NovelToon NovelToon
Pesona Si Kembar (Ada Cerita Di Balik Gerbang Sekolah)

Pesona Si Kembar (Ada Cerita Di Balik Gerbang Sekolah)

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Anak Kembar / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:93.1k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

Season 2 dari Novel "Anak Genius Milik Sang Milliarder"

Rachel dan Ronand telah beranjak remaja, kini usianya sudah menginjak 17 tahun. Rachel yang tak ingin selalu dibandingkan dengan kejeniusan Ronand, memilih untuk menyembunyikan identitasnya sebagai saudara dan orang kaya.

Semua siswa di sekolahnya, tidak ada yang mengetahui jika Rachel dan Ronand adalah saudara kembar. Justru mereka dirumorkan sebagai pasangan kekasih karena beberapa kali terlihat dekat.

Akankah keduanya berhasil menyembunyikan identitas mereka sampai lulus sekolah? Atau semua rencana itu gagal, seiring dengan kisah percintaan mereka yang terjadi di sekolah itu?

Temukan jawabannya hanya di NovelToon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu?

"Pulang bareng aku," ucap seorang laki-laki yang tak biasanya menawarkan seseorang untuk berboncengan dengannya. Bahkan baru pertama kali ini seorang Raffa menawarkan boncengan pada perempuan.

"Nggak. Panas," Rachel yang ditawari untuk dibonceng oleh Raffa langsung menolak dan sok jual mahal.

Padahal selama ini, ia juga sering panas-panasan jika membonceng Ronand. Walaupun untuk motornya, jelas kalah jauh. Motor sport milik Raffa dibandingkan dengan motor butut milik ART. Rachel mengibaskan telapak tangannya ke arah leher, berpura-pura kepanasan.

"Nicho..."

Krincing...

"Apaan nih?" seru Nicho yang langsung menangkap lemparan kunci motor milik Raffa. Ia bingung dengan apa yang dilakukan oleh Raffa.

"Tukar. Pinjam bentar mobilnya, aku mau antar tuan putri ke istananya." seru Raffa menjelaskan maksud dan tujuannya melempar kunci motornya.

"Heh... Ini mobil emakku. Sengaja aku bawa soalnya mau tak bawa service habis ini," seru Nicho yang menolak untuk meminjamkan mobilnya.

"Lagian tuan putri siapa? Mengkhayal ya? Ini dunia nyata, bukan dongeng." lanjutnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Bentar doang. Aku bayar 2 juta,"

"Oke, asal nggak dipakai buat balapan ya. Mobil tua tuh,"

Tak disangka oleh Raffa, setelah dibayar 2 juta langsung diperbolehkan Nicho. Bahkan Rachel yang berada di situ sampai menganga tak percaya. Bukan karena Nicho memperbolehkan mobilnya dipinjam dan dibayar 2 juta. Namun Raffa rela pinjam mobil sahabatnya untuk mengantar pulang Rachel.

"Ayo, tuan putri." Raffa membuka pintu mobil milik Nicho dan mempersilahkan Rachel masuk ke dalam.

"Ha? Katanya mau antar pulang tuan putri? Kok ini yang masuk ke dalam mobil aku si Rachel?" tanya Nicho dengan tatapan penasarannya.

"Eh... Sebentar..."

"Berarti tuan putrinya itu... Rachel? Astaga... Tuan putri tidur dan tukang makan," serunya setelah paham dengan maksud dari Raffa.

Brumm... Brumm...

Sebelum Nicho bertanya panjang lebar, Raffa sudah mendorong Rachel masuk. Bahkan Raffa segera masuk ke kursi bagian pengemudi dan melesatkan mobil keluar area sekolah. Hal itu membuat Nicho terkejut dan mengumpati Raffa.

"Mobil tua emakku dibuat balapan sama si Raffa."

"Baik-baik ya mobil kesayangannya emak. Jangan ngambek, nanti biaya service tambah mahal." gumam Nicho yang sedikit was-was saat mobilnya digunakan oleh Raffa. Pasalnya Raffa itu jika naik motor atau mobil pasti ngebut.

