Queen Azura adalah seorang gadis tangguh dan tidak pernah takut pada apapun. tumbuh sebagai anak Yatin piatu membuatnya menjadi anak yang kuat. Azura juga merupakan gadis berhati dingin dan pendiam. Dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya terlebih jika orang itu tidak dia sukai. memiliki wajah sangar terkadang membuatnya ditakuti banyak orang, yah tentu saja Azura adalah mantan petinju wanita. dia selalu memenangkan kejuaraan tinju selama ini. Azura hanya memiliki 1 sahabat, sedangkan kekasih Azura tentu saja tidak memilikinya. dengan wajah menakutkan seperti itu memang siapa yang mau menjadi kekasihnya. Selama hidupnya Azura belum pernah merasakan yang namanya cinta dan dia juga tidak begitu tertarik dengan yang namanya cinta. Karena bagi Azura cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah.
Bagaimana kisah Azura si perempuan tangguh yang tidak mengenal arti cinta, Justru bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang selalu mengejar cinta suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitaastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Kayaknya seneng banget sih kamu zur." Kelaya merasa heran dengan Nadine yang sejak tadi terus tersenyum melihat leptop miliknya. Sepertinya sahabatnya ini setelah bertransmigrasi menjadi Nadine membuat otaknya sedikit bermasalah.
"CK ganggu aja, dasar makhluk halus." Sindir Nadine Tampa mengalihkan pandangannya dari leptop.
"ASTAGA, Masa cantik gini di katain makhluk halus. Mata kamu normal kan kan zur?" tanya kelaya sedikit dramatis.
"Mata aku normal kok nggak minus, bukannya mata kamu ya yang minus buktinya kamu pake kaca mata kan. Dasar mata empat." Ejek Nadine.
Karena merasa kesal kelaya langsung memukul lengan Nadine dengan kuat. Bagaimana dirinya tidak kesal, sudah di katai makhluk halus sekarang di katai lagi mata minus walau memang matanya sedikit minus sih. Tapi masa dia di katai mata empat, mata kelaya kan cuma ada 2 saja. Memang dia alien sampai di katai mata empat.
"Ih Nadine nyebelin, aku ngambek ni." Rajuk Kelaya sambil menghentakkan kakinya seperti anak berusia 4 tahun yang tengah merajuk pada ibunya.
"Ngambek kok laporan dulu, kalau ngambek yah ngambek aja ngapain laporan kayak komandan upacara." Ujar Nadine dengan santainya.
"udah sana jangan ganggu, hus hus." Usir Nadine sambil mengibaskan tangannya.
Kelaya semakin kesal, dia akhirnya pergi meninggalkan Nadine sendiri dan masuk kedalam rumah mencari kedua keponakan manisnya. Daripada bicara degan Nadine hanya akan membuat gula darahnya naik lebih baik dia mengajak kedua keponakannya bermain ular tangga. Sepertinya itu ide yang bagus, beruntung kemarin dia habis membeli mainan itu jadi dia bisa mencobanya dengan kedua keponakannya Itu.
Sedangkan Nadine yang melihat kelaya pergi, merasa sangat heran. Sepertinya tingkah sahabatnya itu semakin aneh saja. Mungkin karena faktor terlalu lama sendirian di rumah ini saat Nadine meninggal kemarin membuat otak kelaya makin bermasalah. Nadine jadi merasa miris dengan sahabatnya itu, semoga nanti sahabatnya itu bisa menemukan pria yang mau menerimanya apa adanya seperti keinginan sahabatnya itu yang ingin menikah dan memiliki sebuah keluarga. Tapi sayang, bahkan di usianya yang sudah nyaris 30 tahun itu dia belum memiliki kekasih juga. Nadine seakan lupa kalau dia juga belum memiliki kekasih sejak dia terlahir di dunia ini.
"Hmmmm sepertinya kurang menarik kalau aku hanya nyebarin video hot milik Sofia saja. Ah, bagaimana kalau aku nyebarin juga video pas Sofia bunuh anaknya sendiri. Kan bagus, Sofia makin viral siapa tau ada yang ngajak dia ikut casting nanti. Lumayan kan dia jadi artis dadakan." ucap Nadine dengan jari-jari yang masih berselancar di atas keyboard leptop miliknya.
Nadine mulai menyebarkan video Sofia yang lain, hatinya merasa sangat gembira membayangkan respon semua orang saat melihat ini. Kira-kira julukan apa lagi yang akan di dapat Sofia nantinya. Nadine akan menantikan itu, inilah sebabnya jika jadi orang jahat.
