NovelToon NovelToon
Menikahi Janda Perawan ( Senandung Fajar)

Menikahi Janda Perawan ( Senandung Fajar)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: nenengsusanti

Ditinggal Sang kekasih begitu saja, membuat Fajar Rahardian Lee Wijaya pergi ke sebuah kota kecil untuk menenangkan diri dari rasa kecewa,terluka dan tentunya malu pada keluarga besar yang sudah melakukan segala persiapan pernikahannya.


Tapi tak di sangka, disana ia malah bertemu dengan seorang wanita yang membuat ia lupa niatnya untuk datang. Alih alih ingin tenang, Fajar justru kembali pulang membawa seorang Janda perawan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part # 24

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Senandung, semenjak beranjak remaja, ia bagai sekuntum bunga yang baru mekar, cantik, manis mulus dan imut. begitu banyak yang menyukainya tapi tak sedikit juga yang bernafsu saat melihatnya.

Ia yang polos dan tak mengerti apapun di jaga ketat oleh ibunya karena tahu betul bagaimana kondisi pergaulan di luar sana terlebih ia punya suami dan anak laki-laki yang hidup bebas di jalanan. Saat teman-teman dari kedua orang itu datang entah itu untuk nongkrong, judi bahkan mabuk, Shena akan di kunci di dalam kamar semua itu demi menjaga seorang anak gadis untuk tak di goda bahkan di jerumuskan. Tak ada yang bisa menjamin Bapak dan Kakak itu tak khilaf jika setan sudah menguasai pikiran, dan ibu tak ingin hal buruk terjadi pada anak perempuan satu-satunya tersebut.

"Kerja apa itu? kok Bubun baru tahu?" tanya Ratu Rahardian yang kini sudah beralih menjadi Nyonya besar Lee saat di nikahi Si mantan Kurir pawang Hiu.

"Kerjaan buat yang gak kerja, makanya di kasih kerjaan biar kerja," sahut Fajar yang kini wajahnya sudah mirip kepiting rebus sebab ia sedang menahan segala rasa yang bergejolak dalam dadanya terutama malu.

"Apa itu?" Shena yang tak paham tak lepas menatap Fajar yang duduk di sebelahnya.

"Enak ya kerjaanya, cuma nunggu di rumah, di gaji berapa?" goda Enin yang ikut tersenyum saat melihat Fajar salah tingkah.

"Di gaji sama jalan jalan, tadi di ajak belanja tapi gak bawa uang, cuma kasih KTP sama mbak kasir, iya kan A'?" tanya nya lagi dengan kepala yang di miringkan juga.

Jika saja Shena adalah kue atau makanan, sudah di pastikan gadis itu akan di telan utuh oleh Fajar. Dan karna sudah paham karakter Shena jadi tanpa di jelaskan oleh Fajar mereka sudah paham semuanya.

"Kasian banget anak kamu bayar pake KTP ," bisik Ayah sambil menahan tawa. Tentu yang di maksud gadis itu pasti Card Unlimited milik putranya.

Bubun yang tak Terima tentu hanya bisa meregut kesal tapi untuk di jelaskan pun rasanya sulit pada orang macam Shena. Akan ada banyak pertanyaan lain yang pasti di layangkan oleh gadis itu yaitu apa dan kenapa?

"Pencemaran nama baik, kalau Appa tahu bisa di cubit tuk Shena, ngatain Aa gak punya duit," sahut Bubun lemas, andai gadis itu tahu jika Pria di sampingnya itu sudah kaya raya sejak di dalam rahim pasti akan ia akan tak sadarkan diri dua hari dua malam.

"Tapi lucu juga, Bun. Setelah kamu, Mommy dan Mimih yang kalau belanja sampai di usir beda sama Shena yang bayar belanjaan pake cuci piring," gelak tawa Ayah akhirnya pecah saat tangan istrinya mencubit paha sambil berteriak.

"Abaaaaaaaaaang!"

Shena yang kaget sampai meringsek ke dekat Fajar, ia takut karna gaduh nya Bubun seolah mengingatkannya pada Si Batagor yang sering membentak nya tiba-tiba tanpa salah dan alasan.

"Shena, kenapa?" tanya Fajar yang ikut panik merangkul Si janda kecil.

"Bubun kenapa A'? kesurupan?" tanya balik Shena dengan wajah takutnya.

Ayah yang tak sengaja mendengar itu semakin tertawa, wanita halalnya yang cantik modis paripurna itu di sangka kesurupan oleh gadis kecil yang mungkin sebentar lagi akan sah menjadi anggota baru Lee Rahardian.

