Seorang wanita muda, meminta seorang pria yang tak di kenal nya untuk menikahinya. Namun siapa sangka permintaan nya pun di kabulkan saat melihat wanita tersebut di paksa menikah oleh kedua orang tua nya demi melunasi sebuah hutang.
Adela Anggita dan Raiz Hafid Faisal, pernikahan kedua nya terikat di atas sebuah kontrak pernikahan.
Apakah pernikahan kontrak tersebut akan membawa mereka pada pernikahan yang sesungguhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Herliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit Yang Kamu Buat
"Mas ini teh nya. " Ucap Anita.
Raiz pun menerima secangkir teh yang di buatkan oleh istri nya, dan meminum nya.
"Mas, semenjak menikah kamu nggak pernah ajak saya untuk berlibur? "
"Mau liburan kemana? "
"Sekali - kali kita keluar kota yang jauh. "
"Mas hanya cuti kalau begitu, tapi banyak pekerjaan yang harus di selesaikan. Hanya bisa mungkin paling lama 3 hari kalau mau." Ucap Raiz sambil menaruh secangkir teh buatan Anita.
"Mas kenapa semenjak menikah kok berubah? Apa ada yang salah pada saya. " Ucap Anita.
"Nggak ada yang salah sama kamu, yang salah itu suami kamu. "
"Apa Mas punya wanita lain selain saya? "
"Menurut kamu bagaimana? "
Anita menatap lurus begitu pun dengan Raiz, dan dengan tenang Anita kembali menoleh ke arah Raiz.
"Kalau boleh tahu siapa wanita itu? "
Raiz menatap ke arah Anita, dan kembali mengarahkan wajah nya lurus ke depan.
"Itu masa lalu, nggak ada yang perlu di bahas. Jangan kamu bahas masalah yang membuat mood saya rusak. "
Anita berkaca - kaca, dan seketika tangis nya pecah.
"Kalau tahu kamu menyakiti saya Mas, kenapa kamu nikahi saya. "
"Karena saya tidak ingin menyakiti kamu. Dan hubungan kami sudah berakhir. " Ucap Raiz.
"Hubungan berakhir, tapi kamu bawa hingga masuk ke dalam rumah tangga kita. "
"Maaf, beri saya waktu untuk melupakan dia."
"Siapa Mas wanita itu? "
"Kamu nggak perlu tahu siapa dia, karena dia masa lalu saya dan kamu adalah masa lalu sekarang hingga esok dan seterusnya."
"Orang tua Mas pasti kecewa, begitu juga orang tua saya. "
"Terserah, kamu ingin berlanjut atau sampai disini. "
Hiks.. hiks.. hiks...
"Kamu jahat Mas, kamu jahat. "
****
Anita berjalan menuju kantor wakil Bupati, dan saat masuk kedalam Anita menghampiri Adela yang sedang duduk di kursi.
"Adela."
Adela mengangkat kepala saat sedang membaca koran, dan melebarkan senyuman nya.
"Kamu sibuk nggak? " Tanya Anita.
"Nggak Bu, saya sedang istirahat. " Jawab Anita.
"Bisa kita keluar? "
***
Anita dan Adela duduk di bawah pohon rindang di sekitar alun - alun, mereka saling diam saat sudah berada di luar Pendopo.
"Boleh nggak saya curhat sama kamu? " Ucap Anita.
"Ibu mau curhat apa? Apa ibu percaya sama saya, sedangkan saya ini mantan Ajudan Bapak. Dan saya adalah orang luar Bu. " Ucap Adela.
"Suami saya memiliki masa lalu yang tak bisa lupa sampai sekarang. "
Adela hanya diam dengan meremas ujung seragam nya.
"Maksudnya Bapak selingkuh? "
"Selingkuh tidak, tapi dia nggak bisa lupa dengan wanita itu. Dia pun sampai sekarang belum pernah menyentuh layak nya suami istri. "
"Pak Raiz kenapa sampai begitu ya, padahal dia seharusnya nggak boleh begitu. " Ucap Adela.
"Jujur sama saya, kamu selama menjadi Ajudan suami saya apakah tahu siapa wanita yang main belakang dengan suami saya." Ucap Anita.
"Maaf Bu, saya tidak tahu. Dan itu adalah privasi Pak Raiz, saya tidak pernah ikut campur. " Ucap Adela.
