NovelToon NovelToon
Penghianatan Di Hari Pertunanganku

Penghianatan Di Hari Pertunanganku

Status: tamat
Genre:Romantis / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Pelakor / Tamat
Popularitas:104.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

Follow IG @ersa_eysresa

Bagaimana jika kekasih yang kamu cintai ternyata bermain hati dengan adikmu. Dan di hari pertunanganmu dia membatalkan pertunangan kalian dan mempermalukanmu dengan memilih adikmu untuk dinikahi.

Malu sudah pasti, sakit dan hancur menambah penderitaan Rayya gadis berusia 23 tahun. Gadis cantik yang sudah mengalami ketidakadilan di keluarganya selama ini, kini dipermalukan di depan banyak orang oleh adik dan kekasihnya.

Namun di tengah ketidakadilan dan keterpurukan yang dia alami Rayya, muncul sosok pangeran yang tiba-tdi berlutut di depannya dan melamarnya di depan semua orang. Tapi sayangnya dia bukanlah pangeran yang sebenarnya seperti di negeri dongeng. Tapi hanya pria asing yang tidak ada seorangpun yang mengenalnya.

Siapakah pria asing itu?
Apakah Rayya menerima lamaran pria itu untuk menutupi rasa malunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Mama Mertua

Dengan penuh keraguan, Rayya memasuki rumahnya. Pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan buruk. Dia sangat takut jika harus menghadapi kenyataan pahit. Kenyataan bahwa suaminya, Saka, berselingkuh.

Rasa trauma masih membekas dalam dirinya. Kemarin, putra calon tunangannya berpaling darinya di hari pertunangan mereka dan malah memilih adiknya sendiri. Luka itu belum sepenuhnya sembuh, dan dia tidak ingin mengalaminya lagi untuk kedua kali.

Hari ini, seperti biasa, dia pulang setelah setengah hari bekerja di toko rotinya. Seharusnya ini menjadi hari yang menyenangkan karena perabotan yang dia beli kemarin akan segera diantar. Namun, suasana hatinya berubah saat dia mendengar suara tawa perempuan dari dalam rumah.

Jantungnya berdegup kencang.

Apakah ini berarti Saka benar-benar berselingkuh?

Dia menelan salivanya dengan susah payah, mencoba menenangkan diri, tetapi tubuhnya menegang. Jelas terdengar suara seorang wanita bersama Saka. Mereka berbicara dengan akrab seolah sudah lama mengenal satu sama lain.

"Apa-apaan ini, kuat-kuat. Kamu harus kuat menghadapi semua ini Rayya. Kamu sudah sejauh ini, jangan sampai kamu jatuh karena ini. " Rayya bicara pada dirinya sendiri dan mencoba menguatkan dirinya sendiri.

Perasaan takut dan cemas menyelimuti dirinya. Apakah selama ini Saka hanya berpura-pura baik padanya? Apakah dia hanya dipermainkan lagi?

Dengan langkah ragu, Rayya mendekati ruang tamu. Namun, saat dia melihat sosok wanita itu, matanya membulat sempurna.

Wanita itu adalah pelanggan setianya!

Wanita yang selama ini sering datang ke toko rotinya. Wanita paruh baya yang selalu membeli kue dan roti, serta tidak mudah percaya dengan gosip buruk yang menyebar tentang tokonya.

Saka, yang baru menyadari kedatangan Rayya, tersenyum lebar. Dia berdiri dari kursinya dan mendekat.

"Sayang, kau sudah pulang?" tanyanya lembut.

Namun, Rayya masih terkejut. Pandangannya bergantian menatap Saka dan wanita paruh baya itu.

"Mas… siapa wanita ini?" tanyanya dengan suara bergetar.

Saka tersenyum dan menggenggam tangannya dengan lembut. "Aku ingin mengenalkanmu pada seseorang yang sangat penting dalam hidupku."

Wanita itu berdiri, lalu menatap Rayya dengan ekspresi hangat.

"Rayya, aku adalah Mamanya Saka," katanya lembut.

Rayya terkejut. "M- Mama?"