Kesambet apaan tuh si Raffa, kok mau antar cewek pulang. Apa dia suka sama si tukang bolos dan makan itu?

***

"Kasihan itu si Nicholas tanpa Saputra, mukanya tertekan banget." ucap Rachel saat mengingat bagaimana raut wajah Nicho seperti tertekan saat mobil langsung dibawa oleh Raffa.

"Biarin, toh udah dibayar." Raffa melirik sekilas ke arah Rachel yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Yang penting kamu nggak kepanasan," lanjutnya.

"Padahal nanti aku dijemput sama sopir," ucap Rachel dengan tatapan sinisnya.

"Suruh pulang aja," Raffa menanggapi ucapan Rachel dengan santainya.

Dikarenakan sudah lelah, Rachel memilih diam daripada berdebat. Sebenarnya bukan masalah dijemput sopirnya, tapi pasti nanti akan diinterogasi oleh Mama Martha tentang dia yang diantar pulang oleh seorang cowok. Rachel tengah memikirkan alasan apa yang akan ia gunakan.

"Turunkan aku di gang situ aja," seru Rachel sambil menunjuk ke arah sebuah gang.

"Eh... Kan masih jauh. Nggak bisa turun," tolak Raffa yang tak membiarkan Rachel berjalan kaki menuju rumah Mama Martha.

"Aku mau ke rumah temanku dulu," Rachel terus meminta pada Raffa agar diberhentikan di dekat gang. Akhirnya Raffa mengalah dan memarkirkan mobil di dekat lapangan.

"Mau kemana?" tanya Rachel saat melihat Raffa ikut turun dari mobil.

"Ikut," jawab Raffa dengan polosnya.

"Nggak usah. Aku akan lama,"

"Nggak papa,"

Rachel berjalan sambil menghentakkan kakinya karena kesal. Padahal ia melakukan ini agar Raffa tak mengantarnya pulang. Namun Raffa malah ikut dan berakhirlah Rachel pura-pura berkunjung ke sebuah rumah. Itu adalah rumah Gema, sahabat sekaligus asisten dari Ronand.

Gempa...

"Eh... Mana ada gempa? Nggak goyang-goyang ini," tanya Raffa yang tampak kebingungan.

"Aish... Pemilik rumah ini namanya gempa," ucap Rachel yang kesal dengan Raffa.

Oh...

"Oh... Eh... Ah... Oh..." ucap Rachel yang seperti tengah menyindir Raffa.

"Jangan teriak-teriak, Rachel. Nanti warga di sini pada panik dengar teriakanmu itu," tegur seseorang yang baru saja keluar dari rumah. Gema berkacak pinggang mendengar seruan panggilan untuknya itu.

"Kak Lucky mana? Ibu, Bapak?" tanya Rachel dengan beruntun tanpa peduli dengan teguran dari Gema.

"Kak Lucky sekolah. Ibu dan Bapak kerja," jawab Gema dan Rachel hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ada apa?" tanyanya pada Rachel yang seakan menatapnya seperti tengah meminta bantuan.

Ehemm...

Merasa dicueki, Raffa langsung berdehem. Tak lupa raut wajahnya sangat datar, tanpa ada senyum sama sekali. Berbeda dengan saat ia berdua dengan Rachel, Raffa terlihat lebih santai.

"Ada temannya Rachel ya?" Gema sampai menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia merasa canggung ketika harus berhadapan dengan orang asing. Apalagi yang seumuran dengannya dan menatapnya dengan aura permusuhan.

"Calon pacarnya Rachel," ucap Raffa memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya. Tentu saja Rachel langsung memelototkan matanya tak terima.

"Nggak ya. Mana ada aku jadi calon pacarmu?" Rachel langsung protes pada ucapan Raffa.

"Coming soon," jawab Raffa dengan santainya.

"Calon pacarnya ya? Yakin? Mending dipikir-pikir lagi sebelum terlambat. Takutnya nanti menyesal," ucap Gema yang kini membalas jabatan tangan Raffa.

Arrgghhh...

