Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sepertinya itulah pribahasa yang cocok menggambarkan seorang gadis cantik bernama Emila. Setelah hubungannya kandas karena kehadiran orang kedua, kini ia harus merasakan menjadi yang kedua pula untuk seorang pria yang sudah beristri karena mengandung anak dari pria itu setelah melewati malam panas dan ia dinyatakan mengandung.
Penawaran pernikahan sebagai bentuk tanggung jawab dari pria yang sudah menanamkan benih di rahimnya membuat Emila tak bisa menolak karena tidak ingin membuat ibunya malu dan akhirnya mendapatkan perlakuan buruk dari orang sekitarnya.
Bagaimana nasib Emila selanjutnya setelah menikah menjadi yang kedua sedangkan istri pertama pria tersebut tidak mengetahui pernikahan diam-diam mereka? Apakah istri pertama pria itu akan bersikap baik pada Emila atau justru sebaliknya setelah kebenaran itu terungkap mengingat istri pertama dari pria itu dinyatakan sulit memiliki seorang anak?
Yuk ikuti kisah Emila dan Arkana di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasokan daging untuknya
Untung saja drama tidak enakan itu tidak berlangsung lama karena setelah mereka makan tiba-tiba saja Arkana mendapatkan panggilan untuk kembali ke perusahaannya karena ada hal penting yang harus ia tangani sekarang juga. Karena Arkana harus cepat kembali ke perusahaannya, Bu Selvy pun menyarankan agar Arkana mengantar Lady kembali ke tokonya saja sedangkan ia dan Emila kembali ke toko menggunakan taxi online.
"Mila, Ibu perhatikan tubuhmu semakin berisi ya akhir-akhir ini." Ucap Bu Selvy setelah mereka berada di dalam taxi yang akan membawa mereka kembali ke toko milik Bu Selvy.
"Emh, ya. Karena efek Mila sering makan malam sepertinya, Bu." Jawab Emila dengan tenang.
Bu Selvy menganggukkan kepalanya seakan percaya perkataan Emila. "Jadi kau lebih bernafsu makan jika malam tiba?" Tanya Bu Selvy kemudian.
Emila menganggukkan kepalanya. "Ya, seperti itulah, Bu." Jawabnya seadanya.
Tidak ada percakapan lagi di antara Bu Selvy dan Emila karena kini Bu Selvy fokus membalas pesan masuk dari sahabat baiknya.
Setibanya di toko, Emila langsung berpamitan melanjutkan pekerjaannya sedangkan Bu Selvy memilih meninggalkn toko karena ia mendapatkan ajakan bertemu dari sahabatnya yang baru saja pulang dari luar negeri.
"Kau sudah kembali, Mila." Ucap Dessy pada Emila yang sedang menambah barang pajang toko yang sudah habis.
"Dessy..." Emila tersenyum menatap Dessy yang sudah berada di sebelahnya. "Aku baru saja kembali sepuluh menit yang lalu. Tadi aku lihat ke gudang kau tidak ada jadi aku tak mencarimu lagi. Aku pikir ku sedang berada di lantai atas menambah stok barang online." Lanjut Emila.
Dessy menganggukkan kepalanya. "Ya, orang atas memintaku menambah stok barang yang mau dilivekan hari ini." Jawabnya.
Emila mengangguk paham lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Dessy pun akhirnya berpamitan pergi karena ada pelanggan yang datang dan menanyakan stok barang kepadanya.
Drama perpisahan Emila bersama rekan kerjanya di toko pun dimulai saat jam kerja mereka sudah habis dan berganti ke shift sore.
"Mila, berjanjilah jika kau akan sering datang ke sini untuk melihat kami." Ucap salah satu wanita yang selama ini juga bersikap baik pada Emila.
Emila menarik kedua sudut bibirnya. "Iya, aku akan menyempatkan waktu untuk berkunjung ke sini." Jawabnya. Tapi mungkin tidak lagi setelah perutku semakin membesar. Lanjut Emila dalam hati.
Banyak air mata yang jatuh karena keputusan Emila berhenti bekerja pada hari itu. Emila pun pulang ke rumahnya dengan membawa rasa haru sekaligus sedih karena untuk selanjutnya akan jarang bertemu dengan teman-teman baiknya itu.
Saat sudah berada di depan rumah, Emila mencoba mengatur ekspresi wajahnya agar kembali ceria dan tidak menampakkan kesedihan agar mamanya tidak merasa cemas melihatnya.
"Mila? Kau sudah pulang, Nak?" Ucap Bu Asma saat mendengar Emila mengucapkan salam masuk ke dalam rumah.
Emila melangkah ke arah dapur dimana ibunya berada saat ini. Dan saat sudah berada di dapur Emila dibuat terkejut melihat banyaknya stok daging dalam kemasan berada di atas meja. "Loh, kenapa dagingnya banyak sekali, Ma? Kapan Mama membelinya?" Tanya Emila bingung.
"Mama tidak membelinya. Tadi ada kurir yang datang membawakan daging-daging ini. Katanya dari Arkana untukmu." Jawab Bu Asma.
"Apa? Arkana yang membelikan ini semua?" Tanya Emila dengan wajah terkejut.
***