"Saya hanya ingin tahu saja, seperti apa wanita yang sampai bisa mengisi hati Mas Raiz, hingga dalam sekejap menyingkirkan saya. "
"Menurut saya, ibu tidak usah khawatir kan Pak Raiz sudah menjadi suami Ibu. Dan itu juga bagian masa lalu Pak Raiz, buktinya dia jujur itu karena memang lebih baik jujur walau itu sakit, dari pada menyakiti hati Ibu setiap waktu. "
"Tapi dia menyuruh saya memilih, lanjut atau cerai. Itu yang membuat saya sakit hati."
"Mungkin bahasa begitu, kalau Ibu tak terima selama ini menduakan cinta Ibu. Bukti Pak Raiz sudah pasrah untuk rumah tangga nya. Tapi menurut saya, Ibu lupakan bagian masa lalu Pak Raiz.Hanya ibu obat nya, saya yakin suatu saat hubungan Ibu sama Pak Raiz akan kembali bahagia selamanya.Maafkan kesalahan nya, manusia itu pasti ada khilaf nya. " Ucap Adela tersenyum.
"Benar kata kamu Del, saya harus sabar dulu dan perlahan untuk memperbaiki nya. "
"Tapi bukan dari ibu, tapi dari Pak Raiz nya juga. Ibu buat lah Pak Raiz luluh kembali, agar dia bisa cepat melupakan masa lalu nya. "
"Terima kasih, saya akan buat suasana nya kembali seperti dulu sebelum dia datang."
*****
"Kenapa kamu menyuruh saya datang malam - malam begini di tempat sepi. " Tanya Raiz dengan wajahnya tertutup masker dan topi hitam.
"Kenapa Mas sakiti Anita, kenapa Mas katakan kalau Mas mencintai wanita lain. Mas harus tahu, Anita datang menemui saya, dia curhat sama saya. Dia kecewa Mas, dia sedih Mas. Sudah cukup kemarin kita sakiti hati dia, jangan Mas tambahi sakit hatinya." Jawab Adela kesal.
"Mas harus jujur, hati ini nggak bisa terus pendam rasa dan kebohongan. Mas jujur saat ini masih belum bisa melupakan kamu."
"Lupakan saya Mas, saya sudah di lamar oleh Bang Irfan, lihat cincin ini. Ini adalah cincin pemberian dari nya. " Ucap Adela sambil menunjukkan jari manisnya.
"Itu kan cincin pemberian dari saya, jangan kamu bohongi saya." Ucap Raiz sambil tersenyum.
Adela menaruh kotak kecil yang berisi cincin berlian yang sama seperti pemberian Irfan. Rais seketika memandang ke arah Adela.
"Ini cincin yang di berikan oleh Mas, saya kembali kan. Terima kasih untuk cincin nya tapi saya tidak bisa menerima dan memakainya. "
Raiz hanya diam dan memegang kotak kecil cincin nya.
"Lupakan saya Mas, Anita sangat mencintai Mas. Bagaimana pun Anita lebih dulu dari saya. Cinta nya begitu tulus,Mas akan menyesal bila Mas memilih saya dari Pada Anita. "
"Mas nggak bisa. "
"Harus bisa Mas, hubungan kita ini tak seharusnya terjadi.Tolong lupakan saya, anggap saya itu tak ada. " Ucap Adela yang memegang dada nya.
"Lagian Mas, kalau kita bersatu. Ayah Mas tak menyetujui hubungan kita. "
"Papah menemui kamu? " Tanya Raiz.
"Iya, tapi saya katakan sadar diri. Tolong kembali pada Anita, lupakan saya. Jangan Mas lepas wanita seperti nya. " Jawab Adela .
Adela semakin merasakan sakit dan sesak di dada nya, namun terlihat biasa di depan Raiz.
"Maaf, saya akan kembali bersama Anita. Mulai ini saya akan lupakan kamu, selamanya. " Ucap Raiz bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Adela.
Air mata Adela menetes saat merasakan sangat sakit dan sesak hingga pandangan nya terlihat buram dan ambruk jatuh ke tanah.
Raiz menundukkan kepalanya, namun saat itu orang - orang berlari melewati Raiz. Raiz pun menoleh ke arah orang yang berlari, namun saat itu Raiz melihat orang - orang mengerumuni dimana dirinya dan Adela duduk.
Raiz segera berlari menuju ke arah kerumunan, dan saat itu terlihat Adela tak sadar kan diri.
"Adela, bangun Adela...!!! "
.
.
.
.
.
.