Mama Saka tersenyum lebar. "Aku sama sekali tidak menyangka bahwa pemilik toko roti yang selama ini menjadi langgananku ternyata adalah menantuku sendiri." ucapnya sambil terkekeh.

Rayya diam membeku di tempat.

Jadi, wanita yang mendukungnya tadi, yang tidak percaya pada gosip buruk tentang tokonya, yang tetap membeli roti dan kuenya meskipun banyak pelanggan lain menjauh, ternyata adalah ibu mertua yang bahkan belum pernah dikenalkan oleh Saka!

"Ini benar-benar kebetulan yang luar biasa," lanjut Mama Saka dengan tawa kecil.

Rayya masih belum bisa berkata apa-apa. Perasaan lega bercampur dengan malu karena telah mencurigai suaminya sendiri.

"Perkenalkan namaku Lilian, orang-orang memanggilku Mama Lina. Aku sangat bahagia mengetahui bahwa wanita yang telah menjadi istri anakku adalah seseorang yang berbakat dan pekerja keras," tambah Mama Saka dengan penuh kebanggaan. "Aku selalu menyukai semua makanan di toko rotimu. Roti dan kuenya memiliki cita rasa yang istimewa. Dan sekarang aku semakin bangga karena tahu siapa orang di baliknya."

Rayya menundukkan kepala, merasa terharu. "Maafkan aku, aku sempat berpikir yang tidak-tidak–"

Saka tertawa kecil dan menarik Rayya ke dalam pelukannya. "Aku mengerti. Kau masih trauma dengan yang kemarin. Tapi, aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu padamu."

Rayya menatap suaminya, dan kali ini dia melihat sesuatu yang berbeda di mata Saka, keyakinan yang begitu dalam.

"Jadi, kapan kau akan mengenalkanku pada orang tuamu yang lain?" tanya Rayya setengah bercanda, mencoba mengalihkan rasa malunya.

Saka tertawa. "Sebentar lagi. Tapi sepertinya, Mama sudah lebih dulu menemukanku daripada aku yang mengenalkanmu padanya."

Mereka bertiga tertawa bersama.

Hari itu, tidak hanya perabotan baru yang mengisi rumah mereka, tetapi juga rasa kehangatan dan kebersamaan yang semakin erat antara mereka. Rayya belajar bahwa tidak semua orang akan mengkhianatinya, dan Saka membuktikan bahwa dia adalah pria yang bisa dipercaya.

Dan yang paling mengejutkan, ternyata dunia ini memang kecil. Hingga seorang pelanggan setia bisa menjadi bagian dari keluarga sendiri.

************

Di tempat lain, Putra melangkah gontai memasuki rumahnya. Tubuhnya terasa lelah, pakaiannya kusut, dan wajahnya terlihat jauh berbeda dari saat ia meninggalkan rumah kemarin. Seluruh tenaganya seperti telah terkuras habis, meninggalkan dirinya dalam keadaan berantakan.

Dia berharap bisa pulang dan mendapat sambutan hangat dari kedua orang tuanya, setidaknya sedikit ketenangan setelah kekacauan yang terjadi. Namun, yang ia dapatkan justru tatapan tajam penuh kemarahan dari kedua orang tuanya.

Putra ingin melewati mereka, dan menghindari perdebatan yang sudah pasti akan terjadi jika dia tetap disana. Namun, langkahnya terhenti ketika suara bentakan mamanya menggema di ruangan.

"PUTRA!"

Tubuhnya menegang. Perlahan, ia menoleh ke arah sang mama, yang kini berdiri dengan tangan terlipat di dada, wajahnya merah padam menahan emosi. Di sampingnya, ayahnya menatapnya dengan sorot mata kecewa.

"Kau tahu kami sudah mendengar semuanya, bukan?" suara mamanya tajam. "Kami tahu tentang penangkapan Livia kemarin. Dan lebih dari itu, kami akhirnya tahu siapa sebenarnya Rayya!"

Putra menelan salivanya, tidak bisa menyangkal atau mengelak.

"Seorang pemilik toko roti terkenal di daerah ini!" lanjut ibunya dengan nada mencemooh. "Seorang wanita berbakat, pekerja keras, dan memiliki reputasi baik! Dan kau–, kau malah membuangnya demi Livia wanita licik yang mencoba menjatuhkan nama baik toko milik Rayya. "

Putra menundukkan kepala. Dia tahu dirinya bersalah.

