Karena sebuah kesalahan dimasa lalu yang dilakukan oleh mendiang Ayahnya, Asha merasa bersalah dan mengorbankan dirinya untuk menebus dosa mendiang Ayahnya dengan mendonorkan salah satu ginjalnya pada Rain De Costa.
"Jika orang bertanya mengapa aku yang merasa bersalah padahal semua itu adalah perbuatan Ayah ku ? Apa kalian pernah merasakan bagaimana disayangi melebihi apapun di dunia ini oleh seorang Ayah ? kebaikan dan ketulusan hatinya itu membuat aku ikut andil di dalam kesalahan dan dosa yang ia lakukan."
Kebaikan yang diberikan oleh Asha membuat Rain jatuh cinta meskipun dirinya sudah menikah dengan wanita lain.
Meskipun mereka terhalang jarak dan waktu ternyata Tuhan memiliki rencana yang lain keduanya dipertemukan kembali dalam sebuah insiden dimana Rain harus menyelamatkan Asha dari tangan Pria lain. Hingga keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.
Lantas seperti apa kehidupan rumah tangga Asha dan Rain ? simak ceritanya jangan lupa like dan komentar kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 SIAPA PENDONORNYA
Dua minggu kemudian,
Kate dan Morgan menunggu di depan ruang operasi dimana hari ini Rain melaksakan transplantasi ginjal. Mereka menunggu Rain dengan harap cemas takut jika Rain terjadi hal yang tak mereka inginkan, namun disisi lain mereka terus berusaha untuk kesembuhan dan kesehatan Rain.
Beberapa jam kemudian operasi telah usai, Rain sudah kembali ditempatkan diruang rawatnya. Kate memeluk tubuh Morgan berharap setelah ini Rain benar-benar sembuh total dan bisa kembali kerumah mereka berkumpul bersama lagi.
“Ayo kita pulang, biarkan Rain beristirahat. Besok kita akan kemari lagi.” Bujuk Morgan pada Kate untuk pulang ke mansions karena mereka juga harus sehat demi putra mereka.
Kate pun setuju dan menurut dengan Morgan kembali ke mansions. Beberapa jam kemudian Kate dan Morgan sudah berada di mansions mereka tengah duduk di atas ranjang berdua, karena ada yang ingin disampaikan oleh Kate pada Morgan.
“Jadi apa yang ingin kau bicarakan, hem ?” tanya Morgan dengan lembut membelai wajah Kate yang masih cantik dan kencang diusianya yang tidak muda lagi.
Kate kemudian meraih sesuatu di dalam laci dan memberikannya pada Morgan.
“Siapa dia ?” Morgan mengernyitkan dahinya saat melihat selembar foto yang diberikan oleh Kate.
“Dia adalah putri Justin !” lirih Kate jantungnya terus berdebar kencang takut jika Morgan murka dan marah padanya.
“Apa maksudmu, apa…” ucapan Morgan terhenti saat ia tahu kemana maksud ucapan Kate padanya. Morgan membulatkan kedua matanya pada Kate, hingga Kate menatap Morgan dengan penuh rasa yang sulit untuk diungkapkan.
“Jadi dia….”
Dan Kate hanya bisa menganggukkan kepalanya.
... ……….....
Satu minggu kemudian,
Rain berdiri menghadap kaca jendela yang menunjukkan keindahan kota Berlin dimalam hari. Pikiran terus tertuju dengan satu hal yaitu wajah seorang gadis yang seolah menghantui dirinya setiap malam dalam mimpinya.
Tak lama tiba-tiba pintu ruangan dibuka masuklah Kyara dan Agam. Rain membalikkan tubuhnya dilihatnya mereka berdua dengan perasaan kesal karena Rain tak menyukai Kyara dan Agam setelah mereka menikah lagi.
“Untuk apa lagi kalian kemari ?” tanya Rain dengan ketus. Bukan ia tak menyukai Kyara dan Agam berarti ia membenci mereka, bukan itu. Tapi karena sikap Agam pada Kyara yang membuat Rain menjadi tak nyaman sebab Agam terlalu bucin pada Kyara tak tahu tempat.
“Tentu saja kami akan menjagamu malam ini.” Jawab Kyara apa adanya, karena sejak lima hari ia di Jerman ia selalu ingin melihat kondisi Rain, sebab bagaimana pun Rain hampir kehilangan nyawa nya karena menyelamatkan dirinya.
“Aku tidak perlu dijaga, karena banyak perawat dan dokter yang menjagaku !” jawab Rain dengan ketus. Ia mendengus kesal apalagi Agam merangkul tubuh Kyara dengan mesra dihadapannya. Tidak kah Agam kasihan sedikit pun padanya, jika dirinya adalah seorang pria jomblo yang tentu saja iri jika melihat pemandangan seperti itu.
“Lebih baik kalian pulang saja ke Mansions atau ke Hotel !” jawab Rain lagi, kemudian ia berjalan menuju ranjang dan mendudukkan dirinya disana.
Agam yang mendengar ucapan Rain yang tak ingin mereka berada disisi Rain malam ini, ia mengulum senyumnya ia tahu pasti kakak iparnya tersebut merasa iri dengan kemesraannya bersama Kyara.
“Ayo kita ke hotel saja, Sayang. Kita buat adik untuk Amara.” ucap Agam memanas-manasi Rain hingga Rain merasa kupingnya memanas apalagi Agam mengajak Kyara untuk membuat adik.
“Benar, aku baru saja selesai menstruasi.” Jawab Kyara tanpa tahu malunya jika ucapannya tersebut di dengar oleh Rain.
“Kita coba gaya baru.” Agam terkekeh begitu juga dengan Kyara. Dan itu membuat Rain semakin menggerutu bahkan wajahnya memerah.
“Hei !” ucap Rain dengan suara sedikit meninggi. Hingga membuat Kyara dan Agam terkejut menoleh ke arahnya.
“Ada apa ?” tanya Kyara tanpa dosa.
“Ada apa-ada apa, tidak bisakah kalian berdua tidak membicarakan hal intim tersebut ditempat lain atau hanya kalian saja berdua yang mendengarnya !” sentak Rain dan itu membuat Agam semakin bersemangat mengerjai kakak iparnya tersebut.
“Kenapa memangnya ? Apa kau iri ? atau jangan-jangan kau juga menginginkannya ? Sepertinya kita harus mengatakannya pada Mommy agar Kak Rain segera menikah.” Agam menoleh ke arah Kyara dan itu membuat Rain semakin frustasi hingga ia melemparkan bantal tidurnya pada Agam dan baik Agam maupun Kyara semakin kaget kala Rain berteriak pada mereka.
“Keluar !”
... …….....