NovelToon NovelToon
Gue Transmigrasi?!

Gue Transmigrasi?!

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Mengubah Takdir / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: queen_

Felisya Aldera, Seorang gadis sebatang kara yang meninggal ditusuk sahabatnya sendiri. Dan malah terbangun Di tubuh seorang Gadis SMA yang dibenci keluarganya dan di bully di sekolahnya.

"gilaak jadi gue trans tv, eh salah transmigrasi
"

-----

Zeline Shaqueena Aldebaran, Gadis cantik yang dibenci keluarganya kecuali kedua orang tuanya. Gadis yang di bully sepupunya sendiri.

"Ya tu-tuhan kir-kirim seseorang un-untuk membalas me-mereka...."

------------------------------------------------------------
-penulis amatir- <3
------------------------------------------------------------
Penasaran ? Ayooo baca ceritanya.....
Jangan lupa di vote, like, komen dan sarannya yaa
Happy reading ><

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-22-

...Selamat Membaca 😆...

...🍁🍁🍁...

" STOOOOP!!".

Sebuah suara yang mengalihkan atensi semua orang. Seorang gadis memakai jeans hitam dan baju hitam. Pokoknya semua hitam deh.

" Ngapain lo di sini? " Tanya Gilang pura-pura tak tau.

" Seharusnya aku yang nanyak, kalian ngapain di sini? "

" Buta mata lo?! " Ucap Farel tak santai. Dia melirik gadis itu sinis, tidak ada pandangan terpesona sedikit pun.

" Aku kan nanya, ini udah malem tau" Ucap gadis itu lembut. Namun dalam hati ia memaki farel dengan berbagai nama binatang.

" Seharusnya abang yang nanya, ngapain kamu malem-malem disini chik? " Ucap seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Gio.

Ya gadis itu adalah chika, iya chika!!. Adiknya Gio. Si gadis caper dan pick me.

" Aku gak sengaja lewat, Jadi kalian ngapain? " tanya chika sekali lagi.

" Mereka nyerang Anthrax tiba-tiba!! " Jawab Gio.

Sementara Inti Anthrax yang lain hanya diam memandang Chika datar dingin. tak terkecuali Tio, Pria itu memasang wajah super dinginnya seakan sangat membenci Chika.

Chika hanya diam, padahal dalam hatinya ia tersenyum miring. " sesuai rencana gue. Dan ini akan jadi kesempatan gue buat narik perhatian nathan " Batinnya memandang nathan kagum dan berbinar.

" Kakak tenang aja, aku akan ngomong sama dia!" ucap chika tersenyum.

" JANGAN!! " sentak Gio. Dia menatap khawatir Chika.

" Tenang kak, aku kenal dia " Lanjutnya lagi sambil melirik nathan sesekali. Sedangkan yang ditatap sama sekali tidak peduli, melirik pun tidak.

Chika berjalan ke arah Pria berbaju hitam di samping Gilang. Dengan tersenyum miring ia menatap pria itu.

" Kenapa kamu nyerang mereka?! " Ucapnya marah. Lebih tepatnya pura-pura.

" Karena gue benci sama geng abal-abalan mereka " Ucap Arvan datar.

Chika memasang wajah marahnya, " Gak waras ya kamu!! Mereka kan gak ada salah sama geng kalian!!"

" Hahahahaha...Kalo gitu, Gimana kalau lo yang jadi gantinya? heem? " Ucap Arvan.

" JANGAN SIALAN!! JANGAN BAWA-BAWA ADEK GUE " bentak gio tiba-tiba. Pria itu menatap arvan dengan tajam.

" Oiya? heh.. " Arvan tersenyum miring dan-

Hap

Chika sudah berada di genggaman Arvan, dengan sebilah pisau yang sudah bertengger di lehernya dan siap melukainya kapan saja.

Gio yang melihat adiknya hendak dilukai, menatap laki-laki itu marah. Tangannya mengepal dan urat-urat di lehernya tampak keluar.

" lepasin adek gue!! " ucapnya dingin.

Arvan tersenyum miring, dengan santai ia membawa chika maju ke hadapan inti Anthrax.

" Gue akan lepasin adek lo kalo, ketua lo bersujud dan nyerahin Anthrax di depan gue!! " Senyum miring tak pernah lepas dari bibir arvan. Pria itu tak menyangka rencananya dan chika berjalan Lancar.

