Terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang, anak bontot yang seharusnya selalu mendapat kasih sayang, namun itu tidak berlaku bagi Rangga Guitama.
Rangga Anak bungsu dari tiga bersaudara, namun tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya, karena Rangga tidak jenius seperti kakak kakaknya, dia tak mampu menyamai akademis sang kakak, dia anggap bodoh oleh keluarganya, menurut keluarga nya Rangga hanya anak pembawa sial.
Mau tau ceritanya yukkk ikuti...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"Nia. Rania!" panggil teman sekampus Rania, saat melihat Rania lagi berjalan santai di lorong kampus seorang diri.
"Apa Na?" jawab Rania membalikan badannya, melihat temannya itu yang ngos ngosan mengejar Rania.
"Nai, gue dengar suami loe buka bengkel ya, bengkel modifikasi mobil sama motor?" tanya teman Rania itu.
"Iya. Na, kenapa emang?" ujar Rania sambil berjalan santai bersama Lana.
"Gue mau modif mobil kuno bokap gue, mesinnya masih bagus, dari kemaren nyari nyari tempat ngak ada yang cocok, gue pengen ke bengkel laki loe aja boleh ngak Nia" ujar Lana.
"Boleh banget lah, kapan loe mau datang, nanti gue kasih tau suami gue" ujar Rania semangat, karena ini pelanggan pertama sang suami, setelah bengkel itu buka dari kemaren.
"Sore deh, gue ke sana, klau ngak loe sama laki loe dulu deh, kerumah gue, apa suami loe bisa modifnya, dan nego biayanya sekalian" ujar Lana.
"Ok. Nanti pas pulang kuliah gue sama laki loe ikut kerumah loe" ujar Rania menyanggupi permintaan Lana.
"Sip klau gitu" ujar Lana.
Sementara itu, Rangga di studio lukisnya sedang melukis, sambil menunggu ada pelanggan datang. Iseng iseng dia memposting beberapa tulisannya di sosial media, dan juga memposting bengkel nya juga.
Di bengkelnya memang sudah ada dua orang karyawan yang dia pekerjakan, dan satu orang di studio lukisnya.
"Ngga. Du bengkel ada pelanggan yang mau tanya tanya, harga sama disaein mobil" ujar Agung memanggil Rangga.
"Ok, ntar gue ke sana bang, suruh tunggu sebentar ya" ujar Rangga sambil membereskan alat lukisnya.
"Mana Bang?" tanya Rangga yang tidak melihat ada orang di sana.
"Itu. Nunggu di dalam" ujarnya.
"Selamat siang pak" ujar Rangga sopan.
"Siang dek" ujar laki laki dewasa yang berpakaian perlente di hadapannya menyambut ke datangan Rangga.
"Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Rangga.
"Saya mau modif mobil, apa ada contoh mobil dan contoh bahannya?" ujar laki laki itu.
"ada Pak, tunggu sebentar" ujar Rangga berdiri dan berjalan ke arah meh kerjanya dan mengambil beberapa foto modifikasi mobil dan juga contoh bahan bahan yang dia pakai, tidak lupa dengan harganya.
"Ini Pak, dan ini juga harganya sekalian" ujar Rangga.
Bapak itu mengangguk dan melihat lihat beberapa contoh modifikasi mobil, berikut baham yang di pakai, dan juga tidak lupa dengan harganya.
"Sayang suka model yang ini, tapi bahannya ini, apa bisa?" tanya si bapak pada akhirnya.
"Bisa Pak, tapi harga sedikit naik pak, soalnya itu bahannya kualitas bagus" ujar Rangga dengan sopan.
"Baiklah, harga ngak masalah, klau saya cocok dengan kerja anda. saya akan promosikan kamu sama teman teman saya" ujar Si bapak.
"Baik Pak, terima kasih atas kepercayaan bapak, klau begitu kapan mobilnya datang, atau perlu saya yang ambil kerumah anda Pak?" tanya Rangga yang bersemangat, maklum baru hari ini dia menerima pelanggan.
"Nanti pagi saya antar, kira kira berapa lama waktu yang di butuhkan?" tanya bapak itu.
"Baik klau gitu pak, klau tidak ada halangan 10 hari sudah selesai pak" ujar Rangga.
"Baiklah, klau gitu saya pulang dulu" ujar si bapak dengan sopan, dan Rangga mengantarkan pelanggan pertanya itu hingga sampai ke mobil.
"Gimana Ngga?" tanya Agung, tiba tiba sudah muncul di samping Rangga.
"Astagfirullah.... Ngagetin aja sih bang" keluh Rangga.
"Maaf Ngga" kekeh Agung.
"In Syaa Allah, besok dia anterin mobilnya ke sini, jadi kita besok mulai kerja ujar Rangga dengan senyum manis di pipinya.
"Alhamdulillah...." ujar Agung dan bersamaan dengan Budi ikut mengucap syukur, karena mereka senang sudah mendapatkan pelanggan.
"Saya jemput istri saya dulu ya bang" ujar Rangga, mengabil jaket dan helm nya.
"Siap boss, hati hati" ujar Agung.
Bersambung.mm.