Terpaksa Aku Menikah

Hari ini hari terakhir Ruben berada di kota itu sekarang ia kana kembali kekotanya tempat ia tinggal, meraka baru saja sampai dibandara dan langsung menuju pasewat comersil yang sebelumnnya sudah mereka tiketnya, masuk dalam pesawat dan duduk.

Ruben memejamkan matanya, ia merasa lelah karnak pekerjaannya, dan juga pikiran dan hatinya juga sedang kacau memukirkan rumah tangga mereka karna selama dua hari ini ruben terus mendapatkan laporan kalau isrinya masih terus pergi dengan lelaki yang tempo hari berada dihalaman rumahnya.

Ada foto saat santi dijemput disekolah, ada yang saat mereka berada di mall dan ada pula saat mereka makan direstoran dekat sekolah milik ruben.

Ya,, selama ruben tidak ada santi bersama jovan, dijemput dan diantar bekerja. Sebenarnya bukam keinginan santi untuk terus bertemu tetapi jovanlah yang keras kepala menemui santi dan santi hanya bisa pasrah danngikuti ajakan jovan karna alasan lili bersama mereka.

Tetapi sepertinya keadaan sedang tidak berpihak pada santi karna setiap anak buahnya ruben akan memotret mereka sebagai laporan, selalu saja ada hal yang terjadi sehingga lili tidak ikut serta dalam potret tesebut sehingga membuat orang yang memandang foto itu akan berpikir jika mereka hanya berdua saja, dan termasuk ruben saat ini yang berpikir seperti itu.

Ruben meghembuskan napasnya kasar saat pesawat yang mereka naiki sudah mendarat yang artinya mereka sudah sampai dikota kelahiran.

Sudah ada mobil yang menunggu mereka dan ruben pun segera masuk dan pulang kuntuk beristirahat, tapi ruben tidak pulang kerumah tampat dia dan santi tinggal melainkan ke apartemen miliknya yang berda dipusat kota dekat mall.

" Ans kita ke apartemen." titah ruben saat mobil yang mereka naiki sudah perlahan berjalan.

" he,," Ans keget dengan perintah tuannya yang menyuruh untuk ke Apartement, namun ans memilih diam dan mengikuti perkataan tuannya.

" baik tuan."

Sedangkan di dalam sebuah rumahewah dan besar itu seirang wanita sudah menanti akan kedatangan suaminya.

" dia adalah santi, ya santi sudah menunggu kepulangan sang suami dari sejak siang tadi. Santi sengaja pulang cepat dan tidak mengikuti permintaan temannya lili dan jovan untuk jalan lagi karna ingin menyambut kepulangan sang suami.

Santi masih setia menunggu hingga sore tapi tidak ada tanda kemunculan ruben, ia pun akhirnya memilih untuk memasak lebih dulu agar nanti saat suaminya pulang maka mereka bisa makan malam bersama.

Dengan wajah bahagia santi masak dengan menu makanan spesial dan semua adalajenu kesukaan ruben, dia sengaja melakukan itu agar ruben senang, selesai memasak santi langsung menuju kamarnya dan mandi membersikan dirinya, dan berdandan agar terlihat lebih cantik dimata suaminya.

Setelah selesai santi kembali menunggu dirang tengah, ia masih setia menunggu hingga waktu sudah menunjuka pukul delapan melam dan sudah waktunya untuk makan malam tapi ruben masih juga tak terlihat.

Tapi santi masih kekeh menunggu suaminya dan menagabaikan makan malamnya hingga bi asih datang mengapirinya dan berkata:

" non, makan malam dulu, ini sudah jam delapan dan makanannya juga pasti dingin." kata bi asih mengingatkan.

" nanti saja bi, tunggu mas ruben pulang." kata santi lirih dan menundukan wajahnya .

Bi asih yang melihat itu merasa iba dan kasihan, ia tidak tega melihat majikannya yang hampir menangis itu namun masih berusaha tegar dan tersenyum dipaksakan.

" tapi non ini sudah malam, non makan dulu nanti tunggu lagi tuannya." bujuk bi asih lagi.

" nanti saja bi." kekeh santi.

Bi asih tidak menjawab tapi tatapannya tak lepas dari santi hingga ia pun memutuskan untuk pergi dan berniat untuk menghubungi majikannya.

" Bi asih meraih ponselnya dan menghubungi tuannya namun tidak ada jawaban, ia mencoba lagi tapi tetap tidak ada jawaban.

Hingga bi asi memutuskan untuk mengirim pesan.

" tua berada dimana, dan apa tuan akan pulang." pesan terkirim.

Tak lama setelah itu bi asih mendapat pesan dan pesan itu dari majikannya, bi asoh senang karna pesannya dibalas, dengan tidam sabar bia asi membuka pesan itu dan wajahnya muram seketika karna jawaban dari tuannya itu.

" aku tidak pulang malam ini dan untuk beberapa hari kedepan." balas ruben.

Bi asih hanya menghela napas kasar tanpa berniat membalas pesan itu lag, karna sudah cukup jelas akan jawabab tuannya kalau ia tidak akan pulang sampai waktu yang tidak ditentukan.

Bi asih kembali menghampiri santi dan berkatan:

"non ini sudah jam sembilan dan non belum makan, non makan dulu ya dan tidak usah menunghu tuan lagi." kata bi asih.

Santi mengerutkan keningnnya " kenapa bi." tanya santi bingung.

" karan sepertinya tuan tidak akan kembali dan mungki dia memang masih banyak pekerjaan." tutur bi asih menjelaskan

santi sempat tertegun mendengar perkataan bi asih namun setelah itu ia kemabali bersikap biasa saja dan memikirkan ada benarnya perkataan bi asih.

" yaudah bia aku masuk saja." putus santi akhirnya.

" non makan dulu, biar saya panaskan dulu." kata bi asih lagi.

" tidak usah bi, saya tidak lapar dan saya mau tidur saja." kata santi berusaha tersenyum kemudian melangkah pergi meninggalkan bi asih yang menatap punggungg dengan iba.

Bersambung.....