Bagaimana bila di malam pernikahan mu dengan kekasih mu, kamu malah menemukan calon istri mu sedang bermesraan dengan pria lain dan kamu yang merasa frustasi malah mabuk - mabukan dan dengan tidak sengaja malah merenggut kesucian dari gadis yang sudah kamu anggap sebagai adik kandung mu sendiri.
Itu semua terjadi pada Aydan Atallah Balendra yang merenggut sesuatu yang berharga dari gadis berkaca mata yang cantik dan periang juga sangat menyayangi nya yang bernama Nara Ayesha Razkya sehingga gadis itu berubah jadi gadis dingin yang sangat membenci nya.
Akankah Aydan dapat mengembalikan keceriaan dan kasih sayang Nara pada nya, atau sebalik nya rasa benci yang akan semakin bertambah saat Aydan berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan maaf dari Nara. Dan apakah cinta akan tumbuh dalam hati kedua nya? Kalian bisa membaca nya dalam novel ini yang merupakan lanjutan dari novel Terjebak Cinta CEO Tampan. Semoga suka🥰🥰🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Pagi ini seperti rencana sebelum nya Nara akhir nya pulang ke rumah nya setelah satu Minggu lebih dia di rawat di rumah sakit. Semua orang tampak bahagia menyambut kepulangan Nara pagi ini, semua nya sengaja meluangkan waktu mereka dari pekerjaan mereka masing - masing. Di dekat pintu masuk tampak para ibu dan Alea sudah berdiri di sana menyambut dengan senyum di bibir mereka sedangkan para bapak sedang duduk di ruang keluarga mengobrol sambil meminum kopi.
" Selamat datang kembali sayang!" Yuki yang pertama kali menyambut dan memeluk keponakan nya itu. Nara pun membalas pelukan dari Yuki seraya tersenyum tipis di bibir nya.
" Kami senang kamu sudah pulih dan sudah pulang kembali" kali ini giliran Alice yang memeluk Nara. Seperti pada Yuki Nara juga hanya tersenyum tipis. Alice dan Jay juga beberapa kali menjenguk Nara ke rumah sakit seperti yang lain nya yang ikut menjenguk Nara secara bergantian. Kecuali para tetua yang ada di Bandung tidak bisa menjenguk Nara karena keadaan mereka yang sudah tua membuat mereka sering sakit - sakitan dan lebih mudah kelelahan. Anika dan Davian juga kini lebih sering tinggal di Bandung untuk ikut menjaga Fariz yang ada di sana, lagi pula mereka yang sudah tua memang lebih nyaman di sana dari pada di Jakarta yang semakin padat saja. Jadi yang ada di Jakarta hanya Rafa, Dita, Zela dan Arga saja.
" Maafkan anak mommy ya sayang, mommy harap kamu secepat nya bisa tinggal di mansion bersama kami" Fika memang tak sabar ingin segera Nara menjadi menantu nya dan tinggal bersama nya, tapi Fika juga tidak bisa memaksa Nara yang masih saja ketakutan saat melihat putra nya itu. Fika juga sangat tahu kalau perbuatan yang Aydan lakukan bukanlah kesalahan kecil yang bisa di maafkan dan dilupakan dengan mudah.
" Apa maksud mommy?" Nara mengerutkan kening nya.
" Ah tidak, mommy hanya asal bicara kok" Alea yang menjawab. " Aku ingin menunjukan sesuatu pada mu, kemarilah!" Alea mengalihkan pembicaraan mereka dan mengajak Nara ke kamar nya. Alea tidak mau Nara menangis histeris lagi kalau dia tahu tentang pernikahan nya dengan Aydan yang sudah di rencanakan oleh para orang tua mereka.
" Aish, kenapa kamu berbicara seperti itu sih?" Nami mendengus kesal.
" Maaf aku keceplosan, lagi pula aku tidak sabar ingin segera menikahkan mereka" Fika nyengir kuda.
" Cih, tak sabar sih tak sabar. Tapi kamu harus ingat kalau Nara masih ketakutan saat melihat putra mu itu" Yuki memutar bola mata nya malas.
" Ya, tadi juga dia seperti itu saat bangun tidur melihat Aydan tidur di samping nya" Nami teringat kejadian subuh tadi.
" Benarkah, ish anak itu kenapa ceroboh sekali" Alice ikut menimpali.
