NovelToon NovelToon
Salah Meminang

Salah Meminang

Status: tamat
Genre:Romantis / Poligami / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Tamat
Popularitas:88.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Follow ig Asri Faris ya : mazarina_asrifaris


Dia sangat dingin dan cuek. Aku membencinya dia pun begitu. Kami tidak saling mencintai namun di takdirkan hidup satu atap karena adanya sebuah ikatan suci pernikahan.

Aku semakin membencinya tatkala dia secara terang-terangan memberikan luka, luka yang tidak berdarah namun bisa menghancurkan raga dan sukma.

Akankah ada mentari setelah sekian purnama hanya gulita yang nampak. Jawabannya ada di novel ini cus... mulai baca

Warning!!!

Cerita ini mengandung bawang, 21++, dan poligami harap bijak dalam membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4

Wajah Yuki berubah jadi pias dan kaku. Buku yang ia pegang pun tak luput dari sorot mata Asher. Dia mulai mendekat dan tangannya terulur mengambil buku di tangan gadis itu.

Yuki sangat canggung, deg-degan dan nggak tahu harus ngomong apa. Mulai dari mana? Sebab sebelumnya tidak pernah ngobrol apapun tentang ke duanya. Yuki pikir, ia akan menjalani PDKT terlebih dahulu mengenal satu sama lain. Tapi sepertinya pria dingin itu sudah lupa dengan kata-kata nya kemarin yang bilang tidak akan menyentuh dirinya. Sungguh Yuki berharap ada keajaiban untuk malam ini.

Namun sepertinya angan itu tak akan menjadi realita, sebab Asher kini sudah separuh menguasai dirinya. Dia mulai bermain-main dengan bibirnya yang terus memagut dengan bibir Yuki. Gadis itu mulai pasrah saja, toh ini memang harus mereka lakukan sebagai suami istri.

Yuki terdiam saat Asher mulai menjelajah pada dirinya lebih dalam, ia memejamkan matanya, berusaha untuk mengikuti permainan lelaki itu. Yuki sungguh heran, kenapa bisa seorang pria bahkan sangat menikmatinya walaupun tanpa adanya rasa cinta.

Yuki berusaha sekuat tenaga agar mulutnya tidak meracau, mengeluarkan suara yang menurutnya terdengar sangat menjijikkan. Bagaimana bisa ia mengeluarkannya kata-kata itu.

Oh Yuki... stop, ini gila.

Yuki mengutuk dirinya yang bahkan bisa menerima dengan sangat terbuka.

Tubuhnya tak selaras dengan jalan otak dan hatinya. Walaupun rasanya ingin melarikan diri tapi tubuhnya malah menginginkan hal lebih.

Ah nggak konsisten.

Yuki berusaha menghalau, mengabaikan rasa agar sejalan dan menikmatinya, apalagi sentuhan Asher begitu sangat memabukan. Melambungkan mencapai pusara arus puncak kenikmatan. Asher melakukan dengan sangat lembut.

Sudah malang melintang dan harus berusaha ikut juga menikmati permainan yang luar biasa itu. Bagaimana tidak, sentuhan itu adalah sentuhan pertama untuknya dan penyatuan yang sangat menggetarkan jiwa dan raga, mungkin selama hidupnya akan di kenang.

Ke duanya melebur dalam hentakan irama yang selaras. Hingga akhirnya lahar itu pecah, meluap dari kawahnya dan pasangan itu seperti terdampar bersama di tempat yang tenang, indah dan hangat.

Yuki mengerjapkan matanya perlahan, berusaha mengumpulkan kesadaran yang masih pergi entah kemana. Berusaha bertanya-tanya dalam hati dengan apa yang telah terjadi. Apakah setelah ini ia akan menjalani rumah tangga sungguhan? Atau ia bahkan tak akan pernah menganggapnya ada dan hanya sebagai partner di ranjang.

Sementara Yuki masih dengan kebimbangan, Asher malah dengan nyamannya langsung terlelap. Laki-laki itu bahkan tidak meneliti keberadaan Yuki, dengan tenang terlelap damai.

***

Yuki mengedipkan matanya beberapa kali, berusaha untuk lebih sadar dan mengingat kembali setiap kejadian yang terjadi tadi malam. Meskipun belum ada perasaan tapi entah mengapa merasa kosong dan hampa saat ia terjaga dan Asher bahkan sudah tidak ada di kamarnya.

