NovelToon NovelToon
Mendadak Supir

Mendadak Supir

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Sean Ronald Javindra, putra ketiga Eriel dan Edna ditugaskan daddynya ke Surabaya. Tas kecil satu satunya yang dia bawa tertinggal di toilet bandara. Untung dia sudah melewati bagian imigrasi.

"Sial," makinya kesal. Dia jadi ngga bisa menghubungi keluarga dan teman temannya, kaena ponselnya berada di dalam tas kecil itu.

Dia dengan sombong sudah menolak semua fasilitas daddynya karena ingin jadi orang biasa sebentar saja.

"Emang lo udah siap nerima hinaan?" cela Quin saat mengantarkannya ke bandara beberapa jam yang lalu.

"Yakin naek pesawat ekonomi?" ejek Theo mencibir.

"Jangan banyak protes ntar," sambung Deva dengan wajah mencelanya.

Sean malah terkekeh, menganggap enteng semua perkataan mereka.

Sekarang dia baru rasakan apesnya. Kaki panjangnya terasa pegal karena terpaksa di tekuk. Duduknya yang ngga bisa bebas karena kursinya berderet untuk tiga orang. Belum lagi tangis bocil yang ngga berhenti di depannya.

Rasanya saat itu kemarahan Sean mau meledak,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan yang belum berakhir

DOR DOR DOR DOR DOR

PRANG PRANG

BUMMMM

Mobil mobil yang ada disana pun meledak bergantian dan menimbulkan getaran hebat.

Selain itu suara jerit wanita wanita yang mungkin dihadirkan sebagai penghibur para bos bos yang sedang mempertaruhkan harta bendanya terdengar keras bersahut sahutan.

Juga terdengar sumpah serapah para laki laki yang sedang bermain ju-di atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.

Ini seperti mimpi buruk buat mereka.

Rumah mewah tempat judol itu beberapa kali bergetar keras akibat ledakan mobil mobil mewah yang terparkir.

Tiga pulih menit Sean cs memborbardir markas judol itu dengan senjata mereka tanpa memberi kesempatan mereka untuk membalas. Setelahnya mereka pun pergi meninggalkan kekacauan besar yang terjadi sana akibat perbuatan iseng mereka.

Sean dan teman temannya pun tergelak gelak karena misi mereka sukses. Perasaan mereka sangat bahagia menyaksikan para bos bos itu kocar kacir

Ini adalah pengalaman pertama Khalid bergabung dan bertingkah di luar kontrolnya. Dia pun ikutan tertawa bersama Malik.

"Kita tinggal tunggu balasan mereka, itu pun kalo mereka masih mampu," tukas Malik yang diangguki Khalid dengan senyum miringnya.

Ya, sepertinya para mafia itu harus ke tempat yang lainnya untuk aktivitas mereka, karena tempat yang sekarang sudah sangat parah kerusakannya untuk diperbaiki, monolog Khalid dalam hati sambil melirik api yang masih berkobar kobar di bawah sana.

Heli heli pun mendarat di roof top restoran mewah tempat Sean meninggalkan mobil nona mudanya.

Ternyata di sana sudah menunggu para pengawal mereka .

"Makan dulu, ya. Lapar benget," ucap Quin sambil keluar dari heli setelah Theo mendaratkan helin mereka di sana.

"Ya."

Dia pun menghampiri Malik yang baru saja dibukakan pintunya oleh pengawalnya.

"Makan dulu, ya, Lik. Aku lapar berat."

"Oke."

"Menyenangkan, heh," senyum Quin saat melihat Khalid, sangat akrab seakan dia lupa kalo dulu sering berbuat dosa dengan Khalid

"Ya."

Kemudian dengan cuek Quin berlalu menghampiri Sean dan Ziyan yang sudah berada di luar heli mereka.

Ternyata Ziza benar, batin Khalid penuh senyum. Quin ngga membencinya lagi.

Mungkin dulu karena ngga percaya kalo dia bisa menjaga Ziza. (my angel novelnya ya hehe.....)

