NovelToon NovelToon
Membawa Benih Sang Casanova

Membawa Benih Sang Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Action / Romantis / Mafia
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ibu.peri

Demi biaya pengobatan ibunya, Alisha rela bekerja di klub malam. Namun kepercayaannya dikhianati sang sahabat—ia terjerumus ke sebuah kamar hotel dan bertemu Theodore Smith, cassanova kaya yang mengira malam itu hanya hiburan biasa.
Segalanya berubah ketika Theodore menyadari satu kenyataan yang tak pernah ia duga. Sejak saat itu, Alisha memilih pergi, membawa rahasia besar yang mengikat mereka selamanya.
Ketika takdir mempertemukan kembali, penyesalan, luka, dan perasaan yang tak direncanakan pun muncul.
Akankah cinta lahir dari kesalahan, atau masa lalu justru menghancurkan segalanya?
Benih Sang Cassanova

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu.peri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SALAH MENDUGA???

Beberapa saat sebelumnya.

Theo berdiri dari kursinya dengan gerakan lambat namun penuh tekanan. Pakaian jasnya terlihat kusut, dasi masih tergantung setengah longgar di leher, dan wajahnya tampak letih—seperti orang yang baru saja kalah taruhan dan diputusi kekasih dalam waktu bersamaan.

Tanpa sepatah kata pun, ia melangkah keluar dari ruangannya.

Jimy, yang baru saja akan masuk dengan membawa map laporan, langsung terkejut saat pintu terbuka mendadak dari dalam.

"Tuan—!" serunya kaget, namun langsung melangkah mundur dan memberi jalan.

Melihat ekspresi kosong di wajah Theo, insting Jimy langsung bereaksi. Ia pun buru-buru mengikuti di belakang, langkahnya cepat menyamai sang tuan yang kini menuju lift.

Sesampainya di dalam lift, suasana hening. Hanya terdengar deru lembut dari mesin lift yang menurun. Jimy mencuri pandang, memperhatikan Theo yang kini bersandar di dinding lift seperti habis menanggung dosa tujuh turunan.

"Tuan, apa Anda sedang punya masalah?" tanya Jimy hati-hati.

Theo menoleh pelan ke arahnya, menatap sebentar, lalu kembali menatap ke depan lift. Setelah beberapa detik, ia tiba-tiba bertanya dengan nada datar namun menusuk.

"Jimy... kau pernah tidur dengan wanita?"

Jimy terdiam. Matanya membesar, lalu turun perlahan menatap lantai lift.

Theo kembali menoleh, senyum sinis terulas di sudut bibirnya.

"Tidak pernah, kan?" ujarnya sarkastik. "Sudah kuduga. Jadi, percuma aku cerita padamu. Kau tidak akan mengerti rasanya tidur dengan wanita, lalu ditinggal seperti seonggok daging tanpa nilai."

TING!

Pintu lift terbuka.

Theo langsung melangkah keluar. Jimy mematung sejenak, lalu buru-buru mengejar.

"Tuan, tolong biarkan saya mengantar Anda—" serunya panik saat melihat Theo hendak membuka pintu sendiri.

Theo tidak menjawab. Ia membuka pintu belakang dan langsung duduk, membanting tubuhnya ke sandaran kursi.

Sesaat sebelum Jimy menyalakan mesin, suara Theo terdengar pelan namun jelas.

"Apartemen."

Jimy menoleh sejenak. Ia mengangguk, lalu melajukan mobil. Sepanjang perjalanan, Theo tak banyak bicara. Tatapannya kosong memandangi jendela, seperti tokoh utama di drama Korea episode ke-15 saat hujan turun dan soundtrack sedih mulai diputar.

Hingga ...

Mobil melewati sebuah taman kota di dekat kompleks apartemen Theo. Saat matanya tanpa sengaja menatap keluar, ia membelalak. Detik itu juga, Theo terdorong maju ke kursi depan.

"Jimy, BERHENTI!" teriaknya.

Jimy spontan menginjak rem. Mobil berhenti mendadak. Theo membuka pintu bahkan sebelum mobil benar-benar diam, dan langsung berlari ke arah taman.

Jimy masih kebingungan, tapi mengikuti dari belakang.

Di sana, berdiri seorang gadis kecil dengan rambut terurai dan mata kosong sedang menatap ke depan, seperti sedang melamun atau menanti sesuatu. Theo mendekat cepat, napasnya memburu. Tanpa pikir panjang, ia meraih tubuh mungil itu dan mengangkatnya ke pelukan.

"Putriku... Kau adalah putriku..." ucapnya pelan namun emosional. Matanya berkaca-kaca. Ia memeluk Thea erat, seperti takut kehilangan lagi.

"HEYYY!! LEPASKAN!!" jerit Thea. Kakinya menendang-nendang, tangannya mendorong wajah Theo. "Uncle jelek! Thea bisa lapor polisi!"

