NovelToon NovelToon
Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: roliyah

Rate. 21+ 🔥


Darren Alviansyah, anak konglomerat yang terkenal dengan sifatnya yang sombong dan juga hidupnya ingin selalu bebas, serta tidak mau di atur oleh siapapun. Darren juga tidak mau terikat dengan yang namanya wanita, apalagi pernikahan.

Setiap harinya Darren selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang dan akan selalu pulang dalam keadaan mabuk, membuat kedua orang tuanya kesal. Darren juga tidak bisa memimpin perusahaan Papinya dan hal itu semakin membuat orang tuanya murka. Pada akhirnya orang tuanya mengirimkannya ke kampung halaman supir pribadinya.

Dira Auliyana, gadis yang sederhana juga mandiri. Dia di tugaskan untuk merubah sifat sombongnya Darren, hingga dirinya harus terjebak pernikahan dengan Darren.

Mampukah Dira menaklukkan sifat Darren yang selalu membuatnya kesal dan pernikahan seperti apa yang mereka jalani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon roliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di tabrak

Dari jauh, Andi melihat kemesraan Dira dan Darren dan hal itu membuat hati Andi semakin terbakar api cemburu. Andi tidak terima kalau Dira semakin dekat dengan Darren. Andi terus menyaksikan adegan demi adegan yang sedang di lihatnya itu dan hati Andi semakin tergerus cemburu saat Darren mencium bibir Dira.

Kurang ajar, berani-beraninya dia mencium bibir Dira.

Andi tidak terima kalau Dira di cium bibirnya oleh Darren.

Setelah melihat Darren pergi, Andi berniat menemui Dira tapi saat akan menyalakan motornya, Andi melihat Sandi tengah berjalan menuju ke rumah Dira.

" Nanti saja aku nemuin Dira nya. Aduh... malas banget aku harus bertemu dengan Siska," gerutu Andi sembari menjalankan motornya menemui Siska.

Dira baru saja melangkah masuk ke dalam rumah saat Sandi datang menemuinya.

"Ra...."

"Eh, Sandi!" Kaget Dira karena Sandi sudah berdiri di depan teras rumahnya.

"Aku ke sini mau ambil motor aku."

"Oh...."

Andi melangkah masuk ke dalam rumah dan mengeluarkan motornya dari dalam rumah Dira.

"Akang Darren nya mana?" tanya Sandi sesaat setelah mengeluarkan motornya dari rumah Dira

"Kerja," jawab Dira.

"Aku pikir hari minggu libur kerjanya."

"Katanya ada mobil yang belum selesai dan harus beres hari ini juga."

"Oh, begitu." Sandi duduk di kursi kayu yang berada di luar rumah.

"Apa kamu bahagia menikah dengan kang Darren, secara kalian kan menikah karena terpaksa dan aku tau persis kalau kalian tidak saling mencintai."

Dira ikut duduk di kursi sebelahnya dan menatap jauh ke arah pepohonan.

"Pernikahan kami baik-baik saja. Selama menjalani pernikahan dengan Darren, dia selalu bersikap baik kepadaku dan menghargai aku. Apalagi sekarang dia sudah banyak perubahan, tidak seperti saat dia datang ke sini."

"Syukurlah, aku lega mendengarnya. Aku cuma tak ingin melihat kamu tersiksa hidup dengan kang Darren, secara kalian kan menikah bukan karena saling mencintai tapi keadaan yang mengharuskan kalian menikah."

"Kamu tenang saja, dan doakan saja semoga rumah tangga kami baik-baik saja."

" Itu sudah pasti. Ya sudah, aku pulang dulu, soalnya aku ada urusan lagi," pamit Sandi.

"Iya, terima kasih sudah mau meminjamkan motornya," ucap Dira sembari tersenyum.

"Iya, sama-sama." Sembari menepuk bahu Dira.

Sandi pun segera naik ke motornya dan meninggalkan rumah Dira, sedangkan Dira langsung masuk ke dalam rumah dan melanjutkan pekerjaan rumahnya yang belum kelar.

Waktu pun terus bergulir dari siang menuju sore dan setelah menyelesaikan pekerjaannya Darren langsung bersiap-siap untuk segera pulang ke rumah. Darren langsung berpamitan kepada pak Riswan selaku bosnya dan Darren langsung melangkahkan kakinya ke jalan.

Darren berjalan kaki sembari menikmati suasana sore hari dengan senyum terus terukir di bibirnya, teringat wajah Dira yang sejak tadi di rindukannya.

Di sebrang jalan, Andi melihat Darren sedang berjalan seorang diri. Andi yang sangat kesal terhadap Darren, apalagi tadi pagi Andi melihat secara langsung kemesraan Darren dan Dira membuat Andi di rundung kecemburuan yang mendalam.

Andi menjalankan motornya pelan ke arah Darren yang sedang berjalan. Saat sudah berjarak sekitar sepuluh meter, Andi mengegas motornya dengan kecepatan tinggi.

Saat sudah berada di belokan jalan, Andi langsung menabrak tubuh Darren dan Darren langsung tersungkur mencium aspal dan juga tubuh Darren beberapa kali berguling-guling karena di tabrak oleh Andi.

Andi tersenyum puas karena sudah berhasil menabrak Darren.

Mampus kamu. Aku harap kamu nggak bisa jalan!

Andi langsung memacu motornya dan kabur menuju rumahnya.

