Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 Siasat Dimas dan Andara
Roy mencium gemas pipi Seruni.Seruni hanya tersenyum tipis.
"Sayang..."Suara Roy merayu mendayu-dayu.
"Ih geli ah"Seruni ingin bangkit dari pangkuan sang kekasih,Namun Roy memeluk pinggangnya erat.
"Mau kemana?"
"Nyapu"
"Nggak boleh"Roy merengek seperti anak kecil.
"Ihhh apa-apaan sih Tuan"Seruni jadi geli sendiri.
"Nggak boleh pokoknya nggak boleh"Roy terus saja merengek.
"Terus yang boleh apa?"
"Temenin bobok.."Roy menepuk kasur disebelahnya.
"Ohhh Tuhan..."Seruni mendongak menahan tawa.
"Yuk bobok"Roy tetap saja dengan tingkah anak kecilnya.
"Ogah"Seruni berontak untuk bangkit.Namun Roy tetap saja memeluknya erat.Tidak ada jalan lain,Seruni menggelitik pinggang Roy sampai Roy tertawa ngakak tak tahan geli.Ia melepas pelukannya melindungi diri dari gelitikan yang membuat merinding seluruh badan.
Seruni mengambil kesempatan itu untuk kabur,ia berlari kencang sebelum Roy menyusulnya.Seruni terus saja berlari menuruni anak tangga dengan lekang senyum yang sumringah.
Bruk!!
Tanpa sengaja Seruni menabrak seseorang,ia mengangkat wajahnya.Ternyata yang ditabraknya adalah Tuan Jaka.Sontak Seruni langsung membungkukkan badannya.
"Maaf Tuan,saya tidak sengaja"Ucap Seruni penuh penyesalan.
"Kamu pikir disini Taman Kota, berlari-lari seenaknya!"Ketus Tuan Jaka sengit"Kamu tu hanya babu disini,tahu aturan sedikit.Dasar kampungan!!"
Seruni hanya diam dengan kepala yang tertunduk makin dalam.Tiba-tiba sebuah tangan kekar merangkul bahu Seruni,secara refleks gadis itu mengangkat wajahnya.
"Tolong jaga sedikit bicaranya kepada calon istriku"Roy berujar dengan suara yang mendalam dan tegas.
"Calon istri??heh"Tuan Jaka tertawa mengejek,ia geleng-geleng kepala dan pergi begitu saja tanpa kata.
Seruni menatap wajah laki-laki yang merengkuhnya semakin erat dengan senyuman yang begitu ikhlas.Ia terharu sekali,sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sherly melemparkan segepok uang ke hadapan Andara dan Dimas yang sedang bercanda ria didalam kelas.Kedua teman Roy itu kaget disertai binar-binar bahagia melihat uang yang terhitung banyak didepan mereka.
Dimas ingin meraup semua uang itu namun cepat ditahan oleh Andara.
"Tunggu!!!uang apa ini?"
Sherly tersenyum jumawa"Itu untuk kalian jika kalian mau membantuku,dan akan aku berikan lagi dua kali lipat dari ini jika tugas kalian berhasil"
"Tugas apa-an?Jangan bilang kamu mau nyuruh kami melakukan bom bunuh diri"Terka Andara yang langsung mendapat toyoran dari Dimas.
"Ada ada aja Lo,emang Sherly *******"
"Ya siapa tahu,curiga kan boleh.Banyak nih brow duitnya"Tukas Andara.
Sherly mengangkat sebelah bibirnya,ia mendekati Andara lalu membisikkan sesuatu.Andara manggut-manggut mendengar dengan teliti apa yang Sherly ucapkan.
"Ok,mana?"Andara menengadahkan tangan.Sherly memberikan secarik undangan lalu mengajak Dona dan Mona yang mendampinginya keluar kelas.
"Dia bisikin apa sih bro?"Tanya Dimas penasaran.Andara pun membisikkan sesuatu,Dimas manggut-manggut.
"Duit sebanyak ini hanya untuk begituan,dah bucin akut nih Sherly"Gumam Dimas.
"Biarlah,yang penting kita punya duit sekarang hahahahaha"Andara berbinar bahagia.Ia mengambil duit itu dan disimpannya di tas.
___
Usai mengantarkan Seruni ke kelasnya,Roy langsung nyamperin teman-teman gank-nya yang lagi nongkrong di depan kelas.Mereka melakukan rutinitas biasa,godain cewek-cewek yang kebetulan lewat di depan mereka.