Gio diam, tidak mungkin ia menyuruh nathan bersujud dan mengorbankan Geng yang sudah ia bangun dengan sahabatnya bertahun-tahun.

Ia melihat ke arah inti Anthrax, menatap mereka satu persatu.

" Masih ada cara lain" Ucap Nathan memandang Gio datar.

" Jangan goblok " Ntah kenapa wajah Tio saat ini benar-benar berbeda. Dingin, tegas, datar, dan tatapan tajam tak pernah lepas dari wajahnya.

" pikirin kita " Ucap vano yang akhir berbicara.

" Tapi.. adek gu- "

" Dia gak mungkin ngelukain partnernya sendiri!! "

...🍁🍁🍁...

semua orang menoleh ke asal suara. Suara Lembut dan tegas mengalun indah di telinga mereka. Suara orang yang sangat tidak asing bagi mereka.

" Zeline? " Gumam inti Anthrax yang kaget, kecuali Tio. Pria itu menatap Zeline dengan pandangan yang sulit diartikan.

Tak hanya Anthrax, Tanathos pun sama kagetnya melihat Zeline. namun tidak dengan Gilang, Pria itu malah tersenyum miring tanpa di ketahui siapapun.

Zeline hanya tersenyum manis, dengan anggun ia berjalan ke arah mereka. Rambut yang menari-nari bersama angin membuatnya tampak bersinar.

" Hai! " sapa Zeline melambaikan tangannya.

" Ngapain nih? rame banget, Mau demo lo pada?!" Zeline menaikturunkan alisnya memandang mereka semua.

Matanya bergulir menatap mereka satu persatu, sampai tatapannya berhenti pada chika yang di sergap Arvan dengan pisau di tangannya.

( *author gak tau namanya😭, sergap atau apalah itu. Yang dia kek ngapain orang dr belakang. ya itu lah intinya 😁)

" Rencana yang bagus" Batin zeline menilai rencana Arvan dan chika.

Tatapan Zeline beralih pada Inti Anthrax, " jadi orang jangan goblok ya kak. Semua masalah pasti ada solusinya. nyerahin geng lo sama aja lo ngejatuhin harga diri lo" Ujar zeline pada Gio.

" Tapi adek gue zeliiiine!! ADEK GUE DI SANDRAAAA!! " Teriak Gio pada Zeline.

Zeline menutup matanya menahan emosi,

" bangs*at!! berani dia teriak di depan gue?! Dia pikir dia siapa?! "

" Gausah bentak-bentak adek gue sialan!! Kalo emang lo mau nyelametin adek lo, selamatin dia tanpa bawa - bawa Anthrax. Lagian adek lo yang sok-sokan mau jadi pahlawan!! " Sinis vano maju ke hadapan Gio.

" Lo- "

belum sempat Gio membalas ucapan Vano, suara chika yang meminta tolong sudah lebih dulu memotong nya.

" Kak.. to-tolong aku.. to-tolong a-ku... pliiis " mohonya dengan mata berkaca-kaca. Dia juga kesal, kenapa dirinya jadi diabaikan? Kenapa mereka malah fokus pada gadis bernama zeline itu?!

Sontak Gio beralih ke arah nathan dan menyuruhnya untuk melakukan hal yang di minta oleh Arvan.

" LO GILA?! DIMANA OTAK LO HAH?! SAMPAI KAPANPUN GUE GAK AKAN NYERAHIN ANTHRAX!! LAGIAN LO GAK DENGER YANG DIBILANG ZELINE?!! DIA GAK AKAN NGELUKAIN PARTNERNYA SENDIRI, YANG ARTINYA ADEK LO ITU SEKONGKOL SAMA DIA BANGS*AT!!!" nathan benar-benar tak habis pikir dengan Gio.

" Gi, sayang boleh. Tapi jangan sampai rasa sayang lo sama dia nutup semuanya " Ucap Farel tenang sambil melirik ke arah Vano. Membuat Vano sedikit merasa tersindir.

" Terus gue harus gimana?!, Adek gue!!" Tanya Gio frustasi.

" Masih ada cara lai- " Ucapan Farel terpotong ketika sebuah suara rekaman terdengar.

***

" Gue gak setuju "  ucap gilang tegas.

" gue sama kevano juga" ucap javier.

