Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 5
Pagi pagi sekali Lastri telah bangun menyiapkan sarapan mereka,dan rencana nya Lastri pun akan membungkus bekal mereka di perjalanan nanti. Selain menghemat uang juga lebih sehat dan higienis
Lastri masak ayam sambel cabe ijo,dan tulis genjer pedas kesukaan nya. Semalam sepulang dari pajak,Lastri sempat ajak nenek belanja karna mereka ada kulkas di rumah sehingga untuk buat stok gak terlalu masalah
Satu jam lama nya Lastri berkutat di dapur,masakan nya sudah selesai. Tepat ketika diri nya membereskan bekas masakan nya nenek Dalimah pun bangun karna mendengar begitu ribut
"Loh...kamu sudah bangun sayang?" nek Dalimah yang melihat semua sudah tertata di meja tempat menyimpan makanan yang sudah di tutup tudung saji itu
"Iya nek,karna kan kita pagi berangkat nya yah" jawab Lastri yang begitu semangat membuat nek Dalimah juga begitu bahagia
Setelah semua selesai,Lastri pun yang sudah selesai mandi menuju dapur kembali untuk menyiapkan sarapan mereka
"Kita langsung sarapan kan nek,kek.." tanya Lastri sembari mengambil piring beserta gelas dan cuci tangan nya
"Iya nak, kakek dan nenek kan udah siap juga ini. Jadi,kita sarapan supaya langsung berangkat" nenek membantu Lastri menyiapkan sarapan mereka sementara kakek masih menyisir rambut dan merapikan baju nya
Mereka bertiga pun mulai sarapan dan menikmati masakan Lastri yang benar benar enak "Kamu emang pintar masak nak,sama seperti nenek mu. Padahal bisa di bilang kamu masih anak anak ini,tapi masakan mu udah enak begini" ucap kakek dengan bangga
"Hehehe,makasih kakek pujian nya. Kan,sering liat nenek masak jadi lebih ngerti tentang perbumbuan" sahut Lastri dengan senang "Kakek ingat gak dulu,ketika gak ada apa apa untuk di masak. Hanya ada timun dan cabai juga bawang di kulkas karna nenek waktu itu gak balik modal jadi lupa belanja" lanjut Lastri mengenang masakan nya yang awal mula ngerti dengan rasa
"Hahhaa,iya nak kakek ingat. Kamu waktu itu tulis timun nya yah...Dan,ternyata rasa nya benar benar enak dan segar. Iya kan nek.." kekeh kakek Parman sembari mengingatkan istri nya
"Iya,enak sekali bahkan. Dari situ lah kamu semakin pandai memasak nya"
Mereka pun menikmati sarapan itu dengan penuh hikmat dan di selingi candaan sesekali membuat suasana nampak bahagia
🌷🌷🌷🌷🌷
"Uhhm,udah lama kita bepergian jauh begini yah nek kek" ucap Lastri yang sedang memandang ke arah jendela karna mereka sudah memasuki kawasan kota dan aroma udara nya sudah berbeda
"Iya...terakhir kita ke rumah tante mu" sahut nenek mengingatkan
"Apa mama nanti langsung peluk atau bagaimana yah nek..." harap Lastri penuh
Nenek tidak langsung menjawab,di biarkan nya pertanyaan cucu nya itu menggantung tanpa ada jawaban. Ia takut memberi jawaban iya sementara kenyataan nya nanti entah bagaimana
Lebih baik nanti melihat nya setelah sudah sampai di rumah menantu nya itu. Nenek tau jika semua mungkin sedang tidak baik baik saja,mengingat putri nya itu tidak pernah sekalipun pulang ke rumah nya walau hanya sekedar melepas rindu pada cucu nya itu
"Huahhhhh,terasa juga capek nya nek" Lastri meregangkan badan nya untuk merilekkan badan nya setelah mereka sudah sampai di loket penurunan mereka
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 7 jam,akhir nya mereka sampai di kota tempat tinggal mama Lastri itu
Mereka membawa oleh oleh,berupa hasil panen dari kebun nenek yang di belakang rumah. Lalu membeli 2 kotak bolu untuk di berikan pada cucu nya adik adik Lastri
"Capek kamu? Ya sudah kita tanya betor itu,bisa antar ke alamat mama kamu apa tidak" Nenek menuntun Lastri dan kakek yang masing masing membawa kantong oleh oleh
Setelah memastikan alamat nya pada betor itu,akhir nya mereka naik mengendarai nya menuju kediaman mama Lastri Semoga saja tidak ada perubahan, lirih nek Dalimah
Hanya 20 menit perjalanan dari loket menaiki betor mereka akhir nya sudah sampai di halaman rumah mama Lastri. Lebih tepat nya rumah mertua nya
Tidak banyak yang berubah,semua masih sama dalam ingatan nenek dan kakek ketika pertama sekali mengantarkan putri nya itu. Kali kedua ini lah mereka menginjakkan kaki kembali,sebenarnya mereka sangat malas mengingat mertua putri nya itu seperti tidak ingin mendekatkan diri pada keluarga mama Lastri
Mereka bertiga pun turun tepat di halaman rumah itu. Lastri yang merasa seperti tidak di anggap itu memandang sedih pada orang orang yang duduk di teras rumah itu,seorang wanita tua seperti seumuran nek Dalimah, laki laki dan anak anak 3 orang(laki laki 2 dan 1 perempuan) sementara keberadaan mama nya tidak ada Lastri perhatikan kemana mama?
Kakek dan nenek yang sudah menghampiri sembari memberi salam pada besan dan menantu nya itu tidak seperti mendapat sambutan yang hangat dan terkesan seperti terbebani karna kedatangan mereka. Pun dengan ketiga cucu nya itu tidak seperti menginginkan mereka atau mungkin mereka tidak tau karna sama sekali menantu nya pun enggan untuk memperkenalkan
"Mama kalian mana? Oh iya,ini ada nenek bawa oleh oleh. Nih.." nek Dalimah menyodorkan oleh oleh yang mereka bawa itu pada cucu cucu nya itu dan itu mampu membuat Lastri memperjelas pendengaran nya Mereka adik adik ku??
Tak lama kemudian,mama Lastri keluar dari dalam dengan perut yang sudah sangat besar dengan keadaan daftar bagian bawah nya basah yang arti nya putri nya itu sedang mencuci pakaian atau piring di belakang
"Bapak...Ibu...Kalian datang? Kenapa gak berkabar dulu?" mama Lastri memeluk kedua 5orang tua nya itu tapi seperti tidak menghiraukan keberadaan putri sulung nya itu
Rasa rindu Lastri yang membuncah terhadap mama nya itu pun langsung meraih tangan nya untuk di salami "Apa kabar mah?" sontak membuat semua yang ada di situ terpaku Apa diri nya kakak kami?
Mama Lastri hanya mengulum senyum tanpa berniat memeluk putri nya itu. Padahal Lastri sangat menginginkan pelukan mama nya itu,tapi ternyata hanya sia sia saja
Anak perempuan yang tadi nya duduk bersama kedua saudara nya itu datang menghampiri Lastri dan mama nya yang duduk berdampingan yang seolah tidak ingin Lastri dekat dekat dengan mama nya. Padahal mereka sama sama berhak atas diri mama mereka itu,bukan kah Lastri lebih dulu?
Kakek dan nenek bisa melihat dengan jelas betapa sakit dan sedih nya perasaan cucu nya itu,bahkan mereka sudah ada lebih 10 menit an tapi penghuni nya itu seperti enggan menyuruh masuk ke dalam ahk,sesakit ini kah?