"Bukan, Bubun bukan kesurupan! Bubun stres lama lama disini, butuh shoping."

.

.

.

Sepeninggal Bubun dan Ayah, lalu masuknya Abah serta Enin ke kamar kini tinggalah Fajar yang duduk bersebelahan dengan Shena di teras depan.

Sudah 10 menit bersama, tapi belum ada obrolan di antara mereka berdua. Suasana semakin membosankan ketika angin kian berhembus kencang hingga menusuk ke tulang mereka berdua.

"Dingin, masuklah, aku pulang dulu," pamit Fajar, Shena yang sejak awal menunduk memainkan jari tangan langsung menoleh.

"Aa mau pulang ke rumah Bubun dan Ayah?" tanya Shena.

"Iya, besok aku mulai kerja lagi," jelas Fajar, sudah cukup rasanya ia melimpahkan segala urusan Kantor pada orang-orang terdekatnya padahal jelas ini adalah tanggung jawabnya.

"Lalu aku, masih kerja juga?"

"Tentu, bekerjalah dengan baik, nanti akan dapat bonus dariku," goda Fajar sambil mengulum senyum yang membuatnya terlihat sangat tampan.

"Aku gak mau kalau beli baju lagi," kata Shena, jawaban yang bertolak belakang dengan yang biasa di dengar oleh Fajar dari kaum perempuan.

"Kenapa? apa kemarin gak seneng pas beli baju?" tanya Fajar.

"Seneng, tapi aku mau jalan jalan, A'. Aku mau liat pantai, dulu pas perpisahan sekolah menengah pertama aku gak ikut, sampai sekarang aku belum tahu dinginnya air laut," jelas Shena yang membuat hati kecil Fajar ter cubit.

Pria itu mengangguk, tapi ia tak menjanjikan dalam waktu dekat ini karna Shena punya satu hal yang harus ia selesaikan lebih dulu dan itu masih sangat lama sekali. { tenang A' ngke di SKIP ok }

.

.

Meski berat meninggalkan Shena, tapi itulah yang harus di lakukan oleh Fajar. Ia yakin Shena baik-baik saja jika tinggal bersama Abah untuk menemani Enin. Bukan tak ingin mengajak Shena ke rumah utama hanya saja ia belum mau tenggelam dalam rasa yang masih samar untukk nya.

"Kok ngelamun?" tanya Angkasa dan Lintang pada Fajar yang duduk di teras kolam, keduanya tiba-tiba datang entah dari arah mana.

"Hem, enggak. Siapa bilang," jawab Si tengah.

"Gak ada yang bilang, tapi kita liat," sahut Lintang cekikikan, kakinya yang masuk kedalam kolam membuatnya bergidik karna dingin.

"Awas nyebur," kata Fajar pada adik bungsunya itu. Meski memiliki wajah yang sama namun mereka berbeda dalam sifat dan karakter. Jika sedang bersama Orang lain bisa menebak jika itu adalah Fajar karna tentu lebih kalem dibanding dua saudaranya yang pecicilan.

"Kaya Aa ya, udah nyebur di hati Si Panda," ledek Abang Asha sambil tertawa.

"Janda, Bang. Janda!" teriak Lintang sambil mencipratkan air memakai kakinya.

Candaan dan ledekan terus terjadi pada Si kembar yang kini sudah dewasa, rindu rasanya pada masa kecil yang sudah melewati begitu saja, karna sekarang mereka sudah memiliki keluarga masing-masing.

"Cepet nyusul ya A', kawin tuh enak loh," bisik Lilin kembali cekikikan.

"Enak, Lin. Sampe lupa tutup nana setelah pinter buta nana," balas Fajar mencibir dan di setujui oleh Angkasa yang menikah lebih dulu.

"Apaan, orang sekarang jadi nya lebih sering gak pake nana," jawab Lintang yang mengundang gelak tawa lagi kedua kakaknya.

"Meresahkan, bahaya nih otaknya pada bayangin pasti ulet dudut terbang lepas landas."

Ketiganya terus mengobrol hingga lewat tengah malam sebelum akhirnya masuk ke kamar masing-masing. Tapi langkah begitu berat di rasakan oleh Fajar yang mana kamarnya masih sepi tak seperti Lintang dan Angkasa yang saat buka pintu ada senyum wanita halal mereka.

Cek lek

Kamar dengan nuansa putih itupun di rasa sangat tenang bagi pemiliknya. Hingga saat Fajar berbaring di tengah ranjang bayangan Shena terus berputar seolah ada di langit langit kamar sedang tersenyum kearahnya.

