NovelToon NovelToon
Gigoloku Bossku

Gigoloku Bossku

Status: tamat
Genre:Suami Tak Berguna / Selingkuh / Cinta Terlarang / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

“Satu malam, satu kesalahan … tapi justru mengikat takdir yang tak bisa dihindari.”

Elena yang sakit hati akibat pengkhianat suaminya. Mencoba membalas dendam dengan mencari pelampiasan ke klub malam.

Dia menghabiskan waktu bersama pria yang dia anggap gigolo. Hanya untuk kesenangan dan dilupakan dalam satu malam.

Tapi bagaimana jadinya jika pria itu muncul lagi dalam hidup Elena bukan sebagai teman tidur tapi sebagai bos barunya di kantor. Dan yang lebih mengejutkan bagi Elena, ternyata Axel adalah sepupu dari suaminya Aldy.

Axel tahu betul siapa Elena dan malam yang telah mereka habiskan bersama. Elena yang ingin melupakan semua tak bisa menghindari pertemuan yang tak terduga ini.

Axel lalu berusaha menarik Elena dalam permainan yang lebih berbahaya, bukan hanya sekedar teman tidur berstatus gigolo.

Apakah Elena akan menerima permainan Axel sebagai media balas dendam pada suaminya ataukah akan ada harapan yang lain dalam hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Tiga

Aldi mengepalkan tangan. “Aku enggak akan pernah ceraikan Elena.”

Lisa terdiam sesaat, menatap Aldi tak percaya. “Apa?”

"Aku tak akan menceraikan Elena kalau terbukti dia main api dengan Axel. Akan aku buat dia tak bisa menikmati kebahagiaannya!"

"Jadi kau ingin menggantung hubungan kita? Kau gila, Aldi. Apa kau lupa, kalau kita sudah melangkah jauh. Kita sudah melakukan hampir satu tahun. Bahkan aku sempat hamil anakmu. Aku tak mau menunggu lebih lama lagi. Kau harus putuskan Elena, atau aku akan bertindak!"

Setelah mengatakan itu Lisa berdiri dari duduknya. Dia kembali ke kantor dengan taksi, sedangkan Aldi langsung pulang ke apartemen. Dia tak bisa konsentrasi. Teringat ucapan istrinya yang mengatakan kalau dia telah tidur dengan Axel.

Aldi duduk di ujung sofa sejak pukul lima sore. Jas kerjanya sudah tergeletak di kursi, dasi terlepas, kemeja bagian atasnya terbuka. Ruang keluarga terasa pengap. Hanya suara jam dinding yang terdengar pelan, seakan ikut mempermainkan sabarnya yang sudah tipis.

Sejak siang pikirannya tidak tenang. Rapat yang seharusnya penting pun tak bisa ia fokuskan. Bayangan Axel yang menaruh tangan di bahu Elena di ruang kerja tadi membuat darahnya mendidih. Tatapan Elena yang tidak menghindar saat itu juga terus menghantuinya.

"Dia sengaja. Mereka sengaja bikin aku marah. Mereka pasti ketawa di belakangku sekarang," geram Aldi dalam hati.

Aldi mengusap wajah dengan kedua tangan. Perutnya kosong, tapi ia tak punya selera makan. Air putih di meja hanya disentuh sekali.

Pukul enam lewat sedikit, suara pintu berderit. Jantung Aldi langsung berdegup kencang. Suara langkah pelan terdengar dari arah pintu. Elena masuk dengan tas kerja yang masih di tangan. Wajahnya lelah, tapi tatapannya dingin.

Aldi langsung berdiri. “Kita perlu bicara.” Suaranya datar, tapi nadanya terdengar seperti perintah.

Elena melepaskan sepatu haknya, menaruhnya di rak, lalu melangkah masuk tanpa banyak ekspresi. “Aku capek, Mas. Besok aja kalau mau ngomong.”

Kalimat itu seperti bensin yang disiram ke bara api di dada Aldi. Dengan cepat ia mendekat, mencengkeram pergelangan tangan Elena, agak keras.

“Sekarang!” bentak Aldi dengan matanya yang merah.

Elena terpaksa ikut langkah suaminya ketika Aldi menyeretnya ke ruang keluarga. Wanita itu terduduk di sofa, sementara Aldi berdiri di depannya dengan napas yang memburu.

“Tidur di mana kamu semalam? Jawab dengan jujur!” ujar Aldi dengan suara yang pelan tapi dingin.

Elena menatapnya lurus. “Di apartemennya Axel.”

