NovelToon NovelToon
Permaisuri Tidak Mungkin Jahat

Permaisuri Tidak Mungkin Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Time Travel / Harem / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah mengalami percobaan mesin waktu yang gagal, Han Ziqing tiba di dunia kuno sebagai permaisuri yang siap dikubur di peti mati. Di hari dia membuka mata kembali, dia bertengkar dan bertarung dengan Wei Shiqi, sang Kaisar yang selama ini membencinya.

Di dalam harem yang kejam dan dingin, selain menghadapi sikap dingin Wei Shiqi, Han Ziqing juga harus menghadapi dan mengurus selir-selir yang memusingkan.

Wei Shiqi yang menyadari kepribadian Han Ziqing yang berubah total mulai mengubah pemahamannya. Dia secara tidak sadar melakukan segala hal untuk melindunginya dan membuatnya tetap berada di sisinya.
***
"Yang Mulia, Permaisuri meracuni Selir Yun karena kesal!"

Wei Shiqi menjawab, "Panggil tabib dan obati Selir Yun!"

"Yang Mulia, Permaisuri pergi menemui Sarjana Song!"

Wei Shiqi menjawab, "Batalkan gelar sarjananya, kirim ke perbatasan!"

"Yang Mulia, Permaisuri pergi berkencan dengan Tuan Fu!"

Wei Shiqi mengerutkan kening, "Kirim Fu Dou kembali ke negaranya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8: Kunjungan Para Selir

Pada hari kedelapan, masa kurungan Han Ziqing di Istana Ningxi sudah berakhir. Han Ziqing sedikit menyayangkan dan tidak rela karena itu berarti ia harus menjalani perannya sebagai Permaisuri Han.

Menurut ingatannya, dia harus melakukan ritual pagi dengan menerima salam dari para selir setiap hari.

Belum sempat dia memikirkan bagaimana dia menghindari salam pagi, seorang pelayan yang baru ditambahkan ke Istana Ningxi sudah lebih dulu melapor.

Katanya, para selir dari harem sudah tiba dan meminta izin masuk Istana Ningxi untuk memberi salam. Han Ziqing yang masih belum berpakaian sangat terkejut dan hampir jatuh dari kursi.

“Suruh mereka kembali! Bilang kalau aku tidak ingin bertemu!”

Namun, pelayan tersebut lagi-lagi kembali.

“Yang Mulia, para selir berkata mereka akan menunggu sampai Yang Mulia selesai berpakaian.”

“Ck. Sekumpulan rubah ini, apakah mereka begitu mengganggur?”

Meixiang kemudian membujuk Han Ziqing agar menemui mereka. Bagaimanapun, delapan hari sudah berlalu sejak kejadian kematian palsunya.

Kurungan sudah berakhir dan Kaisar tidak mempermasalahkan lebih lanjut. Sudah saatnya Han Ziqing menjalankan tugasnya dan menerima salam dari pada selir seperti biasa.

Meixiang khawatir para selir mendapat masalah jika kembali. Ibu Suri Agung sudah menegaskan jika para selir harus menghormati Permaisuri.

Salam pagi adalah ritual wajib, jika tidak bisa hadir, maka harus memberitahu terlebih dahulu. Han Ziqing akhirnya terpaksa setuju dan buru-buru mengenakan jubahnya.

“Yang Mulia, ingat, Yang Mulia adalah Permaisuri. Para selir itu selalu takut pada Yang Mulia. Jangan sampai mereka mendapat kesempatan untuk memikat Kaisar dengan penampilan mereka,” ucap Meixiang.

Han Ziqing bergidik. Secemburuan itukah Han Ziqing sebelumnya?

“Baiklah-baiklah. Cepat selesaikan riasannya agar aku terlihat cantik.”

Biasanya, Han Ziqing tidak terlalu memperhatikan penampilannya. Menjadi seorang peneliti tidak memerlukan riasan tebal di wajah.

Tapi, sekarang dia menjelma menjadi seorang permaisuri, dan ada banyak wanita yang menjadi madunya di istana. Meski tidak tertarik, tapi dia juga harus menunjukkan wibawanya.

