NovelToon NovelToon
ASMARA TURUN RANJANG

ASMARA TURUN RANJANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: LichaLika

Wanita mana yang sanggup hidup menjanda saat baru dua hari menikah? Di tinggalkan suami tercinta untuk selama-lamanya, membuat kehidupan Khaira Arandhita, gadis yang biasa dipanggil Aira, menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Ia harus menikah dengan adik iparnya sendiri karena wasiat dari mendiang suaminya.

"Jangan pernah berharap Aku akan menyentuhmu, karena Aku sudah mencintai wanita lain, pernikahan ini ku anggap hanya sebuah kesepakatan, bukan ikatan." ucap Martin kepada Aira di saat malam pengantin mereka.


Martin Nugroho, mantan adik ipar yang kini menjadi suami Aira, yang sudah memiliki kekasih yang di pacarinya sejak dua tahun, Martin memaksa tetap akan menikahi pacarnya meskipun dirinya sudah menikah dengan istri dari kakaknya.

Akankah kehidupan rumah tangga Aira berjalan mulus? Mampukah Aira meluluhkan hati suaminya?

Ikuti kisah romantis mereka ❤️❤️

Novel pertama author yang bertema religi, mohon dukungannya ya 😊🥰❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alesha Zahra

Sementara di sebuah rumah mewah milik keluarga Prapto Suherman, terlihat seorang pria paruh baya yang sedang memandang sebuah potret dua anak perempuan yang saat itu masih sangat kecil-kecil, usianya sekitar 3 tahun dan 2 tahun, mereka berdua terlihat kembar Karena keduanya dipakaikan baju yang sama, yaitu motif polkadot.

Pria yang biasa dipanggil Pak Prapto itu tampak tersenyum melihat potret itu, "Kamu sekarang dimana Nduk? Pasti kamu sekarang sudah dewasa, sudah delapan belas tahun kamu pergi menghilang, semoga saja masih ada orang baik yang mengasuh dan menjagamu, maafkan Papa tidak bisa menjagamu dengan baik, andai saja kamu masih berkumpul bersama kami, Papa pasti sangat bahagia bisa melihat kalian berdua tumbuh dewasa, kamu dan adikmu, Lita." Prapto terlihat mengeluarkan air mata dari sudut matanya, sejenak pria itu mengingat putri pertamanya yang hilang saat mereka sedang pergi ke pasar malam. Putri pertama pasangan Prapto Suherman dan Isti Pratiwi tiba-tiba menghilang saat mereka sedang sibuk bermain wahana, dan sampai sekarang putri mereka yang bernama Alesha Zahra belum diketahui kabar beritanya.

Hingga akhirnya terdengar suara pintu yang dibanting, sejenak Prapto menyimpan kembali potret itu di dalam sebuah buku. Kemudian Ia menghampiri putrinya yang baru saja pulang dengan wajah yang cemberut.

"Loh anak Papa kenapa? Kok pulang-pulang marah gini." tanyanya kepada Lita yang tampak mengerucutkan bibirnya.

"Lita sedih, Pa! Lita sakit banget." ucapnya sembari memeluk sang Ayah dengan haru.

"Memangnya kenapa? Siapa yang menyakitimu? Katakan sama Papa?" Prapto tampak serius mendengarkan keluhan sang anak, melihat putrinya bersedih, Prapto pun tidak akan membiarkan kesedihan dalam wajah anaknya dibiarkan berlama-lama.

"Mas Martin, Pa! Mas Martin sudah mengkhianati Lita," ungkap Lita sembari menangis tersedu-sedu.

"Apa? Martin! Bagaimana bisa dia melakukan hal itu kepadamu, bukankah Ia sudah berjanji untuk menikahimu setelah kamu pulang dari LA?" tanya Prapto penasaran. Lita mengangguk dan mengatakan semuanya kepada sang Ayah.

"Iya Pa! Mas Martin ternyata sudah menikah dengan mantan kakak iparnya itu, gadis kampungan yang berasal dari panti asuhan itu, Lita benar-benar benci sama mereka, tega sekali Mas Martin melakukan itu pada Lita, Papa lihat! Lita kurang apa coba? Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perempuan itu, Lita lebih cantik, Lita lebih terpelajar dan Lita lebih segalanya dibandingkan dengan perempuan itu. Tapi, kenapa Mas Martin malah menyetujui pernikahan itu, dengan alasan karena wasiat dari Mas Panji, Lita nggak terima, Pa! Pokoknya Papa harus melakukan sesuatu, biar Mas Martin kapok." rengek sang anak kepada Pria yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam kerjasamanya dengan keluarga Nugroho.

"Iya ... iya ... kamu tenang saja, Papa akan melakukan sesuatu, sekarang kamu sudah puas, kan! Ya sudah, jangan bersedih lagi, Papa tidak mau melihat mu bersedih."

"Terima kasih banyak, Pa! Papa memang benar-benar baik banget, Lita sayang sama Papa." ucap Lita sembari memeluk sang Ayah. Tak berselang lama Isti, sang ibu datang menghampiri keduanya. Isti tampak meletakkan teh hangat di atas meja untuk suaminya.

"Lita! Kamu kenapa? Habis nangis, ya?" tanya Isti sembari duduk di sebuah kursi di depan mereka.

"Lita kesel banget Ma hari ini, pokoknya Lita mau Papa putuskan saja kerjasama dengan keluarga Mas Martin, Lita ingin melihat usaha Mas Martin gulung tikar dan melihat mereka menderita, Aku ingin melihat Mas Martin ditinggalkan oleh gadis itu, biar dia merasakan sakit hati ini, Aku benar-benar benci sama mereka." Lita berkata dengan nada yang keras. Sang Ibu pun berusaha menenangkan putrinya itu.