"Jangan ngegoda, masih haram!" desis Fajar yang kesal sendiri karna sulit sekali ia menipis Shena dari benaknya.

Berkali-kali menutup mata lalu di buka, berkaki-kali juga miring kanan dan kiri hingga balik terlentang dan menelungkup semua hasilnya sama, ia tetap resah dan gelisah enggan terbuai mimpi.

Fajar yang bangun lalu duduk menarik napas kemudian di buang perlahan. Ia yang benar-benar tak bisa tidur akhirnya memutuskan keluar dari kamarnya sendiri. Entah apa yang akan di lakukannya yang pasti bangunan mewah itu sudah sangat sepi mengingat ini sudah lewat tengah malam.

Melihat kedua kamar saudara kembarnya, ia malah menyunggingkan senyum, tapi rasa kesal menyelinap di hati Fajar saat tatapannya kearah kamar Lintang.

"Lahir belakangan, kawin malah duluan. Gak sopan!" cetusnya pelan.

Fajar turun ke lantai bawah namun entah kenapa langkah kakinya malah kearah garasi mobil, ide pun konyol pun muncul seketika di kepala pria tersebut.

"Susulin aja apa ya? kok kangen," gumamnya masih nampak berpikir, tapi semua ia tepis dan memilih kembali ke kamar untuk mengambil kunci mobilnya.

Dalam hitungan menit saja, Fajar sudah masuk kedalam mobil mewahnya lalu menjalankan Si kereta besi menuju rumah Abah, tak lupa ia juga berpesan pada team keamanan di gerbang utama untuk mengatakan kepada Bubun atau Ayahnya jika ia pergi sebentar, tentu Fajar tak ingin mengulang kesalahan yang sama yaitu keluar tanpa alasan jelas hingga membuat Surganya menangis dan sedih.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, karna jalanan yang sepi jadi membuatnya jauh lebih cepat sampai di bangunan dua lantai tersebut.

Fajar yang punya kunci gerbang dan pintu rumah Abah tentu tak perlu mengganggu orang di dalamnya untuk membukakkan pintu. Dan betapa terkejutnya Fajar saat melihat Shena meringkuk di sofa ruang tamu.

"Shena--, kamu ngapain tidur disini?" tanya Fajar panik dan bingung.

"Jangan! ampun! jangan pukul lagi, sakit---," jawabnya sambil terisak. Air mata yang sepertinya baru kering mulai basah lagi ke pipinya.

"Shena, ini aku. Hey-- kamu kenapa?"

Fajar yang mencoba ingin memeluk terus di tepis, hanya isak tangis yang terdengar dari mulut Shena yang wajahnya ia tenggelamkan di atas lutut yang ia peluk sendiri.

Pria itu tahu, Shena pasti sedang merasa takut dengan halusinasinya sendiri. Karna memang tak. mudah keluar dari rasa trauma korban penganiayaan dan pelecehan seksual dimana ia terus di paksa demi sebuah kepuasan.

"Shena--, ini Aa, yuk sini di peluk dulu," ucap Fajar saat suara isak tangis mulai melemah, tebakannya mungkin gadis itu sudah jauh lebih tenang.

Shena yang baru sadar, mulai mendongak kan wajahnya. Dan betapa sakitnya hati Fajar saat melihat jelas wajah Shena yang berantakan, padahal lampu cukup temaram bagaimana jika terang benderang.

.

.

.

Aa Siapa???

1
Eka 'aina
gk sempet komen Thor pengennya lanjut baca lagi dan lagi😀😀😀
Eka 'aina
waduh trs janda nya gmn
Eka 'aina
baru Nemu novel ini jadi sekidit agak kurang mudeng, cuma penasaran aja ma kelanjutan kisah cinta fajar
Eka 'aina
itu yg angkat tlpnnya Shena pling ya
Eka 'aina
kasihan Shena...
Eka 'aina
assalamualaikum izin mampir kak🙏🏻
Hendri Yanto
lelet
zeus
Pasukan krucil ponakan fajar kok g pernah muncul yah?
zeus
😂😂😂
zeus
Suka ma visualnya
zeus
😂😂😂😂
Alif
kakaknya fajar itu namanya bintang apa antara ya..
Alif: ankasa maksdnya
total 1 replies
Alif
aduh thor kalau perempuan udah nikah dan tdk di gauli sama suaminya tdk ada masa iddahnya thoor
Alif
gak ada masa idah janda yg masih perawan
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Mamah Kekey
assalam mualaikum mampir kk
titiek
😭😭😭
titiek
Ya Allah.
titiek
🤣🤣🤣🤣
titiek
kue cucur ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!