NovelToon NovelToon
Aku Yang Tidak Sempurna

Aku Yang Tidak Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:45.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Seruni, memiliki fisik yang tidak sempurna, karena cacat sejak lahir.
Sehingga kedua orang tuanya tidak menginginkan dirinya dan di minta untuk di bawa pergi sejauh mungkin.
Namun, meskipun terlahir cacat, Seruni memiliki bakat yang luar biasa, yang tidak semua orang miliki.
Karena bakatnya itu, ternyata membuat seorang CEO jatuh cinta kepadanya.

Bagaimana kisah selanjutnya? Penasaran? Baca yuk!

Cerita ini adalah fiktif dan tidak berniat untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

Delapan belas tahun kemudian ...

Seruni berlari kecil setelah turun dari motor. Sementara Kosim membawa piala dan piagam serta amplop yang belum di bukanya.

"Ibu, ibu!" pekiknya.

Sari yang sedang melayani pembeli di tokonya pun tersenyum. Anak yang selama ini dia rawat sudah tumbuh besar dan menjadi gadis cantik.

Meski pun tidak memiliki sepasang tangan, namun tidak menyulitkan Seruni untuk melakukan sesuatu.

Bahkan sejak usia tiga tahun, bakatnya sudah terlihat dan sering mencoret-coret menggunakan kakinya.

Dan hasilnya, di luar dugaan. Coretan tersebut walau pun asal-asalan, tapi terlihat cantik saat di pandang.

Mulai dari situ, Kosim dan Sari selalu mengasah bakat anaknya itu. Hingga sekarang, seruni menjadi seorang pelukis dan beberapa kali memenangkan lomba melukis.

Walau pun sering di hina dan di ejek cacat, namun Seruni hanya menanggapinya dengan senyum. Dia tidak ingin melawan walau di ejek.

Teringat pesan sang ibu, tidak semua ejekan dan makian di balas dengan cara yang sama. Lalu apa bedanya kita jika balas dengan cara yang sama? Begitulah pesan Sari kepada Seruni.

"Ibu." Seruni tersenyum bangga karena lagi dan dia mendapatkan juara satu dalam lomba melukis.

Kosim hanya tersenyum, melihat prestasi putrinya. Kosim lah yang selalu mendampingi putrinya setiap ada perlombaan.

"Menang lagi?" tanya Sari lalu memeluk putrinya dan mencium pipi kiri dan kanan. Semakin besar putrinya, semakin mirip dengan mantan majikannya, yaitu Sekar.

"Biar aku layani mereka, ibu masuk saja dulu," kata Kosim.

"Iya Pak," ujar Sari.

Sari mengajak Seruni untuk masuk ke dalam rumah. Dan membiarkan Kosim melayani pembeli di tokonya.

"Eh Mas, anak mu yang cacat itu ternyata berguna juga ya?" tanya salah satu wanita yang juga biasa julid.

Kosim tersenyum. "Ya, begitulah. Allah memberikan kelebihan di balik kekurangannya," jawab Kosim santai sambil menghitung belanjan wanita itu.

"Sst, tidak boleh ngomong begitu, kita yang memiliki anggota tubuh lengkap saja masih kalah hebat dari si Seruni," ucap wanita satunya.

"Memang benar, 'kan? Dia itu memang cacat, mau di bawa kemana pun tetap cacat," ujar wanita julid itu.

Wanita itu sama-sama julid dengan Diah, jika keduanya bertemu, ada saja yang mereka omongin tentang orang lain.

Kosim hanya menggeleng, ia malas meladeni orang seperti itu. Yang penting ia dan keluarganya tidak menggangu kehidupan orang lain.

Setelah selesai mereka berbelanja, Kosim segera menutup warungnya. Karena ada sesuatu yang ingin ia omongin dengan istrinya.

Sementara Sari membuka amplop yang tadi di serahkan Kosim kepadanya. Sari tersenyum melihat isi amplop tersebut berupa uang tunai sebesar 5 juta rupiah.

Ya, juara 1 memenangkan uang tunai 5 juta rupiah, tropi dan piagam penghargaan. Juara 2 hadiahnya 3 juta rupiah tropi dan piagam penghargaan. Juara 3 hadiahnya 2 juta rupiah tropi dan piagam penghargaan.