" Dan gue gak butuh persetujuan kalian " Balas Arvan menatap mereka tajam. " Pokoknya besok malem gue mau kita nyerang mereka, setelah itu biar jadi  urusan gue sama chika" lanjutnya datar.

" LO GAK BISA SEENAKNYA VAN, LO NGANGGEP KITA APA?! HAH?! " Kevano berteriak dengan emosi.

" sabar van, tahan emosi lo " ucap javier menenangkan Kevano.

Arvan menyeringai melihat ketiga orang di depannya." Kalian hanya anggota yang harus mengikuti semua perintah gue, udahlah pokoknya nanti malam semuanya harus udah siap!" Setelah mengatakan itu Arvan pergi begitu saja meninggalkan mereka.

***

" Ups kepencet, maaf ya gue gak sengaja... eh.. sengaja deng " ucap zeline memasang wajah bersalahnya dan diakhiri senyuman manis di wajahnya.

Wajah chika memucat ketika rekaman itu di putar, " sial..! sial!! kenapa rekaman itu bisa ada?! Siapa yang rekam!! bangs*at!! "

Gilang, Kevano, Javier dan inti Anthrax yang lain tersenyum miring, kecuali Gio. Ia terdiam setelah mendengar rekaman tersebut. Tangannya mengepal, wajahnya memerah menahan malu.

Gio berjalan ke arah chika, dengan tatapan dingin dan Datar ia menatap chika yang masih berada di genggaman Arvan.

" Itu bener, Chika Mahendra? " suara rendah milik Gio membuat chika merinding. Jika Gio sudah memanggilnya dengan nama lengkapnya, itu artinya Gio benar-benar marah terhadapnya.

Dengan pelan chika melepaskan dirinya dari Arvan dan menatap Gio takut-takut.

" JAWAB KAKAK CHIKA!! " bentak Gio pada chika, yang membuat gadis itu tersentak.

" i-iya kak... " Lirihnya.

" PUAS KAMU?! PUAS KAMU BUAT KAKAK MALU?! HAH?! "

" A-aku di suruh Kak" Balasnya pelan

" siapa? " tanya Gio dingin.

" He-helena... a-adik kak Vano " jawabnya pelan.

Dahi Vano mengerut heran mendengar nama Helena. Helena mengenal chika? Untuk apa ia melakukan ini? , Pikirnya.

" Kenapa? " tanya Gio lagi.

" Dia sengaja ngelakuin ini, supaya ngebuat Anthrax hancur kak. Karena kalian ngebuang dia gitu aja, dan lebih milih zeline " Ucap chika dengan mata berkaca-kaca. " untung gue sempet suruh Arvan cari data mereka, setidaknya gue masih aman! " Batinnya lega.

Sedangkan zeline hanya menatap datar chika yang malah menyalahkan orang lain. " Dasar drama queen, tapi gue seneng. Dengan begitu gue gak perlu turun tangan buat ngancurin Helena, karena dia akan hancur dengan sendirinya " Batinnya tersenyum miring dan tidak sengaja di lihat oleh Tio.

" Dangerous girl, heh?! " Batin Tio mentap Zeline smirk.

...🍁🍁🍁...

Arvan maju ke depan Inti Anthrax, ia meminta maaf atas semua yang terjadi. Ia mengatakan bahwa Helena membayar dirinya dan chika untuk menyerang Anthrax.

Setelah itu Arvan beserta dengan yang lain pergi meninggalkan mereka yang menyisakan inti Anthrax, Chika dan Zeline.

" Balik sekarang, untuk masalah ini kita lanjut besok. udah larut malam" Ucap nathan datar meliaht mereka semua.

Mereka pun mengangguk dan kembali ke motor masing-masing. begitupun dengan Zeline. Saat Zeline hendak masuk ke mobilnya, ia melihat ban mobilnya yang bocor.

" Kok bisa bocor? " Gumam Zeline.

Dengan santai ia bejalan ke motor Tio, " Kak gue nebeng dong, ban gue bocor " Ucapnya memelas. Dan Tio mengangguk datar.

Sedangkan yang lain merasa tak Terima, Terutama Gio dan nathan.

Bahkan Gio mengabaikan Chika yang ingin naik ke motornya, ia malah menghampiri Zeline. "sama gue aja! " ucapnya pada Zeline.

" Gak, dia sama gue!! " Menatap Gio datar.

" Dia adek gue, berarti dia sama gue!! " Ucap Vano tak mau kalah.