" Kita harus banyak berdo'a saja agar Nara segera bisa menerima Aydan di sisi nya" ucap Fika dengan penuh harap dan di aminkan oleh semua nya.
Sementara di kamar Nara, Alea memperlihatkan kamar Nara yang sudah dengan suasana baru dan cermin rias yang baru karena yang lama sudah hancur berantakan. Alea di bantu oleh Fika, Yuki dan Alice juga mengganti beberapa furnitur dan tata letak barang Nara agar Nara mendapatkan suasana baru di kamar nya.
Di sana pernak - pernik dan perabotan tampak berwarna biru dengan gambar Doraemon kesukaan Nara dan jangan lupakan poster besar yang di beli Aydan semalam juga sudah terpajang di sana. Ya tadi pagi sebelum Nara dan yang lain nya sampai Aydan sudah lebih dulu datang ke sana dan memasang nya di kamar Nara.
" Terima kasih" Nara masih saja bermuka datar.
" Apa kamu suka?" Alea menatap Nara dengan antusias nya dan Nara pun hanya menganggukan kepala nya sambil melangkah menyusuri setiap benda yang tampak baru di kamar nya.
" Apa kamu sengaja memasang nya?" Nara menunjuk poster Ca En Wo yang berukuran cukup besar itu dan menyentuh nya dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Aku" Alea tampak ragu. " Apa aku bilang saja kalau itu kak Aydan yang memasang nya" batin Alea serba salah.
" Katakan lah!" Nara yang sudah tahu kalau Alea menyembunyikan sesuatu dari nya pun meminta penjelasan
" I itu kak Aydan yang memasang nya" Alea akhir nya mengatakan nya juga walau dengan hati yang sangat ragu membuat Nara berhenti menyentuh poster itu dan berlalu menjauh dari sana dan duduk di atas tempat tidur nya.
" Kenapa dia melakukan nya?" Nara berkata dengan tatapan kosong nya.
" Apa?" Alea tidak mengerti apa maksud dari perkataan Nara barusan.
" Kenapa dia memasang poster itu di sana?" Nara kembali berucap.
" Oh, itu karena dia tahu kalau kamu sangat menyukai nya. Kau tahu, dia menggerutu saat memasang ini sambil memukul wajah di poster itu. Kata nya kenapa bisa dia jadi suami masa depan mu sedangkan diri nya lebih tampan dari gambar yang ada di poster itu" Alea terkekeh saat mengatakan nya. Sedangkan Nara tampak mendengarkan tanpa menampakan eksfresi apa pun saat ini.
" Nara, kak Aydan sangat menyesali perbuatan nya. Dia juga masih menyayangi kita seperti dulu, apa lagi terhadap mu" Alea mendekati Nara dan duduk di samping nya.
" Aku tidak tahu" ucap Nara masih menatap kosong. Alea hanya bisa membuang nafas nya kasar, dia tidak bisa memaksa Nara seenak nya karena dia juga tahu kalau perbuatan Aydan itu tidak mudah untuk di maafkan.
Luka luar pada Nara memang sudah sembuh total dan mental Nara juga sudah membaik sekarang, sekarang Nara sudah mulai mau banyak bicara pada semua orang kecuali Aydan walupun tidak sebanyak yang dulu. Luka yang di berikan Aydan terlalu besar untuk di maafkan dengan mudah oleh Nara.
Waktu berjalan dengan cepat, dan hari pun mulai sore, semua orang sudah pulang ke rumah mereka masing - masing. Saat ini Nara terlihat sedang memandangi air kolam renang yang terlihat biru dan juga tenang di pinggir kolam sambil ke dua kaki nya dia celupkan ke dalam air kolam. Nara sedang menikmati kesendirian nya saat ini, Nara memikirkan apa yang di ucapkan Alea tadi siang tentang Aydan. Memang Alea ada benar nya juga karena Aydan juga melakukan itu pada Nara tidak sengaja, semua itu karena kebodohan nya sehingga alkohol menguasai nya malam itu.
" Hai" di saat Nara sedang sendirian seperti itu, tiba - tiba seseorang datang menghampiri Nara dan langsung duduk di samping nya. Nara tampak mengerutkan kening nya menatap orang yang kini sedang berada di samping nya dengan senyum manis tercetak di bibir nya.
Hayo, siapa coba?
Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏
spill visual aydan dan nara dong plis 🙏🏼🥰🥰