"Kau benar-benar bodoh, Putra," kali ini papanya yang berbicara. Suaranya tidak sekeras sang mama, tetapi penuh kekecewaan yang mendalam. "Kau sudah memilih batu kerikil dan membuang batu berlian yang berharga. Benar-benar bodoh, "

Putra mengepalkan tangannya. Kata-kata itu menyakitkan, tetapi dia tidak bisa membantahnya.

"Dulu kami percaya kau cukup bijak untuk memilih pendamping yang baik," mamanya melanjutkan, suaranya penuh kemarahan dan luka. "Tapi apa yang kau lakukan? Kau berpaling dari Rayya, seorang wanita yang benar-benar mencintaimu, dan malah memilih Livia, wanita yang hanya membawa kehancuran!"

"Dari awal kami sudah tidak setuju dengan caramu menyakiti Rayya di hari pertunangan kalian demi Livia, wanita ular itu. Karena suatu hari nanti kamu akan mendapatkan karma atas perlakuan mu kepada Rayya. Dan lihatlah sekarang, Karma dibayar tunai. "

Putra mengangkat wajahnya, mencoba berkata sesuatu, tetapi tidak ada yang keluar dari mulutnya.

"Dan lihat hasilnya sekarang," sang papa menambahkan. "Rayya bahagia dengan kehidupan barunya, dan kau– kau hanya kembali ke rumah dalam keadaan menyedihkan seperti ini."

Putra memejamkan matanya sejenak, mencoba menahan rasa sakit yang mengoyak dadanya. Dia tahu semua ini adalah kesalahannya. Dia yang membuat pilihan, dan kini dia harus menerima konsekuensinya.

Tanpa berkata apa-apa, dia melangkah menuju kamarnya, membiarkan ucapan orang tuanya terus bergema di pikirannya. Hari ini, dia menyadari sesuatu yang menyakitkan, bahwa tidak semua kesalahan bisa diperbaiki, dan tidak semua yang telah hilang bisa kembali.