Jika permaisuri jelek, bukankah hidup Han Ziqing juga akan sulit?

Wei Shiqi sudah sering mempersulitnya dan mengerjainya. Tidak apa-apa dia kehilangan harga diri di depan Wei Shiqi, tapi dia tidak boleh kehilangan harga diri di depan para selir suaminya.

Menurutnya, kecantikan adalah modal utama untuk menjatuhkan lawan. Terlebih jika para selir takut padanya, maka mereka setidaknya harus melihat secantik apa Han Ziqing yang membuatnya pantas ditakuti.

Tidak apa-apa untuk mengorbankan kecantikan yang ia abaikan untuk membuat wibawa dan kharisma dirinya terjaga di tempat ini. Lagi pula, Han Ziqing bukankah sudah saatnya memulai hidup barunya?

Selusin selir sudah menunggu dan duduk di aula. Seperti biasa, mereka memakai pakaian sederhana dengan riasan biasa.

Delapan hari berlalu dengan damai tanpa harus memberi salam. Sekarang, mereka sudah harus menghadapi kembali Permaisuri Han yang kecemburuannya tidak masuk akal. Para selir ini lebih memilih mencari jalan aman meski hati mereka enggan.

“Astaga!”

Han Ziqing terkejut melihat selusin selir duduk di bangku dengan rapi. Satu persatu wajahnya diperhatikan.

Riasan tipis, pakaian sederhana, beginikah cara Han Ziqing mengatur mereka agar tidak terlihat seperti ingin menggoda Kaisar?

Han Ziqing bergidik dengan ekspresi yang heran sekaligus tidak menyangka.

Para selir ini, mengapa di matanya terlihat begitu miskin?

Jatah bulanan yang dianggarkan Biro Rumah Tangga Istana untuk mereka harusnya cukup untuk membuat mereka terlihat lebih bermartabat dari sekadar gadis rumahan biasa, kan?

Sekalipun tidak cukup, mereka juga pasti punya harta dan uang yang dikirim keluarga mereka diam-diam, bukan? Yang dilihat Han Ziqing saat ini seperti bukan selir-selir seorang kaisar, melainkan gadis keluarga biasa yang mencoba menonjolkan diri dengan pakaian seadanya!

“Salam kepada Yang Mulia Permaisuri. Semoga Permaisuri panjang umur dan sehat sentosa,” ucap para selir serempak.

Para selir seperti sekumpulan burung pengicau yang berbunyi setiap dikomando. Mereka sangat kompak. Han Ziqing hanya menatap dengan mata tidak percaya.

Ekspresinya seolah mewakili perkataan: Ya Tuhan, apakah mereka dilatih untuk bicara fasih tentang cara memberi salam kepada orang lain bersama-sama?

Di sampingnya, Meixiang sedang menghitung jumlah selir yang hadir. Han Ziqing meliriknya dan bertanya, “Untuk apa kau menghitungnya?”

“Yang Mulia, sebelumnya Yang Mulia selalu menyuruhku untuk menghitung jumlah selir yang hadir. Jika ada yang tidak hadir tanpa pemberitahuan, Yang Mulia suka mengirim orang untuk memeriksa sendiri.”

“Kelak kau tidak perlu menghitungnya lagi.”

“Ah? Tidak bisa, Ibu Suri Agung sudah mengatakan kalau para selir harus mematuhi aturan yang ada dan memberi salam setiap hari.”

Han Ziqing tidak mau peduli lagi. Dia justru ikut menatap para selir yang sedang duduk dengan enggan di ruang istananya.

Dia malah ikut menghitung bersama Meixiang karena dia juga sebetulnya penasaran. Setelah Han Ziqing asli meninggal, dia ingin tahu berapa banyak selir yang masih menghormatinya setelah dia bangkit dari kematian.

“Bukankah jumlahnya ada empat belas? Mengapa hanya ada dua belas?” tanya Han Ziqing.

Selir Wei Shiqi seharusnya berjumlah empat belas orang, ditambah dengan dirinya, maka jumlah istrinya menjadi lima belas. Sekarang, yang hadir di ruangan ini hanya ada dua belas orang.

