NovelToon NovelToon
UNWANTED BRIDE

UNWANTED BRIDE

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Unwanted Bride (Pengantin yang tak diinginkan)

Nazila Faradisa adalah seorang gadis dari keluarga broken home. Karena itulah ia menutup hatinya rapat dan bertekad takkan pernah membuka hatinya untuk siapapun apalagi menjalani biduk pernikahan. Hingga suatu hari, ia terlibat one night stand dengan atasannya yang seminggu lagi akan menyelenggarakan pesta pernikahannya. Atas desakan orang tua, Noran Malik Ashauqi pun terpaksa menikahi Nazila sebagai bentuk pertanggungjawaban. Pesta pernikahan yang seharusnya dilangsungkannya dengan sang kekasih justru kini harus berganti pengantin dengan Nazila sebagai pengantinnya.

Bagaimanakah kehidupan Nazila sang pengantin yang tidak diinginkan selanjutnya?

Akankah Noran benar-benar menerima Nazila sebagai seorang istri dan melepaskan kekasihnya ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.22

Beberapa hari telah berlalu semenjak kejadian dimana Nazila tidur di kamar Noran. Beberapa hari itu juga Noran mengurus Nazila dengan baik meskipun dengan ekspresi datar dan dingin. Mereka tak banyak bicara, hanya sesekali saat ada yang ingin disampaikan atau ditanyakan.

Pagi ini Nazila telah siap dengan setelan kantornya. Kemeja putih yang dipadukan dengan blazer berwarna navy dan celana kulot hitam. Nazila memang gemar mengenakan celana panjang saat berpergian termasuk bekerja dengan alasan lebih aman dan nyaman saat melakukan pergerakan.

Tak lupa make up tipis agar wajahnya terlihat lebih cerah. Namun tak dapat ditampik, beberapa hari ini wajahnya terlihat sedikit lebih pucat dari biasanya. Ia memang memiliki riwayat kurang darah, sehingga ia sering terlihat sedikit pucat dan hanya lipstik yang dapat menyamarkannya. Tapi beberapa hari ini, tingkat kepucatannya lebih dari biasanya. Tubuhnya juga lebih cepat lelah sehingga membuatnya enggan bepergian.

Nazila dan Noran kini sedang menyantap sarapannya. Hanya ada nasi goreng kuning dan sandwich. Nazila sengaja menyediakan dua macam makanan agar Noran dapat memilih. Namun sesuatu yang tak disangka terjadi, Noran justru memakan keduanya seperti orang yang sudah lama tak makan. Sedangkan Nazila lebih suka menyantap nasi goreng dengan kerupuk udang yang dibelinya secara online langsung dari Palembang.

"Kenapa?" tanya Noran saat melihat Nazila menatapnya bingung.

"Tuan ... emang udah lama nggak makan? Kayaknya kelaperan banget?" tanya Nazila keceplosan. Ia pun langsung menutup mulut lancangnya itu. Bagaimana ia bisa sok akrab dengan menanyakan hal tersebut.

Diam-diam Noran menahan senyumnya dengan berpura-pura meminum jus wortel yang dibuatkan Nazila. Entah mengapa, tiba-tiba saja pagi ini ia ingin meminum sari sayuran oranye tersebut. Awalnya ia ragu-ragu menyampaikan keinginannya itu, tapi karena Nazila melihat ia seperti ingin meminta sesuatu tapi ragu, Nazila pun menanyakannya. Lalu tanpa banyak bicara, Nazila membuatkannya.

Noran kembali mengingat saat ia tak sengaja mendengar percakapan Nazila dengan Kevin beberapa hari yang lalu. Nazila bersikap santai dan terkadang tersenyum. Ia heran, mengapa dengan orang lain, Nazila justru begitu tertutup dan cenderung membatasi diri. Seakan ada dinding tinggi nan kokoh yang sengaja dibangunnya untuk membentengi dirinya dari orang-orang. Tapi dengan Kevin, ia justru terlihat santai, terbuka, dan nyaman. Entah mengapa, beberapa hari ini ia terlalu banyak memikirkan perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya itu.

