Menjadi Mempelai Pengganti

Keisha masuk ke dalam dengan langkah terburu-buru hingga ia pun tidak melihat Axel yang saat ini ada di depannya dan Hampir saja menabrak tubuh kekar kakak iparnya itu.

"Keisha, kamu kenapa tergesa-gesa seperti orang ketakutan?" Tanya Axel.

"Oh … aku tadi seperti melihat ada sesuatu saja di luar sana, jadi aku mau masuk. Sayang, kita harus bicara setelah apa yang kamu lakukan tadi siang," ucap Kayla yang mengalihkan pembicaraan.

Akan tetapi di saat itu Axel mendengar suara air dari arah kolam renang seperti ada yang berenang di sana.

"Siapa yang berenang malam-malam seperti ini?" Tanya Axel.

"Berenang? Tidak ada yang berenang kok. Kamu pasti salah dengar," kata Keisha.

"Tidak, aku tidak mungkin salah dengar," bantah Axel, lalu ia pun segera saja melangkahkan kakinya menuju ke kolam renang tak peduli di saat itu Keisha menahannya dengan menarik tangannya itu.

"Duh … gawat, lebih baik aku pergi sekarang," ucap Keisha yang mengambil langkah seribu menuju ke kamarnya.

Sementara itu Axel melihat Kayla di dalam kolam renang, yang di saat itu istrinya itu sudah tak mampu lagi menahan dirinya di dalam air, hingga Kayla pun tenggelam begitu saja.

"Kayla …!" Teriak Axel yang langsung saja terjun ke dalam kolam renang untuk menolong istrinya itu.

Kolam renang sedalam 2 meter itu tentu saja membuat seseorang yang tidak pandai berenang akan tenggelam termasuk Kayla, berbeda halnya dengan Axel yang sudah sangat ahli berenang, sehingga dapat dengan mudah menolong Kayla yang di saat itu sudah sampai ke dasar kolam.

Segera saja Axel mengangkat tubuh istrinya itu keluar dari kolam renang, lalu meletakkannya ditepi kolam renang.

"Kayla, bangun Kayla. Kayla bangun," ucap Axel yang terlihat sangat panik sembari mengguncang-guncang pelan tubuh Kayla.

Akan tetapi Kayla sama sekali belum juga sadar. Akhirnya ia pun mencoba untuk memberi pertolongan dengan menekan dada Kayla untuk mengeluarkan banyak air yang sudah ditelan oleh istrinya tersebut. Karena belum juga sadar, Axel pun memberikan nafas buatan hingga …

"Uhuk … uhuk … ."

Air dari mulut Kayla itu tersembur keluar mengenai wajah tampan Axel. Akan tetapi tak mengapa baginya, ia merasa sangat senang melihat sang istri yang sudah sadar.

"Kayla kamu tidak apa-apa?" Tanya Axel dengan wajah cemas.

"Axel, kamu yang menolongku?" Tanya Kayla.

"Ck, kamu masih bertanya? Sudah jelas aku yang berada di sini dalam kondisi bahasa kuyup, kamu masih bertanya aku yang menolong kamu? Ya sudah jelas lah Kayla. Kamu kenapa bisa sampai ada di kolam renang seperti itu?" Tanya Axel sembari membantu Kayla yang hendak duduk.

"Ya aku kan hanya bertanya, kenapa kamu jadi marah-marah seperti itu," hardik Kayla.

"Kamu itu sudah buat aku panik tahu tidak. Kenapa kamu bisa ada di dalam kolam renang kalau kamu tidak bisa berenang? Seharusnya kamu tidak berenang, sampai akhirnya kamu malah menyusahkan seperti itu. Kalau tadi aku tidak segera datang, mungkin kamu sudah mati di dalam kolam renang ini," protes Axel yang sebenarnya sangat khawatir terhadap Kayla, hanya saja ia enggan mengakuinya.

"Aku tidak berenang karena aku memang tidak bisa, Axel. Tadi saat aku berdiri di sini, tiba-tiba saja ada yang mendorongku. Tapi aku tidak bisa melihat dengan jelas siapa, karena aku berusaha untuk bernafas di dalam air hingga pada akhirnya aku tidak bisa bertahan dan tenggelam," jawab Kayla.

"Apa itu Keisha yang melakukannya? Ya aku yakin itu pasti Keisha. Aku bisa melihat wajah ketakutan Keisha tadi Saat pertama kita bertemu," batin Axel.

