Ameera Ku Sayang

"oke baiklah nanti aku coba tanyakan pada Ameera langsung dengan siapa dan bagaimana kejadian itu, agar memudahkan langkah apa yang akan kamu ambil setelah ini." kata Dio dengan wajah serius.

"jadi bisa kamu jelaskan sebenarnya apa hubungannya kecelakaan itu dengan dirimu." tanya Arsen kemudian.

Dio tampak menghela nafas kasar sampai akhirnya dia menjelaskan tentang apa yang membuat nya meminta bantuan pada Arsen untuk menyelidiki kasus tersebut

"jadi kira - kira setahun yang lalu adiknya Alex tertabrak mobil saat akan menyebrang dan membuatnya tewas di tempat kejadian, karena kalut alex tidak memikirkan apa - apa lagi selain adiknya bahkan pelakunya. hingga akhirnya Alex mulai mencari keberadaan si pelaku melalui plat nomor mobilnya yang di ketahui ternyata mobil itu milik keluarga Harsana." kata Dio mengingat kejadian lalu , kemudian menghela nafas.

"lalu?." ucap Arsen dengan penasaran.

"Lalu alex mendatangi kediaman Harsana, dan menanyakan siapa yang mengemudi mobil tersebut sampai pada akhirnya Alex mengetahui kalau ternyata itu adalah putri dari Harsana. dan secara bersamaan seorang wanita datang membawa minuman ke depan dan perempuan tersebut memanggil Harsana Ayah." Dio berhenti sebentar kemudian meneguk kopinya hingga tandas.

"dan Alex langsung menyimpulkan jika Ameera pelakunya tanpa menyelidiki?" tebak Arsen kemudian.

Dio mengangguk sebagai jawaban.

"karena alex tidak memiliki bukti kuat, akhirnya dia membuat rencana membalasnya dengan pernikahan balas dendam. setiap hari Ameera selalu di caci maki dengan kata - kata kasar bahkan di siksa fisik nya hingga tubuhnya penuh memar, lebih parahnya lagi dia sama sekali tidak di perbolehkan makan di rumah alex. Tapi dia wanita kuat masih bisa menutupi lukanya dengan senyuman." Dio kembali menghela nafas kasar setelah selesai bercerita.

"malang sekali nasib wanita itu, baiklah aku akan segera menyelidikinya. dari cerita barusan sepertinya memang ada yang aneh." ucap Arsen kemudian.

" lakukan dengan cepat aku ingin melihat Alex menyesali semua perbuatannya, aku yakin Ameera bukan pelaku nya dia gadis yang baik dan lembut." kata Dio menimpali ucapan Arsen.

"tentu." jawab arsen dengan yakin.

" oke, aku balik duluan makananmu sudah aku bayar, aku tunggu kabar baik dari mu." kata Dio kemudian beranjak meninggalkan cafe.

.

.

.

.

***

Pagi harinya seperti biasa Ameera melakukan rutinitasnya di rumah alex setelahnya dia akan berangkat bekerja.

tapi sebelum bekerja dia memutuskan untuk memeriksakan kehamilannya, bukan rumah sakit tujuannya karena dia tidak akan mampu membayar jadi dia memutuskan untuk ke puskesmas dekat warung bu Rosma jadi sekalian berangkat kerja dia bisa mampir terlebih dahulu.

.

.

sesampainya di puskesmas Ameera duduk menunggu antrean sambil mengelus perutnya yang sudah sedikit menyembul.

"sehat.. sehat ya dek didalam, mama sudah tidak sabar bertemu adek." ucap Ameera dalam hati sambil mengelus perutnya.

sekitar setengah jam kemudian kini giliran Ameera.

"dengan mbak Ameera?" tanya dokter memastikan.

"iya dokter, saya sendiri." jawab Ameera tersenyum.

"keluhannya apa mbak?" tanya dokter perempuan dengan tersenyum juga.

"em.. saya ingin memeriksakan kehamilan saya dok." jawab ameera pelan.

"baiklah, silahkan berbaring disini mbak."kata dokter tersebut, kemudian mulai memeriksa kandungan Ameera.

"bagaimana dokter, apa anak saya sehat?" tanya Ameera antusias.

"Semuanya baik, hanya saya sarankan tolong dijaga nutrisi untuk ibu dan si calon bayi ya mbak. saya sarankan untuk teratur minum susu hamil ya mbak Ameera." jawab dokter tersebut.

" baik dok, apa ada yang lain

"saya sarankan mba jangan terlalu banyak pikiran dan pekerjaan yang berat - berat dulu karena usia kehamilan mba masih rentan, saya tuliskan resep vitamin penguat kandungan nanti bisa mba bisa beli di apotik ya." Sang dokter menjelaskan keadaannya.

"baik dokter terima kasih banyak." kata Ameera sebelum pamit undur diri.