NovelToon NovelToon
Suamiku Arogan

Suamiku Arogan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Perjodohan / Mafia / Balas Dendam / Penyesalan Suami
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rima Andriyani

Cahaya Airin, istri yang tak diinginkan oleh suaminya. Rasa sakit hati kala sang suami terus menghinanya membuat air matanya terus berjatuhan.

Hingga suatu hari gadis yang biasa di panggil Aya itu mencoba merubah penampilannya untuk mendapatkan hati suaminya.

Apakah Aya akan berhasil membuat suaminya mencintainya?


Selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Bryan mencari kemana Aya pergi, tadinya Ia berfikir Aya pergi ke meja makan. Namun saat dirinya sampai di sana, Ia tidak mendapati istrinya.

Bryan juga sempat bertanya kepada pelayan di rumah utama. Dan mereka juga tidak mengetahuinya.

"Sebenarnya kemana Aya pergi," Ucap Bryan bertanya dalam hati.

Lalu Bryan hendak melangkahkan kakinya kembali menuju kamarnya. Mungkin saja istrinya itu sudah kembali ke sana, pikirnya.

Pandangan Bryan teralihkan pada taman belakang rumah utama. Ia seperti melihat selulit tubuh Aya di sana.

Bryan mengubah arah berjalannya menuju taman belakang tersebut. Sebuah hembusan nafas lega keluar dari mulut Bryan.

Aya tengah duduk di sebuah kursi yang ada di taman tersebut seraya menatap ke arah bunga mawar yang nampak sedang bermekaran.

Bryan menghampiri Aya dan mendudukkan dirinya di samping Aya.

"Apa yang sedang Kau pikiran hum?," Tanya Bryan mengikuti arah pandang Aya menatap bunga mawar di depannya.

Aya menoleh ke arah Bryan lalu kembali menatap ke arah mawar-mawar di depannya.

"Kenapa Kau kemari, bukankah kekasihmu menelpon mu?." Aya berkata tanpa ekspresi.

"Memangnya kenapa kalau dia menelepon ku?. Dan kenapa kau tidak mendengar ucapan ku, bukankah Aku sudah menyuruh mu untuk menunggu ku?!." Bryan merasa kesal karena Aya malah meninggalkan kamar saat dirinya tadi menyuruhnya untuk menunggu.

"Kenapa Kau egois sekali?, Kekasih mu tengah menelpon mu. Dan Kau menyuruh ku untuk menunggu mu?, sepasang kekasih yang sedang menelepon?." Aya tersenyum menyiratkan kekecewaan hatinya.

"Memangnya Apa salahnya, Kau istri ku tapi Kau tidak mendengarkan ucapan ku. Tapi tunggu, Apa Kau cemburu kepada Rena?," Tanya Bryan menatap kearah Aya.

Sedangkan Aya sendiri merasa bingung dengan hatinya. Kenapa Ia harus marah kepada suaminya itu?, Ia tidak mungkin menyukai Bryan. Aya berusaha menyanggahnya.

"Cemburu?, Hahahaha, mana mungkin. Aku hanya tidak ingin Kau seenaknya saja mencium ku. Kau kan sudah punya Rena, tapi kau malah seenaknya saja mencium ku," ucap Aya ketus.

"Tapi Kau juga menikmatinya tadi. Apa Kau lupa?!."

Bryan masih mengingat Aya yang juga memejamkan matanya dan mengikuti permainan bibirnya.

Aya menjadi salah tingkah mendengar ucapan Bryan. Karena sebenarnya tadi Aya memang sangat menikmatinya. Namun saat Ia menyadari bahwa Bryan mencintai wanita lain. Aya merutuki dirinya sendiri yang dengan gampangnya terbuai oleh ciuman Bryan yang memabukkan.

"Sudahlah, kita lupakan saja kejadian-kejadian sebelumnya yang pernah kita lakukan. Mulai sekarang jangan lagi seenaknya mencium ku!." Aya mulai berdiri dari sana. Ia tidak Ingin lagi membahas tentang kejadian-kejadian yang mereka lakukan.

