NovelToon NovelToon
Penyesalan Zenaya

Penyesalan Zenaya

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan
Popularitas:458.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim O

Kehidupan Zenaya berubah menyenangkan saat Reagen, teman satu kelas yang disukainya sejak dulu, tiba-tiba meminta gadis itu untuk menjadi kekasihnya.

Ia pikir, Reagen adalah pria terbaik yang datang mengisi hidupnya. Namun, ternyata tidak demikian.

Bagi Reagen, perasaan Zenaya tak lebih dari seonggok sampah tak berarti. Dia dengan tega mempermainkan hati Zenaya dan menginjak-injak harga dirinya dalam sebuah pertaruhan konyol.

Luka yang diberikan Reagen membuat Zenaya berbalik membencinya. Rasa trauma yang diberikan pria itu membuat Zenaya bersumpah untuk tak pernah lagi membuka hatinya pada seorang pria mana pun.

Lalu, apa jadinya bila Zenaya tiba-tiba dipertemukan kembali dengan Reagen setelah 10 tahun berpisah? Terlebih, sebuah peristiwa pahit membuat dirinya terpaksa harus menerima pinangan pria itu, demi menjaga nama baik keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim O, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Kerinduan.

"Kita akan menggunakan Teknik Fluorescence. Itu adalah salah satu teknik bedah tumor otak dengan menggunakan cairan pewarna khusus yang dapat memberi tanda pada tumor, dan bertujuan untuk mempermudah proses pengangkatan tumor. Salah satu jenis cairan pewarna yang bisa digunakan adalah asam 5-aminolevulinic (5-ALA). Teknik ini juga menggunakan mikroskop dan cahaya kebiruan." Adryan menjelaskan dengan sabar bagaimana proses pengangkatan tumor pada sepasang suami istri berusia 50 tahunan yang akan menjadi pasiennya.

Sang suami yang mendengar penjelasan Adryan sontak menggenggam erat tangan istrinya. Mata pria itu tampak basah, sangat berbanding terbalik dengan sang istri yang terlihat lebih tabah.

"Tapi istri saya bisa kembali sehat 'kan, Dok?" tanya si suami penuh harap.

Adryan memasang senyum simpul seraya mengangguk ramah. "Anda tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Setelah semua pemeriksaan selesai dilakukan, minggu depan kita bisa melakukan operasi tersebut."

"Terima kasih banyak, Dok." Pasangan suami istri itu pun pamit keluar dari ruangan.

Adryan merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Sejak pagi dia sudah harus berkutat di rumah sakit dan seringkali lembur.

"Tadi pasien terakhir?" tanya Adryan pada seorang perawat yang mendampinginya.

"Iya, Dok," jawab perawat tersebut.

Ponsel di saku Adryan kemudian berbunyi. Ternyata dari salah seorang perawat jaga yang mengabari, bahwa pasien yang baru saja menjalani kemoterapi mengalami nyeri hebat.

"Berikan acetaminophen, aku akan segera ke sana!" seru Adryan cepat, sebelum kemudian pergi meninggalkan ruangan.

...***...

"Kalian benar-benar tidak ingin Mama temani?" tanya Amanda khawatir, saat Zenaya bersikeras untuk pergi berdua dengan Grace. Dia bukannya tidak mempercayai sahabat baik anaknya tersebut. Hanya saja rasanya tak enak karena Grace baru saja pulang dari rumah sakit.

Sejak Zenaya sakit, wanita itu tidak pernah absen menemaninya saat sedang senggang atau libur. Vian, suami Grace, juga sesekali bertandang ke sana. Pria baik hati itu justru sering mengingatkan sang istri untuk lebih memperhatikan Zenaya.

"Tidak apa-apa, Ma." Zenaya tersenyum. Setelah berhasil meyakinkan Amanda, keduanya pun keluar dari rumah menggunakan mobil Grace.

...***...

Reagen menolak bantuan Bryan yang hendak memapahnya ke dalam mobil.

"Aku bukan orang sakit!" ucapnya dingin.

