NovelToon NovelToon
(Bukan) Perjaka Tua

(Bukan) Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengganti
Popularitas:787.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Niat hati menikah di umur 22 tahun tapi sampai umur 30 tahun dia belum menikah? Reka Sanjaya seorang CEO tampan yang sukses memimpin Sanjaya Group, dia gagal menikah karena calon istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan hingga membuatnya trauma menjalani sebuah hubungan sampai dia berumur 30 tahun.
Tak sengaja dia bertemu dengan Nayla, cleaning service baru di perusahaannya. Nayla sangat mirip dengan calon istri Reka yang telah tiada. Hal itu membuat Reka menganggap Nayla adalah Azkia hingga dia menawarkan sebuah bisnis pernikahan, yang disetujui oleh Nayla karena Nayla sedang membutuhkan uang.
Apakah keduanya bisa saling jatuh cinta? Bagaimana jika penghalang perasaan itu justru seseorang yang telah tiada?
Baca yuk!! Jangan lupa jadikan favorit.

Sequel dari Godaan Sang Mantan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kado Spesial

Nayla semakin cemberut membuka ponselnya karena di grup chat kampusnya dipenuhi dengan berita dirinya yang bukan-bukan.

"Kenapa?" tanya Reka yang melihat wajah kesal Nayla.

"Tuh kan, mereka pada terang-terangan bergosip." Nayla melempar ponselnya ke ranjang lalu menghempaskan dirinya.

Reka mengambil ponsel Nayla dan melihat isi chat itu. "Terus kamu maunya gimana?" Setelah membaca singkat grup rumpi itu, Reka merebahkan dirinya di atas ranjang dan memeluk Nayla.

"Gak tahu."

"Apa perlu aku umumkan kalau kita sudah menikah." satu kecupan mendarat di pipi Nayla agar dia berhenti cemberut.

Nayla menggelengkan kepalanya. "Biarlah." Nayla semakin mengeratkan pelukan Reka dan menenggelamkan wajahnya di dada Reka. "Biarkan saja mereka bicara apa."

Reka mencium puncak kepala Nayla lalu mengusap lembut rambut panjangnya agar dia cepat tertidur.

Nay, aku pastikan kamu aman, dimanapun kamu berada.

...***...

Beberapa hari pun berlalu, gosip tentang Nayla masih saja sering terdengar. Nayla hanya datang ke kampus untuk mengikuti mata kuliah, selebihnya langsung pulang ke rumah. Meskipun berusaha menutup rapat telinganya tapi dia merasa kesal juga saat dibicarakan buruk tentang dirinya.

Seperti hari itu, Nayla hanya menghela napas panjang lalu keluar dari kelas.

"Nay," panggil Fara. "Kamu gak papa kan?" dia berjalan di samping Nayla.

"Aku gak papa." jawab Nayla singkat.

"Kenapa kamu gak klarifikasi masalah ini?"

Nayla menggelengkan kepalanya. "Buat apa klarifikasi, mereka juga gak akan percaya omonganku. Mereka semua lebih percaya berita itu, termasuk kamu."

"Astaga Nay, aku sahabat kamu. Aku gak mungkin kemakan berita kayak gitu." Fara menarik Nayla untuk duduk di depan laboratorium komputer yang telah sepi. "Aku yakin kamu gak mungkin menjadi simpanan om-om seperti yang mereka bilang itu."

Nayla menghela napas panjang. Mungkin dia harus berbagi cerita dengan Fara. "Sebenarnya yang sama aku kemarin itu suami aku."

Seketika Fara melebarkan matanya dan memegang kedua bahu Nayla. "Kamu serius?" Fara hampir tak percaya dengan ucapan Nayla itu.

Nayla menganggukkan kepalanya. "Aku sudah satu bulan menikah."

Fara masih mengangakan mulutnya. Dia sangat terkejut dengan kejujuran Nayla. "Sebulan? Kenapa kamu gak bilang sama aku?"

"Ya, pernikahan aku memang mendadak."

"Kamu dijodohkan?" tebak Fara.

Nayla menggelengkan kepalanya. "Yang jelas, kami sekarang saling mencintai dan tidak ada keterpaksaan dalam pernikahan ini."

"Pantesan cepat banget move on dari Dito. Kamu beruntung banget sih dapat suami kayak gitu." kata Fara yang bisa menilai dari segi fisik Reka sangat sempurna.

"Iya beruntung, meskipun umur kita terpaut 10 tahun, tapi Mas Reka gemesin." Nayla tersenyum sendiri mengingat Reka yang terkadang bertingkah lucu itu.

"Syukurlah, kalau kamu memang sudah bahagia. Kamu harus klarifikasi juga sama mereka, biar berita buruk ini gak terus-terusan."

Nayla menghela napas panjang. "Biar mereka tahu dengan sendirinya." Nayla berdiri yang diikuti Fara. Mereka berjalan menuju depan kampus. "Aku udah dijemput, aku duluan ya."

"Iya, hati-hati." Fara melambaikan tangannya pada Nayla yang masuk ke dalam mobil.

"Itu Fara yang kemarin ngikutin kamu itu kan?" Reka mulai melajukan mobilnya meninggalkan parkir kampus, dia sempat melihat istrinya berjalan dengan temannya itu.

"Iya, sebenarnya dia baik sih. Aku udah temenan sama dia sejak masuk kuliah."