Lalu dengan cepat Ia pergi meninggalkan Bryan di sana.

"Apa dia bilang?!, Dia menyuruhku untuk meluapkan yang pernah kita lakukan sebelumnya?, Enak saja dia. Semua ini karena Rena menelpon ku tadi. Seharusnya sekarang Aku kembali menikmati bibir manis nan lembut itu!," Umpat Bryan begitu kesal.

"Tunggu, kenapa Aku malah berfikir untuk kembali mencium gadis jelek itu?! Huh!, Sepertinya Aku perlu menjernihkan otakku," Ucap Bryan kembali. Iapun kembali masuk kedalam rumah.

***

Bryan menutup panggilan telepon dari Papanya. Bagaskara mengundur kepulangannya ke Indonesia karena di sana perusahaannya yang lain belum stabil. Jadi Ia akan berada di sana untuk beberapa Minggu lagi.

Bryan hendak ke ruang kerjanya, namun pandangannya teralihkan pada sosok Aya yang kini terlihat sedang menuruni tangga. Dengan menggunakan jaketnya dan juga tas kecilnya, Bryan bisa menebak bahwa Aya akan keluar.

"Kau mau kemana gadis jelek?," Tanya Bryan membuat Aya menatap ke arahnya.

"Aku mau ke rumah ayah, tadi Papa menelpon ku dan mengatakan bahwa dia mengundur kepulangannya. Jadi Aku memutuskan untuk menginap di rumah ayah untuk dua hari ke depan. Aku juga sudah meminta izin pada Papa,dan dia mengizinkannya," tutur Aya.

"Apa?, Kau mau menginap di rumah ayah. Kenapa tidak memberitahu ku. Kau malah meminta izin kepada Papa," ucap Bryan kesal.

"Lah ini kan Aku juga mengatakannya kepada mu. Yasudah, kalau begitu aku berangkat dulu," ucap Aya yang hendak berlalu.

Tapi Bryan berusaha untuk mencegah Aya.

"Tunggu!, Kau masih sakit, jadi kau tidak boleh ke rumah ayah," cegah Bryan.

"Tapi Aku sudah sembuh Bryan." Aya kembali melanjutkan langkahnya.

Entah kenapa Bryan tidak ingin Aya pergi, rasanya seperti ada yang hilang begitu saja.

"Tapi siapa nanti yang akan menyiapkan pakaian, dan memasakkan makanan untuk ku?!."

Aya kembali menghentikan langkahnya.

"Bryan, Aku sudah menyiapkan bajumu untuk ke kantor besok dan lusa, jadi Kau tidak usah khawatir. Dan bukankah biasanya para pelayan di rumah ini yang selalu menyiapkan makanan untuk mu?. Kau jangan kekanakan Bryan," ucap Aya menggelengkan kepalanya. Dengan segera ia pun pergi meninggalkan rumah utama.

Bryan tertunduk lesu. Sebenarnya sedari tadi Ia menunggu Aya untuk mengajaknya menginap di rumah mertuanya. Namun sepertinya istrinya itu tidak peka.

"Kenapa dia menginap di rumah ayah sendirian dan tidak berniat mengajakku?, Menyebalkan!," gumam Bryan.

***

Malam harinya

Bryan membaringkan tubuhnya di kasurnya, matanya sulit sekali untuk Ia pejamkan. Ia pun melihat ke sebelah kasurnya.

"Dasar gadis jelek menyebalkan!, kenapa dia tidak mengajakku tadi," gumamnya kesal.

Sebenarnya tadi Bryan bisa saja mengatakan bahwa dia ingin ikut. Tapi rasanya Bryan begitu gengsi untuk mengatakannya. Dan sekarang dirinya tidak dapat memejamkan matanya.

Hingga pukul dua dini hari Bryan baru bisa memejamkan matanya.

***

Keesokan harinya, Bryan berangkat ke kantor sedikit kesiangan. Terlihat jelas kantung mata di wajahnya karena semalaman Ia sulit memejamkan matanya.

