Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.
Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.
Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.
Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERHASIL MENGUASAI TOWER TERBESAR
Setelah Jormungard menghilang, aku berbalik dan memandang ketiga wanita yang bersamaku.
"Apa sekarang Tower ini sudah menjadi milik kita..?" tanyaku
Luna maju satu langkah dan berkata dengan lembut..
"Belum tuan, setiap tower seharusnya memiliki ruang kontrol yang dapat di gunakan untuk mengoperasikan seluruh menara dari sana.." jawab Luna
"Ruang kontrol..? Dimana itu..?" tanyaku
Lalu Venera menimbrung pembicaraan dengan berkata..
"Lihat, disana ada sebuah bangunan kecil.." ucap Venera seraya menunjuk ke sebuah arah di belakangku
Terlihat bangunan persegi panjang di tengah sebua tebing yang menjulang ke atas.
"Bangunan itu terlihat biasa saja, apa mungkin itu kontrol room yang di katakan Luna..?" tanya Shane
"Sepertinya benar.." jawab Luna
"Baiklah, ayo kita lihat kesana.." kataku seraya melangkahkan kakiku menuju bangunan itu
Bangunannya terletak tepat di tengah sebuah bukit yang sekelilingnya tebing dan sebuah jalan landai menanjak di satu sisinya. Ini jelas nampak mirip seperti pondasi sebuah istana yang belum ada istana diatasnya.
Aku rasa tempat ini cocok untuk membangun markas utama kami, alasan lainnya adalah karena kontrol roomnya ada disini.
Setelah sampai di depan bangunan persegi panjang itu kami pun masuk. Pintu nya terlihat tidak mencolok, dan cukup bagus. Setelah masuk ternyata bagian dalamnya persis seperti kontrol room yang aku tahu. Namun di dalamnya jauh lebih besar dari tampilan luarnya, sepertinya ada sistem sihir ruang yang di terapkan pada ruangan ini.
Ada layar besar berbentuk melengkung, ada sebuah kursi dan sebuah meja kendali di bagian tengah ruangan itu. Dan ada panel layar sedang dan transparan yang tidak begitu besar di meja tepat di depan kursi itu..
"Tuan, duduklah disana dan letakkan tangan anda pada layar.." ucap Luna
Aku menganggul dan menurutinya, aku berjalan menuju ke layar itu di temani Luna, sedangkan Venera dan Shane menunggu di dekat pintu masuk.
Terlihat ada sistem pemindai telapak tangan pada layar, tanpa pikir panjang aku meletakkan tangan ku di bagian pemindaian. Seketika aku merasa seperti energi ku sedikit tersedot ketika tanganku menyentuh layar.
Lali tiba2 ada suara muncul dan tulisan besar di layar besar di hadapan kami.
*Selamat, anda telah diakui sebagai pemilik Tower/Menara Valheim..*
*Silahkan namai ulang menara ini untuk membuatnya menjadi milik anda..* ucap suara itu
Kalau kufikir2 suara itu sangat tidak asing dan terlalu familiar bagiku. Itu mirip seperti suara Dewi Ashra.
"Tuan, itu tadi adalah suara Dewi Ashra, namun itu hanya suaranya saja, kau tidak bisa berbicara dengannya.." ucap Luna
"Begitu ya, kalau begitu apa aku harus menamai ulang Tower ini..?" tanyaku
"Benar, jiwa anda sudah terikat pada Tower/Menara ini, dengan menamainya ulang anda akan menjadi pemilik sah atas menara ini.." jawab Luna
Begitu ya, tadi benar suara Dewi Ashra, aku cukup rindu dengannya, terlebih sifatnya yang cukup ceria itu. Baiklah kira2 nama apa yang akan kita gunakan untuk menara ini, sepertinya akan bagus jika namanya sama seperti nama organisasi kita.
Itu bisa sekaligus membuktikan kekuatan organisasi kita di mata dunia.
"Conque.." kataku
Luna, Venera, dan Shane dengan tenang menunggu di belakangku..
"Conque, itu adalah nama yang aku pilih untuk nama menara ini.. Yang artinya adalah Menaklukan.." kataku sambil menatap layar di hadapanku
Terlihat di layar besar seperti ada sebuah proses loading yang tidak begitu lama. Setelahnya..