Jawaban itu bagai cambuk di telinga Aldi. Sebagai seorang suami, harga dirinya terasa diinjak. Kemarin Elena mengaku telah tidur dengan pria itu, dan kali ini istrinya juga mengaku telah menginap dengan Axel lagi.

“Kenapa kamu bisa di sana?!” Aldi mendekat, suaranya meninggi. “Apa kamu lupa kamu ini istriku?! Kamu kira aku nggak malu kalau orang tahu?”

Elena tetap duduk, tidak bergeming. “Kamu sendiri yang bikin aku nggak punya tempat tinggal, Mas. Kamu lupa jika kamu yang buat aku tak betah di apartemen ini?"

“Kamu bisa menginap di hotel!” Aldi semakin mendekat. “Kenapa harus ke apartemen laki-laki itu?!”

Elena berdiri, menatap balik dengan berani. “Karena cuma dia yang ada buat aku. Dia yang mau mendengar aku. Dia yang mau menerima aku! Dia yang buat aku nyaman saat ini."

Tamparan Aldi mendarat di pipi Elena dengan keras. Suaranya nyaring, membuat ruangan hening seketika. Elena terhuyung, memegang pipinya yang perih, tapi ia tidak menangis.

Aldi, yang masih dikuasai emosi, mencengkeram rambut istrinya, menariknya kasar. “Kamu tidur sama dia, ya?! Jawab!”

Elena berusaha melepaskan cengkeraman itu. "Iya," jawab Elena singkat.

Mendengar jawaban dari istrinya, Aldi lalu menendang kakinya hingga Elena terjatuh di lantai. Perutnya sakit karena benturan, bibirnya pecah terkena tepi meja kecil. Darah terasa asin di lidahnya.

Meski begitu, Elena tetap tidak menangis. Ia mendongak menatap Aldi seolah menantangnya, padahal napasnya terengah.

“Bunuh aja aku kalau itu bisa bikin kamu puas!” ucap Elena dengan suaranya yang serak tapi jelas, penuh perlawanan.

Aldi terpaku. Napasnya mulai melambat. Amarah yang tadi membara mulai digantikan rasa bersalah. Ia menatap Elena yang terduduk di lantai, bibirnya berdarah, kakinya memar.

Perlahan ia berjongkok di depan Elena, tangannya bergetar. “Elen … aku … aku minta maaf.” Suaranya lirih. “Aku cuma … aku cuma cemburu. Aku nggak mau kehilangan kamu.”

Aldi mencoba meraih tubuh Elena untuk dipeluk. Namun, tangannya di tepis sang istri.

Elena menghela napas panjang, menahan sakit. “Cemburu?” suaranya bergetar. “Kamu pikir tampar aku, tendang aku, tarik rambut aku itu cara nunjukin cemburu?”

"Elena aku khilaf!" ucap Aldi.

"Kamu berdua dengan Lisa, kamu kemana-mana dengan Lisa, apakah kamu pikir aku tak cemburu?" tanya Elena dengan suara gemetar menahan sakit di tubuhnya.

"Elen, aku sudah katakan, kalau aku tak ada hubungan dengan Lisa. Aku dekat karena dia sahabatmu!"

"Dekat pun aku tak peduli. Karena aku sudah tak mencintaimu lagi, Mas. Aku ingin cerai!"

"Elen, aku tak akan pernah menceraikan kamu."

"Dasar egois! Lagi pula aku sudah tidur dengan pria lain. Untuk apa rumah tangga ini dipertahankan lagi. Aku dengan pria lain, kamu juga sudah dengan wanita lain!"

"Aku akan maafkan kamu. Kita mulai dari awal lagi."

Aldi lalu mencoba menyentuh pipi Elena, tapi sang istri menepis tangan itu. Ia lalu bangkit dengan susah payah, meski jalannya pincang.

“Aku akan visum malam ini.” Suaranya dingin. “Aku akan pakai ini buat menguatkan gugatan ceraiku.”

Aldi mendadak panik. “Apa? Gugat cerai?!”

Elena menatapnya tajam. “Iya. Aku udah capek. Kamu boleh cemburu sama siapa pun, tapi kamu nggak punya hak buat nyakitin aku.” Ia berjalan tertatih menuju ke pintu.

“Lena, tunggu!” Aldi bangkit, mengejar, memegang lengannya. “Jangan pergi! Kita bisa bicarain baik-baik. Aku janji nggak akan nyakitin kamu lagi.”

Elena menoleh, tatapannya dingin. “Aku udah nggak percaya lagi sama janji kamu.”

