PERNIKAHAN PALSU IVANA

Keringat membasahi tubuh Jose. Ia bersama para jimador Almirón sedang memanen agave-agave yang sudah siap panen di area perbatasan dengan perkebunan Nasviell sejak pagi hingga sore ini.

Seakan tiada lelah jimador atau petani agave Almirón begitu bersemangat membabat pohon-pohon agave yang menyerupai nanas raksasa itu menggunakan besi khusus berukuran panjang.

Sejak siang Jose berada di antara mereka menyaksikan langsung pekerjaan anak buahnya. Laki-laki itu sangat menghargai waktu. Jika hari ini panen, ia mau hari ini juga petani menyelesaikan pekerjaannya. Jose tidak mau mengulur waktu hingga esok hari apalagi lusa. Baginya Besok pekerjaan lain telah menanti mereka.

Apalagi pabrik sedang banyak-banyaknya menerima pesanan dari klien besar mereka.

Jose menyeka peluh di wajahnya. Setelah memberikan instruksi pada jimador. Jose memberi perintah jangan sampai agave kualitas terbaik tercampur dengan agave tidak baik karena bisa merusak rasa tequila yang akan di hasilkan nantinya.

Jose juga sangat memperhatikan waktu panen, meskipun permintaan tequila produksi Almirón setiap saat semakin meningkat. Jika umur agave belum delapan tahun ia tidak mengizinkan jimador memanen agave-agave tersebut.

Itulah salah satu rahasia tequila terbaik yang di hasilkan dari perkebunan Almirón.

Jose menepi ketika melihat kedatangan Ellios.

"Selamat sore tuan, saya mendapatkan informasi yang anda minta. Informasi ini penting makanya saya harus memberitahu anda segera", ucap Ellios baru saja menghampiri bosnya sambil memberikan amplop coklat.

Jose berteduh di bawah pohon besar. Tanpa membuang waktunya ia langsung membuka amplop tersebut. Di mana ada beberapa foto Ivana dan Marco di dalamnya. Ada juga artikel Ivana dan Marco, tentang pembatalan pernikahan keduanya yang di sinyalir karena perselingkuhan yang dilakukan Marco dengan teman dekat Ivana sendiri.

"Ternyata karena ini, dia berada di perkebunan?", Ujar Jose sembari menatap jauh ke depan.

"Iya tuan. Dan saya juga mengikuti tuan Marco Reus, saat ini ia dan kekasihnya yang bernama Arciela masih berada di Guadalajara. Informasi yang saya dapat, tuan Marco akan menetap di sana dan mencari perkebunan di Jalisco. Salah satu perkebunan yang ia inginkan yaitu perkebunan Nasviell milik nona Ivana", ucap Ellios dengan rinci.

Mendengar penuturan asistennya Ellios, wajah Jose seketika berubah. Kedua alis hitamnya bertaut, sementara rahang yang di tumbuhi rambut halus itu kian menonjol. Jemari tangan laki-laki itu terkepal meremas foto Ivana dan Marco.

"Apa kau yakin dengan informasi yang kau berikan pada ku, Elli?"

"Iya tuan. Info yang saya berikan bisa di percaya. Saya berani mempertaruhkan karier saya jika tidak benar", jawab Ellios

"Aku ingin informasi selengkapnya Elli, jangan memberi ku informasi setengah-setengah. Kau cari tahu sejauh mana bajingan itu menginginkan Nasviell. Segera gagalkan!"

"Laki-laki licik itu tidak akan memakai namanya sendiri sebagai pembeli, tapi menggunakan nama orang lain sebagai penawar. Ia hanya di belakang layar. Kau harus bergerak cepat sebelum gadis itu berubah pikiran dan menjual Nasviell pada orang yang salah".

"Batalkan kerja sama yang di tawarkan Marco Reus. Aku tidak akan menjual hasil perkebunan ku pada bajingan itu lagi!", Tegas Jose.

"Baik tuan. Untuk kerjasama, tuan tidak akan rugi apapun karena belum melakukan nota kesepakatan dengan tuan Marco".

"Sekarang aku pulang ke hacienda. Aku akan menemui Ivana di Nasviell".

"Baik tuan".

*

Sore telah telah berganti senja. Dengan perasaan marah Jose mengendarai mobil dengan kencang di tengah ladang agave yang luas.

Ia ingin cepat-cepat menemui Ivana di Nasviell.

"Aku akan memastikan gadis itu tidak menjual Nasviell pada siapapun".

"Maafkan aku Leo, aku meragukan adikmu. Aku rasa ia datang ke Nasviell karena ada masalah dengan calon suaminya. Ia menjadikan perkebunan mu hanya sebagai pelarian nya saja, bukan mencintai nya seperti diri mu."

Jemari Jose mencengkram kuat-kuat setir. Akibat kencangnya laju mobil yang di kendarai membuat tanah-tanah menyembur. Siapapun yang melihat nya pasti tahu sang sopir sedang marah dan terburu-buru.

Beberapa menit kemudian, Jose memarkirkan mobilnya secara sembarang di depan hacienda. Dengan langkah cepat dan setengah berlari laki-laki tampan itu masuk ke dalam hacienda. Jose ingin mandi dan berganti pakaian basahnya.

"Selamat datang tuan Jose".

"Aku akan pergi lagi. Aku tidak makan malam di rumah", ucap Jose.

Jose hendak menaiki tangga menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua hacienda itu.

"Maaf tuan. Di ruang kerja anda ada tamu sedang menunggu anda", ujar pelayan paruh baya itu memberi tahu tuannya.

Jose menghentikan langkahnya. Ia menyipitkan matanya. "Tamu? Siapa dia Hilda, kenapa kau membiarkan orang asing menunggu di ruang kerja ku?", ketus Jose sedikit kesal pada Hilda pelayan yang sudah lama ikut keluarganya.

Hilda tersenyum. "Gadis itu bukan orang asing tuan, ia adik Leonel teman anda. Nona Ivana. Ia memberi tahu saya saat datang tadi".

"Ivana?"

Jose menyugar rambutnya. Sesaat berpikir. Berikutnya memutuskan untuk langsung menemui gadis itu. Bahkan Jose tidak sempat mengganti pakaiannya yang berkeringat.

"Aku juga butuh bicara dengannya..."

...***...

Hai...hari ini udah 3, jangan lupa dukung PPI ya. Tinggalkan komentar kalian di setiap bab 🙏