Akibat dari perceraian orang tua pasti akan berdampak pada kehidupan anaknya. Apa lagi anak itu ada di masa pubertas yang mengalami pertumbuan secara fisik, maupun uperilaku-perilakunya.
Joko Susanto adalah salah satunya.
Dia adalah remaja yang putus sekolah.
Dan memutuskan untuk meninggalkan desanya untuk bekerja di perbatasan kota Y. Ia tinggal di kosan putri milik istri dari kakak keponakannya, Parmin. Dan istrinya yang bernama Rani.
Karena Parmin ini jarang pulang kerumah, Joko dan Rani pun menjadi sangat akrap. Tidak terkecuali kepada Elsa adik dari Rani dan juga Bude Atun ibunya Rani dan Elsa.
Karna kosan itu adalah kosan putri, Joko pun juga dekat dengan banyak wanita di sana. Ada mahsiswi yang bernama Indri, ada juga pemilk salon yang bernama Dina.
Belum di luaran kosan
Ada Lastri penjual angkringan,
nyonya Santi, dan masih banyak lagi.
Dan mereka semua cantik-cantik dengan kelebihan masing-masing yang mereka miliki.
Siapakah yang nantinya akan menjadi istri Joko?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joko susanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belajar setir
Pagi itu Joko terbangun dari tidurnya
Iya ingin segera keluar kamar untuk melihat jam dinding di warung,
Dan alangkah kagetnya Joko melihat jam yang menunjukkan angka,7.lebih 10 menit Joko segera ke kamarnya mengambil pakaiannya setelah itu Ia ke toilet untuk berritual di toilet.
***
Mas Parmin datang dari arah ring road ia langsung menuju ke rumah Mbak Rani yang sebelah kiri,
Ia masuk ke ruangan tengah untuk sarapan pagi.
Joko datang dari kosan lewat rumah Mbak Rani sebelah kiri, sama seperti Mas Parmin.
Dan seperti biasa Joko dan Mas Parmin sarapan di meja makan berdua saja, Karena Mbak Rani sudah, mengantar Elsa ke sekolah.dan setelah itu mbak Rani akan langsung Berangkat kerja.
Sedangkan Bude Atun sudah pergi ke pasar untuk belanja untuk warungnya.
Joko terlihat bingung dengan semua ini karena , walaupun tadi malam Mas Parmin bertengkar sama Mbak Rani tapi Mas Parmin tetep sarapan di situ. Dan Mbak Rani tetep menyediakan makan untuk mereka berdua.
Walaupun begitu Joko tidak berani menanyainya itu ke Mas Parmin perihal kebingungannya itu.
" Mas nanti mampir di Laundry deket sungai itu dulu ya mas," Joko meminta.
" Ow depan situ, ya udah ga papa,
Yuk ko yok, dah siang ini, nanti ndak bapak mu marah- marah."
"Ya yuk."
Joko dan Mas Parmin pun akhirnya berangkat kerja, seperti biasanya.
***
Hari berganti hari Tak terasa ini sudah minggu ke 3 Joko bekerja di proyek bapaknya, dan sekarang adalah hari Minggu dan seperti biasa nya pagi itu meraka Joko, Mbak Rani,dan Elsa telah sampai kosan, setelah sejak pagi jalan-jalan di ring road deket kampus.
"Jok, jangan lupa ya! jam 2 sore"
Elsa mengingat kan Joko.
"Siap" Joko menjawab nya,
" Ko ati-ati ya ko, nanti kalau nyopir,
Harus fokus," Rani juga mengingatkan Joko.
" Iya Mbak Rani sa---,"seketika mbak Rani memelototkan matanya untuk mengingatkan Joko.
" Ya udah yuk Mbak," Elsa mengajak Mbak Rani ke rumah.
Dan mereka pun beranjak menuju rumahnya meninggalkan Joko, yang beranjak pula masuk kosan.
Singkat cerita jam sudah menunjukkan angka setengah 2 siang hari, Joko sudah siap dengan Dandanannya yang serba hitam, satu-satunya kaus lengan panjang, dan celana panjang hitam,yang bagus yang ia miliki, dan telah bersiap untuk ke rumah Mbak Rani.
" Bude Pamit ya," Joko mencium tangan Bude Atun.
" Ow jadi tow, " Bude Atun menjawab nya.
"Iya Bude."
" Ati-ati ya ko, Elsa itu belum punya SIM.
" Aku juga belum punya Bude."
" Tapi kan kamu cowok, mendingan kamu nanti yang di depan aja ko."
"Ya Bude," Joko menjawab nya dan beranjak menuju pintu belakang.
Di sisi yang lain Mbak Rani telah berdiri dengan Elsa di dekat motor yang sudah di siapkan, Menunggu kedatangan Joko.
"Itu dia mbak" Elsa menunjuk Joko yang keluar dari kosan.
" Sa nanti kamu di belakang saja di bonceng Joko," Mbak Rani mengatur Elsa.
"Iya Mbak," Elsa menjawab nya.
" Dah siap sa," Joko datang dari kosan.
" Ya ilah, pake tanyak, perasaan aku dah nunggu dari tadi,"Elsa sedikit kesal sama Joko.
" Maaf sa, kan aku mandi dulu,"
" Maksudnya gimana ya emangnya aku ga mandi?"Elsa menjawab nya.
"Udah-udah malah ribut, ko nanti kamu yang di depan ya, biar Elsa yang di belakang," Mbak Rani meminta.
"Iya Mbak," Joko menjawab nya.
"Ati-ati, belajar nyetir mobilnya yang fokus, jangan grogi," Mbak Rani memberi support.
" Iya mbak, makasih ya mbak, dah di pinjemin motor."
" Ya"
Joko dan Elsa pun beranjak menuju tempat temennya Elsa,
Elsa memeluk erat Joko dari belakang, Rani yang melihat itu pun sedikit cemburu dengan Elsa, tapi karna Rani juga sayang dengan Elsa,
Rani pun tidak bisa berbuat apa-apa.
Mendadak Rani teringat sesuatu, saat ia sedang memeluk Joko, saat itu kepunyaan Joko mengembang dengan sempurna,
Rani mendadak menjadi gelisah memikirkannya. Sesuatu itu,
"Jangan-jangan Joko sekarang juga gitu, duh gimana ya? Rani membatin dan terlihat kawatir.
" Ya Semoga saja tidak gitu," Rani berfikir positif.