Jangan menyukai keluguan dan keimutannya sebab di dalamnya bersemayam iblis yang bisa menghabisimu kapan saja. Jangan menyukai senyum manis di bibirnya karena mengandung racun yang tak memiliki penawar. Namun apakah yang akan ia lakukan jika sebuah keluarga terobsesi menjadikannya bagian dari mereka??
Namun tanpa ia sadari bahwa keluarga itu berhubungan dengan kepingan puzzle masa lalunya....akan keluarga ini menjadi sebuah kehancuran atau awal kebahagiaan untuknya????..apa yang akan terjadi selanjutnya ..
happy reading guys 😀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cyron_alfaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Derita Mama Silvia
Jika di mansion the Owen saat ini sedang bercanda ria berbeda dengan Kai yang sedang mengendarai skateboardnya.
Kepalanya dipenuhi beragam pertanyaan mengenai perubahan Mama Silvia yang tidak mengenalnya sama sekali. Tapi jika Mama Silvia masih di kediaman Kai, lantas siapa wanita yang bersama Papa Arthur yang juga memiliki nama dan wajah persis mama Silvia.
Ditengah perjalan Kai menyadari bahwa ia diikuti oleh pengawal sang Dady, Kai pun melajukan skateboardnya ke arah bengkel Zion, teman yang ia telpon saat memperbaiki mobil Mommy Fanny. Ketika sampai di bengkel Kai langsung masuk dan mencari Zion.
"Eh tumben Lo ke sini cil??"tanya Zion heran
"Bang gue diikutin pengawal Dady gue, gue mau ke rumah ngambil motor dan ngeliat kondisi Mama Silvia. Tolong alihin mereka bentar"titah Kai.
"Pengawal??"beo Zion
"Dah jangan banyak bacot ntar gue jelasin!!"kata Kai kesal
"Iya dah"jawab Zion pasrah
Kai melalui jalan rahasia menuju rumahnya. Sampai di depan pintu belakang Kai masuk diam-diam. Kai mengendap-endap menuju kamar mama Silvia, pendengaran Kai menangkap suara tangisan Mama Silvia.
"Maafkan aku Arthur, maafin mama anak-anak mama, mama ga bisa melawannya. Mama ga bisa jadi mama yang baik untuk kalian. Mama rindu kalian. Silva aku sangat membencimu. Kenapa kau selalu menyakitiku??"Isak Mama Silvia.
Kai yang mendengarkan semua keluh kesah Mama Silvia merasakan sesak di dadanya. Ingin rasanya ia memeluk wanita itu, tapi tidak bisa sekarang.
"Tunggu ya Ma, Kai akan antar Mama untuk berkumpul dengan keluarga Mama.
Kai harap Mama bisa bersabar"ucap Kai dari balik pintu.
"Kai bagaimana kabarmu sekarang Baby, kau harus pulang dengan keadaan baik-baik saja, hanya kamu satu-satunya yang Mama miliki sayang"ucap Mama Silvia lirih.
"Degh"
Dada Kai terasa dihimpit beban yang sangat berat. Air matanya mengalir mendengar ucapan sang mama.
"Gue harus lebih kuat. Mama tenang aja Kai ga akan apa-apa sampai Mama ketemu keluarga Mama lagi, Kai janji Ma"ucapnya berlari menahan sesak di dadanya.
Kai menelpon bodyguard di rumahnya.
"Antar motor gue ke bengkel Bang Zion sekarang!!"perintah Kai meninggalkan rumahnya.
"Baik Kai"jawab bodyguard itu.
Kai kembali menuju bengkel Zion.
Sekarang Kai sudah paham siapa yang berada di kediaman Owen dan menyamar sebagai Mama Silvia.
"Kau akan habis *****"seru Kai mengepalkan kedua tangannya.
Sesampai di bengkel Zion, Kai masih melihat pengawal Dadynya masih berada di sekitaran bengkel Zion.
Sesampai di bengkel Zion, Kai sudah melihat wajah Zion yang dipenuhi berbagai pertanyaan.
"Cil lo utang penjelasan Ama gue"ucap Zion ketus
"Hufffff Lo benar-benar ya Bang, minta dimutilasi"jawab Kai
"Tinggal cerita doang apa susahnya sih. Selama ini kita ga ada rahasia-rahasiaan kalau Lo lupa"sarkas Zion
"Iyeee maaf dah. Gue sekarang jadi anak angkatnya keluarga Owen Bang. Jadi orang-orang yang Lo liat itu pengawal milik keluarga gue Bang."jelas Kai singkat
"Tumben Lo mau diangkat jadi anak, biasanya Lo pan kabur Cil"celetuk Zion heran
"Gue penasaran sama yang jadi Mommy gue sekarang Bang, mirip banget sama Dady. Tu Bang Billy lagi gue suruh buat nyelidikin dan Lo tau Bang, Mama Silvia itu ternyata istri dari Papa Arthur kakak Dady gue yang sekarang. Cuma masalahnya ada orang yang gantiin dia, mana mirip banget Bang, itu yang sekarang harus gue selidikin"jelas Kai yang diangguki oleh Zion
"Berat banget masalah idup Lo cil, tapi seperti biasa gue selalu ada kalau Lo butuh bantuan."ucap Zion mengacak kepala Kai.