"Aku tahu." Berkat usaha keras, Bryan berhasil mendapat izin Craig untuk mengajak Reagen keluar darinya. Maklum saja, selama hampir dua bulan Craig mengasingkan anak bungsunya tersebut di sebuah apartemen kecil dengan pengamanan ekstra dan fasilitas yang minim. Jangankan uang atau kendaraan, untuk makan saja Reagen harus bergantung pada Noah dan Krystal di bawah perintah Jennia dan Craig.

Bryan menatap Reagen yang duduk di sebelahnya dengan wajah perihatin. Tubuh dan wajah tampan Reagen kini tampak menyedihkan. Auranya yang biasa berwibawa bahkan nyaris hilang. Belum lagi bobot tubuhnya yang turun.

"Aku akan meminta Uncle Craig untuk mengeluarkanmu dari sana. Beliau tidak bisa terus-terusan menyiksamu seperti ini," ujar Bryan kemudian.

"Tidak perlu, ini semua tidak seberapa," jawab pria itu lirih.

Bryan terdiam. Perasaan menyesal turut hadir dalam perasaan pengacara muda tersebut. Andai saja malam itu dia bersikeras mengantar Reagen sampai ke rumah, mungkin nasib Zenaya tidak akan demikian.

Suasana hening selama beberapa saat sampai akhirnya mereka tiba di salah satu restoran terdekat. Keduanya pun masuk dan duduk di salah satu spot yang menghadap langsung ke kolam ikan.

"Mau makan apa?" tanya Bryan tanpa memalingkan pandangannya dari buku menu.

"Terserah!" jawab Reagen cepat.

Bryan kemudian menyebutkan dua porsi makanan berat dan dua porsi makanan ringan. Tidak lupa segelas air putih dan dua gelas jus dingin turut dipesannya.

Waitress mengulangi pesanan yang dimaksud Bryan, sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka.

"Hei, ada apa?" tanya Bryan ketika mendapati Reagen seketika tertegun tatkala menatap ke arah kolam renang. Matanya pun sontak mengikuti arah pandang Reagen.

Di sana, tepatnya di seberang kolam ikan, sosok Zenaya dan Grace terlihat sedang asyik menikmati makanan mereka.

Bryan kontan menoleh ke arah Reagen. Dia dapat melihat dengan jelas raut kerinduan yang hadir di wajah sayu pria itu.

"Kamu mau makan di tempat lain?" tanya Bryan.

Reagen menggelengkan kepalanya. "Aku sangat merindukannya," kata pria itu lirih.

Hati Reagen seketika berdebar, saat Zenaya dari ujung sana memperlihatkan tawanya yang manis. Namun, di sisi lain Reagen juga tampak sedih begitu menyadari pipi tirus wanita itu.

"Maafkan aku."

...***...

"Semua panik! Perawat dan dokter jaga lari tunggang langgang. Dokter John bahkan sampai salah mengancingkan kemejanya! Coba kalau kamu ada di sana, Zen, aku yakin kamu akan tertawa terbahak-bahak sampai pingsan!"

Grace kembali tertawa sembari memegang perutnya setelah menceritakan kegaduhan yang terjadi di bangsal VVIP, tempat di mana salah seorang pasien berusia 70 tahun diopname karena penyakit jantung. Mereka pikir, alarm di nurse station yang terus berbunyi dari kamar pasien tersebut akibat sesuatu hal yang mendesak. Namun, setelah mereka ke sana, ternyata nurse call remote yang ada kamar itu tertindih tubuh pasien yang sedang tertidur nyenyak.

Zenaya jeda sejenak karena terlalu banyak tertawa. Mendengar berbagai keseruan di rumah sakit membuat dirinya merindukan tempat itu.

"Sudah, cukup Grace. Bisa-bisa makanan yang baru aku telan keluar lagi," ujar Zenaya.

"Eh, jangan dong!" pekik Grace tiba-tiba.

Zenaya tertawa kecil. "Aku jadi semakin bersemangat," ungkapnya kemudian.

"Untuk apa?" tanya Grace seraya memicing sinis.