"Iya, terakhir makan 11 jam yang lalu," sahut Noran datar dengan wajah menatap lekat ke arah sandwich yang kini sedang disantapnya. Ia geli sendiri dengan jawabannya itu.

"Ukhuk ... ukhuk ... ukhuk ... "

Mendengar kata-kata Noran, sontak membuat Nazila tersedak. Baru 11 jam, artinya terakhir ia makan jam 8 malam. Itu memang jamnya makan malam. Ia kira Noran sejak kemarin siang belum makan, sungguh jawaban yang aneh.

Melihat Nazila tersedak, Noran reflek berdiri dan menepuk punggung Nazila lalu meletakkan segelas air putih di hadapannya.

"Apa kau memang suka tersedak?" tanyanya datar.

Nazila mengerutkan keningnya sambil menoleh, namun karena wajah mereka sangat dekat, Nazila dengan cepat mengalihkan kembali wajahnya. Ia tak mau terlalu sering menatap wajah itu. Ia takut hatinya mendadak lemah. Mereka memang suami istri, tapi pernikahan ini, hanya sementara. Ia tak mau memupuk harapan walaupun ia tahu kalau sebenarnya Noran merupakan pria yang baik. Dia juga lelaki yang setia. Sungguh beruntung Sarah memiliki kekasih seperti Noran.

Noran yang sempat terkejut tadi karena wajah mereka yang begitu dekat pun segera menegakkan tubuhnya dan kembali ke kursinya. Kemudian ia pun melanjutkan kembali makannya tanpa berbicara sedikit pun.

"Emm ... Nazila ... " panggil Noran saat Nazila hendak membereskan meja makan.

"Ya ... " sahutnya tanpa ekspresi. Matanya mengerjap beberapa kali. Melihat bulu mata Nazila yang berkibar saat ia mengerjapkan mata, membuat Noran membeku. Entah mengapa, tanpa sadar Noran memujinya cantik walau hanya dalam hati.

Lalu Noran menarik tangan Nazila dan meletakkan sebuah benda pipih berbentuk persegi yang sangat tipis ke telapak tangan Nazila.

"Pergunakan ini untuk membeli segala kebutuhanmu juga kebutuhan apartemen," ujarnya lalu Noran segera membalikan tubuhnya dan berjalan menuju pintu.

Nazila mematung melihat benda tipis di telapak tangannya itu, ia pun segera berlari dan menarik kembali tangan Noran, meletakkan kembali benda tipis itu di telapak tangan Noran.

"Tidak usah, terima kasih. Aku bisa memenuhi kebutuhanku sendiri," tolak Nazila halus.

"Kau istriku jadi sudah seharusnya aku yang memenuhi segala kebutuhanmu."

"Istri di atas kertas, maksudmu begitu!" ucap Nazila datar membuat Noran tertegun di tempatnya. Ia tak menyangka, Nazila bisa melontarkan kata-kata seperti itu. Tak terima penolakan, Noran pun memangkas jaraknya dengan Nazila membuat Nazila menegang.

"Jadi kau tak suka dengan statusmu yang hanya sebagai istri di atas kertas, seperti itu maksudmu?" ucap Noran tepat di hadapan Nazila membuat istrinya itu reflek mundur selangkah. Tapi Noran kembali mengikis jarak dengan maju lagi selangkah, "Jadi kau ingin memenuhi tugasmu sebagai istri?" ucapnya lagi membuat Nazila menelan ludahnya bulat-bulat. "Baiklah, bila itu maumu."

Lalu tanpa aba-aba, Noran benar-benar mengikis jarak diantara mereka dengan menyapukan bibirnya di atas bibir Nazila membuat perempuan itu membeku di tempatnya. Ingin menghindar tapi tubuhnya justru menjadi kaku, ingin menolak, justru bibirnya kelu. Ia hanya bisa membiarkan Noran menyesap bibirnya tanpa bereaksi apa-apa selain tegang. Ia benar-benar tegang dan membeku. Namun itu hanya sementara, sebab sebelah tangan Noran kini justru terangkat dan mengusap punggungnya, sedangkan sebelah lagi sibuk menahan tengkuknya agar ciuman itu makin dalam. Perlahan, Nazila merasa relaks. Mata yang tadi terbuka, kini justru ikut terpejam, seakan menikmati lembutnya buaian dari bibir Noran.

