NovelToon NovelToon
I Love You More, Little Sweety

I Love You More, Little Sweety

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: DeeSecret

Setelah bangun dari kematian, dan menyaksikan keluarganya di bunuh satu persatu untuk yang terakhir kalinya, kini Naninna hidup kembali dan bereankarnasi menjadi dirinya lagi. Memperhatikan dirinya sendiri di depan cermin. memastikan bahwa apa yang telah di alaminya saat ini hanyalah ilusi, namun ia merasakan sakit saat jari lentiknya mencubit pelan wajah mulusnya. Seketika ia tersadar bahwa hal ini bukanlah ilusi, melainkan kenyataan yang harus ia terima. Tidak mengerti mengapa Tuhan masih baik dan mau memberinya satu kesempatan, Ninna menyadari bahwa ia tidak akan menyia-nyiakannya lagi.

Sembari memantapkan diri dan tekad, Naninna berusaha untuk bangkit kembali dan memulainya dari awal. Dimana musuh bebuyutannya terus saja berulah hingga membuat seluruh keluarganya terbunuh di masa lalu.

Naninna... tidak akan pernah melupakannya.

Kekejaman yang telah mereka lakukan pada keluarga dan orang-orang terdekatnya, ia akan membalasnya satu-persatu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeeSecret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bimbang

“Kau mencintainya, Matt… kau mencintainya.”

Amalia berharap jika ini semua hanyalah spekulasinya saja. Namun saat menyadari perbedaan dari kekasihnya, mana mungkin dirinya tidak menyadari hal itu sebagai wanita? 2 tahun lamanya berada di rumah milik orang lain tanpa status apapun, sebagai kekasihnya yang keberadaannya harus disembunyikan dari publik, Amalia merasa bahwa hidupnya saat ini sudah sangat memuakkan. Terlalu lelah karena harus berpura-pura menjadi sepupu dari kekasihnya, Amalia berfikir mungkin inilah saatnya untuk memberitahukan kepada semua orang tentang hubungannya dengan Matthew. Amalia tidak peduli jika Matthew memarahi ataupun membencinya, karena perasaannya saat ini jelas lebih utama di bandingkan rencananya.

“Omong kosong.” Matthew menjawab skeptis. Senyuman meremehkan tercetak jelas di bibir tebalnya. “Berhentilah berfikir yang tidak penting. Dan jangan pernah mengucapkan kalimat omong kosong di depanku.”

Terdengar tawa sumbang dari bibir wanita itu, Matthew masih diam berdiri di balik kaca besar ruang kerja yang ada di rumahnya. Manik biru laut itu menyorot penuh bimbang dan keraguan saat melihat dua sejoli tengah berdiri di depan mobil. Matthew memandangi bagaimana sikap istrinya terhadap sahabat kecilnya itu.

Hanya sahabat kan?

Tapi kesannya lebih dari sekedar sahabat. Matthew bukanlah pria yang bodoh. Sebagai suami ia juga teramat peka terhadap perasaan mereka saat ini. Jelas dirinya di penuhi oleh keraguan dan juga kecemburuan secara bersamaan.

“Aku tidak berbicara omong kosong, Matt… tapi aku mengatakan sesuai fakta!” Setelah apa yang semuanya terjadi, dan semenjak dirinya menyadari bahwa ada perubahan pada sikap dan bagaimana cara menyikapi kekasihnya terhadap istrinya itu, bagaimana bisa Matthew masih bisa mengelak dan menampik hal itu? “Semuanya terlihat jelas di matamu! Kau bahkan tidak mengakui perasaanku itu.”

“Kalau memang aku mencintainya, apa yang akan kau lakukan? Katakan padaku, Lia… apa yang akan kau lakukan? Semua ini terjadi karena rencanamu itu. Aku bersikap seolah semuanya baik-baik saja karena keinginanmu. Dan kau juga yang menyuruhku untuk tetap berpura-pura mencintainya! Dan setelah semuanya terjadi, kau berani protes dan menyalahkan diriku?!”

“Wajar jika aku menyalahkanmu! Kalau kau bisa menjaga perasaanmu, KAU TIDAK MUNGKIN BERANI MENCINTAI WANITA LAIIIIIIIN!”