"Kekasihmu ngga apa apa kalo kamu makan dulu dengan kita?" todong Quin sambil memberikan lirikan mengejek pada Sean.

Sean melirik jam di pergelangan tangannya.

"Ngga pa pa. Aku juga jadi lapar gara gara tadi. Mana belum makan juga."

"Ya udah, ayo. Ruang privat, ya," titah Quin songong.

"Oke."

Mereka pun melangkah kan kaki dengan santai ke dalam lift yang akan membawa mereka ke salah satu ruangan yang sudah direservasi Malik.

*

*

*

"BANG SAT!" Tubuh Idrus gemetar ketika mendapat kabar kalo salah satu markas besar judol yang letaknya cukup tersembunyi itu diserang oleh orang orang ngga dikenal.

"Mereka menggunakan tiga helikopter," lapor kenalannya yang berada di sana. Orang orang itu masih berusaha memadamkan api dengan apar yang ada di sana.

Karena ngga mungkin memanggil pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Ini menyangkut bisnis kotor yang melibatkan banyak orang penting.

Helikopter?

Siapa?

Sepertinya mereka sudah berurusan dengan lawan tangguh yang super kaya raya dan gila.

Anehnya Idrus ngga merasa kalo mereka sudah menyenggol orang yang punya pengaruh sangat besar, hingga membuat mereka marah dan mengamuk seperti.itu.

"Mereka masih muda muda. Sayangnya wajahnya mengenakan masker." Suara temannya terdengar geram.

Idrus terdiam.

Pengawalnya Giri? Agak bergetar juga hati Idrus.

Tapi kemudian dia gelengkan kepalanya.

Tidak mungkin! Giri maupun Ghosam kakaknya tidak mempunyai satu pun helikopter. Mereka hanya punya satu privat jet, bantahnya lagi dalam hati.

Lantas siapa? Walaupun sudah berpikir sangat keras sampai kepalanya mau pecah, tapi tetap saja dia ngga bisa menemukan jawabannya.

"Kita menghadapi crazy rich," lapor temannya lagi. Saat ini dia bersama teman temanya sedang berusaha keras memadamkan api yang masih berkobar dengan alat alat yang mereka punya.

Beberapa pun sempat terkena tembakan walau tidak terlalu fatal. Rata rata di kaki dan lengan.

"Mereka ingin melumpuhkan kita," geram temannya lagi.

Idrus ngga menyahut, dalam hati dia bodoh amat. Mungkin dengan kejadian ini masalah hutangnya bisa mengalami perpanjangan waktu.

"Big bos akan datang dari Itali. Dia akan membalaskan semuanya."

Tubuh Idrus bergetar. Kalo bos besar mereka yang akan datang, berarti ini bukan kejadian biasa, dan itu sangat jelas merugikannya.

"Kamu juga hati hati, Idrus. Hutangmu akan ditagih lebih cepat."

Idrus tercekat. Lehernya seakan dicengkram tangan yang tak terlihat. Ketakutan yang amat sangat kini dia rasakan sekarang.

Dia belum pernah bertemu big bos, tapi sering mendengar keganasan bos besar mafia itu memberantas orang orang yang ngga dia sukai.

*

*

*

"Kiriman Malik," ujar Faza sambil menunjukkan layar ipadnya pada para sepupu dan temannya.

"Mereka baru saja menghancurkan satu sarangnya, ya," kekeh Kaysar.

Benar benar hancur lebur dan mobil mobil mewah yang hanya menyisakan rangkanya saja. Rumah mewah tersebut sudah terlihat ngga memiliki jendela dan sangat memperihatinkan. Ada juga bekas bekas jilatan api di tembok rumah itu.

"Tapi yang paling besar," kilah Eriel.

"Di pinggiran Jakarta ada yang terbesar kedua," ucap Zayn menginfokan.

"Apa kita perlu hancurkan juga?" senyum smirk terukir di bibir Eriel.

"Terserah kalianlah," tukas Nathan sambil melirik Devin.

"Ya ngga apa apa. Mumpung ketuanya mau datang," timbrung Devin santai.

"Sudah ngga sabar ketemu kita," bals Jeff ringan.

