NovelToon NovelToon
Duku Mateng(Duda Kuat Mapan Dan Ganteng)

Duku Mateng(Duda Kuat Mapan Dan Ganteng)

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:32.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Defri yantiHermawan17

Suka Jeruk mateng? itu biasa, suka Mangga mateng? itu juga biasa, tapi kalau suka sama Duku Mateng gimana? biasa tidak? oh tentu saja tidak!

Duren memang keren
Tapi Duku lebih menantang

Duku Mateng yang satu ini beda dari yang lain, tidak percaya? buktikan saja sendiri.

Squel dari OPERATOR HATI BARATA jadi aku sarankan untuk membaca itu dulu ya guys biar nyambung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sendal Jepit?

Hari ini Berliana memutuskan untuk membantu sang Mama berbelanja, karena Agatha sedang sibuk, mau tidak mau Berliana yang harus membeli semua barang yang dibutuhkan sang Mama.

Dengan penampilan ala kadarnya, Berliana tetap percaya diri berjalan di setiap lorong supermarket. Kaos kebesaran dan celana jeans selutut, serta sandal jepit kesayangan, kini melekat sempurna di tubuhnya.

Bahkan rambut panjang Berliana yang biasa dia urai, kini tercepol sembarangan, rambut rambut halus masih banyak menjuntai diarea leher dan pelipisnya.

"Apa aja sih yang belum di beli?" Berliana menyalakan ponselnya, yang sedari tadi dia genggam, dia melihat catatan belanjaan yang di pesan oleh sang Mama.

"Tinggal, kembang kol, wortel, daun sop, sama ikan salmon buat Gavyn, oke kita ke lorong berikutnya." Berliana menyimpan ponselnya kembali, wanita itu berjalan cepat menuju area sayur dan ikan.

Setelah semua sayuran yang dia butuhkan sudah Berliana masukan kedalam troli, kini giliran ikan salmon yang akan dia ambil. Namun saat Berliana hendak meraih ikan salmon yang tinggal satu satunya itu, seorang ibu ibu menyentuh tangannya. Karena mereka terlihat serempak saat meraihnya.

"Oh maaf, saya kira kamu tidak mau mengambil ikan salmonnya." ibu terlihat tersenyum tidak enak pada Berliana, namun malah Berliana yang merasa tidak enak padannya.

"Maaf, saya juga gak tau kalau Ibu mau ngambil ini, silahkan mungkin Ibu lebih membutuhkannya dari pada saya."  Berliana menyodorkan ikan salmon itu, pada wanita paruh baya yang menurut Berliana sangat cantik.

"Ah tidak usah Nak, mungkin kamu lebih membutuhkannya. Ini memang makanan kesukaan cucu saya, tapi tidak apa apa saya akan mengambil ikan yang lain saja." Ibu itu menolak dengan halus, namun Berliana malah merasa tidak enak.

"Tidak apa apa, silahkan untuk Ibu saja. Anggap saja ini hadiah dari saya untuk cucu ibu." paksa Berliana.

Berliana segera memasukan ikan salmon kedalam troli wanita paruh baya itu, kemudian Berliana mengambil ikan kakap merah sebagai gantinya.

"Kalau begitu saya permisi," Berliana menganggukkan kepalanya pelan, tidak lupa senyuman manis dan ramahnya selalu dia tebarkan.

Wanita paruh baya itu menatap kagum pada Berliana, bahkan dia pun ikut tertular senyuman wanita yang sangat murah senyum itu.

"Gadis yang ramah, andai aku memiliki menantu seperti dia nanti. Apa yang kamu pikirkan Soraya, mana mungkin gadis secantik serta seramah dia mau dengan Radja putramu yang pendiam itu, bisa mati muda dia nanti karena selalu di acuhkan." gerutunya pelan.

Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya, dia pun segera meraih beberapa daging sapi dan ayam.

"Sudah belanjanya Bu, Lora mulai rewel." seorang pria bertubuh tinggi, tiba tiba datang mendekat padanya.

"Ibu tinggal mengambil ikan sama daging saja Dja, untung tadi ada gadis cantik dan ramah yang mau membagi ikan salmon kesukaan Lora sama Ibu." sahut sang Ibu.

Entah kenapa Soraya begitu bersemangat, saat dia membicarakan gadis murah senyum, dan ramah itu pada Radja saat ini.

"Ya sudah, mungkin itu memang rezeki Lora, ayo biar Radja yang dorong belanjaannya, Ibu yang gendong Lora." Radja menyerahkan balita yang berusia 12 bulan itu pada Sang Ibu.

Radja dan Soraya segera menuju kasir untuk membayar semua belanjaan mereka. Namun saat kedua mata Soraya memandang kearah pintu keluar, reflek tangannya menepuk punggung Radja.

"Itu gadisnya!" tunjuk Soraya berbinar.

Pandangan Radja beralih kearah pintu keluar, dimana seorang gadis berkaos oblong kebesaran, dan bercelana jeans selutut, tidak lupa dengan sandal jepit, yang menghiasi kaki jenjangnya, terlihat tengah beradu tegang, dengan dua orang wanita yang hendak masuk kedalam supermarket.

Sandal jepit dan punggung itu? kenapa Radja merasa pernah melihatnya, tapi dimana?

**ADA YANG KOMEN KATANYA ARJUNA LEBIH GANTENG DARI RADJA KARENA RAPIH GAK GONDRONG, OKE MARI KITA COBA POTONG RAMBUT SI GONDRONG YA🙈🙈🙈

HOLLA MET PAGI EPRIBADEH

JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA

SEE YOU NEXT PART MUUAAACCHHH**

1
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
juanita: kalo siang juan kalo malem nita jangan2 🤣
💗 AR Althafunisa 💗
ya ampun, kasihan banget Radja 🤣🤣🤣😅
💗 AR Althafunisa 💗
Om Raga ganteng bet 🤭
💗 AR Althafunisa 💗
wkwkwkw.... 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
koq sedih ya 😭😭😭😭😭😭
💗 AR Althafunisa 💗
Kalau ga jadi jahat kan kami sedih dan semoga kamu menemukan kebahagiaan dari penyesalan mu itu dengan bertobat 🥲
💗 AR Althafunisa 💗
Hahahaha.... Sadisss, kena mental ga tuh 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
Aku malah suka visual om Raga 🙈😂
💗 AR Althafunisa 💗
Iya, takkan sanggup juga kalau Ola diambil. Iya kalau sayang kalau disiksa atau dijual malah 😭😭🙈
💗 AR Althafunisa 💗
Otak itu dipakai bukan cuma dipasang 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
Ya begitulah kehidupan, ada yang datang dan pergi 🥲
💗 AR Althafunisa 💗
Hahahaha.... lucu mereka 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
Aamiin...
💗 AR Althafunisa 💗
Jodoh kamu El... 😂😂😂
💗 AR Althafunisa 💗
Ngakakkkk
💗 AR Althafunisa 💗
Mantapppp... Berlian mah lain sama batu kerikil 🤣🤣😍
💗 AR Althafunisa 💗
Ngakakkk
💗 AR Althafunisa 💗
Gara-gara kamu Om 😆😆😆
💗 AR Althafunisa 💗
Dasar, curanggg. Giliran anak sendiri ga boleh 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
Berasa saingan Pace 🤣🤣🤣😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!