"Eh Roy,Sherly nitipin undangan ulang tahun buat Lo"Dimas menyodorkan secarik kertas undangan berwarna purple.Roy mengambilnya dan memperhatikan kertas undangan tersebut.
"Datang kan lo?"Tanya Andara.
"Lihat aja nanti"Jawab Roy sambil mengedikkan bahunya.Ia melangkah masuk ke dalam kelas tanpa menunggu teman-temannya.
Dimas memberi kode kepada Andara untuk mengikuti langkah Roy.Andara pun paham,ia menarik tangan Dimas lalu mengekori Roy masuk ke dalam kelas.
"Datang dong Roy,kalau nggak ada lo nggak seru nih"Rayu Dimas.
"He-em"Sambung Andara.
"Meskipun kalian udah putus kan masih bisa jadi teman baik"
Roy duduk di kursi tempat biasanya,ia dikelilingi kedua temannya.Mereka tidak menyerah untuk merayu Roy.
"Masak lo mau musuhan sih sama Sherly?"
"Gua bukan mau musuhan sama Sherly,gue cuma nggak suka sama sikap dia"Ucap Roy.
"Tapi kan sekarang Sherly udah nggak ganggu lo lagi Roy. Mungkin dia udah sadar kali"Tambah Andara.Dimas mengangguk setuju dengan ucapan temannya.
"Ya udah nanti gua pikir-pikir dulu lah"Jawab Roy kemudian.Tapi Dimas dan Andara merasa kurang puas dengan jawaban Roy yang masih belum pasti.
"Kalau lo nggak dateng kita-kita juga males mau datang Roy"Rayuan makin gencar diluncurkan.
"Loh Jangan gitu dong"
"Ya buat apa juga kan ketua Gank kita nggak datang"Andara mengembungkan kedua belah pipinya.
"Ya udah gua dateng"Akhirnya jawaban yang ditunggu-tunggu terucap juga.Dimas dan Andara jadi senang mendengarnya.
"Beneran ya Roy lo datang?"Dimas ingin memastikan sekali lagi.Roy mengangguk kecil.
Yesss!!! Andara dan Dimas melakukan tos.Mereka happy sekali karena bayaran besar sedang menunggu.Dua kali lipat dari yang mereka dapatkan sekarang.
___
Sepulang kuliah Roy mengajak Seruni jalan-jalan di Mall.Ia berniat membelikan Seruni beberapa baju.Awalnya Seruni menolak karena baju yang dia punya sudah lebih dari cukup.
"Baju-baju kamu itu nggak cocok buat dipakai saat pesta"Ucap Roy.
"Pesta??"Seruni keheranan,Roy mengangguk sembari memilih-milih beberapa dress cantik.
"Pesta siapa Tuan?"
"Ulang tahun Sherly"
"Kapan?"
"Weekend ini"
"Tapi saya kan nggak diundang?"
"Nggak apa-apa,kamu ikut aku ok?sudah jangan membantah nih buruan dicoba"Roy memberikan beberapa helai dress kepada Seruni.Dengan agak ragu-ragu Seruni menerima dress tersebut.Lalu berjalan menuju fitting room.
Roy menunggu di gazebo yang sudah disediakan didalam toko tersebut.Ia ingin memberikan penilaian sendiri baju yang mana yang pantas ditubuh Seruni yang berkulit kuning langsat.
Baju pertama kedua dan ketiga sudah dicoba satu persatu oleh Seruni.Dan keseluruhan semua baju dinilai pantas dikenakan oleh gadis itu.Roy jadi bingung sendiri,dari pada bingung?Roy membeli semua baju itu.
"Tuan Ini kebanyakan"Seruni mengkomplain,namun tak diindahkan oleh Roy.Setelah membayar Roy membawa Seruni ke toko sepatu.Ia memilih sepatu pesta yang cocok untuk gadisnya.Setelah dapat apa yang Roy mau,mereka pun bergegas pulang.
"Tuan saya jadi sungkan menerima semua pemberian dari Tuan,ini terlalu banyak"Wajah ayu Seruni terlihat tulus,Roy mengelus pipi mulus kekasihnya lalu fokus mengemudi.Ia tersenyum tipis,memikat berkali-kali dara cantik disampingnya.
"Kamu jangan terlalu banyak komplain ya sayang,acara ulang tahun Sherly bukan acara biasa.Dia pasti akan tampil memukau untuk menarik perhatianku,emang kamu rela aku direbut oleh Sherly?"
Seruni menggeleng dengan polosnya.
"Mangkanya,kamu harus tampil lebih cantik dari dia"Sambung Roy lagi.Seruni diam,ia membenarkan apa yang direncanakan oleh Roy.