Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Tidak ingin pindah
Lisa dan Harun masih sibuk mengurus uang dan juga emas permata yang baru saja mereka temukan di dalam kotak, rasa agak tidak percaya namun semua ini memang asli tidak ada yang palsu. uang kalau di hitung mungkin saja ada ratusan juta, karena saat di kumpulkan dapat satu keranjang penuh yang biasa untuk baju kotor.
Seketika mereka lupa dan tidak peduli lagi dengan apa pun, kalau soal uang maka siapa pun pasti akan tergoda juga pada akhir nya. rasa takut Lisa saja bisa sampai hilang setelah melihat uang yang sangat banyak, satu hal yang tidak dia tau juga adalah keinginan untuk tetap tinggal di sini.
Sama sekali tidak ada terlintas dalam benak nya untuk meminta rumah baru, kalau menebus rumah lama maka akan timbil pertanyaan dari keluarga karena semua tau Harun dan Lisa sudah tidak punya uang sama sekali sehingga tidak mungkin bisa menebus rumah yang sudah di sita oleh bank.
"Dengan uang itu kita bisa kaya tanpa rasa curiga atau pun rampok." ucap Harun.
Lisa masih diam saja dengan tatapan mata lurus menatap uang dan emas, walau selama ini bisa di bilang bahwa hidup mereka juga kaya saat Harun buka usaha. tapi mereka tidak ada simpanan begini, ini yang orang di kampung bisa. Punya emas batangan dan juga uang ratusan juta tersimpan begitu saja.
"Kita cari rumah lain saja biar aman, pasti ada lah rumah yang bisa di jual." ajak Lisa.
"Kenapa harus pindah? kita tinggal di sini saja!" tolak Harun.
"Aku sebenarnya memang kurang nyaman karena takut, mungkin kalau tinggal di rumah lain akan lebih enak." jelas Lisa.
"Kan kita juga masih baru, coba lah untuk sebulan dulu! kalau memang sudah sangat tidak nyaman, maka kita bisa pindah." janji Harun.
"Tampak nya kamu nyaman ya tinggal di sini." Lisa menatap suami nya yang memang terlihat nyaman tinggal di rumah Eyang.
"Ya kan aku sejak kecil tinggal di sini, bahkan sampai bujangan juga sering tinggal dan menginap di sini." jelas Harun lembut.
Memang harus sering kerumah Eyang ini walau dia bisa di bilang bukan cucu Eyang Sundari karena Harun anak nya Ageng, sedangkan Eyang adalah orang tua Bu Sri. namun mereka yang tidak tau itu adalah, orang tua Sri dan orang tua Romo masih bersaudara dan sudah ada adat adat yang tertulis di sana.
Orang awam memang tidak akan paham soal itu, biar pun di jelaskan sampai muntah darah maka mereka tidak akan mengerti. jadi sebenar nya masih ada yang di namakan pernikahan sedarah, karena Eyang Sundari dan orang tua Romo memang Kakak Adik kandung.
"Jadi kita tetap tinggal di sini?" Lisa bertanya satu kali lagi.
"Di coba dulu ya, siapa tau nanti kamu akan betah kalau sudah terbiasa." pinta Harun.
"Yang membuat aku tidak betah itu ya kuburan Eyang, lagi pula kok aneh lah kuburan ada di dalam rumah." heran Lisa.
"Tidak apa apa, yang penting kita rawat dan kita baik baik tinggal di sini." Harun tidak ingin Lisa terus takut.
Lisa akhir nya mengangguk saja karena mungkin dia tidak terbiasa hanya karena ada kuburan di dalam rumah, penampakan yang dia lihat pun dia anggap halusinasi saja. tidak tau kalau pikiran Harun yang kacau karena masih ingat dengan wanita yang ia setubuhi, masih jadi misteri untik nya.
"Itu bukan uang yang baik!" Elia masuk dan menendang keranjang.
"Eh, Elia!" Lisa berteriak karena uang sudah buyar.
"Tidak usah pakai uang itu, Ma." cegah Elia yang paham sesuatu.