"Lita! Memangnya apa yang Martin lakukan padamu?"

"Mama tahu nggak, sih! Mas Martin memutuskan hubungan sepihak saat Lita berada di LA, ternyata Mas Martin sudah menikah dengan mantan janda Mas Panji, gadis miskin itu, Ma! Gimana nggak kesel coba!" pernyataan sang putri membuat Isti tersenyum.

"Sudahlah, Nak! Mungkin saja kalian berdua belum jodoh, banyak loh pasangan yang berpacaran bertahun-tahun tapi hubungan mereka kandas hanya karena masalah sepele, begitu pun juga dengan kamu dan Martin, mungkin Martin bukan jodoh mu, dan kamu harus bisa menerima kenyataan nya, toh yang terpenting kamu dan Martin belum sampai melakukan perzinahan, ya sudah! ikhlas kan dia." ucap Isti berusaha mendinginkan hati Lita. Namun, rupanya Lita tetap bersikeras untuk membalas rasa sakit hatinya kepada Martin dan Aira.

"Nggak bisa, Ma! Lita nggak bisa seperti itu, Mas Martin dan Aira harus menerima akibatnya, dan Lita ingin melihat Mas Martin menderita, itu baru Lita bisa puas." ucap Lita sembari beranjak pergi ke kamarnya. Sementara itu Prapto dan Isti tampak saling menatap.

"Dari dulu perwatakan Lita memang sedikit keras, sangat berbeda dengan Alesha, dia lebih kalem dan selalu mengalah sama adiknya, entahlah bagaimana sekarang keadaannya? Pasti sekarang dia sudah sebesar Lita, usia mereka hanya terpaut satu tahun, terkadang Mama sangat merindukan kehadiran putri pertama kita, Pa!" Isti tampak bersandar pada bahu sang suami.

"Semoga saja suatu saat kita bisa menemukan Putri kita dengan selamat, sehingga kita bisa berkumpul kembali bersama." hibur Prapto kepada istrinya.

"Oh ya, Pa! Apa tidak ada petunjuk lagi untuk mencari keberadaan Alesha? Bagaimana pun juga Ia pasti tidak jauh dari tempat pasar malam itu, pasti masyarakat sekitar menemukannya dengan mudah," tanya Isti sembari menatap wajah suaminya.

"Dulu polisi pernah bilang sama Papa, ada orang yang sempat melihat Alesha di gendong oleh seorang wanita, mereka bilang wanita itu bukan dari desa tempat tinggal mereka, sepertinya wanita itu membawa Alesha pergi, tapi mereka bilang jika Alesha tampak tersenyum saat digendong oleh wanita itu, makanya warga sekitar tidak curiga saat wanita itu membawa anak kita, mereka pikir Alesha itu anaknya." ungkap Prapto mengingat saat dirinya melapor ke polisi.

"Jadi, Alesha dibawa oleh seorang wanita? Ya Allah! Semoga saja putri kita dirawatnya dengan baik, karena Mama yakin jika Alesha pasti baik-baik saja, karena Mama bermimpi setelah kejadian itu, Alesha terlihat bahagia dan seolah dia pamit untuk menimba ilmu, dan suatu hari nanti Dia pasti pulang, Mama sangat yakin, Pa! Alesha pasti akan kembali pulang di rumah ini, meskipun Ia telah melupakan wajah Ayah dan Ibunya yang telah melahirkannya." Isti, sang Ibu terlihat begitu bersedih kala dirinya mengingat dua putrinya yang lucu-lucu, hingga akhirnya mereka terpisah saat pergi ke pasar malam, Alesha lepas dari pengawasan Isti dan Prapto.

"Semoga saja, Ma!" Prapto mengulas senyum di bibirnya, kedua pasangan yang sudah tidak muda lagi itu, berharap jika suatu hari nanti, mereka akan bertemu dengan sang putri tercinta.

Sementara di tempat lain, Aira yang saat itu sedang memasang peniti pada jilbabnya, tiba-tiba saja tangannya tertusuk jarum tersebut dan mengeluarkan darah. Ia pun mengisap jarinya yang berdarah agar darahnya tidak keluar terlalu banyak.

"Astaghfirullah! Kok bisa ketusuk sih, Aku nggak hati-hati." ucapnya sembari melihat jarinya.

...BERSAMBUNG ...

1
Permata Bening
Ceritanya bagus, ada konflik tidak lama dan ringan
Nona Gemini
ortunya baik, cobaan banget dah punya anak kek Lita
Nona Gemini
manisnya yg lagi caper ma istri😍😂
Nona Gemini
mampir thor
Nay
keluar kamar suruh ijin,keluar negri no baru ijin/Sneer/
Siti Juaningsih
Luar biasa
Safa Almira
ia lah
Indah Rianti
Luar biasa
efvi ulyaniek
jgn poligami donkkkkkk...nyesek mesti
Juan Sastra
kisahnya pasri mengiras emosi jiwa,, namun visualnya bikin meleleh
Fi Fin
jangan2 Aira kskak nya lita
Andaru Obix Farfum
kaya anjeli m Sahrul
Yustipa Wati
emang nya belut Thor,pake nyempung.
Nurjannah Rajja
Apa aku juga anak tante Isti? secara golongan darahku juga AB. hihihi.
Dyah Oktina
ish....suka banget ngegantung ceritanya seperti bendera partai... ngak d up....up ...
Dyah Oktina
dari pd jauh2 k bu fatimah.. coba aja tes dna.. mumpung lagi d rs
Dyah Oktina
duh... enaknya dunia halu.. ngak punya tururunan kembar bisa punya anak kembar..... ih mau lah... 🤭😁😁
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
burhan apa toni...thor??????🤭
Dyah Oktina
makan deh dilema...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!