Dahi Zeline mengernyit heran, mereka kenapa sih? ini lagi, kenapa Gio menawarinya, padahalkan ada chika. " Eh gak usah kak, mending lo bonceng chika aja. Kasian adek lo, pasti dia sedikit tertekan"

" Dan lo kak, kita gak searah, jadi lebih baik gue sama kak Tio aja" Ucap Zeline beralih pada nathan.

Dan terakhir Zeline menatap Vano, " Gue sama kak Tio aja, bukannya gue gak mau sama lo. Cuma.. Huft.. gue belum terbiasa dengan sikap lo" Zeline memandang Vano teduh.

Sementara Farel hanya menatap ketiga lelaki itu datar. Sepertinya akan ada persaingan, pikirnya.

" Cepet elah, Malah rebutan "sinis Farel pada mereka.

Setelah itu mereka pun naik ke motor masing-masing. Satu persatu motor mereka meninggalkan tempat itu, dan tersisalah motor Tio.

" Pake jaket gue "

" Hah?! " Zeline tidak mengerti.

" Ck.. lemot "

Zeline melotot kaget, saat jaket itu dililitkan ke pinggangnya oleh Tio.

" rok lo pendek "

Zeline masih tersiam ngeblank, kenapa Tio terlihat berbeda seperti ini? Biasanya dia akan selalu mengusilinya, bahkan sampai Zeline marah. Tapi ini ia terlihat tampan, mungkin?

" Mau naik apa gue tinggal? "

Mendengar suara datar itu, Zeline tersadar dan melihat Tio sudah di atas motornya. Dengan cepat ia naik ke motor itu dan berpegangan pada bahu Tio.

" Udah kak "

" Ck.. Gue bukan tukang ojek "

" ya terus? "

Dengan santai Tio memindahkan tangan Zeline untuk memeluknya. setelah memastikan Zeline duduk dengan benar, Tio melajukan motornya dengan kecepatan Sedang, dengan alasan takut Zeline terbang. Yang membuat Zeline mencubit Pinggang lelaki itu...

" Malam ini lo terlihat berbeda kak " Batin Zeline yang menyandarkan kepalanya di bahu Tio.

" Gue siap, kalau harus bersaing sama mereka buat dapetin lo " Batin Tio tersenyum tipis melihat Zeline dari kaca spion.

.

.

TBC...

Gimana- gimana?

pilih siapa nih? kayaknya Tio mulai tertarik sama Zeline nih🤔

zeline-nathan?

Zeline-gio?

atau

Zeline-Tio?

...Terimakasih Sudah Membaca😆...

1
rania13
aku tebak gio saudara bisa feli, karena gio merasa dekat dengan Zelin setelah jiwa feli masuk ke tubuh Zelin
Nada dwi Yuandira
Luar biasa
rara
ihhh ayang farel muncul lagi,makin julid makin cinta deh,kepincut jones nih gw
rara
uhhhh lope sekebon buat tio 🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻
rara
jangan lumutan dong beb,ntar klo kamu lumut aku apa?rumput lait?
rara
oke lah klo ama tio,gapapa farelnya buat gw hahahaha
rara
itu yg ngasih pesan siapa sieh kepo bet ini jiwa ku merontah rontah
rara
kenapa yah farel bikin penasaran,kyk he's so misterius
rara
gapapa tio sabar ya,yayang bebeb farel sedang kurang obat cinta dari ku jadi nya rada rada
rara
farel nya mana?kangen tau dia g nge random,diem diem bae
rara
farel kek nya lebih wow deh dari nathan,ydh deh gw oleng aja....sama bebeb farel aja dah lebih menantang.gas lah
rara
nathan klo g jadi ama si zeline sama gw aja ya.
Rahma Wati
Biasa
Rahma Wati
Lumayan
n a y
selemàh itu ya ,..
n a y
menarik...
Lukisan_thuy
La kok udah selesai aja 😔😔😔😔😔😔😔😔AKU MAU LIAT KELUARGA NYA TIO SAMA ZELINEEEEE 🙂🙂🙂
Lukisan_thuy
satu keluarga nanti nya mafia semua 🌚
Lukisan_thuy
PLIS. ENTAH KENAPA AKU MENDUKUNG MOMMY ALENA 😔
Lukisan_thuy
Thor. lebih suka Zeline sma Tiondripada sma Gio 🗿
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!