"Ini hasil lukisannya," kata Kosim menyerahkan gulungan kertas kepada Sari.

"Nak, bapak ingin bicara dulu dengan ibu," kata Kosim pada Seruni.

Seruni yang mengerti pun segera pergi menjauh, jika bapaknya sudah berkata seperti itu, berarti percakapan mereka tidak boleh di dengar oleh Seruni.

"Ada apa Pak? Sepertinya penting sekali?" tanya Sari.

"Bu, bapak bingung mau bilang apa? Tapi jika tidak di bilang ...." Kosim menjeda ucapannya. "Ah, bagaimana ya?" imbuhnya.

"Katakan saja Pak," ujar Sari.

Kosim akhirnya mengatakan, jika yang memenangkan lomba melukis kali ini, maka akan ikut lomba melukis di Jakarta. Itu sebabnya Kosim bingung hendak mengatakannya.

Dan juga lomba tersebut di selenggarakan oleh Sekar mantan majikannya. Sekar mengadakan lomba tersebut untuk mencari bakat dari seluruh wilayah di Indonesia.

"Jadi bagaimana Pak? Jika kita tolak, Seruni pasti akan kecewa," ujar Sari.

"Begini saja Bu, kita akan ikut Seruni untuk mengikuti lomba tersebut. Dan ini juga untuk menunjang karirnya di masa depan. Kita sebagai orang tua harus mendukung karirnya. Apa pun nanti hasilnya, kita serahkan kepada Allah SWT," kata Kosim.

Sari mengangguk, ia juga pasrah jika sekiranya Seruni bertemu orang tua kandungnya. Namun sampai saat ini, Kosim dan Sari tidak menceritakan siapa orang tua kandungnya?

Mengingat Ridwan dan Sekar yang tidak menginginkan Seruni, bahkan untuk melihatnya saja pun tidak mau.

"Tapi, apa kabar ya nyonya dan tuan sekarang?" tanya Sari.

Kosim menggeleng pertanda tidak tahu. Sejak mereka meninggalkan Jakarta, mereka tidak pernah lagi berhubungan. Mereka benar-benar putus kontak.

"Apa Seruni tahu tentang lomba itu?" tanya Sari lagi.

"Tahu Bu, tapi dia juga tidak bisa buat keputusan tanpa izin dari kita," jawab Kosim.

"Kita dukung sajalah Pak, siapa tahu ini adalah awal kesuksesan karirnya," ujar Sari. Kosim pun mengangguk.

Kemudian Kosim pun menghubungi ketua penyelenggara lomba dan mengatakan jika Seruni mau ikut lomba melukis tersebut.

"Baik, baik Pak Kosim. Akan segera kami urus keberangkatan bapak sekeluarga ke Jakarta. Kami sangat mengharapkan putri bapak ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Walau pun, maaf, anggota tubuhnya tidak lengkap, namun bakat melukis nya sangat luar biasa," ungkap pria itu.

"Terima kasih Pak penyelenggaraan, kami sangat tersanjung. Oh ya, sudah dulu ya Pak, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Kemudian Kosim memutuskan sambungan teleponnya. Ia pun memanggil Seruni untuk masuk ke dalam rumah.

"Nak, Bapak dan ibu sudah berbincang dan sepakat untuk mengizinkan mu ikut lomba melukis di Jakarta," kata Kosim.

"Beneran Pak? Terima kasih bapak, ibu aku mencintai kalian," ungkap Seruni dengan gembira.

Namun Sari malah menangis, Seruni pun menempelkan tubuhnya ke Sari, Sari pun segera memeluknya.

"Ini air mata bahagia," ucap Sari sambil memeluk Seruni.

"Bapak dan ibu sangat bangga padamu, semoga kamu akan menjadi anak yang sukses ke depannya," imbuh Sari.

Seruni mengangguk. "Doa ibu adalah doa yang terbaik." tutur Seruni.

Sari semakin menangis mendengar penuturan Seruni. Yang dia khawatirkan, bagaimana jika Seruni tahu kalau mereka sebenarnya bukan orang tua kandungnya?

