Liu Bai Jendral Kerajaan Wei dengan julukan Pendekar sembilan nyawa dianggap mati Sepuluh tahun lalu, dan saat ini dia muncul kembali untuk membalas dendam..
Tentang kesetiaan, pengorbanan dan pembalasan.
kedamaian adalah yang di inginkan, tetapi balas dendam harus dilakukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kang Mus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Bandit
"Ketua, apakah suatu saat kau akan meninggalkan sekte Sapu Jagad.?" Su Binbin berada di samping Liu Bai, mereka sedang berada dalam perjalanan menuju kota Perdamaian, berada diantara barisan paling depan. Su Binbin sudah mulai mengetahui beberapa rahasia ketua Bai.
Liu Bai "jika ada pilihan aku ingin tetap berada di sekte dan menjalani kehidupan damai seperti sepuluh tahun ini, tetapi kadang hidup itu bukan sekedar pilihan, ada tanggung jawab dan kewajiban yang harus aku selesaikan. Mungkin aku akan pergi dalam waktu lama dalam waktu dekat, aku tidak tahu apakah aku bisa kembali ke sekte atau tidak.
Walau tergolong sebentar, sekte Sapu Jagad menjadi salah satu tujuanku pulang jika ada waktu damai. Tetapi semua tergantung dari nasib dan keberuntunganku sendiri."
Liu Bai berharap bisa hidup biasa dan damai, tetapi keadaan membawanya untuk menjadi salah satu pendekar dengan julukan pendekar 9 Nyawa, pertempuran dan pertarungan sebelumnya entah berapa nyawa yang hilang ditangannya. Tidak ada pilihan, untuk bertahan dia harus membunuh.
Liu Bai "Guru Su, aku tahu kau tidak suka berpetualang, kau hanya ingin hidup tenang dan menjalani kehidupan damai di Sekte, tetapi kau juga harus tahu kedamaian saat ini tidak bisa didapat tanpa kekuatan. Ketika aku dan kelompok Cakra Buana pergi, kedamaian Sekte dan Desa Pelangi akan berada ditangan kalian.
Aku merekomendasikan mu untuk menjadi anggota paviliun Medika bukan hanya karena bakatmu, tetapi juga berharap kau bisa ikut menjaga perdamaian yang ada. Untuk itu kau juga harus lebih kuat, tetapi semua tergantung pada pilihanmu sendiri."
Setiap kedamaian dan ketenangan dibutuhkan kekuatan dan kekuasaan yang menjaganya, tanpa itu kedamaian tidak bisa didapat. Liu Bai memahami itu, harus ada yang berkorban untuk mewujudkannya. Tetapi semua harus sesuai dengan pilihan sendiri tanpa paksaan.
Kedamaian Desa Pelangi dan Sekte Sapu Jagad, Liu Bai dan kelompoknya yang membuat, tetapi pada akhirnya orang yang tetap tinggal harus bisa menjaganya.
Su Binbin "aku mengerti, dan aku juga sepertinya tidak punya pilihan, pada akhirnya sekte Sapu Jagad dan Desa Pelangi di sana ada orang-orang yang ingin aku lindungi dan perjuangkan."
Terkadang hidup bukan hanya sekedar pilihan, ada tanggung jawab, juga ada beberapa hal yang harus dikorbankan.
...
Pada masa jaya kerajaan Chu, rute menuju kota Perdamaian adalah rute yang ramai, tetapi saat ini semua terlihat sepi, tidak ada keramaian, penduduk yang sebelumnya mencari peluang lewat banyaknya pengunjung sudah pergi ke tempat yang lebih aman.
Pedang patah mengangkat tangan dan memberi isyarat agar rombongan berjalan perlahan, rombongan paling depan dan belakang adalah petarung yang menjaga agar perjalanan tetap aman. Mereka adalah orang yang berpengalaman dan selalu waspada terhadap serangan atau jebakan dari bandit dan lainnya.
Semua orang bersiap, tiba-tiba muncul anak panah mengarah ke rombongan dari berbagai sisi, Liu Bai dengan sigap membuat formasi pertahanan, walau butuh waktu tetapi mampu menahan sebagian besar anak panah, sisanya mampu ditepis oleh pendekar yang mengawal.
Para murid dan rombongan lain yang ahli dalam memanah membalas serangan, membidik kearah munculnya serangan. Pedang patah dan petarung lain bersiap menunggu perintah untuk menyerang.