Beberapa saat kemudian, Noran pun melepaskan tautan bibirnya dengan nafas keduanya yang sama-sama tersengal. Lalu Noran menyeka sisa-sisa benang saliva yang masih saling bertautan sebagai bukti kalau ciuman tadi cukup panas dan menggairahkan. Noran tak menampik, rasa bibir Nazila begitu candu. Tapi ia tak punya keberanian untuk mengulanginya kembali. Ia hanya bisa menatap bibir pucat itu yang terlihat bengkak karena ulahnya.

"Kau masih mau menolak pemberianku?" tanya Noran saat ia sudah bisa menormalkan nafasnya.

Reflek, Nazila menggeleng membuat Noran justru terkekeh.

'Ternyata dia cukup menarik. Pantas saja Kevin Prayoga sampai menyukainya.' batin Noran yang baru menyadari salah satu daya tarik dari Nazila.

"Bagus!" pujinya seraya mengusap puncak kepala Nazila yang matanya kini justru membola karena sikap Noran yang menurutnya aneh itu.

"Kalau kau masih sakit, sebaiknya istirahat saja. Atau kalau perlu, resign," tukas Noran lagi membuat Nazila bingung. Ia tak sadar lipstik yang ia pakai tadi telah tersapu bersih oleh ulah Noran. Akibatnya, warna bibirnya yang sangat pucat pun terlihat jelas.

Setelah mengatakan itu, Noran mengambil tasnya kemudian bergegas pergi.

Di depan pintu apartemen, Noran mengutuk dirinya sendiri sambil menepuk dahinya. Bagaimana bisa ia kelepasan mencumbu bibir Nazila dengan begitu panasnya. Beberapa hari ini memang ia selalu terbayang bibir Nazila yang entah sejak kapan terlihat begitu menggoda. Dan entah dapat dorongan dari mana, ia memanfaatkan penolakan Nazila tadi untuk merasakan bibir itu yang memang terasa begitu manis dan ... entahlah. Noran sendiri bingung dengan dirinya sendiri.

Sementara itu, Nazila mulai tersadar dengan apa yang barusan terjadi. Disentuhnya bibir itu dengan ujung jari tangan kirinya.

"Jadi itu rasanya berciuman," gumamnya. Lalu ia melirik telapak tangan kanannya dan terkejut, "Bagaimana benda ini sudah berada di telapak tanganku lagi?" Gumam Nazila bingung saat kartu debit pemberian Noran yang sempat ia kembalikan telah berada di telapak tangannya lagi.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Retno Palupi
pergi aja gpp
Retno Palupi
kasian hidupmu la, semoga kelak bahagia
JandaQueen
dah main kamu2 aja ni karin...😄
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Retno Palupi
hadeh, yang keras nazilla biar kesakitan, mungkin Illa hamil
Retno Palupi
Kevin
Retno Palupi
berarti la menjual ginjalnya untuk perawatan ibunya?
Retno Palupi
Luar biasa
Retno Palupi
mungkin yg donor ginjal nazla
Retno Palupi
pasti ulah ortu noran
Retno Palupi
apa itu jebakan dari keluarga nuran? karena g setuju dg pacar noran yg matre?
Retno Palupi
loh kok malah pingsan
Tuti irfan
Luar biasa
Tuti irfan
Lumayan
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Nokhie
Bagus. Ceritanya gk bertele2.
eka wati
aku bacanya jadi "anjay" dong wkwkwk 🤣🤣
Adam Markelov izaan
sat settttt
g menye-menyeee
⬜🟥⬜⬜⬜🟥⬜
🟥🟥🟥⬜🟥🟥🟥
🟥🟥🟥🟥🟥🟥🟥
⬜🟥🟥🟥🟥🟥⬜
⬜⬜🟥🟥🟥⬜⬜
⬜⬜⬜🟥⬜⬜⬜
yunna
Luar biasa
Wy Ky
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!