*Selamat anda telah diakui sebagai memiliki Tower ini. Selamat untuk anda*
Lalu setelahnya muncul sebuat tutorial yang sangat panjang terkait menara ini. Bahkan saking panjangnya aku sampai merasa kepala ku akan meledak dan pusing.
...***...
Sementara itu di seluruh tempat di dunia ini semua orang sedang berdebat dan terlihat saling beradu argumen.
Sepertinya ketika aku berhasil menguasai dan di akui sebagai pemilik Tower terbesar di duna ini, muncul pemberitahuan berupa suara dunia.
*Tower Utama di dunia ini sudah di taklukan dan berganti nama menjadi 'Conque'*
Hanya itu yang di dengar semua orang, nampaknya setiap ada tower/dungeon yang berhasil di kuasai atau di akuisisi, akan muncul suara dunia yang terdengar di sekitar tempat itu sampai radius tertentu.
Namun karena tower utama yang merupakan terbesar di dunia ini yang berhasil di kuasai dan di akuisisi, suara itu bergema diseluruh pelosok dunia ini.
Di pasukan Volgur yang sedang berada di pinggiran utara hutan besar, mereka terlihat sedang bedebat.
"Parm, apa maksudnya ini? Kenapa tower utama yang menjadi tujuan utama pasukan kita di kuasai orang lain..??!!" teriak Rex kesal
"Tenanglah Rex, kita semua juga tidak tahu apa yang terjadi disini.." ucap Trey gadis berambut merah
"Kita semua berada disini ketika suara dunia itu terdengar, sudah jelas tidak ada yang tahu apa yang terjadi disana.." kata Van dengan tenang
"Krakkk..!!"
"Sial..!!" teriak Rex sambil menendang sebuah pohon sampai patah
"Rex tenangkan dirimu, kira semua juga sedang bingung dan terkejut disini.." ucap Noel si penghianat
"Sebelum ini, belum ada orang yang berhasil sampai kesana, bahkan Lord Ralph dan Lord Zayn penyihir terkuat di Bitena gagal ketika eksplorasi mereka beberapa tahun lalu.." ucap Niga
"Niga benar, bahkan kerajaan Seren dan Kaluna juga sama.." kata Trey
"Untuk saat ini ayo kembali ke kota, kita cari informasi lebih banyak disana.." ucap Parm dengan tenang seraya bangkit dari tempat duduknya
"Baiklah, sayang. Ayo kita kembali dulu untuk sekarang.." ucap Noel sambil mengandeng tangan Parm
Rex nampak masih sangat kesal, karena Pasukan Organisasi Volgur lah yang berambisi menaklukan menara itu tapi telah didahului oleh orang lain.
"Kita sudah di hutan besar, ayo kita langsung saja ke menara itu dan kita rebut tower itu untuk kita.." ucap Rex
"Jangan gegabah Rex, Lord Ralph dan Zayn itu lebih kuat dari kita. Jika mereka saja gagal, kemungkinan kita akan bernasib sial jika memaksa kesana.." ucap Van
"Aku setuju dengan Van.." ucap Niga
"Aku setuju dengan Komandan Parm untuk mencari informasi di kota dan menanyakan pendapat ketua dan wakil organisasi terkait ini.." ucap Trey
Dengan terpaksa Rex setuju dan mengikuti keputusan untuk kembali ke kota bersama pasukannya.
...***...
Di Gereja suci..
Berita itu muncul ketika Gereja Suci sedang melakukan pertemuan negara dengan Kaluna di ibukota Seren. Disana terlihat beberapa petinggi gereja suci dan beberapa orang petinggi Negara Dagang Kaluna.
Mereka pun sama terkejutnya dan langsung membahas hal itu..
Saint Orly dan Sister Lara adalah pembicara dari Seren, sedangkan Perdana Meteri Oben menjadi pembicara dari negara Kaluna.
"Tetap saja, yang jadi pertanyaan adalah siapa orang yang berhasil menaklukan menara itu.." kata Orly dengan tenang
"Aku ingat betul, dengan gabungan kekuatan negara kita dimana kita juga ada disana, kita bahkan masih terbilang jauh dari menara itu sudah merasakan tekanan yanh begitu besar.." ucap Oben
"Kira2 sekuat apa orang yang berhasil menguasai menara itu.." kata Lira
Semuanya sempat terdiam, lalu seorang perwakilan Kaluna berbicara..