"Formasi pertahanan yang bagus, menarik, ini bukan formasi yang bisa dibuat orang biasa." Pimpinan bandit dan beberapa orang muncul didepan rombongan. Mereka mulai menyadari rombongan yang mereka sergap bukan rombongan biasa, serangan dadakan mereka hanya melukai beberapa orang.
"Kami hanya mencari peluang, kalian bisa lewat dengan tenang, tentu saja dengan beberapa sumberdaya sebagai kompensasi melewati wilayah kekuasaan kami" mereka mulai negosiasi berharap ini bisa selesai dengan damai, tetapi sebagai bandit mereka pantang pulang tanpa hasil, walau ada resiko pertempuran.
Liu Bai "sayang sekali, kami hanya rombongan dari sekte kecil, tidak banyak sumberdaya yang kami bawa, selain itu ini mungkin hanya cukup untuk akomodasi perjalanan kami, jadi mohon maaf"
Liu Bai diatas kuda berjalan menuju depan, rombongan mulai berkumpul ditengah formasi yang dibuat Liu Bai, ini bisa melindungi mereka beberapa jam ke depan, petarung mulai bersiap, sebagain untuk melindungi rombongan dan yang lain bersiap menyerang.
"Sayang sekali tidak ada yang gratis di benua biru ini" pimpinan bandit bersiap dan memberikan isyarat untuk menyerang. Liu Bai tidak diam, melesat ke depan menuju pimpinan bandit dengan pedang ditangannya.
Pertempuran terjadi, kelompok Cakra Buana menyebar dan menyerang, sisanya bersiap dan berlindung didalam formasi yang dibuat Liu Bai. Pertarungan yang dekat dengan rombongan adalah antara Liu Bai dan pimpinan bandit. Jual beli serangan terjadi, ayunan pedang menjadi tontonan rombongan, pohon disekitar banyak yang tumbang terpotong oleh tajamnya pedang.
Pimpinan bandit yang kewalahan mencoba menghindar dan mencari celah untuk melarikan diri, Liu Bai dengan pedang Nagapuspa ditangannya tidak membiarkan lolos. Liu Bai masih bermain-main, setelah sekian lama dia menggunakan pedang Nagapuspa kembali.
"Tidak kusangka kami bertemu dengan Pendekar Sembilan Nyawa dan berurusan dengannya, bagaimana jika ini selesai sampai di sini tentu saja aku akan memberikan kompensasi untukmu" Sebagai ketua bandit, dia tahu siapa pemilik pedang Nagapuspa yang legendaris, juga Liu Bai bukan lawannya ketua bandit menyadari Liu Bai bermain-main, nyawa lebih penting dari harta, berharap masih bisa hidup.
Liu Bai " sayang sekali aku sudah tidak lagi bernegosiasi dengan bandit, terakhir kali aku melakukannya mereka justru mengkhianati ku, lagi pula kalian yang menyerang terlebih dahulu, mari kita selesaikan ini"
Pada awalanya terlihat seimbang dengan satu serangan Liu Bai menumbangkan pimpinan bandit. Tidak lama kemudian pertempuran berakhir. Tidak ada korban jiwa dari rombongan sekte sapu jagad.
"Ketua anda hebat, aku ingin belajar jurus pedang yang anda gunakan barusan" Salah satu murid antusias dengan apa yang terjadi, ini adalah pertama kalinya mereka melihat ketua Bai bertarung. Yang mereka tahu Ketua Bai adalah ahli membuat formasi, rune dan jimat.
Ketua Bai "tentu saja, ini jurus yang aku buat, bagaimanapun aku adalah ahli pedang yang hebat hahahah, untuk bukunya ada di perpustakaan sekte nama jurusnya 'Tarian Pedang Nagapuspa'.
Untuk kalian yang fokus pada keahlian alkemis, formasi atau lainnya, sebaiknya juga mempelajari salah satu jurus untuk bertarung bagaimanapun di dunia luar, tidak ada perlindungan terbaik selain kekuatan sendiri"
Liu Bai menyadari pentingnya keahlian bertarung ketika dia menjadi target klan besar kekaisaran wei, saat itu dia bisa memanfaatkan klan, sekte dan keahliannya untuk bertahan, tetapi adakalanya semua itu tidak berguna.
Ahli formasi adalah pendekar berbahaya, tetapi mereka butuh waktu untuk mempersiapkan segalanya, serangan dadakan dan cepat menjadi kelemahannya. Liu Bai menciptakan jurus yang cocok untuk menutupi kelemahannya.