Alya diculik dan dipaksa menikah dengan CEO kejam bernama Rangga yang merupakan musuh terbesar kakak laki lakinya yang bernama Arya.
Rangga menikahi dan menyiksa Alya, agar Arya sang kakak menderita dan merasakan apa yang Rangga rasakan dulu saat melihat adiknya yang bernama Adinda yang berstatus kekasih Arya meninggal bunuh diri dengan terjun ke sungai setelah melihat perselingkuhan Arya dengan kekasih Rangga sendiri yaitu Soraya.
Mampukah Alya bertahan dalam siksaan yang terus diberikan Rangga padanya?
Mampukan Arya membebaskan Alya dari kekejaman Rangga?
Update Setiap hari
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Over Protective
Selesai menonton Tv, Alya hendak berdiri namun dia langsung berhenti mendengar kalimat Rangga.
"Jika kau tidak ingin aku gendong, aku akan mematikan Lift dan kau bisa berjalan melewati tangga dan aku akan melumuri setiap anak tangga dengan minyak," ancam Rangga tanpa menoleh.
Alya duduk kembali, namun hatinya jadi sedikit kesal. "Baiklah, aku ingin ke taman, tolong gendong aku." Merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.
"Baiklah jika itu permintaanmu." Rangga menggendong tubuh Alya ke taman dan mendudukkannya di bangku taman.
"Aku akan ganti baju dulu, tunggulah di sini, jika 1 centi saja kau bergerak dari posisi dudukmu, aku akan menaruh lem di atas kursi ini agar kau membawanya kemana pun kau mau."
Rangga yang berlalu pergi. Meninggalkan Alya yang menahan kesal.
Apa barusan dia mengancamku lagi?
Rangga kembali ke bangku taman dan mengecek apakah posisi Alya berubah dari sebelumnya. Ternyata masih sama, dia tersenyum, lalu duduk di samping Alya.
"Aku tidak bermaksud mengancammu, aku hanya tidak ingin kau kenapa kenapa." Rangga mencoba mengartikan sikapnya.
"Iya, aku mengerti." Alya mengangguk pelan.
"Aduuuuuuuuuuh." Alya memegangi kakinya yang masih diperban.
"Kenapa, Sayang, kenapa?" Rangga segera menunduk dan memegangi kaki Alya yang sakit.
"Sakit sekali, sepertinya kakiku tidak bisa berlama lama dengan posisi ini." kata Alya masih memegangi kakinya.
Rangga segera mengangkat kaki Alya ke atas pangkuannya agar sakitnya hilang.
"Bagaimana? Masih sakit?" tanya Rangga sambil mengelus kaki Alya pelan.
"Sudah tidak sakit." Alya menggeleng.
"Baiklah, aku akan menyuruh tukang kebun memasang kursi panjang yang besar, agar kakimu bisa terus sejajar, bahkan kau bisa berbaring di sini."
"Tidak perlu seperti itu, begini saja sudah cukup."
"Pak Asep," panggil Rangga.
Seorang pria paruh baya datang menghampiri mereka. Dia adalah pak Asep tukang kebun Rangga.
"Iya, Tuan," ucap Pak Asep setelah berada di depan Rangga.
"Buatlah kursi panjang yang nyaman untuk Nona Muda di taman ini, dan ukir nama kami di kursi taman itu dan jangan biarkan orang lain duduk di situ selain kami."
"Baik, Tuan, akan segera saya kerjakan." Pak Asep pun pamit, lalu mengerjakan apa yang Rangga perintahkan tadi.
"Kenapa harus dengan nama?" tanya Alya heran.
"Agar tidak ada siapapun yang berani mendudukinya."
Alya hanya tersenyum geleng geleng kepala melihattingkah suaminya.
Sore pun tiba, mereka memutuskan untuk kembali ke dalam dan membersihkan diri.
Alya tidak lupa untuk Sholat walaupun harus dengan posisi duduk, karena kakinya tidak kuat menopang tubuhnya.
Malam harinya, mereka makan malam bersama dan lagi-lagi, Rangga memperlihatkan sikap yang berlebihan.
"Jangan makan ini." Rangga menyingkirkan olahan seafood di meja itu.
Alya terpaksa menurut, karena dia tidak boleh memakannya karena kakinya sedang sakit. Dan makanan itu akan berpengaruh pada kakinya.
"Makan lah ini". Rangga menuangkan sayur ke piring Alya.
Alya memakannya dan Rangga terus melihatnya makan dan membersihkan mulutnya jika belepotan serta mengambilkan dan menyuapkan minuman pada Alya.
Alya hanya pasrah dan menurut saja. Setelah dia selesai makan, barulah Rangga memakan makanannya.
Setelah itu mereka naik ke atas, mengobrol masalah pekerjaan Rangga, lalu pergi tidur.
Begitulah hari hari yang akan dilewati Alya selama dia sakit. Menerima perlakuan berlebihan dari Rangga dan melihat Rangga memarahi dokter Hanif jika Alya sesekali merasakan sakit pada kakinya. Aneh sekali.
olahraga 🍍🍍🍍 nanas ya Alya duuuh kamu polos banget hhhhh
nah kan udah mengakui kamu jatuh cinta rangga
jantungku tidak aman kak setiap part bikin jantung berdesir & merinding