak ke adeknya apa karna ada maunya nih? 🤭🤭
A R
kan ada suaranya kan?? anggap aja kamera tersembunyi 🤣🤣🤣
Sleepyhead
mhahhahaahhahahaa... baceo amat ni bocah
Sleepyhead
Tak apa Jingga, Begini lebih baik.
Ga ada yg salah jika Jingga memberi penjelasan seperti ini, karena suatu saat jika Arga besar nanti pasti mengerti apa alasan terbesar orangtuanya tak bs bersatu lagi.
Sleepyhead
halapan bangcanya sibuk talk to the talk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sleepyhead
Arga juga suka banget memancing keributan 😅 udah tau adeknya tengil balelol 🤣🤣
Anonymous
seruuuu
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
🤣🤣/Facepalm/ Alemong si jaluu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!