"Makasi Bang, oo iiya tadi gue nyuruh bodyguard nganterin motor gue udah nyampe belum ya Bang??"tanya Kai
"Udah motor lu di depan."sahut Zion
"Gue balik dulu Bang, Lo baek-baek"seru Kai memeluk Zion dan dibalas Zion dengan mencium kepala Kai.
"Tenang aja Lo cil"sahut Zion
Kai berjalan menuju motornya. Kai menelpon Billy untuk mencari informasi mengenai Silva wanita yang mirip dengan Mama Silvia.
"Bang tolong cari informasi yang detail tentang wanita yang bernama Silva, dia mirip dengan Mama Silvia"titah Kai pada Billy
"Ok"jawab Billy singkat
Kai melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, sudah rindu untuk membabat jalanan. Para pengawal yang dari tadi mengikuti Kai kehilangan jejaknya.
"Tuan, maaf kami kehilangan jejak Nona Muda"lapor salah satu pengawal itu pada Dady Aldric
"Shiiiiit, apa yang kalian lakukan hingga bisa kehilangan jejak putriku, cari atau tunggu hukuman kalian!!"perintah Dady Aldric
"Baik Tuan"sahut pengawal itu.
"Ada apa Dad??"tanya Ace yang kebetulan duduk di ruang tamu bersama Papa Arthur dan Papi Dixon tidak sengaja melihat wajah Dady Aldric mengeluarkan aura hitamnya.
"Mereka kehilangan jejak Baby"jawab Dady Aldric
"Damn, biar aku yang mencarinya"kata Ace beranjak meninggalkan ruang tamu.
Ketika Ace berjalan menuju garasi, suara deruman motor terdengar dari luar gerbang mansion the Owen.
Sejenak perhatian Ace tertuju pada suara motor itu begitu juga Dady Aldric, Papa Arthur dan Papi Dixon yang langsung keluar melihat apa yang terjadi.
Ketika pengawal membuka gerbang terlihat sebuah motor sport hitam dengan modifikasi yang unik memasuki mansion the Owen.
Kai memarkirkan motornya di antara deretan motor sport kakak-kakaknya.
Dengan santai ia melangkah ke arah Ace sambil memegang skateboardnya.
"Kakak mau ke mana?"tanya Kai dengan watadosnya.
Ace langsung mengapit sang adik di ketiaknya dan mengangkat tubuh sang adik dengan mudah masuk ke dalam mansion.
Kai yang mendapat perlakuan seperti itu kaget dan meronta-ronta.
"Aaaa Kakak apa-apaan sih, Dady tolonggggg"teriak Kak yang membuat heboh seisi mansion.
"Baby kenapa??"tanya Oma Emma yang terkejut mendengar teriakan Kai.
Tapi setelah melihat apa yang terjadi mereka terkekeh melihat Kai yang manyun-manyun digendongan Ace.
Papa Arthur mengambil alih Kai, dan membawanya masuk ke ruang keluarga untuk mengintrogasi putri nakalnya itu.
Papa Arthur mendudukkan Kai diantara Opa Lucifer dan Oma Emma.
Semua anggota keluarga duduk, sebagian tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Mereka akan menunggu sesi interogasi saja.
"Baby tadi ke mana?"tanya Dady Aldric dengan wajah datarnya yang membuat Kai kicep.
"Kok gue malah gugup gini ya, serasa dimarahi Dady kandung gue"bathin Kai
"Tadi kan Kai udah bilang ambil motor."jawab Kai polos.
"Lalu kenapa Baby bisa hilang dari pengawasan pengawal Dady?"tanya Papa Arthur
"Oo itu mungkin tadi karena Kai ngebut bawa motornya, kan tadi disuruh pulang sebelum makan siang"jawab Kai seadanya.
"Tapi ga harus ngebut juga Baby,"ucap Oma Emma mengusap lembut kepala Kai.
"He..he..he maaf ya Dady"cicit Kai dengan menunjukkan dua jari tanda peace.
"Besok jangan diulang Baby"ucap Mami Harlin lembut.
"Iya Mami, tapi....."Kai segera berdiri mengambil ancang-ancang melarikan diri.
"Tapi apa Baby???"tanya Papi Dixon penasaran.
"Tapi.....ga janji"Kai langsung ngacir menuju kamarnya.
"Baby....."teriak Dady Aldric
"Anak itu benar-benar membuatku gemas"kata Papa Arthur geleng-geleng kepala disambut kekehan keluarga yang lain.