Mungkin karena sebelumnya Ia sudah terbiasa dengan Aya yang tidur di kamarnya. Dan semalaman Ia terus saja bergumam kesal karena Aya yang tidak mengajaknya.

Hingga saat di kantornya pun Bryan tidak dapat fokus pada pekerjaannya. Ia kembali memikirkan apa yang sedang istri jeleknya itu lakukan saat ini.

Bryan memang telah memberikan cuti untuk Aya selama tiga hari. Jadi sekarang Aya sudah di pastikan tidak ada di kantor.

"Tuan, malam ini kita ada meeting dengan perusahaan Z," ucap sekertaris Bryan yang bernama Zaki.

"Baiklah, persiapkan semuanya," ucap Bryan.

Bryan berfikir mungkin dengan menyibukkan dirinya, Ia akan dapat tidur malam ini.

***

Meeting berjalan dengan lancar, perusahaan Bryan kini bekerja sama dengan perusahaan Z.

Bryan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul sembilan malam. Ia pun bergegas menuju mobilnya untuk pulang.

Bryan mengendarai mobilnya menuju jalan pulang ke rumah utama. Namun saat sampai di pertengahan jalan, Bryan kembali memutar mobilnya berlawanan arah.

Bryan melajukan mobilnya menuju ke rumah Ayah mertuanya. Ia memutuskan untuk menyusul Aya menginap di sana.

Bryan memarkirkan mobilnya saat setelah sampai di depan rumah Hendra. Ia pun berjalan ke rumah mertuanya dan mengetuk pintu tersebut.

Setelah beberapa saat pintu itu pun terbuka. Kebetulan yang membukanya adalah Hendra. Hendra begitu terkejut melihat menantunya yang datang begitu larut ke sana.

"Nak Bryan, Kau datang kemari selarut ini?, Masuklah nak!."

Bryan segera masuk ke dalam rumah mertuanya. Ayah Hendra langsung menyuruh menantunya untuk ke kamar Aya, Karena sudah larut.

Bryan dengan semangat pun segera memasuki kamar yang ditunjukan oleh Hendra, bahwa itu adalah kamar Aya.

***

1
FUZEIN
Buat pengemar novel....saya syirkan....cepat2 baca cerita ni...amazing...ceritanta sangat melarutkan perasaan dan jalan cerita yg sangat menarik...seyipa wataknya sangat bagus
FUZEIN
Terima kasih thorrrrrrrr... Karyamu sungguh hebat dan sangat memuaskan hati....muahhbbh
FUZEIN
Aku cuba merayu TUHANku...
FUZEIN
Gila harta ke...kerja oiiiiii...harta orang nak dbawa ke mana tu...
FUZEIN
Thorrr...cerita mu hrbat...setiap watak yg dlantunkan...punya kekuatan masing...tidak lemah...suka2 suka suka
FUZEIN
Walau oelat but so cute
FUZEIN: Oelat -pelat
total 1 replies
FUZEIN
Dia datang lewat...nak gak potong line orang...aku sumpit bawah tu..baru tahu rasa
FUZEIN
Jengggggg g...jengggggg..jenngh
FUZEIN
Mana nak datang nya getaran jiwa sedunia...kalau zzz pun terpisah ni
FUZEIN
Kalau tak reno...deyokkk kan
FUZEIN
Hebat arya.........
FUZEIN
Yang ke2...ni baca
mimi bundane rani
aq suka jalan ceritanya... nggak berbelit-belit
mimi bundane rani
aq suka jalan ceritanya... nggak berbelit-belit
ian machmud
suka banget ceritanya ngga monoton di drama rumah tangga dan percintaan...
Susana Dewi
good
Luluk Luk
Brian kok namanya jadi Adrian tor?suaminya Aya kan Brian,salah ketik ya tor?
Luluk Luk
JD bucin sekarang si bryan
Luluk Luk
JD bucin sekarang si bryan
Herta Siahaan
wah untung Lisa nggak salah pilih ternyata oh ternyata Dimas dah menikah..... dia jg berbohong Lisa....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!