Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.
Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.
" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.
Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.
" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.
" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Ahh.. kamu siapa ?? " ucap Nayla dengan kaget karena ada orang yang tiba tiba meraih pergelangan tangannya.
Fino tersenyum kearah Nayla, tanpa banyak kata Fino langsung menarik kembali pergelangan tangan Nayla, dia hendak membawa Nayla keluar dari sana. Nayla berusaha berontak dan menepiskan tangan Fino.
" lepas.. aku harus bekerja, lagi pula anda ini siapa, saya tidak mengenal anda " ucap Nayla yang masih mencoba untuk melepaskan genggaman dari Fino, seketika langkah Fino terhenti, karena Nayla yang terfokus pandangannya pada tangannya yang ditarik oleh Fino, maka ketika Fino berhenti mendadak Nayla pun berhenti secara tiba tiba dan menabrak dada bidang Fino yang terlihat kekar, apalagi saat ini Fino memakai kaos berwarna putih yang ketat dan membentuk otot otot nya yang indah.
" gadis kecil.. kamu benar benar melupakanku " ucap Fino dengan sedikit gemas. Nayla mendongkakkan kepalanya melihat wajah Fino dan mencoba untuk mengingat nya.
" ahh.. iya aku ingat sekarang, anda pria yang menyelamatkanku semalam kan ?? " Fino sedikit bernafas lega ternyata sang gadis tidak melupakannya, dia sedikit bahagia.
" aku kesini ingin mencarimu, aku ingin kita saling mengenal dekat, apa kamu mau " Fino memulai aksinya, dia tahu wanita manapun akan luluh jika dia sudah mengeluarkan rayuannya. Namun saat ini sepertinya hal itu tidak berlaku pada nayla, menurutnya saat ini adalah yang penting melapor kehadiran, karena kalau tidak dia bisa dianggap mangkir dan hal itu bisa saja membuat bang Heri akan marah padanya.
" tuan bicaranya lain kali saja, sekarang saya harus masuk dan mengisi laporan kehadiran, kalau tidak nanti bang Heri marah pada saya karena mengira saya tidak datang untuk bekerja. " Nayla melepaskan genggaman Fino dan dia masuk dengan sedikit berlari hingga tak sengaja sudah menabrak seorang pria yang bertubuh besar dan berkulit sawo matang. Pria itu marah dan langsung meraih kerah baju Nayla.
" dasar jalang berani beraninya kamu menabrak ku apa kamu sudah bosan hidup hah ??!!! " bentak pria itu pada Nayla dengan kasar dan membuat Nayla terjengkit kaget, dari mulut pria tersebut terdiam bau alkohol yang menyengat, padahal ini masih terbilang belum terlalu malam, tapi pria dihadapan Nayla sudah mabuk berat.
" ma.. maafkan saya bang, saya nggak sengaja " ucap Nayla dengan gugup dan juga ketakutan.
" maaf.. maaf apa kamu pikir dengan minta maaf semua urusan sudah selesai hah ?? " bentak pria itu lagi.
" sepertinya aku harus memberikanmu pelajaran bukan, aku akan membuat kakimu patah " ucap nya kembali sambil mengangkat kerah baju dan membuat kaki Nayla terangkat dan hanya ujung ibu jarinya saja yang masih menyentuh lantai.
" apa katanya dia akan mematahkan kakiku, bagaimana ini, aku tidak mau sampai kakiku lumpuh, aku tidak mau " ucap Nayla dalam hatinya, dia benar benar ketakutan, sementara pria yang ada didepannya tertawa berbahak bersama dengan rekan rekan yang lain tanpa melepaskan cengkraman nya, dan melihat Nayla ketakutan mereka sangat senang dan menikmatinya.
" lepaskan gadis itu !!! " teriak Fino begitu melihat Nayla sedang di bully.
Ketua preman tersebut menurunkan Nayla namun tidak serta merta melepaskannya, dia malah menarik Nayla dan mengenggam tangannya dengan erat, membuat Fino makin geram dan makin tak terkontrol emosinya.