Yuki berusaha mengatur degup jantung yang berdetak tidak beraturan. Meskipun sudah mengusap-usap dadanya beberapa kali, tapi ia tetap merasakan pedih di bagian dada dan nyeri di ************.

Pagi ini walaupun dengan gerak yang terbatas karena masih terasa ngilu, Yuki tetap memutuskan pergi ke kampus. Setelah mandi dan bersiap dengan stylean kampus. Yuki berjalan perlahan menuruni anak tangga.

"Pagi Non...?" sapa Bik Ema lalu beliau menyiapkan hidangan di meja makan.

"Susu coklatnya Non," ujar Art itu menaruhnya tepat di depan Yuki duduk.

"Terimakasih bik." Yuki minum dengan mata liar menyusuri sudut ruangan, berusaha mencari tahu keberadaan Asher saat ini. Bik Ema seperti mengetahui pikiran gadis itu.

"Tuan Asher udah berangkat kantor Non, tadi pagi. Pagi-pagi sekali, beliau tidak sempat sarapan."

"Oh..." Yuki hanya ber oh panjang dan tak mau tahu tanya lebih banyak lagi. Sebenarnya ia ingin kepo dengan mencari tahu tentang karakter suami barunya itu. Mengingat Art nya biasanya akan banyak tahu tentang majikannya, tapi untuk saat ini belum berani bertanya-tanya lebih dalam.

Pagi ini Yuki berangkat kampus seperti biasa menggunakan ojol. Ada mobil dan beberapa motor di garasi rumah Asher, tapi ia sungguh tak berani memakainya.

Setelah sampai di kampus dan berbaur bersama teman-teman. Yuki sungguh terhibur, semua perasaan hati yang berkecamuk pagi ini terasa melebur dan menguap begitu saja. Apalagi Ketika Gea mengangsurkan satu cup jus sirsak kesukaannya, mata gadis itu langsung berbinar dan menyambut dengan senyum renyah.

Kami tengah duduk di bahu taman. Tempat favorit Yuki dan Gea sambil menunggu kelas selanjutnya, usai dari kantin tadi.

"Yuki.... kamu nggak pa-pa? Kelihatan pucet," selidik Gea meneliti wajah sahabatnya.

"Nggak pa-pa Ge, aku hanya capek," jawab Yuki datar.

"Pengantin baru ngoyo amat. Laki lo minta jatah berapa ronde."

"Apaan sih Ge." Pipi Yuki langsung nyemburat, bersemu merah.

"Udah nggak usah malu-malu. Emang udah kewajiban suami istri nglakuin itu kan? Jadi enjoy aja lah."

"Tapi dia nggak cinta sama aku?" kata gadis itu menerawang sendu.

"Lama-lama juga nanti cinta." Gea menyemangati.

"Bahkan aku di tinggalin begitu aja paginya. Nggak ada titip pesen apa-apa. Nyesek kan?" keluhnya miris.

"Jadi ini yang membuat lo murung. Jangan sedih gitu dong..." Gea memeluk sahabatnya. "Selama laki lo tidak berbuat kasar tentu itu masih bisa di tolerir kan?" ujarnya menyakinkan.

"Aku nggak tahu karakternya sama sekali, seminggu hidup serumah, aku belum pernah ngobrol banyak sama dia. Aku cuma bingung cara menyikapinya, pria dingin macam Asher."

"Nggak usah di pikirin. Sepertinya lo harus punya kegiatan baru yang lebih padat agar pikiran lo teralihkan."

"Iya, aku juga mikir gitu."

"Kira-kira apa ya?"

"Kerja part time gimana. Cafe temenku lagi cari orang buat nyanyi setiap malam sampai jam sepuluh. Kalau lo mau ntar gue hubungi teman gue. Lumayan banget bisa buat nambah uang jajan. Suara lo kan bagus, bisa main gitar juga, jadi bisa nuangin perasaan lo lewat lagu yang bakalan lo bawa nanti."

"Nanti aku pikir-pikir dulu, jam sepuluh terlalu malam. Suamiku sudah keburu pulang kantor. Bisa makin renggang dan nggak saling kenal kalau setiap dia pulang aku nggak ada di rumah."

"Iya juga sih, nanti di bantu cari info lagi. Tenang beb, banyak jalan menuju roma."