"Kenapa, gempa?" seru Rachel saat melihat Gema mengibaskan telapak tangannya setelah berjabatan tangan dengan Raffa.

"Ada masalah hidup apa sih temanmu itu, Rachel? Ini jabat tangan atau mau adu panco. Genggamnya kaya mau ngajak berantem," gerutu Gema yang ternyata Raffa menekan genggaman tangan mereka.

"Apa aku salah ngomong? Udah bucin kali nih orang. Masa disuruh pikir buat jadikan Rachel pacar, langsung marah dan nggak terima begitu." gumamnya sambil melirik sekilas pada Raffa.

Tatapan mata dari Raffa itu mengingatkannya pada Ronand. Tatapan tajamnya sama walaupun untuk kecerdasan, ia belum tahu. Pasalnya ia tak mengenal laki-laki yang mengaku sebagai calon pacar dari Rachel itu.

"Gempa, besok ikut aku dukung langsung ke tempat Olimpiadenya Abang Onand. Bolos aja sekolahnya," ucap Rachel yang kemudian memilih mengajak Gema pergi untuk esok hari.

"Eh... Nggak bisa. Besok aku ada meeting penting," seru Gema yang sudah mempunyai jadwal sendiri.

"Asisten apaan itu? Disuruh dukung bosnya malah mau meeting," seru Rachel tak terima.

Gema sampai bingung sendiri. Ini kan juga meeting untuk perusahaan Bosnya. Kok dia jadi serba salah begini. Datang meeting, namun dianggap tidak mendukung Ronand. Tidak datang meeting, diomeli oleh Ronand.

"Jangan dekat-dekat sama Rachel. Dia calon pacarku," ucap Raffa tiba-tiba setelah Rachel pergi.

Ternyata Raffa masih di sana, dipikirnya Gema tadi sudah ikut pergi dengan Rachel. Setelah memberi peringatan pada Gema, Raffa langsung pergi begitu saja menyusul Rachel.

Dasar aneh,

Cemburu kah dia?

Kenapa aku harus terjebak pada orang-orang aneh?

Padahal aku kan nggak dekatin Rachel. Dia sendiri yang datang,

Kenapa aku yang disalahkan?

Udahlah... Emang kalau ada hubungannya sama Rachel, jadi serba salah.

1
Dewiendahsetiowati
bisa stres berjamaah menghadapi trio sengklek
Aniza
kok kebalik ucan yg malu,,bang onand sih ngomong bikin ucan salting
Aniza
ucaaaaan kah sama bu amin?
Nie
Bang Onand tuh udah ada rasa2 gimana gitu ma boneka Ucan 🤭
Ita Xiaomi
Itu murid program akselerasi Bu. Loncat kelas dr PAUD langsung SMA😁
Ita Xiaomi
Jaga kesehatan ya Bu Amin.
Ita Xiaomi
Kasihan gurunya.Ndak nyangka dpt murid sefrekuensi dgn Achel😁
Putri Laely
lanjut Thor
mom'snya devadhamian
uwaw anak sekecil mika bawa an nya kartu"hitam bener"sultan ini mah🤪
fatmawati
sakit perut aku ketawa gara" mika susan 🤣🤣🤣🤣
Novita Sari
tambah rame kelas mbok Rachel..
lanjut thor...
ririen handayani
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/ sabar bu
PengGeng EN SifHa
ulalalalalalalalalaala


SEKALIAN UNDANG SON HOREG PUNYA OM BREWOK MIKAAAA...

JANGAN LUPA NENEK GAYUNG DI AJAK HOBAAAAHHH💃💃💃💃💃💃
Siti Nurjanah
cucankah?
Suwastika
pst boneka susan 😍😍😍
Sani Srimulyani
seru banget sih ini ceritanya, pokonya ga nyesel deh bacanya.
Sani Srimulyani
nah siapa lagi ini...... jangan2 Susan lagi
Atik Kiswati
seru kocak,nyebelin,bikin gemes + ngakak sendiri kyk orgil yg bc nya.....
Atik Kiswati
pasti di susan tuh....jadi + seru tu pasti....
Ita Xiaomi
Dikira Centaur apa😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!