Sadar ia terlalu erat memeluknya, Theo buru-buru menurunkan Thea. Tapi Thea menatapnya dengan pandangan tajam. Tangannya menutupi hidung kecilnya, wajahnya memelas jijik.

"Hei, Uncle Bau! Thea memang lagi cari Daddy, tapi bukan Daddy kayak Uncle."

Ia menyisir pandangan dari atas ke bawah, melihat pakaian Theo yang kusut dan penuh kerutan. "Daddy Thea itu harus tampan, kaya, bisa tembak-tembakan pakai pistol beneran. Bukan kayak Uncle... jelek, bau. Uncle tidak mandi ya?"

Theo tercengang. Ia refleks mencium bagian bawah lengan jasnya sendiri. Wajahnya langsung meringis.

"Hah... Aku bahkan belum mandi dari kemarin" gumamnya sendiri.

Sementara itu, Elsa yang sedang duduk di bangku taman sambil sibuk main ponsel, langsung menoleh saat mendengar suara teriakan Thea. Sekilas ia melihat sosok pria dewasa mendekati dan mengangkat tubuh Thea. Panik, Elsa langsung melompat dari duduknya dan berlari menghampiri.

"THEA!!" teriak Elsa. Ia segera menggendong Thea dan memeluknya erat. "Apa yang terjadi? Siapa pria ini?"

Theo terdiam. Matanya menatap Elsa, lalu kembali ke Thea, lalu lagi ke Elsa. Napasnya memburu, matanya menyipit.

Sementara Thea masih dengan polosnya menatap Elsa dan berkata keras-keras, "Uncle bau ini bilang kalau Thea anaknya. "

"Hah.. kurang ajar, kau mau menculik ya? Dia anakku, sini hadapi aku dulu,"

Elsa melotot ke arah Theo, bersiap melakukan aksi bela diri kalau pria itu macam-macam. Tapi Theo hanya mematung—bukan karena takut, tapi karena pikirannya kacau. Hingga Jimy berjalan mendekat.

"Maafkan tuan kami nona," ucap Jimy segera, karena melihat kekacauan yang terjadi.

Elsa menoleh, menatap pria yang ia kenali. Jimy, pria itu yang tadi siang bertemu dengannya.

"Tuan Jimy?," Ucap Elsa.

"Maafkan, tuan kami nona, dia bukan penculik. Tuan kami hanya.. suka anak-anak," ucapnya dengan suara sopan.

Elsa langsung mengubah posisinya, dan tak menyangka jika pria Kumal tadi adalah CEO perusahaan tempat mereka bekerja.

"Ya.. saya maafkan," jawab Elsa sambil menatap kepergian Theo.

"Baiklah, saya permisi," saat Jimy berbalik, ia melihat Theo sudah bejalan lebih dulu menuju apartemennya. Jimy dengan cepat menyusul sang tuan. Takut, tuannya melakukan sesuatu yang berbahaya.

Theo menuju apartemennya, tapi pikirannya memikirkan tentang gadis tadi, yang ternyata bukanlah putrinya.

1
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉 selamat tahun Baru semua doa terbaik buat kita semua 🎉🎉🎉
Ndha: Aamiin... 🥳
total 1 replies
Bu Dewi
up lagi kak😍😍😍
Ndha: besok ya kak🤗
total 1 replies
Mifta Nurjanah
kurang itu hentakannya
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉🎉🎉 ayo Thor 🤗🤗🤗🤗🤗 di goyang up nya
Bu Dewi
up lagi kak🤭biasanya 2 kok ini cuma 1 seh/Whimper//Whimper//Grievance/
vj'z tri
ak hir nya ku menemukan mu ,saat haaati iiiini mulai meragukan , ku berharap engkaulah jawaban segala risau hatiku dan biarkan diriku mencintaimu hingga ujung usiaku🎉🎉🎉🎉🎉asekkkkkk
Aqillah Mustanir
up
Mifta Nurjanah
up lagi dongg minn
Bu Dewi
up lagi donk kak 🤭😄😍
Ndha: lanjut nanti kak😊
total 1 replies
vj'z tri
yakkkk itu Dady sayang Dady 🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
jangan an permen toko bahkan pabrik nya bakal langsung di kasih 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
ya di Dady mu dan sekarang pun bau tapi bau wangiiii princess 🎉🎉🎉🎉
Mifta Nurjanah
lanjut
Bu Dewi
wah, penasaran siapa yg gendong? masak theo sih,pasti lucu kalau thea nolak dia...hihihihihi
Ndha: tunggu kelanjutannya 🤗
total 1 replies
vj'z tri
bikin penasaran loh 🤭🤭🤭🤭
Bu Dewi
Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya waktu mereka ketemu nantinya😍😍😍🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kan ibu suri di balik layar
vj'z tri
ibu suri kah 🤔🤔🤔
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 putar haluan Dady
vj'z tri
Dady datang 🎉🎉🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!