Kecelakaan tragis yang menimpa Dave di hari pernikahannya membuat XyRa merasakan patah hati hebat. Janji setia sehidup semati pun berganti dengan ucapan duka cita dan belasungkawa.
XyRa yang separuh jiwanya seakan ikut pergi bersama Sang calon suami sampai tak sadar jika sudah di nikahi oleh sepupu pria yang di cintainya tersebut.
Semua karna orang tua XyRa tak sanggup melihat kesedihan di wajah putrinya, terlebih acara pernikahan sudah siap di laksanakan..
"Saya Terima nikah dan kawinnya XyRa Rahardian Wijaya dengan mas kawin tersebut di bayar, Tunai"
Sebuah kalimat Ijab Qabul lantang di suarakan oleh Axel, duda beranak satu yang di tinggal selingkuh istrinya 4 tahun lalu.
Bisakan XyRa menerima pernikahannya dengan Sang suami pengganti?
Lalu, bagaimana ia harus menerima statusnya yang tak hanya menjadi istri melainkan langsung menjadi ibu sambung dari seorang anak kecil yang haus kasih sayang?
Ikuti terus kisahnya, sediakan kanebo buat air mata ya, 😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Kepergian XyRa yang sudah tiga hari memang begitu terasa bagi orang tuanya, meski kemarin kemarin Si bungsu sibuk mengurung diri di kamar tapi setidaknya ia ada di rumah dan bisa di temui secara langsung, tidak seperti sekarang yang hanya bersua lewat panggilan telepon saja.
"Pih, sepi ya, kerumah utama yuk," ajak Amih yang pusing harus apa.
"Ngapain?" tanya suaminya dengan pandangan tetap ke layar laptop.
"Cari temen Ghibah sama Kak Biru," kekeh Amih dengan menaik turunkan alisnya.
"Ketemu Biru atau mau ketemu Di Tutut, hah?"
Amih pun tergelak, meski tak lagi muda nyatanya ia masih menjadi fans berat Tuan besar Rahardian Wijaya. Sambil menyelam minum air itulah jawaban Amih pada Sang suami yang sambut dengan raut wajah kesal.
Karna merasa kasihan, Apih pun menuruti mau nya Si anak curut untuk datang kerumah utama saat makan malam nanti, tak hanya datang berdua karna Amih juga mengajak yang lain untuk berkumpul di bangunan mewah tersebut, termasuk putra sulung mereka.
Dengan perasaan antusias kini pasangan itu bergegas untuk pergi, sedangkan ArXy menjanjikan akan datang sepulang dari kantor.
Dan tak butuh waktu lama, mobil mewah Apih pun sudah masuk kedalam bangunan turun menurun tersebut.
Teriakan Amih yang sudah di hafal oleh semua anggota keluarga cukup sangat di maklumi, ia langsung bergabung dengan para pawang begitu pun dengan Apih yang langsung menuju ruangan di mana para pria ganteng turunan Gajah berkumpul.
"ArXy mana?" tanya Leo, adik ipar Apih yang beristeri dua.
"Nanti nyusul, katanya bareng Skala," jawabnya yang hanya dibalas anggukan kepala saja.
Semua yang ada disana mengobrol bersama, tapi Sang Tuan besar hanya sesekali menimpali karna ia sibuk dengan cucunya yang tak suka jika di abaikan. Lintang akan terus cari perhatian padahal disana juga ada ayahnya.
"Phiu liatin Lilin aja, jangan tengok tengok lain," rengek Si anak tanggung.
"Iya-iya, nih mata Phiu cuma ada Lilin, iya kan?"
Semua yang melihat akan merasa gemas, kesal lucu dan greget dengan segala tingkah Si kuncen Akherat. Tapi belum puas mereka menggoda Lintang ArXy datang bersama dengan Skala.
"Si bujang baru dateng," goda Awan, Uncle nya dari keluarga Biantara.
"Sibuk cari duit, cari istri dong," timpal Leo yang kemudian langsung kabur menghindar.
"Ini ada apa sih tumben kumpul disini? Amih mana?" tanya ArXy pada Apihnya.
"Paling di dapur, Amihmu itu kesepian gak ada XyRa, tadi makanya ajak kesini soalnya lagi butuh temen Ghibah," jelas Apih.
"Noh, JangPuk (Bujang lapuk) dengerin Apih ngomong, Amih itu minta kode Mantu, woy!" Skala yang menimpali berteriak di telinga sepupunya.
"Diem lo, Mpet!"
"Emang XyRa gak ada hubungin Amih? biasanya sehari bisa telepon berkali kali kan?" tanya ArXy lagi.
"Iya, cuma kan beda aja rasanya, jadi mending disini rame rame," jawab Apih.
"Oh, aku kira XyRa gak ada kabar, awas aja tuh SI DUDA kalau sampe apa apain XyRa, ku congkel matanya aku kasih ke MariMar!" cetusnya sok iyes.
"Apaan lo bawa bawa MariMar gue?" tanya Heaven tak Terima dan itu mengundang gelak tawa.
"Kucing BumBum juga tidak menerima sedekah mata ya, mohon Maaf!" lanjut Rain tak mau kalah.
Jangan tanya seramai apa ruangan itu kini, karna hampir 11 12 dengan pasar jika para pria itu sedang berkumpul bersama, tapi semua kembali diam saat Samudera mulai angkat bicara.
.
.
.
Jangan keras keras ngomong DUDAnya nanti malah kamu ikutan juga loh...
\*\*\*\*\*\*\*\*\*
berhubung tutut Markentut yang ngomong jadi langsung di ACC 🤣🤣🤣🤣🤣
Anggap ini gantinya rapat orang ganteng, karna mantu cowo gak ada ya 😂..
Surakin ManDud.. Huuuuuuuuuuuuuuuuu 😆😆