"Aaww...." Darren meng erang kesakitan, merasakan beberapa bagian tubuhnya yang terluka.

Bapak penjual martabak manis langsung menghampiri Darren yang kesakitan di atas aspal sembari memegangi bahunya yang teramat sakit.

"Kang...!! teriak si bapak penjual martabak.

"Kurang ajar tuh orang, main kabur aja setelah menabrak orang," omel si bapak penjual martabak.

Bapak penjual martabak langsung membantu Darren yang tengah kesakitan itu dan juga beberapa warga yang melihat kejadian itu langsung berhamburan mendekati Darren.

Darren di bantu oleh warga dan kebetulan mobil pak Riswan lewat dan berhenti untuk melihatnya sesaat, pak Riswan hanya melihat kaki Darren sedangkan tubuh Darren tertutup tubuh warga yang menolong Darren.

"Kayaknya ada kecelakaan," gumamnya.

Tapi saat akan mengalihkan pandangannya, pak Riswan baru bisa melihat wajah Darren yang terluka.

"Itukan... kang Darren! Astaghfirullah, ternyata kang Darren yang kecelakaan!"

Pak Riswan segera turun dari mobil dan langsung berjalan cepat ke arah Darren.

"Astaghfirullah, akang!! Bapak-bapak tolong angkat akang ini ke mobil saya."

"Yang mana mobilnya, pak?" tanya salah satu warga.

"Ayo, ikut saya."

Darren di angkat oleh warga menuju mobil pak Riswan dan pak Riswan segera membawa Darren ke rumah sakit.

Tiba di rumah sakit, Darren langsung di tangani oleh dokter. Darren beberapa kali meng erang kesakitan saat dokter tengah mengobatinya.

"Aduh... saya nggak tahu lagi nomor istrinya kang Darren," gumam pak Riswan sembari memegang handphonenya.

"Saya telpon si Gana saja, dan menyuruh dia mengabari istrinya kang Darren kalau kang Darren kecelakaan."

Pak Riswan segera menelepon Gana untuk memberi tahu perihal Darren yang mengalami kecelakaan.

***

Dira berjalan cepat memasuki rumah sakit dimana Darren yang saat ini tengah di rawat. Dengan perasaan cemas dan khawatir, Dira segera menemui Darren yang saat ini tengah duduk di atas ranjang di temani oleh pak Riswan.

"Darren...."

Darren menengok melihat Dira yang terlihat panik. Darren tersenyum melihat Dira datang menemuinya.

"Kenapa bisa begini?" tanya Dira cemas.

"Namanya juga kecelakaan, mana aku tahu kalau aku akan ketabrak motor," ucap Darren.

Dira menghela nafasnya, dan Dira menyentuh luka Darren di wajahnya.

"Kamu tahu siapa pelakunya? yang sudah nabrak kamu?" tanya Darren.

"Nggak, soalnya pelakunya langsung kabur."

"Sayang sekali...."

Pak Riswan yang masih berada di sana, langsung pamit keluar dan membiarkan Dira yang menjaga Darren.

Setelah pak Riswan keluar, Dira langsung duduk di tepi ranjang dan memeriksa apa saja luka yang di dapat oleh Darren. Dira terlihat sedih melihat luka-luka yang kini menghiasi tubuh Darren.

"Kalau aku tahu siapa yang menabrak kamu, aku bakal bejek-bejek tuh orang," ucap Dira penuh kekesalan.

Darren tersenyum melihat Dira begitu kesal sama orang yang sudah menabraknya.

"Sudah biarkan saja, nanti juga dapat ganjarannya," sahut Darren."

"Tapi ini tidak bisa di biarkan, dan lihat keadaan kamu yang terluka gara-gara dia. Harusnya tuh orang tanggung jawab bukan malah kabur."

"Biarkan saja, yang penting aku selamat."

Dira menatap prihatin melihat luka di wajah Darren. Hatinya sakit melihat Darren yang terluka akibat kecelakaan.

"Ini pasti sakit." Dira menyentuh dahi Darren yang terluka.

1
Diana Taslim
Luar biasa
Giyeem Endut
ceritanya sederhana aku suka, maksih y thor
mursih brebes
bagus
Giyeem Endut
badas kali dira, aku suka
Giyeem Endut
bucin akut y si darren
Giyeem Endut
wahhh🤣🤣🤣
Giyeem Endut
cieee yg uda cemburu
Giyeem Endut
gemessss thor
Giyeem Endut
Kecewa
Giyeem Endut
Buruk
Giyeem Endut
uda cari perhatian y si darren
Giyeem Endut
darren mulai suka sm dira
Giyeem Endut
geliii😂😂😂
Giyeem Endut
agak lain kayak nya ini seru
kurnia rahayu
Luar biasa
Sudar Wati
ya ampun paten kali bumil bisa menghukumi orang biar jerah tapi kok bikin geli
Rara Kusumadewi
tuh kan terjebak permainan sendiri si darren
Alejandra
Perasaan pup bayi nggak bau, cuma asem doang, kenapa jijik sich...
Alejandra
Bukannya dulu Darren tu anti sama cew, tapi kenapa gampang aja didekatin cew meski hanya sebatas rekan kerja tapi harusnya jadi cow tu u peka dkit...
Alejandra
Mungkin itu akibat dari berbuat zalim terhadap cucu menantu sendiri...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!