NovelToon NovelToon
THE MOCKINGBIRD : REDEMPTION

THE MOCKINGBIRD : REDEMPTION

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Perperangan / Hari Kiamat
Popularitas:106
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

800 setelah perang nuklir dahsyat yang melibatkan Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, dunia telah berubah menjadi bayangan suram dari masa lalunya. Peradaban runtuh, teknologi menjadi mitos yang terlupakan, dan umat manusia kembali ke era primitif di mana kekerasan dan kelangkaan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Di tengah reruntuhan ini, legenda tentang The Mockingbird menyebar seperti bisikan di antara para penyintas. Simbol harapan ini diyakini menyimpan rahasia untuk membangun kembali dunia, namun tak seorang pun tahu apakah legenda itu nyata. Athena, seorang wanita muda yang keras hati dan yatim piatu, menemukan dirinya berada di tengah takdir besar ini. Membawa warisan rahasia dari dunia lama yang tersimpan dalam dirinya, Athena memulai perjalanan berbahaya untuk mengungkap kebenaran di balik simbol legendaris itu.

Dalam perjalanan ini, Athena bergabung dengan kelompok pejuang yang memiliki latar belakang & keyakinan berbeda, menghadapi ancaman mematikan dari sisa-s

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Nyala Api yang Semakin Membara

Di sebuah lembah tersembunyi, markas pemberontakan Athena mulai berubah menjadi benteng perjuangan. Apa yang dulu hanya berupa gubuk-gubuk kecil kini berkembang menjadi kamp militer yang terorganisir. Para pengungsi, petani, dan mantan prajurit dari berbagai wilayah yang ditindas oleh Atlantis mulai berdatangan, membawa harapan sekaligus dendam terhadap penguasa tirani.

Di dalam tenda utama, Athena mengawasi peta besar yang terbentang di meja kayu. Kaiden, Elora, dan beberapa pemimpin lainnya berdiri di sekelilingnya. Setiap wilayah jajahan Atlantis ditandai dengan bendera kecil berwarna hitam, sedangkan titik pemberontakan ditandai dengan bendera merah. Jumlah bendera merah perlahan bertambah.

“Laporan terbaru,” ujar Kaiden sambil menyerahkan gulungan kepada Athena. “Di wilayah Selatan, dua desa telah melawan pasukan Atlantis. Mereka berhasil mengusir prajurit penjajah dan kini meminta perlindungan kita.”

Athena membaca laporan itu dengan serius. “Bagus. Tapi ini berarti kita harus mempercepat langkah. Semakin banyak yang bergabung dengan kita, semakin besar risiko Atlantis akan menyerang balik dengan kekuatan penuh.”

Elora, yang berdiri di sisi Athena, menyela. “Kita membutuhkan lebih banyak persenjataan. Pasukan Atlantis memiliki teknologi yang jauh lebih canggih. Kita hanya memiliki senjata kuno dan beberapa alat improvisasi. Jika mereka menyerang, kita tidak akan bertahan lama.”

Athena mengangguk pelan. “Aku tahu. Karena itu, kita harus mulai menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok penentang lain. Mereka mungkin punya sumber daya yang kita butuhkan.”

---

Athena memutuskan untuk mengirim beberapa utusan ke kelompok-kelompok penentang di wilayah lain. Di antara mereka, Kaiden ditugaskan untuk bertemu dengan Magnus di utara, sementara Elora diminta untuk menghubungi Myra di wilayah selatan.

“Aku ingin kalian membawa pesan ini,” ujar Athena kepada mereka berdua. “Katakan bahwa kita tidak lagi melawan hanya untuk kebebasan wilayah kita. Ini adalah perjuangan global untuk menghentikan Atlantis.”

Kaiden mengangguk. “Aku akan meyakinkan Magnus. Tapi Magnus dikenal keras kepala. Jika dia melihat kelemahan sedikit saja, dia mungkin tidak akan mau bergabung.”

Elora menambahkan, “Dan Myra… dia pragmatis. Jika dia tidak melihat keuntungan langsung bagi kelompoknya, dia tidak akan tertarik.”

Athena menarik napas panjang. “Mereka harus memahami satu hal: jika Atlantis menang, tidak ada tempat bagi siapa pun yang menentang mereka. Pilihan kita hanya dua—bersatu atau hancur.”

---

Di sisi lain, Kaisar Lucien mengadakan pertemuan tertutup di ruang takhta Istana Obsidian. Di hadapannya, beberapa penasihat utama berdiri dengan wajah penuh kekhawatiran.

“Kita telah menerima laporan tentang penyebaran pemberontakan,” ujar General Thrax. “Mereka bukan lagi kelompok kecil. Athena telah berhasil menyatukan beberapa wilayah yang sebelumnya terpecah. Ini mulai menjadi ancaman nyata.”

Kaisar Lucien tersenyum tipis, seolah-olah ancaman itu adalah kabar baik baginya. “Semakin besar mereka, semakin mudah kita menghancurkan mereka,” katanya dingin. “Aku ingin mereka berpikir bahwa mereka bisa menang. Biarkan mereka tumbuh. Ketika waktunya tiba, kita akan menghancurkan mereka sekaligus.”

Valeria, Menteri Informasi, mengajukan pertanyaan. “Apa yang akan kita lakukan untuk menjaga kendali narasi? Saat ini, dunia mulai mempertanyakan tindakan kita di Pulau Mistik. Jika kebenaran tersebar, dukungan terhadap pemberontak akan meningkat.”

Lucien berdiri dari singgasananya, berjalan perlahan ke arah Valeria. “Kita akan menyebarkan lebih banyak kebohongan. Berikan mereka cerita baru—katakan bahwa Athena bukan hanya pemberontak, tetapi seorang fanatik yang menggunakan teknologi kuno untuk menciptakan senjata pemusnah massal. Dunia tidak membutuhkan kebenaran, Valeria. Dunia hanya membutuhkan alasan untuk takut.”

---

Di markas pemberontakan, Athena mengumpulkan para pemimpin kelompoknya untuk rapat penting. Kali ini, suasana di dalam tenda utama terasa lebih tegang.

“Waktunya telah tiba untuk menyerang balik,” ujar Athena. “Kita tidak bisa terus bertahan. Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Atlantis tidak tak terkalahkan.”

Kaiden, yang baru saja kembali dari utara, menyela. “Magnus setuju untuk bergabung. Tapi dia meminta bukti bahwa kita bisa menang. Dia ingin melihat kemenangan yang nyata sebelum mengerahkan pasukannya.”

Athena mengangguk. “Kita akan memberinya kemenangan itu. Tujuan kita adalah benteng pasokan Atlantis di Valtara. Itu adalah pusat logistik mereka untuk wilayah Timur. Jika kita bisa merebutnya, kita akan memotong suplai mereka dan menunjukkan bahwa mereka tidak sekuat yang mereka klaim.”

Elora menambahkan, “Tapi itu tidak akan mudah. Benteng itu dilindungi oleh dinding tebal dan pasukan militer terlatih. Kita membutuhkan rencana yang solid.”

Athena mengangguk. “Kita akan menggunakan strategi yang tidak mereka duga. Kita akan mengalihkan perhatian mereka dengan serangan palsu di sisi barat, sementara tim utama kita menyerang dari sisi timur melalui terowongan bawah tanah. Ini akan menjadi langkah berisiko, tapi jika berhasil, kita akan mengubah jalannya perang.”

---

Selama beberapa minggu berikutnya, pasukan Athena mulai mempersiapkan serangan besar mereka. Para pengungsi dilatih menjadi prajurit, senjata-senjata improvisasi dibuat, dan rencana serangan dis

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!