NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan Rahasia Di Hari Wisuda

Terjebak Pernikahan Rahasia Di Hari Wisuda

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Patahhati / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:114.9k
Nilai: 5
Nama Author: Khof

Naya menjadi wisudawan terbaik di hari itu. Tapi siapa sangka, ternyata Papanya sudah menikahkan Dia dengan anak temannya sendiri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Naya.

Lantas apakah Naya akan terpaksa melanjutkan rumah tangga barunya atau lari dari kenyataan?

Simak terus updatenya di TERJEBAK PERNIKAHAN RAHASIA DI HARI WISUDA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 Trauma

Suara klakson tiba di dekat mereka. Seorang laki-laki muda turun dengan tergesa-gesa dan penuh amarah. Dia langsung meninju laki-laki tersangka itu. Amarahnya sudah memuncak tidak bisa di kendalikan lagi.

Bugh... bugh... dua kali tinju telak mengenai pelipisnya hingga sedikit membekas. Si laki-laki tukang ojek tersangka itu sangat marah. Keduanya saling beradu tinju. Naya yang terkapar tidak berdaya hanya bisa menyaksikan pemandangan yang sangat tidak mengenakkan. Dia merintih kesakitan. Air matanya terus mengalir tiada henti.

Dua laki-laki itu masih saling menghajar. Alfath menyeka ujung bibirnya yang berdarah akibat terkena tonjokan lawan. Tenaga Alfath terkuras. Badannya terasa remuk. Banyak luka dan lebam di seluruh tubuhnya. Tapi Dia harus tetap bertahan habis-habisan karena lawannya masih berdiri kokoh.

Naya berusaha bangkit untuk membantu Alfath. Dengan susah payah Dia bangun meskipun dalam keadaan hanya mengenakan pakaian dalam saja. Dengan langkah tertatih Naya mengambil sebatang kayu dan memukul leher laki-laki sialan itu. Waktu yang sangat cukup bagi Alfath untuk berkelit. Kini situasi menjadi terbalik, Alfath membabi buta laki-laki itu. Alfath menyuruh Naya untuk masuk kedalam mobil. Tanpa banyak pikir Naya menurut. Alfath segera menyusul meskipun lawannya masih belum kalah seratus persen. Dengan kemungkinan besar laki-laki itu masih bisa menyerang balik.

Alfath segera melajukan mobil dalam kondisi masih acak-acakan. Dia menekan pedal gas sekencang mungkin. Jalanan yang sepi mempermudah laju mobil miliknya. Naya duduk disampingnya dengan sesenggukan. Teringat kejadian yang menyeramkan itu. Dia memeluk tubuhnya sendiri yang hampir polos itu karena malu.

“Pakai ini Nay. ” Alfath mengambil beberapa lembar pakaian yang selalu di sediakan di dalam mobil dan menyodorkan kepada Naya.

“Tutup mata, Aku akan berpakaian disini. ” Alfath mengangguk. Dia mengalihkan pandangannya ke samping kanan dan fokus menyetir.

“Aku tidak akan melihat. ”

“Sudah.” Naya masih sesenggukan. Seperti sangat ketakutan. Alfath menenangkan Naya. Tangan kirinya menggenggam tangan Naya.

“Maafkan Aku Nay, Aku terlambat menyelamatkanku. Ban mobilku bocor sehingga Aku ketinggalan jejak saat mengikutimu. Handphonemu juga tidak bisa di hubungi. Aku cemas sesuatu terjadi padamu. Dan itu ternyata benar. Maafkan Aku... ” Naya hanya mengangguk tanpa berbicara.

“Tenang Nay... Kita sudah selamat. ” Tapi tangis Naya justru meledak. Dia semakin menggenggam erat tangan Alfath. Ada gurat trauma di wajahnya.

“Apa yang dilakukan laki-laki bajing*n itu Nay? Sampai Kamu ketakutan seperti itu? ”

“Dia hampir memperk**aku.”

“Iya Aku tau itu, tapi__ apakah Dia berhasil merenggut keperawa*anmu juga? ” Alfath mencemaskan keadaan Naya. Naya menggeleng. Alfath menghela nafas lega.

“Syukurlah kalau gitu... ” Perjalanan yang cukup panjang untuk menuju ke jalanan utama. Lupakan soal ke kampus. Alfath membawa Naya ke rumah sakit. Dokter membantu mengobati Alfath dan Naya. Tidak ada luka serius yang harus di obati selain kesehatan mental Naya. Dokter menyarankan untuk membawa Naya ke psikiater.

“Sepertinya pasien mengalami syok akan kejadian itu Pak. Jadi Saya harap Bapak bisa menghibur Ibu, jangan sampai melamun dan jangan sampai sedih. Bapak juga bisa ajak jalan-jalan ke tempat yang sejuk untuk menenangkan pikiran Ibu. ”

“Baik Terimakasih... ”

Seperti apa yang di sarankan oleh psikiater, Alfath membawa Naya ke sebuah taman dekat Kota. Pengunjungnya cukup ramai. Tapi itu tidak masalah. Alfath mengajak Naya duduk di kursi paling ujung.

“Nay... ” Naya hanya diam.

“Nay Kamu mau itu nggak...? ” Alfath menunjuk penjual eskrim. Dia bangkit dari kursinya tapi Naya menarik lengannya.

“Jangan tinggalkan Aku sendiri, Aku takut... ” Alfath kembali duduk di samping Naya. Wajahnya masih datar tanpa ekspresi.

“Enggak akan Nay. ” Alfath merangkul Naya. Dia mencemaskan gadis itu.

“Maafkan Aku yang terlalu keras kepala. ” Alfath mengangguk tulus. Kemudian Naya bersandar di bahu Alfath dan memejamkan matanya, berusaha melupakan kejadian yang baru saja di alami.

1
N Nurmala
Luar biasa
Mita Mita
Kecewa
Mita Mita
Buruk
Din Raga
Luar biasa
Roy Suryo
Kecewa
Ds Phone
buat report papa segala
Ds Phone
ke dotor aja
Ds Phone
dah kenyang nak kenyang lagi
Ds Phone
macam mana ada kedai makan buka tengah malam
Ds Phone
kedai tak buka
Ds Phone
apa lagi tu
Ds Phone
dah baik dah
Ds Phone
sakit nya dah teruk tu
Ds Phone
kenapa tak bolih buka
Ds Phone
siapa ya
Ds Phone
tak tahu orang dah pinsang di rumah
Ds Phone
ada masalah sakit dia ni
Ds Phone
dah laparnya makan
Ds Phone
kenapa demi papa
Ds Phone
la sebelah rumah aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!