"Mungkinkah itu dari Bitena atau Granbell..?" tanya perwakilan itu
"Informasi dari orang2 gereja kami di Bitena mengatakan kalau bitena sedang disibukan oleh armada laut Northern Beastfolk yang menyerang wilayah laut dan kepulauan mereka.." jawab Lira
"Benar, sedangkan Granbell juga disibukan dengan hal yang sama dengan Kerajaan Iblis utara di wilayah laut mereka.." ucap Orly
"Lalu siapa orang2 itu..?" kata Oben sambil memikirkannya
"Kita belum tahu, dan lagi kita juga tidak bisa memiliki akses kesana, jadi kurasa itu akan sulit mencari informasi tentang ini.." ucap Orly
"Untuk sekarang kita hanya harus memperketat pengawasan.." ucap Lira
"Kau benar, siapapun yang menjadi semakin kuat berarti dialah yang menguasai menara itu.." ucap Oben
"Benar.." ucap Orly dengan tenang
...***...
Kembali ke kontrol room Tower Conque..
Saking panjangnya tutorial menara ini kepalaku sampai terasa penuh, bahkan Venera yang kuanggap jenius sampai berbaring di lantai karena kesulitan mencerna informasi.
Shane tidak terlalu menghiraukannya dia lebih tenang dan tetap bersiaga di belakangku untuk menjaga kami.
Berbeda dengan kami semua, entah dari mana Luna mendapatkan kertas dan pulpen, dia mencatat detil2 informasi nya dengan tenang dan tidak terlihat terganggu sama sekali..
"L-Luna, bagaimana.. Kau bisa setenang itu.." kataku dengan nada bergetar
"Aku hanya mencatat tuan, aku tidak memikirkannya dulu, aku rasa ini nanti akan berguna untuk mu mengelola menara ini.." jawab Luna dengan tenang
"Lunaaa, kau hebaaat.." ucap Venera sambil mengacungkan jempolnya
Luna membuat kami merasa lebih baik setelah dirinya menggunakan sihir Relax pada ku dan Venera agar kami merasa lebih tenang dan santai.
Sihirnya terasa begitu hangat dan menyegarkan. Rasanya seperti beban di fikiran dan tubuhku hilang, ini benar2 hebat.
"Terima kasih Luna, kau memang selalu mengerti apa yang aku butuhkan.." kataku
Luna hanya tersenyum ketika aku mengatakan itu.
Aku pun kembali memperlajari panel kontrol yang ada di ruangan itu, banyak sekali menu sistem pada layar.
...<< ✧✧〘 Conque Tower 〙✧✧ >>...
...[Building Management] - [Portal Management[...
...[Floor Management] - [Weather Management]...
...[Monster Management]...
...*--*--*--*--*...
...Tower Points : 10.000.000 TP...
...<< ✧✧ *-*-*✧✧ >>...
Setiap panel memiliki kebutuhannya masing, bahkan aku dapat melihat apa yang terjadi di setiap lantai dengan jelas layaknya kamera pengawas CCTV.
Ada juga Tower Points (TP), sepertinya TP ini di gunakan untuk keperluan management tower/menara ini.
Untuk sekarang mari kita berfokus pada pembangunan, disini terlihat ada berbagai macam jenis bangunan yang dapat di bangun. Ada kastil barak, pandai besi, garasi, dan lain2.
"Kurasa saat ini yang paling kita butuhkan adalah tempat untuk beristirahat.." kataku
"Benar, aku setuju master, sekalian saja bikin kastil yang paling besar.." kata Venera
"Itu ide yang bagus.." ucap Shane
"Aku juga sependapat, kita bisa menjadikan kastil itu sebagai pusat komando kita.." kata Luna
"Baiklah ayo kita lihat ada kastil seperti apa saja disini.." kataku seraya menekan panel *Castle*
Lalu muncul berbagai macam pilihan kastil, ukurannya dan biaya pembangunan nya berbeda. Yang paling kecil dan sederhana membutuhkan biaya 1jt TP, dan yang paling besar dan mewah membutuhkan 5jt Tower Points.
