kim Vincent adalah seorang CEO muda ternama di negara K, Vincent sukses di umurnya yang masih tergolong muda yaitu 26 tahun dan ia telah menikah dengan gadis pujaannya Kim Fafa, ia telah menyandang sebagai nyonya kim selama 2 tahun tapi belum juga di karuniai seorang anak dari pernikahannya
ada sebuah insiden saat Vincent diharuskan terbang ke negara I karena ada masalah dengan anak perusahaannya disana dan entah mau dikata takdir mempertemukannya dengan seorang gadis desa dan karena suatu hal ia harus menikahi gadis tersebut.
mau tau kelanjutannya mari kita baca >>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy fafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter dua puluh tiga
Pada keheningan malam,
Yang datang kepada pemilik lara
tak terasa hingga terdengar melodi bangga
bagi mereka yang mampu menahannya
Tiada terpikir oleh ku
apa yang terjadi padanya
ku tak tau, apa yang harus ku lakukan
untuk sebuah rasa yang tiada akhir
Bunga edelweis, dengan keberanian berserta cinta
dan tak kan ku lupa dengan keberaniannya
begitu pula sebuah cinta
akan selalu abadi dalam sebuah atma
yang senang menyanjungnya
_pria penyuka lara
☘️☘️☘️
Tak terasa mentari telah menyingsing ke arah barat langit yang tadinya biru cerah tanpa berawan kini telah berubah menjadi sinar jingga menghiasi cakrawala
Saat semua orang tengah sibuk berbondong-bondong untuk pulang ke rumah beda cerita dengan seorang pria yang kalang kabut mencari istrinya entah di mana keberadaannya
Sungguh ia marah dan kecewa pada dirinya sendiri mengapa ia melukai wanitanya sekali lagi, betapa bodohnya dia melupakan hari kebahagiaanku mereka.
ya Tuhan di mana istri ku...... nada frustasi terdengar dari mulut Vincent, ya orang itu adalah Vincent yang tengah mencari kemana keberadaan Fafa ia sangat menyesal telah membuat Fafa kecewa
Vincent dapat membayangkan betapa kecewanya Fafa tadi malam, Fafa rela menyiapkan segalanya hanya untuk dirinya tapi apa yang ia lakukan justru ia bersenang-senang dengan yang lain tanpa ia tau Fafa sedang berharap akan kepulangannya.
ting.... suara pesan masuk dari ponsel Vincent ia buru-buru menepikan mobilnya untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan, ia berharap fafa lah yang mengirimnya
Bahunya merosot ternyata bukan Fafa yang mengirim pesan, ia buka pesan itu
Lisa
Kak di mana?? kok jam segini belum pulang ?
Vincent meletakkan ponselnya di atas dasbor ia akan melanjutkan pencariannya tak kan ia biarkan terjadi apa-apa kepada Fafa jadi ia harus segera menemukan Fafa
Ting.... baru akan menginjak pedal gasnya tapi ponselnya berdenting lagi membuat Vincent urung dan melihat pesan itu
hufttt..... Vincent menghela nafas setelah membaca pesan lalu ia putar balik mobilnya menuju jalan pulang, sekitar satu jam ia sampai di rumah
saat Vincent turun mobil membuat semua perhatian anak buahnya fokus pada Vincent tapi yang membuat mereka heran kenapa penampilan tuannya sangat kacau jauh sekali dari kata rapi rambut acak-acakan, lengan kemejanya sudah di gulung sampai siku, kancing kemejanya sudah tak terpasang lagi tapi mereka tak ada yang berani berkomentar selagi belum ada perintah mereka akan tetap diam menjaga keamanan mansion ini saja
Vincent sadar ia jadi pusat perhatian tapi tak ia hiraukan Vincent terus berjalan ke dalam rumahnya dengan wajah dingin, tepat di depan kamar ia membukanya setelah mengetuk terlebih dahulu
Vincent berjalan ke arah ranjang di mana Lisa berbaring dengan mata terpejam ada kompresan di dahi Lisa, ya Vincent pulang karena mendapatkan kabar bahwa Lisa demam dan menyerahkan pencarian Fafa pada anak buahnya walaupun di hatinya sangat kacau kehilangan Fafa tapi ia tak boleh mengabaikan Lisa sebab Lisa demam seperti ini karenanya.
" emmmm..... " Lisa mengerjapkan matanya merasakan elusan di kepalanya
" maaf kakak ganggu tidur kamu ya "
" gak kok kak.... " Lisa menatap Vincent intens benaknya bertanya kenapa suaminya masih menggunakan baju yang sama seperti tadi pagi dan penampilannya sungguh berantakan
" kakak gak papa "
" tidak kakak gak papa... cuma ada masalah sedikit di kantor " bohong Vincent karena tak mau Lisa menyalahkan dirinya atas perginya Fafa
" ya udah kakak bersih-bersih dulu ya nanti kita makan malam bareng " kata Lisa
" iya... tapi kamu udah gak papa " Vincent memegang dahi Lisa yang masih terasa hangat
" gak papa kok tadi udah minum obat " Vincent menganggukan Kepalanya mengusap kepala Lisa sejenak lalu ia berjalan ke arah kamar mandi untuk bersih-bersih dan merilekskan pikirannya
*
*
*
Sisi lain Fafa sedang berbincang ringan dengan bibi hwan di ruang tv setelah makan malam mereka bersantai dengan menonton drama ditemani dua cangkir teh hijau dan setoples cookies buatan bibi hwan.
" Fa... kamu ok kan " tanya bibi Hwan sesungguhnya ia tau jika Fafa tak baik-baik saja dari raut wajahnya bisa bibi tebak tapi ia tak mau ikut campur
" aku ok bi... maaf merepotkanmu di sini "
" heii... jangan bicara seperti itu kau tak merepotkan justru bibi senang kau berkunjung dan menginap di sini, bibi jadi tidak kesepian dengan adanya fafa di sini " bibi Hwan memang tinggal sendiri di sini dan di percaya Fafa untuk mengurus rumah dan perkebunan di sini
" terimakasih bi " Fafa memeluk bibi Hwan
" sama-sama Fa... jangan sungkan jika ingin kemari datanglah ini rumahmu juga " membalas pelukan Fafa, bibi Hwan sangat beruntung bertemu dengan Fafa dulu ia hanya seorang wanita yang di siksa oleh keluarganya sendiri di saat dia di usir luntang-lantung di jalan di situlah bibi Hwan bertemu dengan Fafa, dengan baik hatinya Fafa yang saat itu masih menyandang sebagai mahasiswi membantu bibi Hwan mencari pekerjaan dan setelah Fafa menikah bibi Hwan malah di percaya untuk mengurus rumah ini
☘️☘️☘️
Cukup segini dlu ya guys nanti kita sambung lagi🤭🤭
jangan lupa tinggal kan jejak like and komen supaya aku semangat buat up
see you guys😘😘