“Setelah dikurangi Selir Mu yang sedang sakit, ada satu orang yang tidak hadir,” Meixiang menjawab setelah mengingat jelas siapa yang tidak hadir.

“Siapa?”

“Selir Agung Yun.”

Selir Agung Yun, ah, wanita bernama Yun Lin itu. Ingatan Han Ziqing asli memberitahu segalanya tentang wanita itu.

Dari semua selir, hanya Yun Lin yang paling keras berjuang melawannya. Dia masuk dua tahun lebih awal ke dalam harem dan tidak menerima saat Han Ziqing menjadi Permaisuri Han.

Katanya, wanita sepertinya tidak bermoral dan tidak mampu menjalankan tanggungjawab sebagai permaisuri. Yah, Han Ziqing mengakui perihal ‘tidak bermoral’ yang dia katakan. Sebelum ini, Han Ziqing asli lebih mementingkan mengejar cinta dan mencegah Kaisar jatuh cinta pada selir.

Wajar jika Yun Lin sebagai selir agung tidak datang memberi salam. Permusuhan di antara keduanya sangat kuat dan sudah berlangsung bertahun-tahun.

Tadinya jika Han Ziqing mati, maka posisi permaisuri yang kosong sudah pasti jatuh ke tangan Selir Agung Yun. Tapi, Tuhan tidak mengizinkannya dan mengirim Han Ziqing kemari.

“Yang Mulia, perlukah kita mengirim seseorang ke istananya?”

“Apakah dia sering seperti ini?”

“Ya. Selir Agung Yun kerap absen tanpa pemberitahuan setiap kali salam pagi. Dia sungguh tidak menghormati Yang Mulia, sungguh keterlaluan!” Meixiang mengatakannya berapi-api, seolah sedang memanasi hati Han Ziqing.

“Aku saja tidak bereaksi, mengapa kau malah sangat bersemangat? Apakah kau sedang memprovokasiku?” tanya Han Ziqing.

Pertanyaannya tidak serius, tapi Meixiang langsung berlutut memohon ampun. Dia bilang, dia tidak bermaksud memprovokasi hubungan Permaisuri dan Selir Tinggi.

Meixiang hanya khawatir Selir Agung semakin kurang ajar dan mengancam Permaisuri. Bagaimanapun jika dibandingkan, Kaisar pasti lebih mempercayai Selir Agung. Kaisar tidak akan menolong lagi jika Permaisuri mendapat masalah karena Selir Agung.

Han Ziqing lupa kalau setelah Kaisar, perkataannya sangat didengar di sini. Perkataan barusan secara tidak langsung mengarah pada sebuah tuduhan, jika suasana hati Han Ziqing buruk, maka mudah baginya menjatuhkan hukuman. Meixiang akan dianggap memprovokasi Permaisuri agar bermusuhan dengan Selir Agung, sehingga hukum istana akan bergerak untuk mengadilinya.

Saat dia ingat, para selir sudah menatapnya. Ada rasa takut dan heran, juga rasa tidak percaya terpancar di mata mereka.

Apakah ini adalah Permaisuri Han yang mereka kenal suka menghukum pelayan dan selir? Mengapa hari ini dia tampak tenang dan tidak menunjukkan emosinya secara terang-terangan?

Han Ziqing mengambil alih situasi. Dia berkata, “Hari ini sampai di sini saja. Kalian boleh kembali. Meixiang, tidak perlu berlutut lagi.”

Serempak para selir dan Meixiang mengucapkan terima kasih. Selusin selir berdiri berbaris seperti mengantri sesuatu, lalu satu persatu berjalan keluar dari Istana Ningxi dengan tertib. Benak mereka dipenuhi banyak pertanyaan. Kebanyakan adalah perihal perubahan aura dan sifat Permaisuri.

Biasanya, salam pagi selalu berlangsung hampir dua jam. Permaisuri selalu menemukan celah pada beberapa orang yang ia anggap tidak sopan dan penggoda.

Meski sudah memakai riasan biasa dan pakaian sederhana, Permaisuri selalu menangkap seseorang yang dinilai berhias berlebihan. Dia terkadang memperpanjang masalahnya dan berakhir menghukum orang itu.