Semuanya sudah hancur bukan?

Ketakutannya yang selama ini menantinya akhirnya terwujud sudah. Ketakutan yang bahkan lebih besar di bandingkan balas dendam untuk kematian orang tuanya. Jika memang benar Matthew mulai memiliki perasaan terhadap Naninna, lantas apa yang akan ia lakukan selanjutnya? Tidak mungkin dirinya tetap tinggal di rumah ini tanpa adanya status pada dirinya. Tidak ada yang bisa ia salahkan disini, semua ini memang salahnya. Memaksakan kekasihnya untuk tetap berpura-pura menjadi suami dan mencintai wanita lain yang ternyata musuh dari dirinya sendiri.

“Bukankah dulu aku pernah memberimu rencana yang lebih bagus dari ini? Kita bisa saja langsung membunuh mereka daripada harus berpura-pura mencintai wanita lain selain dirimu, Lia… Tapi kau? Kau sendiri memaksaku untuk tetap mempertahankan pernikahan itu dan lebih memilih membiarkan cinta kita terbagi. Kau fikir setelah semua ini, kau masih bisa menyalahkanku? Aku tahu kau sedang dalam posisi tidak baik saat ini… Tapi aku pun sama! Jika suatu saat nanti aku benar-benar mencintainya….”

Amalia mulai dilema. Ia bahkan tidak sanggup untuk mendengar kalimat selanjutnya dari mulut Matthew.

“Kuharap kau mulai belajar untuk mengikhlaskanku dan juga merelakan perasaanmu padaku. Karena disaat diriku mulai mencintai wanita lain, apalagi wanita itu istriku sendiri, tidak mungkin bagiku masih membagi perasaanku dengan wanita yang bahkan tidak memiliki ikatan rumah tangga denganku.”

Tubuh Amalia akhirnya luruh kebawah.

Ucapan menyakitkan yang harusnya tidak ia dengar, kini akhirnya terucap jelas pada bibir kekasihnya sendiri. Meskipun hal itu masih diwanti-wanti dan tidak tahu kapan perasaan itu terjadi, nyatanya perkataan layaknya sebuah anak panah, kini akan selalu terngiang-ngiang selamanya di kepalanya.

“Jadi…. Setelah apa yang kau katakan tadi, bukankah itu semua membuktikan kalau kau memang tidak benar-benar mencintaiku? Haha, ternyata semua lelaki itu sama saja, sama-sama munafik dan tidak bisa di percaya. Aku jadi penasaran…” Suaranya tercekat saat hendak mengucapkan sebuah kalimat. Kelopak matanya berembun kala tatapannya saling mengunci dengan iris biru laut milik kekasihnya. “Sudah sejauh mana kau berhubungan badan dengan istrimu itu…. Matthew Anderson?”

Sejauh mana kau berhubungan badan dengan istrimu itu?

Maksudnya apa? Apa yang tengah di fikirkan oleh wanita di depannya ini sampai-sampai berani mengucapkan kalimat yang bahkan tidak pernah ia lakukan seumur hidup. Terlalu lama berdebat dengan Amalia, dirinya sampai tidak bisa berfikir secara jernih.

“Apa maksud dari perkataanmu itu, Amalia? Kau fikir diriku ini lelaki bajingan yang haus akan belaian seorang wanita? Gunakan otak dangkalmu itu untuk bisa berfikir secara positif tentangku, sadarkah kau bahwa ucapanmu itu tidak bisa kau anggap sepele?”

“Memangnya kenapa? Kau takut? Bukankah apa yang kukatakan beberapa detik yang lalu adalah fakta? Katakan padaku, Matt….Sudah sejauh mana?”

“AMALIA!!!”

“APAAAA?!”

Tanpa sadar Matthew telah berlaku kasar bahkan sampai mencengkeram kerah baju milik kekasihnya. Nafas keduanya saling memburu ketika saling berteriak satu sama lain. Di antara mereka tidak ada yang mau mengalah dan memilih bersikap egois. Hingga mereka tidak menyadari jika sedari tadi ada sepasang mata yang tengah mengintai dan menguping pembicaraan mereka di balik celah pintu.