"Kenapa tidak boleh di pakai, dengan uang ini kita bisa beli mainan dan jajan yang banyak." ujar Lisa.
"Elia tidak mau beli mainan pakai uang itu!" teriak Elia berlari masuk kedalam kamar nya.
"Anak kamu kenapa sih, Mas?!" Lisa bingung dengan sikap anak nya tersebut.
Harun juga bingung dengan sikap anak nya, pikiran pria ini jadi ingat saat Elia bilang ada seorang Tante di rumah ini. namun Harun tidak mau cerita dengan Lisa, sudah pasti Lisa akan tambah takut dan mengajak dia pindah di rumah lain, sedangkan hati Harun sudah nyaman tinggal di sini.
...****************...
Malam hari Lisa turun kebawah dengan sangat amat terpaksa karena air minum habis yang sudah dia bawa kekamar, Harun susah sekali di bangunkan sehingga Lisa pun tidak ada pilihan lain sekarang, jadi ya turun sendiri saja karena rasa haus pun sudah tidak bisa di tahan sampak pagi datang nanti.
"Tidak apa apa, itu hanya kuburan saja yang tidak bergerak atau pun mengejar." Lisa berusaha menguatkan hati nya.
Karena kalau tidak berusaha berani maka bisa kabur lagi naik keatas, namun melihat ujung dapur sudah sangat dekat. jadi Lisa pun berusaha untuk berani, dari pada naik lagi dan masih harus menahan rasa haus nya lagi di tenggorokan.
Krucuuuk, krucuuuk.
Suara air yang di tuang dari galon malah menambah seram saja bagi Lisa, di bagian belakang belum juga di bersihkan karena Harun masih membersihkan bagian depan. rencana besok mau minta bantuan sama orang dan memberi upah, karena uang mereka juga sudah ada.
"Aduh lama sekali penuh nya." batin Lisa sudah tidak sabar.
Glodaaak.
"Eh apa itu?!" Lisa kaget karena ada suara seperti jatuh.
Asal suara dari dinding sebelah pembatas antara dapur dan kamar mandi tamu, jadi Lisa masih tidak tau itu suara apa. namun dalam hati juga ingin segera melihat apa yang ada di sana, perlahan kaki ini melangkah walau ada rasa takut juga di dalam hati nya.
"Semoga saja tidak apa apa, palingan cuma tikus kan." batin Lisa bergerak maju.
Lama lama makin merinding juga di tubuh karena ada sesuatu yang tidak pasti di sana, sebab bayangan sudah muncul dalam di lantai. Lisa menarik nafas nya terengah engah, dan seketika dia menjerit.
"Aaaaaghhkkk!"
"Hooossssh, hoossssh!"
"MAS, TOLOOOOONG!" Lisa menjerit ketakutan karena melihat sosok tersebut.
"Hoossssh, hoossssh! ikut lah dengan ku, mari ikut dengan ku." sosok bergigi runcing dan bisa merobek daging itu mengulurkan tangan nya yang cuma tulang.
"Tidak, ku mohon jangan!" Lisa beringsut mundur ketakutan.
Sosok tersebut malah tertawa melengking dan mendekatkan wajah nya di depan Lisa sehingga jarak gigi hanya tinggal satu centi saja, sudah berusaha untuk menghindar namun tidak bisa sehingga dia cuma diam dan pandangan nya makin kabur dan menggelap, Lisa pingsan karena sangking takut nya melihat sosok tersebut.
Hohohoooo...
apa ulah bpak nya atau ulah melati ya..
Elia psti nya anak Indigo yg sllu bisa melihat arwah dan hal-hal ghaib 👏
mmg Lisa itu harus di Bina jd iStri , gak sadar jg otak nya. sdgkan Harun sedikit demi sedikit mulai terpengaruh sama iblis yg di rumah itu
jangan demi kesetaraan kau mengalah terus dan membiarkan istrimu semena mena.
tapi biasanya sikap keg gini muncul juga karena keadaan, tertekan dan hidup serba kekurangan dan terpaksa.