“Apakah kau merasakannya? Permaisuri sepertinya sedikit berbeda hari ini,” Selir Tian bertanya pada Selir Shang. Keduanya sudah berteman sejak masuk ke istana dua tahun lalu. Selir Tian dan Selir Shang adalah selir termuda sekaligus anggota harem yang paling baru.

“Kau benar. Hari ini Permaisuri tidak marah dan tidak mempermasalahkan riasan setiap orang. Apakah benar kata para pelayan bahwa dia sudah tercerahkan?” Selir Shang menjawab sekaligus menambahkan pertanyaan. Salah seorang selir yang berjalan bersama mereka, Selir Qiao, ikut bergabung dalam obrolan.

“Aku justru lebih takut dia yang seperti ini. Permaisuri yang pemarah dan cemburuan jauh lebih baik ketimbang dia yang diam dan bersikap tenang,” ucapnya.

Jujur saja, hati mereka juga tidak nyaman. Rasanya sangat berbeda karena mereka terbiasa mendapat omelan Permaisuri setiap hari.

Hari ini saat melihat Permaisuri begitu tenang dan tidak menunjukkan emosi, hati mereka justru takut. Seseorang yang tiba-tiba diam dan berubah, biasanya menyembunyikan bahaya yang lebih besar.

“Menurutmu, apakah Selir Agung Yun akan mendapatkan hukuman? Permaisuri paling tidak menyukai Selir Agung Yun. Dia pasti menangkap kesalahannya dari ketidakhadirannya pada salam pagi hari ini,” ucap Selir Qiao.

Permaisuri biasanya memanfaatkan segala kesempatan untuk menjatuhkan Selir Agung Yun. Dia mendapat kesempatan hari ini, akankah dia menggunakannya?

Selir Shang dan Selir Tian saling berpandangan dan menggeleng tidak tahu. Berdasarkan pengamatan mereka hari ini, sangat sulit menebak langkah Permaisuri selanjutnya.

Emosi dan ketenangannya membuat segalanya jadi tidak bisa diterka. Mereka tidak bisa menebak bagaimana Permaisuri akan bertindak setelah ini.

“Entahlah. Lebih baik kita tunggu saja.”

Lalu, ketiga selir itu berpisah di gerbang istana dan kembali ke kediaman masing-masing.

1
sahabat pena
siapa tuh? apa pensiunan kaisar atau ayah nya MC cewek nya? ah jd kepo.. 🤣🤣🤣lanjut 💪💪💪
sahabat pena
part awal yg konyol.. udah bangkit dari kematian masa balik lagi ke peti mati.. 🤣🤣🤣mn di tutup lagi peti matinya 🤣🤣🤣🤣ah suka.. suka sama karya mu thor 😘😘
zansen
kan udah ku bilang bang... Dia orang baru.. 😆😆
zansen
😆😆😆😆😆
Abz
lnjut
Abel_alone
astaga Han qizing mau buat kaisar berubah jadi serigala
zansen
walaaahh..... 😧😧😧 g bahaya ta kalo sampe kaisar tau 😆😆😆
zansen
😂😂😂😂 terdeteksi lope² ini
zansen
kehilangan apa bang... 😉😉
zansen
kasiaaannn... 😂😂😂 sabar bang orang baru itu 😆😆😆
zansen
asseeeek... 🤣🤣🤣🤣
Cha Sumuk
bagus ceritanya sih tp mc cewek nya kurang badas dn msh lemah jg penakut masa ratu takut sm pengawal bukan kah dia dr jiwa modern
Sun Flower: sabar sabar
total 1 replies
Nini Antéh
coba aja sendiri 🤭
ika yanti naibaho
semangat kak
Abz
lanjut
Abel_alone
masih mauko Yun Lin
wkwkwkwkwk
Sun Flower: Yun Lin pengacau
total 1 replies
zansen
😍😍😍😍
zansen
🤣🤣🤣🤣
ika yanti naibaho
semangat kak/CoolGuy//CoolGuy//Determined//Determined/
ika yanti naibaho
mantap permaisuri/CoolGuy//CoolGuy/
Sun Flower: libas teruss
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!