1
Lin
Luar biasa
lee zha
bagusssss semangat terus thor/Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
💝F&N💝
sudah like ya
Ririn Nursisminingsih
emang penyakit hati itu susahhh
Sandisalbiah
𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚍𝚒 𝚕𝚊𝚗𝚍𝚊𝚜𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚊𝚗𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚐𝚗 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚊𝚗... 𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚗𝚒𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚔𝚒𝚝𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗...
Sandisalbiah
𝚐𝚊𝚔 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝙻𝚒𝚟𝚒𝚗𝚊, 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝙿𝚞𝚝𝚛𝚊, 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚠𝚊𝚛𝚊𝚜...
Sandisalbiah
𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚊𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚍𝚐𝚗 𝚜𝚒 𝙿𝚞𝚝𝚛𝚊 𝚒𝚗𝚒, 𝚔𝚘𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚞𝚜𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚘𝚕𝚘𝚕 𝚍𝚕𝚖 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚕𝚊𝚒 𝚠𝚊𝚝𝚊𝚔 𝚘𝚛𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗, 𝚁𝚊𝚢𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚞𝚕𝚞𝚜, 𝚙𝚎𝚛𝚑𝚊𝚝𝚒𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚙𝚍𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚞𝚕𝚊𝚛 𝚢𝚐 𝚕𝚒𝚌𝚒𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚗𝚌𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚕𝚖 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚗𝚢𝚊...
Sandisalbiah
𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚔𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚌𝚞𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛𝚊𝚗 𝚂𝚊𝚗 𝚞𝚓𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚞𝚜𝚝𝚛𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝙻𝚒𝚟𝚒𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚞𝚜𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚝𝚙 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑𝚗𝚢𝚊 𝙿𝚞𝚝𝚛𝚊 𝚓𝚞𝚜𝚝𝚛𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚍𝚐𝚗 𝚜𝚒𝚏𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚒𝚝𝚞...
Sandisalbiah
𝓹𝓮𝓻𝓷𝓲𝓴𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓰𝓪𝓴 𝓶𝓾𝓵𝓾 𝓱𝓪𝓻𝓾𝓼 𝓭𝓲 𝓭𝓪𝓼𝓪𝓻𝓲 𝓻𝓪𝓼𝓪 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪, 𝓽𝓸𝓱 𝓷𝔂𝓪𝓽𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝔂𝓰 𝓪𝔀𝓪𝓵𝓷𝔂𝓪 𝓼𝓪𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓶𝓮𝓷𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪𝓲 𝓰𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓭𝓲𝓴𝓲𝓽 𝔂𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓰𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓬𝓮𝓻𝓪𝓲𝓪𝓷... 𝓲𝓷𝓽𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓵𝓶 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓱𝓾𝓫𝓾𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓽𝓲𝓪𝓹 𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓱𝓪𝓻𝓾𝓼 𝓹𝓾𝓷𝔂𝓪 𝓴𝓸𝓶𝓲𝓽𝓶𝓮𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓶𝓮𝓷𝓳𝓪𝓵𝓪𝓷𝓴𝓪𝓷𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓰𝓷 𝓼𝓮𝓹𝓮𝓷𝓾𝓱 𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓪𝓹𝓪 𝔂𝓰 𝓶𝓮𝓷𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓴𝓸𝓶𝓲𝓽𝓶𝓮𝓷 𝓶𝓮𝓻𝓮𝓴𝓪.. 𝓽𝓸𝓱 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓱𝓪𝓭𝓲𝓻 𝓼𝓮𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓪𝓭𝓪 𝓴𝓮𝓷𝔂𝓪𝓶𝓪𝓷𝓪𝓷 𝓭𝓲𝓪𝓷𝓽𝓪𝓻𝓪 𝓶𝓮𝓻𝓮𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓾𝓴𝓪𝓷?
Sandisalbiah
𝓪𝓭𝓪 𝓸𝓻𝓽𝓾 𝓶𝓸𝓭𝓮𝓵 𝓫𝓮𝓰𝓲𝓷𝓲.. 𝓶𝓮𝓷𝓲𝓼𝓽𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓪𝓷𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓭𝓲𝓻𝓲 𝓭𝓲 𝓭𝓮𝓹𝓪𝓷 𝓽𝓪𝓶𝓾, 𝓳𝓰𝓷 𝓫𝓲𝓵𝓪𝓷𝓰 𝓴𝓪𝓵𝓪𝓾 𝓼𝓮𝓫𝓮𝓷𝓪𝓻𝓷𝔂𝓪 𝓡𝓪𝔂𝔂𝓪 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓪𝓷𝓴 𝓪𝓷𝓰𝓴𝓪𝓽 𝓶𝓪𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪 𝓲𝓷𝓲 𝓭𝓲 𝓹𝓮𝓻𝓵𝓪𝓴𝓾𝓴𝓪𝓷 𝓽𝓭𝓴 𝓪𝓭𝓲𝓵 𝓸𝓵𝓮𝓱 𝓴𝓮𝓵𝓾𝓪𝓻𝓰𝓪𝓷𝔂𝓪? 🤔🤔
Rahma Inayah
gak ada bonchap nya gitu.akhr yg indah ..
Mefiani
bagus ceritanya...apa ada lanjutan ceritany satria ma satya kayak di keluarga erhan dulu...cerita dari generasi ke generasi ..makasih kak resa sayank...semangat berkarya💪💖😘
Reni Anjarwani
bagus bgt sayang sekali udah tamat
Ratna Mazdah
Menurut ku cerita nya bagus. Tpi gk cocok aja masak papa mertua ngajak ketemu menantu diluar. Seharusnya kalau memang ngajak ketemu diluar. Ibu saka harus nya ikut. Aneh aja rasanya. Perasaan😁 mf ya thor sekedar masukan. Atau diundang makan malam kerumah biar enak ngobrolnya. Ni kek ketemu sugar baby aja papa si saka ini😄
Reni Anjarwani
lanjut
Inisial M
next..
Mefiani
semoga twin segera lahir dengan selamat dan sehat..juga mamanya..
Rahma Inayah
semoga rayya slmt dlm melahirkan twins
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Amy
calon oma Dan opa heboh luar biasa,, excited bangat belanjanya 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!