Ia melepaskan diri dan keluar dari apartemen. Elena segera masuk lift dan menutupnya. Aldi yang mengejar, segera turun melalui tangga. Saat dia melihat istrinya keluar dari lift, langsung berteriak.

“Lena! Jangan pergi!” teriak Aldi.

Tapi, Elena sudah masuk ke mobil, menyalakan mesin, dan melaju meninggalkan apartemen. Aldi menatap mobil itu menjauh dengan dada sesak. Tanpa pikir panjang, ia masuk ke mobilnya sendiri dan menyalakan mesin.

Dia memacu mobil mengikuti arah Elena, jalanan yang mulai ramai membuatnya semakin frustasi.

Sepanjang perjalanan, pikirannya campur aduk. Antara marah pada dirinya sendiri karena kehilangan kendali, marah pada Elena karena membuatnya merasa tak berdaya, dan marah pada Axel yang seolah mengambil tempat di hati istrinya.

Lampu-lampu kota mulai menyala. Hujan rintik-rintik turun, membuat pandangan di kaca depan sedikit buram.

Di sebuah perempatan, Aldi melihat mobil Elena berbelok ke arah jalan besar yang menuju pusat kota. Ia terus mengekor, menjaga jarak.

Hatinya berkecamuk. "Kalau dia beneran pergi visum, berarti dia serius gugat cerai. Aku nggak bisa biarin itu terjadi. Aku belum siap kehilangan dia. Aku nggak bisa!"

Mobil Elena akhirnya berhenti di depan sebuah rumah sakit. Aldi memarkir mobil agak jauh, memperhatikan istrinya turun dengan langkah tertatih, masuk ke gedung tersebut.

Aldi menutup mata, kepalanya bersandar ke setir. Tangannya mengepal. Ia bimbang, harus menghentikan Elena atau membiarkannya masuk?

Air hujan menetes di kaca, suara wiper mobil menggesek pelan. Aldi menarik napas dalam-dalam, lalu membuka pintu mobil. Ia keluar, berlari kecil menuju rumah sakit.

Namun begitu sampai di pintu, ia melihat Elena berdiri di resepsionis, berbicara dengan perawat. Wajahnya serius, bibirnya yang berdarah tampak jelas di bawah lampu. Aldi menahan langkah. Dadanya terasa sesak.

Ia berdiri di luar, menatap punggung Elena yang tampak rapuh tapi teguh. Untuk pertama kalinya ia benar-benar merasa takut.