Kayla mencoba untuk berdiri, karena ia merasa sangat kedinginan dan ingin segera masuk ke dalam rumah mengganti pakaiannya. Begitu juga dengan Axel yang di saat ini ia juga terlihat basah kuyup karena menolong Kayla tadi. Akan tetapi di saat Kayla hendak melangkahkan kakinya, tiba-tiba saja ia memegangi kepalanya yang terasa pusing hingga tubuhnya pun terhuyung. Untung saja ia masih dapat menyeimbangkan tubuhnya itu, sehingga tidak terjatuh. Mungkin efek karena tadi ia habis tenggelam di dalam kolam renang.

Axel yang melihat akan hal itu, tanpa basa-basi segera saja membopong tubuh mungil Kayla yang membuat istrinya itu pun sontak terkejut.

"Kamu mau apa, Axel?" Tanya Kayla.

"Lebih baik kamu berpegang erat saja, aku akan membawamu ke kamar," ucap Axel.

Dengan malu-malu dan tanpa memandang wajah Axel, Kayla pun mengalungkan tangannya itu ke leher Axel. Lalu segera saja Axel membawa istrinya itu ke dalam dan menuju ke kamar mereka.

Saat Axel fokus berjalan dan menatap ke arah depan, di saat itu pula Kayla pun sesekali melirik wajah tampan suaminya itu. Di dalam hatinya juga merasa sangat bahagia, karena setelah tadi pria itu menolongnya dan sangat mengkhawatirkannya, saat ini dia terlihat perhatian dan melakukan hal romantis seperti itu terhadapnya.

"Jangan lama-lama memandang wajahku, nanti kamu bisa jatuh cinta," hardik Axel yang seakan tahu jika Kayla sedang menatapnya.

"Siapa juga yang menatapmu, aku sedang melihat langit-langit," bantah Kayla lalu mengalihkan pandangannya.

Hingga saat ini Axel tiba di depan kamar dan hendak membawa Kayla masuk ke dalam. Keisha yang kamarnya berada di depan kamar Kayla itu pun mengintip dan merasa sangat marah atas perlakuan Axel terhadap Kayla.

"Brengsek!" Ternyata usahaku sia-sia. Kayla baik-baik saja dan malah membuat Axel begitu perhatian terhadapnya. Aku tidak bisa tinggal diam, lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan terhadap Kayla," umpat Keisha dalam hati

****

Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian, kini Kayla pun segera saja merebahkan tubuhnya di atas kasur lalu menyelimuti tubuhnya yang terasa sangat dingin. Selain tidak pandai berenang, Kayla juga paling tidak bisa kedinginan.

Axel yang baru saja selesai mandi, sangat kasihan melihat Kayla yang di saat itu tampak menggigil di balik selimut tebalnya itu. Sekilas ia mengingat bagaimana perlakuannya terhadap Kayla di saat malam pengantin mereka yang yang membuat Kayla pun menjadi sakit karena ulahnya meminta Kayla membersihkan kamar mandi, membuat Kayla menggigil keinginan.

Segera saja Axel keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Tidak lama kemudian, ia kembali ke kamar dengan membawa segelas air hangat lalu menghampiri istrinya itu.

"Kayla, kamu kedinginan?" Tanya Axel dan hanya ditanggapi anggukkan kepala oleh Kayla, karena ia juga merasa saat ini bibirnya beku dan seakan terkunci.

"Aku membawakan air hangat untukmu, lebih baik kamu minum dulu," ucap Axel.

Selain sikapnya yang begitu romantis malam ini, tetapi Axel juga begitu sopan saat berbicara dengannya, sehingga Kayla pun menuruti saja apa perintah Axel itu dengan meminum air hangat yang telah dibawa oleh Axel.

"Bagaimana, apa tubuhmu terasa sedikit lebih hangat?" Tanya Axel.

"Iya sedikit lebih hangat. Terimakasih ya Axel," ucap Kayla.

"Iya, sama-sama. Ya sudah kamu lanjutkan saja tidurnya," ucap Axel.

Lalu Kayla pun kembali merebahkan tubuhnya dan berselimut, akan tetapi tetap saja ia menggigil dan merasa lebih dingin meskipun selimut itu sudah cukup tebal. Melihat akan hal itu, Axel juga ikut merebahkan diri di samping Kayla lalu memeluk tubuh sang istri untuk pertama kali. Tentu saja Kayla sangat terkejut, karena selama menikah baru kali ini ia mendapatkan perlakuan romantis dari suaminya sendiri. Bahkan saat ini pun Kayla merasa tubuhnya lebih hangat berada dalam dekapan suami hingga ia dapat memejamkan mata dan terlelap. Begitu juga dengan Axel yang merasa nyaman saat memeluk tubuh mungil istrinya itu, sehingga ia pun juga dapat terlelap dengan nyenyak.

Bersambung …