“Kau harus segera hubungi pria bernama Davichi itu. Buatlah aliansi dengannya. Dengan begitu kita dengan mudah mengalahkan mereka tanpa harus bekerja terlalu keras. Namun, kalau kau masih diam saja dan tidak bergerak… Aku sendiri yang akan menemuinya dan berbicara dengannya.”

“Jangan bertindak gegabah, Lia. Davichi bukanlah pria sembarangan yang bisa kau tatap sesuka hati. Kau bahkan tidak tahu bagaimana orangnya, apakah kau sudah mencari tahu informasi tentangnya?”

“Kenapa kau bertanya hal itu padaku? Kenapa tidak kau tanyakan pada dua tikusmu yang sudah kau beri tugas itu? Sudah satu bulan lamanya mereka berdua tidak ada kabar, aku khawatir kalau mereka sudah mati di gerogoti tikus kolong jembatan.”

Matthew juga sudah lama tidak mendengar kabar dari Akash dan juga Naevis. Entah apa yang terjadi pada mereka berdua, Matthew harap sesuatu buruk tidak menimpa mereka.

#####

“Tidak sopan mengintip dan menguping pembicaraan orang lain dirumah ini…. Yumiella.”

Yumiella menegakkan tubuhnya kala mendengar suara bariton tegas nan dalam dari orang yang tengah berdiri di belakangnya. Yumiella masih mempertahankan wajah kerasnya saat tatapan tajam milik Chloe mulai menginterogasinya.

“Aku memang tidak mempunyai hobi ataupun kegiatan menguping seperti ini. Namun saat aku hendak menuju ke dapur dan melewati kamar mereka…. Aku bahkan harus mendengar sebuah kenyataan menyakitkan yang harus ia dengar dari mereka berdua.” Kedua matanya mulai memanas. Bibirnya masih terkunci rapat namun ia masih ingin mengucapkan beberapa kalimat lagi. “Aku hanya tidak menyangka, selama ini sudah berapa air mata yang jatuh dari kelopak mata milik Nona Naninna? Pasti sudah tidak terhitung jumlahnya karena hal ini telah berjalan selama dua tahun lamanya…. Mungkin?”

Chloe masih setia mendengarkan.

Yumiella memilin kesepuluh jarinya, “Mereka masih bisa hidup dengan tenang dan damai setelah berkhianat dan bermain api di belakang Nona, lantas setelah itu semua-mereka berencana ingin membunuh keluarga Nona? Apa yang ada di kepala para bajingan itu?!”

Yumiella terbawa arus suasana. Mungkin karena sudah satu bulan lebih bekerja untuk sang Nona, lalu perlahan mengetahui bagaimana kehidupan rumah tangga wanita itu, kesetiaan Yumiella semakin bertambah dan menyala. Melihat bagaimana Nonanya di khianati bahkan berencana untuk dibunuh, mana mungkin dirinya bisa tenang? Apalagi orang yang merencanakan itu semua adalah suami dari Nonanya sendiri. Pria itu…. Bukankah terlalu kurang ajar dan tidak tahu malu? Sudah berkhianat bahkan sekarang berani untuk melenyapkan istrinya sendiri hanya karena wanita simpanannya?

Disini Amalia juga salah.

Kenapa wanita jalang itu masih bisa tinggal disini bahkan mengaku sebagai sepupu dari Matthew? Benar-benar tidak tahu malu.

“Jadi selama ini, hal yang selalu mengganggu fikiran dan juga kehidupan Nona… adalah mereka berdua?” Yumiella mencoba mencari jawaban saat Chloe menatapnya. “Nona bahkan sampai kehilangan nafsu makan dan jarang bisa tidur tenang karena dua bajingan itu, Chloe… Kau fikir apa aku akan diam saja saat melihat mereka mulai bertindak tidak tahu diri?”

1
IndraAsya
👣👣👣
Eonjin♤
Bravo, thor! Karanganmu berhasil membuatku menangis dan tertawa pada saat yang sama.
彡 Misaki ZawaZhu-!
Bikin nagih 😍
Desi Oktafiani
Baru baca beberapa chapter aja udah pengen rekomendasiin ke temen-temen semua!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!