Mereka pun terkekeh.

"Kalo perlu yang di Bogor juga. Biar sekalian," lanjut Eriel

"DEAL," pungkas Kaysar dan Zayn berbarengan.

"Oke. Kita bisa berangkat sekarang," putus Fazza sambil bangkit dari duduknya.

"YA," seru yang lain berbarengan. Kebetulan istri istri mereka juga lagi pergi berbelanja dengan mantu mantu mereka.

Aman untuk mengacak acak sarang judol yang sudah sangat meresahkan itu.

*

*

*

"Kalian ini," omel Dewa ketika Quin menunjukkan video rekaman penghancuran yang sudah mereka lakukan tadi.

Wajah Quin tampak bahagia karena sekarang Dewa yang ngga terlibat dalam aksi tadi.

Dia seperti sedang membalas Dewa karena pernah ngga dilibatkan dalam keseruan ini dulu.

Saat ini mereka melakukan vcal. Dewa sepertinya sedang berada di balkon hotel.

"Istrimu mana?" tanya Deva usil.

"Hemm....." Dewa hanya mendengus. Ngga mungkin dia membiarkan Emily terlihat para sepupu dan temannya dalam vcall.

Dewa bahkan sengaja mengunci pintu ke arah balkon ini.

"Sayang kamu ngga ikut," sindir Quin mengejek kemudian tergelak.

"Ngapain juga kamu mengganggu bulan madu Dewa, Quin?" sesal Ziyan sambil menggelengkan kepalanya.

"Biar saja. Biar dia rasakan betapa aku kecewa karena pernah ngga diikutsertakan," sungut Quin ngga merasa bersalah.

"Kamu itu selalu marah pada hal hal yang ngga penting. Semoga istrimu tahan denganmu," decak Deva meledakkan tawa yang lainnya.

Quin hanya mendengus.

1
Rahmawati
sean gk mgkin nerima tawaran idrus, dia jd supir kan hanya nyamar utk gaet calon istrinya
Rahmawati
astaga quin km masih aja nyebelin, padahal cuma nge chat aja masa gk pernah
Zea Rahmat
hadeuhh idrusss uang kamu ga ada apa2 nya di banding seannn
🔵MENTARY
Sean rela jadi supir dan bodyguard demi calon istri
DinDut Itu Pacarku ngasih Iklan
Ar Rasyha
aku kang rawoon rhorr...
rumahku perbatasan gersik lamongan ...
Rahma AR: hehe.......
Rahma AR: hehe...
total 2 replies
Zea Rahmat
hadeuhhhhh Quinn km menyepelekan hal kecill.... dah sherenn kabur aja🤣🤣ehh tp ini lapaknya si Sean ya🤣🤣🤣😂
anggita
mulai bingung+gusar+panik
anggita
2☝☝iklan buat author. 👍like untuk Sean.
Dewi kunti
Oalah Quin sakne bojomu
Yuli a
punya anak cewek ya... seru nih kalau jadi jodoh Malik... cintaku mentok pada musuh bebuyutan...
Yuli a
kasihan nasib Eleanor..
Yuli a
ya ampun.... Quin ini ya... ya sekali-kali ngelakuin yang nggak biasa lah Quin... istri juga butuh perhatian. sekedar chat juga udah seneng ... jangan nyesel Quin, entar nggak dapat jatah Lo...
Iyan
Luar biasa
Deandra Putri
lahh ini malah bapak2 malah ikut2ann
Deandra Putri
melihat orang jahat sengsara itu bikin seneng....😁😁
Deandra Putri
POV bandar judol: apa salahkuuuuu???

😁😁
Deandra Putri
lahh, duo jahat ternyata sama2 punya utang judi online
Deandra Putri
gayung bersambut banget, majikan nanyain KTP eh ada yg wa suruh ambil KTP...😁😁
Deandra Putri
tampang pak supir gak bisa dbilang orang susah ya...
Deandra Putri
orang kaya Idrus ini enaknya diapain ya biar kapok... kalo dimatiin, Kebagusan sih..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!