"Apa aku retas juga sekalian data perusahaan Alexander dan keluarga Nadine yang asli ya. Hmmmm tapi kalau aku lakuin itu kasian sih, bisa-bisa mereka jadi bangkrut kan. Nggak usah deh, lagian dengan adanya berita ini aja pasti banyak perusahaan yang batalin kerjasama sama perusahaan mereka kan. Lagian saham perusahaan mereka juga menurun karena berita ini, jadi yah anggap aja aku udah maafin mereka. uhhhh baik banget emang aku ini." Ucap Nadine dengan sedikit memuji dirinya sendiri. Memang benar kata kelaya, setelah bertransmigrasi Nadine sedikit aneh. Mungkin efek kepalanya terbentur roda truk sewaktu dia menyelamatkan anak kecil waktu itu.
"Tapi nggak seru rasanya kalau belum nyebarin video kekerasan yang di lakuin dua keluarga itu sama Nadine. Untung aja semalam aku udah edit videonya. Jadi tinggal di sebar aja, tapi ngomong-ngomong videonya keren juga kayak film. Hmmmm lumayan lah film gratis dari aku. hihihi." ucap Nadine cekikikan. Jangan berpikir Nadine itu baik hati, faktanya dia tidak sebaik itu. Dia mungkin tidak mengusik perusahaan kedua keluarga itu tapi dia akan merusak nama baik kedua keluarga itu. Bukankah itu akan jauh lebih baik, kira-kira apakah mereka masih akan sanggup keluar rumah setelah ini. Nadine akan menantikan kelanjutan drama keluarga musuh-musuhnya itu.
Mungkin setelah film drama keluarga itu tersebar, Sofia akan mendapatkan satu julukan lagi yaitu wanita pelakor alias wanita perebut suami orang. Kasian sekali wanita satu itu, selama ini dia di kira istri satu-satunya Alexander William oleh semua orang eh ternyata dia hanyalah istri kedua dan Masih siri pula. Sofia menantikan semua hujatan yang akan di dapatkan kedua keluarga itu nantinya.
"Tapi nanti malam aja deh aku sebarinnya, aku kasih mereka napas dulu sebentar. hmmm emang terbaik." ujar Nadine sambil tersenyum tipis.
°°°°°°°°°
Di sisi lain, tepatnya di rumah keluarga Alexander saat ini terjadi perdebatan panas antara Alexander dan juga ibunya.
"Mama nggak mau tau ya Alexander, kamu harus rebut kembali anak kamu sama Nadine. Karena hanya mereka berdua saja keturunan kamu, belum tentu setelah ini kamu masih memiliki keturunan." Ujar Widya menatap tajam Alexander. Alexander merasa kesal dengan ibunya itu, dia masih pusing dengan masalah Sofia dan juga perusahaan miliknya. Sekarang saat dia baru pulang, dia justru harus mendengar Omelan tidak bermutu ibunya itu.
"Ma kita nggak bisa rebut Alicia dan Arion dari Nadine." ucap Alexander mencoba untuk santai karena dia malas untuk berdebat dengan ibunya ini.
"Kenapa nggak bisa, mereka anak kamu Alexander. Jadi kamu juga berhak atas mereka berdua. Pokoknya mama nggak mau tau, kamu harus dapatkan hak asuh kedua anak kamu itu." geram Widya memandang Alexander tajam.
"Ma, mama nggak lupakan sama surat perjanjian yang udah aku tanda tangani sama Nadine waktu itu?" Alexander mencoba untuk mengingatkan ibunya ini. Entah apakah nyonya Widya akan mengerti atau tidak.
"Itu kebodohan kamu, kenapa dulu kamu harus menandatangani surat bodoh seperti itu Alexander." Murka Widya.
"Mama nggak lupakan, waktu itu mama juga dukung aku buat tanda tangan surat perjanjian itu. Kenapa sekarang mama seolah salahin semuanya sama aku." teriak Alexander murka. Dia sudah merasa sangat jenuh dengan omongan ibunya itu.
"Pokoknya mama nggak mau tau, kamu harus rebut kembali kedua cucu mama dari Nadine."
"Papa juga setuju sama Mama kamu Alex, nggak perlu keduanya kamu ambil. Cukup ambil saja putra kamu, sedangkan putrimu itu biarkan saja bersama Nadine. Nadine harusnya tidak boleh serakah dengan menguasai kedua anak kamu. Karena biar bagaimanapun kamu tetap ayah kandung mereka. Kamu bisa sewa pengacara terbaik untuk membantu kamu merebut hak asuh Arion." Sambung Antonio.
Mendengar perkataan kedua orang tuanya Alexander semakin di buat pusing. Apakah kedua orangtuanya ini lupa dengan isi perjanjian yang sudah dia tanda tangani degan Nadine. Ah, ini juga salahnya andai saja dia tidak menandatangani surat perjanjian bodoh itu dia tidak perlu seragu ini untuk merebut kedua anaknya itu.
Bersambung.
pusing aku