"Oo, memang gak semua orang itu punya pikiran buruk pada kita."

Nayla menganggukkan kepalanya, mengerti maksud Reka.

Hari sudah mulai sore, rasa kantuk tiba-tiba singgah di kepala Nayla dan membuatnya menguap beberapa kali. Jalanan yang mereka lalui juga sangat macet karena bertepatan dengan jam pulang kerja.

"Sayang, tidur aja kalau ngantuk. Jalannya macet banget."

Nayla menganggukkan kepalanya dan mulai memejamkan matanya.

Reka hanya tersenyum melihat Nayla yang tertidur di sampingnya. Dia usap sesaat puncak kepala Nayla agar semakin tertidur.

Jarak rumah yang tidak terlalu jauh itu sampai memakan waktu satu jam karena saking macetnya.

Setelah sampai di depan rumah, Reka menghentikan mobilnya. Dia usap lembut pipi Nayla, rasanya dia tidak tega membangunkannya. Akhirnya dia turun lalu membuka pintu Nayla dan meraih tubuhnya.

Seketika Nayla membuka matanya. "Mas, udah sampai? Biar aku jalan sendiri."

Reka menurunkan Nayla lalu merengkuh pinggangnya dan berjalan masuk ke dalam rumahnya. Baru selangkah memasuki rumahnya, mereka berdua dikejutkan dengan ucapan ulang tahun dari kedua orang tua Reka.

"Selamat ulang tahun, Reka." ucap kedua orang tua Reka dengan membawa kue tart yang berhiaskan lilin dengan angka 31.

Reka berjalan mendekat. Meski sebenarnya dia sangat tidak suka diberi kejutan seperti ini karena dia semakin merasa bertambah tua. Tapi Reka tetap memejamkan matanya sesaat untuk make a wish lalu meniup lilin itu.

"Ayah, Bunda, kan aku udah bilang, jangan diingatkan kalau aku ulang tahun. Lihat nih, angka 31." Reka menghela napas panjang lalu duduk di sofa. "Mama aja aku larang ke sini biar ngerayain ulang tahun Raffa aja di rumah."

Nayla yang tidak tahu apa-apa tentang hal ini, menjadi salah tingkah. Bisa-bisanya dia tidak tahu hari ulang tahun suaminya sendiri.

"Reka, ya gak papa dong. Sampai umur berapapun ulang tahun kamu akan tetap Ayah rayakan. Bertambahnya usia kamu juga menyadarkan Ayah, kalau Ayah sudah semakin tua. Umur Ayah udah setengah abad." Niko tertawa kecil.

"Mas Reka, selamat ulang tahun. Aku gak tahu kalau hari ini Mas Reka ulang tahun." kata Nayla yang kini duduk di samping Reka.

"Iya, gak papa. Bagi aku hari ulang tahun itu gak terlalu penting. Apalagi udah kepala tiga gini." Reka menertawakan dirinya sendiri lalu mengambil pisau dan memotong kue itu. Dia berikan suapan pertama pada Nayla.

"Bunda, posisi kita sekarang sudah terganti." Niko ikut bahagia melihat putranya yang sekarang sudah menemukan tambatan hatinya.

Nayla membalas suapan Reka dengan ciuman singkat di pipi Reka. Dia memikirkan kado apa yang tepat untuk suaminya. Setelah berpikir sampai satu menit, Nayla tersenyum penuh arti lalu berbisik di telinga Reka.

"Aku punya kado spesial buat Mas Reka..."

.

.

1
Saur Marsaulina Pane
semangat
Ririn Nursisminingsih
hareudang2 akhirnya belah dureennn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
kok lancang sekali nova yas...
Heryta Herman
semua orang punya masa lalu,biarlah itu menjadi pembelajaran ke dpnnya...
Heryta Herman
hihihi..papanya dika ambil kesempatan dlm kesempitan nih..ASI untuk dika di ambil papanya
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
Khanza Safira
seru banget ih.. bner Nay kita terlalu banyak nonton film 🤣 untung banget yah orang tua si perjaka tua baik baik
Khanza Safira
Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣
Khanza Safira
Yey suka suka /Shy/
Heryta Herman
perjuangan seorang ibu itu tdk mudah,tlng pahamilah hai para suami...
Heryta Herman
hanya krna iri hati dan dgn alasan iseng,nova sdh membahayakan 2 nyawa...perbuatan nya tdk patut di kasihani...
Heryta Herman
Alhamdulillah Nayla sdh slmt melahirkan baby ganteng...slmt berbahagia Reka&Nayla
Heryta Herman
hahaha...itu pasti ibu nya dito si istri pejabat yg sombong...
Elizabeth Zulfa
akhirnya jdi juga tuh dedek utun.. 😊😊
Heryta Herman
semangat thor...
tdkkomen bukan berarti tdk baca ceritamu...
don't be sad...
ceritamu bagus.. lanjut
Heryta Herman
maklum lah nay..perjaka tua hampir karatan,dpt yg nikmat trus nagih.../Chuckle/
Heryta Herman
kado spesial untuk reka...MP yg tertunda../Chuckle//Chuckle/
Heryta Herman
uuuh...manisnyaaa...
Heryta Herman
malah bagus ga ada konflik thor...
aku suka cerita nya...
lanjut thor
Heryta Herman
klo sdh cinta ma nayla bilang aja boss....
keburu di tikung nti...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!