Sari takut Seruni akan meninggalkannya bila tahu kenyataan yang selama belasan tahun mereka sembunyikan.

Kosim perlahan menghapus air matanya, ia juga takut akan kehilangan putri yang selama ini di rawatnya dengan penuh kasih sayang.

Tapi mereka juga harus ikhlas dan menyerahkan semuanya kepada takdir. Biarlah Allah yang menentukan segalanya.

"Ibu siapkan makan malam dulu," kata Sari.

"Aku bantu Bu," ujar Seruni. Sari pun mengangguk.

Sementara Kosim menimba air dari sumur untuk mereka mandi. Seruni mencuci kakinya terlebih dahulu sebelum memulai sesuatu.

Kemudian Seruni duduk di kursi khusus untuknya dan meja khusus untuk mempermudah dirinya melakukan pekerjaan.

Dengan kaki kirinya dia memegang pisau. Dan dengan kaki kanannya menahan sayur untuk di potong.

Sari dan Kosim sudah terbiasa, jadi mereka tidak mempermasalahkan semuanya. Lagi pula, hanya kaki yang bisa di gunakan oleh Seruni untuk melakukan sesuatu.

1
jaran goyang
𝚛𝚜𝚔𝚗 𝚝𝚞 𝚊𝚗𝚔 𝚙𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞𝚝 𝚍𝚒𝚜𝚢𝚐... 𝚊𝚗𝚔 𝚔𝚗𝚍𝚐 𝚍𝚒 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐
Astuti tutik2022
🤣🤣Lagi oleng ya thoor banyak typo ...💪💪💪 jgan lupa istirahat yg cukup thooor sama minum vitamin juga,selalu jaga kesehatan.
Astuti tutik2022
45

09

2138
Harniati Atik
terimakasih kak untuk hari ini
lanjut lagi kak up
semangat, sehat selalu /Heart//Heart//Heart/
kaila
lanjut kak
Was pray
banyak typo ya thor nama terbolak balik
Pa'tam: Maaf, nanti aku revisi
total 1 replies
suti markonah
bab ini banyak typo ya thorr..harus nya sekar jadi seruni
Pa'tam: Maaf, akan aku revisi.
total 1 replies
Dewi kunti
Sekar bukan seruni
Pa'tam: Hehe, untung di kasih tahu, jika tidak aku juga tidak nyadar jika ada beberapa nama yang salah sebut.
total 1 replies
Yus Nita
ibarat memelihara Annan ular, udah besar tuan ny di lilit, begitu lah kira2 nasib Sekarang dn Ridwan
Yus Nita
makan dan sanjung tuh anak orang..
yg cuma buat malu 😀😀😀
Warung Sembako
mantap seruni...
4U2C
ANITA sebenarnya pintar ya habis semua barang berharga ingin dibawa kabur🤣🤣🤣🤣🤣 tapi semuanya sirna kerana tetap juga masuk jeruji besi,,giilah anak tidak tau diuntung..
Warung Sembako
perjodohannya dh benar, tp orgnya yg salah...
Warung Sembako
smg seruni bisa terknal, dan pnyesalan besar dtg utk kedua ortu yg membuanya
Yus Nita
lambat lain rahasia akan terbongkar sejar dan bersiap lah menerima gunjingan.
kehendak Tuhan, jngan kau i gkari, yg pasti ny kau yg akan hancur sekar/ridwan 😁😁😁
Yus Nita
masih juga ngeles nech 2 manusia terlambat di muka bumi. yg enggan mengakui darah daging ny sendiri
Soraya
anak yang kmu asuh ternyata ular
Yus Nita
sdh namak bobrok akhlak ny, para juri yg mata duitan. mereka sdh tsk jujur. dan peserta tdk bodoh menilai.
Yus Nita
darah lbh kental dari pada air itu nyata ada ny. bukti ny Seruni bisa menurun bakat ibu kandung ny tanpa harus di ajarin. bakat hadir sendiri, karena darah keturunan ny seperti itu.
Sani Srimulyani
🤣🤣🤣🤣 rasakanlah itu semua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!