" siapa kamu ?? Berani beraninya membentak ketua, apa kamu sudah bosan hidup hah " ucap salah satu anak buah pria yang menahan Nayla.
" bukan aku yang bosan hidup tapi kalian, jika kalian tidak melepaskan gadis itu dalam waktu lima detik maka aku tidak akan bisa menjamin jika Reno akan membuat kalian bisa keluar dari club ini dengan selamat " ancam Fino dengan tatapan yang tajam, dan membuat nyali para preman tersebut sedikit menciut. Mendengar salah satu bos tertinggi mereka disebut, membuat mereka sedikit berfikir siapa pria tampan yang ada didepannya saat ini.
Fino menarik tangan Nayla secara perlahan dan lembut sekali, dia juga merapihkan Rambut Nayla yang sedikit berantakan.
" gadis kecil masuklah, sekarang biar aku yang menyelesaikannya " ucap Fino dengan lembut dan mendorong bahu Nayla dengan pelan, Nayla berjalan mengikuti arahan dari Fino, namun sebelum dia benar benar masuk Nayla berbalik dan mengenggam tangan Fino perlahan kemudian dia berjinjit mendekati telingan Fino, seolah ingin mengatakan sesuatu, karena badan Fino tinggi dia sedikit membungkukkan badannya agar bersejajar dengan Nayla.
" hati hati tuan, dia orang kuat, kalau tidak bisa melawannya jangan dipaksakan, " sungguh perkataan Nayla membuat hati Fino serasa berbunga bunga, dia sungguh ingin melayang, rasa yang belum pernah dia rasakan terhadap wanita manapun, sumpah demi kedua orang tuanya yang sudah meninggal dia sangat menyukai gadis itu.
" jangan khawatir sayang aku akan baik baik saja " seketika bulu kuduk Nayla berdiri mendengar kata sayang dari Fino, tanpa berpikir lagi Nayla langsung pergi menjauhi mereka.
Setelah Nayla menghilang dari pandangannya seketika wajah Fino berubah menjadi menyeramkan, dia sungguh berbeda dengan Fino sebelumnya.
" sebenarnya kamu ini siapa, kenapa kamu bisa kenal dengan bang Reno ?? " ucap ketua preman tersebut.
" apa begini cara Reno mendidik kalian, saat bertemu dengan salah satu pimpinannya ?? Kalau kalian ingin tahu siapa aku, kalian tanyakan pada Reno siapa Malfino Gibran. "
Degh.. mereka semua terkejut saat Fino menyebutkan namanya, Fino adalah salah satu dari keempat pimpinan tertinggi di sebuah kelompok bernama RED EAGLE sebuah kelompok besar yang terkenal sangat kejam. Fino bisa mengenali mereka karena setiap anggota yang tergabung dengan kelompoknya ada cari Khas tanda, yang hanya bisa dikenal oleh sesama kelompok.
Seketika para preman tersebut langsung berlutut semua dan meminta maaf pada Fino.
" ampun bos maafkan kami, maafkan kekurangan ajaran kami bos " ucap ketua preman tersebut.
" beruntung kalian bertemu dengan ku, tapi jika kalian berhadapan langsung dengan Saga maka habis lah kalian " para preman tersebut tentunduk tidak ada yang berani menjawab ataupun melihat kearah Fino lagi, menghadapi Reno saja mereka sudah sangat bahaya apalagi ini menghadapi salah satu petinggi kelompoknya, tentu saja mereka tidak akan berani itu sama saja mereka cari mati.
" kalian harus ingat wajah gadis yang barusan kalian ganggu, dia adalah kekasihku kalian harus melindunginya saat dia bekerja disini dan saat dia pulang jika aku tidak ada, tapi ingat.. kalian jangan sampai diketahui oleh gadis itu.. apa kalian paham " ucap Fino dengan nada bicara sedikit tinggi.
" paham bos " teriak para preman tersebut dengan kompak.
Fino tidak melanjutkan kata katanya lagi dia lebih memilih berjalan masuk dan menemui Nayla