"Bekerja." Zenaya memamerkan gigi-gigi putihnya.

"Aiihh, menyesal aku cerita!" Grace melipat kedua tangannya dan membuang muka ke arah kolam renang.

Tubuh Grace tiba-tiba mematung seketika, saat matanya menangkap sosok Reagan dan Bryan, yang rupanya sedang memerhatikan mereka. Kepanikan sontak melanda wanita itu.

"Kenapa Grace?" tanya Zenaya yang menyadari keganjilan pada raut wajah sahabatnya. Dia pun menoleh ke seberang, mengikuti arah pandang Grace.

Bryan dan Reagen serempak memalingkan diri untuk bersembunyi.

Zenaya mengerutkan keningnya. "Kamu lihat apa sampai panik begitu?" tanya wanita itu seraya memperhatikan sederetan orang yang sedang makan di sana.

Grace semakin panik, dia takut Zenaya mengenali Reagen dan Bryan.

Baru saja Grace hendak membuka suaranya, Zenaya sudah memotong. "Yuk, pulang, aku ingin jalan-jalan ke taman."

Grace bernapas lega. Tanpa berkata apa-apa dia bergegas pergi dari sana bersama Zenaya.

Reagen hanya bisa menatap kepergian mereka dengan wajah sendu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Note:

- Cairan asam 5-aminolevulinic (5-ALA) biasanya digunakan dalam operasi pengangkatan tumor otak yang ganas (glioblastoma).

- acetaminophen (obat pereda nyeri).

1
aagnes
Luar biasa
Acin minduk
akhir yg bahagia❤️❤️❤️❤️
Acin minduk
astaga regan2
Acin minduk
itu bukan cinta lek, obsesimu sngat berlebihan
Acin minduk
dasar regan
s
gemes nya bela
Tamy Nicky
sangat bagus
Hiatus: terima kasih byk kk. semoga berkenan membaca karyaku yg lain. berkah selalu😍😍🤗🤗😘😘❤️❤️❤️
total 1 replies
Bis Tawo
👍👍
Hiatus: trmksh bintang limanya kk. semoga berkenan dgn cerita2ku. sehat selalu🤗🤗❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝
mampir, cerita nya sangat menarik
Hiatus
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Sri Shandayani Riyanto
Kecewa
Hiatus: kalo ga suka, jangan kasih rate rendah. apa lagi ga pernah kasih gift, komen, atau like.
total 1 replies
selviboro
bagus
Hiatus: trmksh kk. berkenan mampir di ceritaku yg lain ya ka😍🤗❤️😘❤️❤️
total 1 replies
Tyas Ningrum
wowwww this is a good story.... i like it 👍👍
Hiatus: trmksh byk kk sdh berkenan mampir😭😍😘🤗❤️❤️❤️
total 1 replies
Tyas Ningrum
hehehe gemesin deh si frans
Hiatus: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Tyas Ningrum
hhhmmm ternyata sejak kecil emang suka mencuri ciuman si Rey ini yaaaa 😄
Hiatus: 🤣🤣🤣
makasih udh mampir kk😍😘❤️❤️
total 1 replies
Eni Sulastri
tak ada manis manisnya ,,pahit terus
Hiatus: yg sabar ya ka. klo mau yg manis2 bs diliat ceritaku yg office girl. meski ga manis bgt tp lumayan kok🥰
total 1 replies
Vaulia
kak tambah lagi di cerita baru dengan Adryan dan Natali di selipkan cerita Rey dan zen
Hiatus: siap ka. inshaAllah mmg msh ada extra bab nnti. makasih udh berkenan baca😍😘😘
total 1 replies
rizkijr
ceritanya kerennn thorrr
Hiatus: trmksh sdh berkenan baca ya ka😍😍❤️❤️🤗🤗
total 1 replies
Diana Sari Natalia
bagus ceritanya 👍❤️
Hiatus: trmksh byk kk sdh berkenan membaca😍❤️❤️🤗🤗
total 1 replies
rizkijr
kasel juga kenapa nataline gak cerita kejadianny sebenarnya
Hiatus: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!