Setelah mengikuti makul ke dua, Yuki langsung pulang ke rumah. Masih siang dan sudah pasti Asher belum pulang. Tapi tidak di nyana begitu ia sampai pekarangan rumahnya. Mobil Asher sudah terparkir rapi di depan rumah.

"Dia udah pulang?" gumam Yuki dalam hati.

Iya Asher pulang lebih awal, menurut pengakuan Tami, Tuannya itu pulang pas menjelang makan siang dan beristirahat di kamar.

Yuki langsung menuju lantai atas begitu mendengar penuturan Tami. Tapi tidak ada Asher di sana.

Ah aku mikir apa sih... kenapa aku berharap dia ada dikamar ku.

Yuki segera mengibaskan tangannya di depan wajah sambil menggelengkannya. Menghalau pikiran yang hampir saja terlampau jauh. Semenjak kejadian malam pengantin itu, Asher dan dirinya sama-sama tidur terpisah, sudah dua minggu lebih hampir satu bulan.

Apa yang salah dengan dirinya. Bahkan mereka sudah melewati malam bersama, namun sikapnya tetap dingin dan acuh. Hampir tiga minggu setelah melewati malam yang panjang itu, mereka tidak pernah lagi ada kontak fisik.

Ketika sore hari Asher mendatangi kamar Yuki. Ia sempat terlonjak kaget seperti sebelumnya, dia selalu masuk tanpa mengetuk pintu. Kali ini dia menatap gadis itu cukup serius, sejurus kemudian berkata ingin menikah lagi.

Yuki bergeming. Mendengar pernyataan Asher yang dengan tanpa merasa berdosa mengatakan tanpa beban.

Jadi maksudnya aku mau di madu setelah semua yang telah terjadi? Bolehkan aku mengatakan sakit walaupun belum ada cinta di antara kita?

1
Anonymous
pantas ga ada ahklak ternyata kaka tiri
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
🧟‍♂️🧟‍♂️
murahannn
🧟‍♂️🧟‍♂️
penulis nya murahan kahh?
🧟‍♂️🧟‍♂️
mampusss mati aja jalang, emang pantes dirima wanita murahan seperti yuki
🧟‍♂️🧟‍♂️
baguss rumah tangga rusak lagii
🧟‍♂️🧟‍♂️
jalangg, masih status istri orang ngasih harapan ke laki lain, rajin shalat atau apalah kelakuan bahkan melebihi ibliss inilah islam yang sesungguhnya
Dewi Rabon
kereeennnn
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Rini Fitrianingsih
kata zurra mumpungyuki masih nifas/Facepalm//Facepalm/
Hermayt
t#lol bgt yuki, gedeg, thor2 bikin sosok yuki yg kuat, tp bl##n,di gertak dikit nurut,
Hermayt
gregetan m yuki, thor jgn bikin yuki jd cwe bxgo donk, qlo aq jd yuki, mending jadian m amar yg bnr2 cinta, ni g kesel m asher, tp nurut bgt m tu laki, m zumi jg nurut bgt
Hua Hua
maaf stop baca, ceritanya nggak masuk akal kakak adik dinikahi oleh pria yg sm aja udah aneh, di sini protagonos siapa, antagonis siapa jg ga jelas, terus alurnya monoton terus ga ada perubahan dr awal menikah, kenapa tidak cerita sj sm ortunya , kalau di realita kan seperti itu, ini malah bolak balik minggat balik lagi gitu terus sampai lebaran monyet,, maaf2 ye thor, tidak suka dengan karakter yuki, bye
retiijmg retiijmg
iih gemes sm sikap yuki..knp gak ngomong ke ortunya klo di poligami sm kakaknya?
retiijmg retiijmg
knp gak pergi aja sih yuki?
km uda pnya penghasilan sndiri drpd sakit hati trs.
kyknya zumi pnya sakit parah nih..
Wahyunni Winarto
idihhh ada yg kek gtuu
Fazuraa18
cerita tergoblok yg pernah gw baca karakter pu di buat hihhhh
Ina Karlina
kayanya Yuki Hamidun lagi..dan s Asher aduuuh baperan banget sih gitu aja ngambek uh dasar cowok posesif
Kostum Unik
Menurut gw Yuki paling bodoh karakternya. Cuma Krn gk pengen mertua sakit tp kyk budak selakangan tuh laki. Ngapain jg berkorban
Kostum Unik
Membagongkan ini Novel. Yuki bodoh. Yg cowok serakah.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!