Vivian Candrama seorang perempuan cerdas yang cantik. Ia diangkat menjadi cucu dari seorang pengusaha sukses bernama Farhan Candrama. Kehidupannya ternyata tak sesuai keinginannya yang ingin melupakan cinta pertama yang ia anggap sebagai cinta monyet yang menyakitinya.
Tapi saat ia ingin menjauh dari laki-laki yang membuatnya patah hati, lagi-lagi ia harus kecewa karena laki-laki itu kembali datang dan sengaja memaksanya untuk menikah. Gemal Candrama nama laki-laki itu. Ia adalah cucu kedua dari Farhan Candrama. Semua media tahu jika ia adalah tunangan dari Gunadarma Candrama pewaris Candrama grup tapi kemudian ia terpaksa menikah dengan Adik kandung Gunadarma Candrama. Gemal membencinya dan menyatakan perang padanya. Vivian tahu tidak ada cinta untuknya dihati Gemal. Gemal menikahinya hanya untuk menyiksa hidupnya.
Bagimana kehidupan Rumah tangga Vivian dan Gemal?
ayo baca dan jangan lupa vote dan komentarnya...terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesedihan Vivian
Vivian menatap wajahnya dicermin, seharian ini ia menangis karena ia tidak menerima keputusan Farhan yang menyetujui dirinya untuk menikahi dengan Gemal. Vivian memeluk tubuhnya sendiri karena ia tidak mampu membujuk Farhan seperti biasanya jika ia menginginkan sesuatu. Gemal sejak dulu selalu bersikap kasar bahkan dingin padanya. Walau begitu, ia masih saja tetap mencintai Gemal. Lemah dan tak berdaya itu yang terjadi pada dirinya.
Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok Gemal yang saat ini mendekatinya. Gemal menatapnya dengan sinis membuat Vivian mengalihkan pandangannya agar ia bisa menghidar dari tatapan diingin yang selalu menghantuinya itu "Bukannya kau senang akan menikah denganku?" tanya Gemal membuat Vivian memilih diam dan tidak menanggapi ucapan Gemal.
"Apa sekarang kau tuli Vian, lihat aku!" pinta Gemal menarik tangan Vivian agar Vivian menatapnya. Gemal terkekeh saat melihat Vivian terlihat kesal dan menarik tangannya dengan kasar.
"Kau tidak bisa menolak karena sebentar lagi kau akan menjadi istriku suka atau tidak!" ucap Gemal.
"Sebenarnya apa salahku padamu Kak?" tanya Vivian menatap Gemal dengan nanar.
"Apa kau lupa ingatan?" tanya Gemal sinis.
"Lebih baik Kakak pikirkan lagi dan bujuk Kakek agar rencana pernikahan ini batal!" pinta Vivian. "Vian janji tidak akan mengganggu rumah tangga Kak Guna dan Ayunda. Vian akan pergi dan tidak lagi bergantung pada keluarga Candrama!" ucap. Vivian membuat Gemal menatap Vivian dengan dingin.
"Kau pikir dengan kau pergi menjauh semua masalah bisa selesai? jika kau pergi sama saja kau membunuh Kakekku secara perlahan dan jika itu terjadi kau harus bersiap menerima akibatnya!" ucap Gemal kesal membuat Vivian menggelengkan kepalanya. "Kau tidak akan bisa lepas dari keluarga ini selamanya Vian!'
Vivian menatap Gemal dengan sendu "Aku mohon Kak, jangan seperti ini!" pinta Vivian.
"Kau tidak usah khawatir aku bukan penjahat yang akan membunuhmu atau menghancurkan hidupmu. Apa begitu buruk bagimu menjadi istriku?" tanya Gemal sinis.
"Kau membenciku Kak" lirih Vivian.
Aku tidak sanggup menerima kebencianmu setiap hari Kak.
Gemal mendekati Vivian dan memegang rahang Vivian "Benci, kau benar. Kau itu biang masalah yang selalu menghantui hidupku. Kau selalu mengganggu ketenanganku Vian. Apa kau lupa kenapa Om Raka pergi dari rumah? itu juga karena dirimu yang manja dan tidak bisa menjaga dirimu!" ucap Gemal mengingatkan Vivian bagaimana Farhan murka karena Raka tidak menjemput Vivian, hingga Vivian hampir diperkosa. Untung saja saat itu ia ditolong oleh seseorang.
"Mulai sekarang kau tidak perlu bekerja, kau cukup Di Rumah. Ingat kau bukan tuan putri di Rumahku!" ucap Gemal memperingatkan Vivian membuat air mata Vivian menetes. Setiap kata-kata kasar yang diucapkan Gemal padanya membuat hatinya terluka.
Ketukkan pintu membuat Gemal segera bediri, lalu melangkahkan kakinya membuka pintu kamar dan terlihat seorang wanita parubaya yang menatap Gemal dengan kesal. "Gemal" panggil Elin menatap nanar putra bungsunya.
"Kenapa Mamiku yang cantik?" ucap Gemal mengedipkan sebelah matanya mencoba merayu Elin agar tidak marah padanya.
"Dasar anak durhaka kamu, Gem!" ucap Elin memukul lengan Gemal membuat Gemal tersenyum. "Kau bisa mencari permenpuan yang baik nak!" ucap Elin membuat Vivian meneteskan air matanya.
Apa aku terlihat sangat buruk di hati Tante...
"Mami, Gemal sudah mengambil keputusan untuk menikahi Vivian. Mami ataupun siapapun tidak bisa mengubah keputusan Gemal!" ucap Gemal.
Elin menghela napasnya ia menatap Vivian yang saat ini duduk diranjang dan menundukkan kepalanya. "Bagaimana kalau kalian tunangan dulu?" tawar Elin. Ia akan berusaha membujuk Gemal agar membatalkan rencana pernikahaannya.
"Tidak bisa Mi, Gemal sudah pengen punya istri, bukan Mami aja yang dulu ngebet nikah sama Papi. Gemal udah dewasa Mi udah seharunya kasih Mami cucu lima orang," ucap Gemal membuat Elin kesal dan kembali memukul lengan Gemal.
Gemal hanya tertawa dan ia kemudian mengajak Elin pergi keluar dari kamar Vivian sambil merangkul Elin. Sementara itu Vivian kembali meneteskan air matanya dan menangisi nasibnya. Farhan tidak akan pernah lagi memanjakannya apalagi melindunginya dari Gemal. Vivian sekarang merasakan kembali hidup sebatang kara. Tidak ada lagi tempatnya untuk mengadu. Raka menghilang tidak tahu dimana keberadaannya, Guna membencinya karena sikapnya dan Farhan telah menyerahkan dirinya pada Gemal.
Semua orang sejak dulu tidak mengiginkanku. Orang tua kandungku membuangku, ibu dan Ayah angkatku telah meninggal, Kakek tidak memperdulikanku lagi. Kemana aku harus melangkah... apa aku harus pasrah dengan pernikahan ini. Mencintai Gemal adalah sesuatu yang salah dan memilikinya adalah penderitaan bagiku.