1
Mamah Dini11
semoga bayi nya bisa di selamatkan, untuk bukti anak siapa sebenarnya moga aja
Mamah Dini11
makan tuh aldi si karma emang udh waktunya kamu merasakan yg alena rasakan, apa kmu msh yakin anak yg di kandung lisa anak kamu, kayakny anak si ridwan deh, ayo Thor sekarang giliran si aldi dn si lisa menikmati hasil perbuatan sendiri jgn lama2 di kasih hidup enaknya, dn untuk om surya pelan2 tpi pasti om perusahaan nya akan turun anjlok kalau si aldi yg pegang (si aldi jauh berbeda dgn axel) om salah udh ngusir axel walau anak angkat tpi axel bisa jadi pemimpin perusahaan, minta maaf om kalau ketemu anak angkatmu, omongan axel benerkan om.
Mamah Dini11
wah wah yg di banggakan lisa mengandung anak aldi, kayaknya waktunya terbongkar kali ya, aldi melihat pemandangan yg sangat indah sekali, apa kamu percaya aldi itu anakmu, mungkin si karna tiba waktunya sekarang selamat menikmati al dn di tunggu ke hancurkan kalian berdua, semoga cepet ter kuak semuanya, yg di rasakan alena moga terjadi sm si lisa .
D
ak baca ny jam 04 subuh....
Mama Reni: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Mamah Dini11
mending jadi patung tuh si songong dari pada menjawab, malukah kmu aldi atau ada yg lain, kmu gak bisa membanggakan om kmu aldi, orang yg udh korop masih bisa tenang hidupnya apa pak surya begitu percaya sm si aldi kelihatan nya msh aman2 saja
Si Memeh
sangat bagus thor..penuh dgn nasehat hidup
Mamah Dini11
semangat buat kalian ya axel alena semoga kedepannya lbh baik dari yg terbaik,
Elly Rasmanawati
wah Lena hamidun nii...
Mamah Dini11
semoga apa yg kamu katakan sm pak surya cepat terbukti xel kmu yg terbaik walaupun kmu anak angkat, dan heran nya sm surya dn Ratna cepet sekali ganti posisi axel dn sm si aldi lagi emang gk yg lain gitu yg lbh bisa di percaya, kan tau pak surya axel udh beri bukti2 kalau aldi korup kok malah di kasih jabatan tinggi lagi ahhh gk bener ini, mungkin saking marahnya pak surya lgsung beri tau saudara2 bahwa axel bkn anak kandungnya, pdahal jgn dulu di buka rahasia itu om niat banget bikin axel menderita di mana hati nurani kalian hah hah, semoga axel sm lena bisa kuat menjalani rumah tangga nya walaupun dgn keterbatasan di waktu sekarang jgn kecil hati lena axel kmu pasti bisa menjalaninya dgn baik dn penuh cinta.
Mamah Dini11
kalau Alena bener anak nya surya dn Ratna kenapa ya waktu ketemu di apartemen axel gak ada mirip2 mereka apa biasanya kan gitu, kalau iya anakny pasti ada satu kemiripan salah satunya misalkan mirip surya atau Ratna, tpi gk ada kalinya sehingga mereka bebas berkata2 yg nyakitin alena, atau blm waktunya terungkap, tpii kalau lena bener anak mereka suatu saat nanti terbongkar, pasti mereka bilang makasih sm axel telah menjaga alena dn dgn penuhpenyesalan dari surya dn Ratna.
Mamah Dini11
mungkin saja Alena anak Ratna dn surya, waaah bakal ada penyesalan yg gk ada ujungnya kalau Alena benar anak mereka, kalau iya selamat menikmati penyesalan nanti, moga itu benar semua, nanti ke adaan nya bisa berbalik.
Mamah Dini11
semoga baik2 semuanya, Alena baru saja balik jgn ambil ke bahagian nya thor, dan semoga axel bisa menyelesaikan segala masalahnya.
Mamah Dini11
moga aja sadar ortu axel dan warasnya pulih, awas axel jaga Alena jgn tinggalkan dia sendirian ingat pesan doktr , walaupun keadaan darurat tetap Alena no satukan dulu xel.
Mamah Dini11
kalau berat ninggalin Alena kenapa gk suruh raka beli untuk kmu axel, ah kmu mh aneh axel
Mamah Dini11
tolong selamatkan Alena thor jgn sampai kenapa2 dn selamatkan juga bayinya, alhmduliah gk drama bertahun2 ini yg ku suka, makasih thor 🙏 author baik dehhh,
Mamah Dini11
ya good axel kenapa gk dari dulu ceritakan sm ortumu, mungkin Alena gk pergi kalau semua di bongkar dari awal tpiii nasi udh jadi bubur, sekarang kita berdoa ya semoga Alena cepat di temukan dlm ke adaan baik2 gak kurang suatu apapun ok.
Mamah Dini11
puas puas rasain tuh aldi, itu baru benar axel makasih kmu udh buka aib si bejat aldi, maaf tdi ku sempat sebut bodoh kmu xel he he, mungkin ini kerjaan author agak di ulur2 waktunya, jdi gemess duluan kan, makasih juga buat author axel udh buka semuanya, moga aja agak melunak ortu axel dn moga aja anak buahmu cepat nemuin Alena kasian dia sedang terluka hatinya, lena ayo balik axel bisa gila tanpamu.
Mamah Dini11
kamu axel kenapa sih mungpung ada si aldi ceritakan semuanya biar ortumu tau ke bejatan si aldi jago gk nyalahin kmu terus, susah banget ngomongin kebenaran jadi kesel deh, ayo cerita axel ayo axel bodoh, biar Alena gk di benci sm ortumu, mungkin kalau udh tau semuanya mereka bisa memaafkan Alena xel iiihhh kesel da ka si axel teh, mau sampai kapan di tutupin terus axel itu mh enakan si aldi ath,
Mamah Dini11
ya hampir semua novel pasti ada drama pergi atau kabur atau culik culikan ahhh udh langganan itu mh, tpii maaf thor jgn kayak cerita sbelah sampai bertahun2 lamanya sebenarnya ku kurang suka kalau di bikin berlarut2 sampai 7 tahun 5 tahun piiisss thor gk suka, kalau memang Alena harus pergi dulu di cerita ini ist ok, tpi jgn di bikin lama thor.
Mamah Dini11
lena ayo tlpon axel jgn pergi dulu jgn ambil keputusan sendiri, ortu axel blm tau cerita sebenarnya tentang kmu lena, jgn pergi lena kmu harus kasih tau axel bertahan Alena pasti kmu bisa kmu perempuan yg kuat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!