"Luna, tower point ini bagaimana cara memperolehnya..?" tanyaku
"Itu didapat dengan cara mengalahkan monster, anda juga bisa membangun beberapa fasilitas untuk memperoleh poin secara terus menerus.." ucap Luna menjelaskan
"Point terus menerus..? Bagaimana caranya.." kataku kembali bertanya
"Di pilihan Building Management (BM) ada pilihan Special Building, nantinya bangunan2 itu akan memberikan anda poin secara konstan tanpa perlu mengalahkan monster.." kata Luna menjelaskan
Aku melihat pilihan Special Building.
Disana ada Pohon Dunia, Kastil Vampire, Sarang Naga, dan banyak lagi yang lainnya.
Dikatakan tiap2 bangunan spesial ini juga akan memunculkan Servant yang akan melindungi dan menjaga bangunan tersebut.
"Ada servant nya juga..? Bagus dong, jadinya semakin ramai.." ucap Venera dengan riang
"Semakin ramai berarti tugas nya juga semakin banyak.." ucap Shane
"Kalian berdua benar, tapi bagaimana pun kita harus membangun kekuatan kita segera untuk memperkuat organisasi kita.." kataku
Shane dan Venera terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Sementara itu aku melihat2 fasilitas bangunan lainnya.
Di bagian pembangunan ada juga Factory, Workshop, FloorHall, bahkan ada Stasiun dan Terminal Bus. Emangnya ada kereta api dan bus juga disini ya, kok jadi berasa seperti mau membangun kota.
"Luna apa pilihan2 ini juga ada di tower atau dungeon lain..?" tanyaku
"Tiap tower dan dungeon memiliki karakternya sendiri2, selain itu pilihan dan kontrol yang dapat di lakukan juga berbeda.." kata Luna menjelaskan dengan sabar
"Kurasa tower ini lebih terlihat seperti permukaan dunia, kalau kuingat dari mulai hutan dan pegunungannya mirip dengan dunia ini.." kata Venera menimbrung pembicaraan
"Kalau begitu apa mungkin tower lain memiliki topografinya sendiri..?" tanya Shane dengan cukup antusias
"Itu benar, jika ingin mengetahuinya kita juga bisa menguasai tower dan dungeon lain.." ucap Luna dengan senyum dan ketenangan di wajahnya
"Tidak.. Untuk saat ini aku ingin fokus mempelajari tower ini terlebih dulu, dan aku juga harus mengumpulkan SP dan TP untuk gift gacha milikku juga pembangunan markas utama kita.." kataku
Benar, aku tidak boleh serakah. Untuk sekaran aku rasa aku harus puas dan fokus dengan apa yang ada di hadapanku saat ini.
Selain itu, sistem tower tadi juga menjelaskan kalau suara dunia tentang penaklukan Tower Utama ini telah di lakukan. Aku yakin kini semua orang di dunia luar sedang gempar dan membicarakan terkait apa yang kami lakukan ini.
Aku rasa aku harus meminta bantuan dari para servant untuk membantuku mengumpulkan SP dan TP. Jika semua perburuan itu dilakukan di dalam Tower, maka aku akan mendapat poin ganda dari tiap monster yang di kalahkan oleh mereka.
"Untuk Venera dan Shane, apa aku bisa minta tolong pada kalian berdua..?" tanyaku
Venera dan Shane langsung berlutut di dekat kursi tempat ku duduk menunggu aku mengucapkan permohonanku..
"Nantinya aku ingin kalian berdua pergi untuk memburu monster di tower ini sebanyak yang kalian bisa.."
"Aku juga akan memanggil servant lain untuk membantu kalian.. Bagaimana dengan itu..?" tanyaku
"Aku tidak keberatan master, apapun permintaan mu akan selalu aku penuhi.." jawab Venera dengan tenang
"Dengan senang hati master.." jawab Shane
"Baiklah untuk sekarang, aku ingin kalian mengitari lantai 100 ini dan berikan gambaran tentang daerahnya, aku akan mulai merencanakan pembangunan disini.." kataku
"Baik master.." jawab Venera dan Shane bersamaan
Setelah kedua wanita itu pergi, aku langsung memulai rencana pembangunan lantai 100 ini di bantu oleh Luna disisiku..
Ayo kita buat markas organisasi kita sebaik dan senyaman mungkin..
keterlaluan kuat ga sih hehehe
support deh buat authornya